Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rista Monica Giarno Putri
"Skripsi ini menjelaskan dinamika politik dalam formulasi kebijakan carbon pricing dalam Clean Energy Act 2011 di Australia. Selain sebagai respon dari Kyoto Protokol dan Konvensi Perubahan Iklim, kebijakan terebut lahir dari negosiasi politik antara Partai Hijau dan Partai Buruh. Sebagai koalisi Partai Buruh dalam hung parliament, Partai Hijau memiliki legitimasi yang kuat dalam menentukan kebijakan tersebut. Skripsi ini menganalisis keterlibatan Partai Hijau dalam dinamika politik tersebut dengan menggunakan teori Ecologism menurut Andrew Dobson, teori Partai Hijau menurut Neil Carter, teori Sistem Politik menurut David Easton, dan teori kebijakan publik menurut Thomas R. Dye. Selain permasalahan karbon dalam isu perubahan iklim, temuan yang didapat dalam penelitian ini adalah bahwa keterlibatan Partai Hijau juga dipengaruhi oleh ideologi ecologism, dan kesempatan politik berupa koalisi dalam hung parliament.

This undergraduate thesis explains about the political dynamics in carbon pricing policy formulation in the 2011 Clean Energy Act in Australia. Besides as a response of the Kyoto Protocol and the Climate Change Convention, the policy was made as a result of the political negotiation between the Australian Greens and the Labor Party. As the coalition of the Labor Party in the hung parliament, the Australian Greens had a strong legitimacy in influencing the policy. A list of theory is used to analyze the involvement of Australian Greens in the mentioned political dynamics such as the Ecologism theory by Andrew Dobson, the Green Party theory by Neil Carter, the Political System theory by David Easton, and the Public Policy theory by Thomas R. Dye. In addition to the carbon problems in the climate change issues, the research finds that the involvement of the Australian Greens was affected by the ecologism ideology, and political opportunity in the form of coalition in hung parliament."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Nugraha Pratama
"ABSTRAK
Skripsi ini berusaha melihat relasi yang terjadi antara Pemerintah DKI Jakarta dengan PT Summarecon pada penggunaan Ruang Terbuka Hijau RTH dalam skema Rencana Umum Tata Ruang RUTR 1985 ndash; 2005. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penggunaan data primer dan sekunder. Temuan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa ada penyimpangan pemanfaatan lahan di kecamatan Kelapa Gading. Penyimpangan ini mengubah zona resapan air dan tadah hujan dalam RUTR 1985 ndash; 2005 menjadi kawasan pemukiman kelas menengah dan atas pada Rencana Tata ruang dan Wilayah RTRW 2010 ndash; 2030 dan kawasan sentra primer pada RTRW 2010 ndash; 2030. Penyimpangan ini terjadi atas hasil interaksi pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan PT Summarecon. Perubahan ini memicu munculnya permasalahan di kecamatan Kelapa Gading.Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau RTH ; PT Summarecon; Pemerintah DKI Jakarta; Relasi.

ABSTRACT
This thesis seeks to see the relation between DKI Jakarta government and PT Summarecon on the use of Green Open Space RTH in General Spatial Plan scheme RUTR 1985 2005. This research uses qualitative method with primary and secondary data usage. The findings in this study show that there are deviations of land use in Kelapa Gading sub district. This deviation changed the water catchment area and rainfed zones in RUTR 1985 2005 into middle and upper class residential areas in Spatial and Regional Plans RTRW 2010 2030 and primary centers in RTRW 2010 2030. These deviations occurred on the results of government interaction between the province of DKI Jakarta with PT Summarecon. This change triggered the emergence of problems in Kelapa Gading district.Keywords Green Open Space RTH PT Summarecon Government of DKI Jakarta Relation
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Arifian
"Skripsi ini membahas mengenai konflik yang terjadi didalam tubuh Partai Buruh Australia. Fokus utama dalam penelitian ini adalah konflik internal elit Partai Buruh Australia antara Kevin Rudd dengan Julia Gillard. Konflik yang melibatkan elit Partai Buruh Australia ini berakibat timbulnya perpecahan didalam partai. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori partai dan ideologi dari Allan Ware yang menjadi dasar untuk menganalisis adanya perbedaan pandangan dari kedua orang yang terlibat konflik. Penelitian ini juga menggunakan teori elit dari Monte Palmer dan William R. Thomson untuk melihat siapa saja yang menjadi elit dalam Partai Buruh Australia. Metode yang digunakan untuk menjelaskan konflik ini adalah kualitatif. Temuan yang didapat dari penelitian ini adalah konflik ini melibatkan adanya faksi yang ada didalam Partai Buruh Australia dan adanya perubahan kepemimpinan dalam menghadapi pemilihan umum Australia tahun 2013.

This thesis discusses the conflict in Australian Labor Party. The main focus in this thesis is an internal conflict between Kevin Rudd and Julia Gillard as the elite of the Australian Labor Party. The partys and ideology of Allan Ware applied in this thesis to analize a difference view of the people involved in the conflict. This thesis also uses the theory of elite Monte Palmer and William R. Thomson to see who are the elite of the Australian Labor Party. This thesis used qualitative research method. The invention of this thesis is the conflict involved in the presence of the faction and change of leadership to face of Australian general election 2013."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, [2014;, ]
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Akbar Hairi
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh pemilihan seorang calon Ketua Umum Partai Golkar pasca Orde Baru yang menggunakan mekanisme demokrasi yang dikenal dengan nama Musyawarah Nasional (Munas) Golkar. Mekanisme pemilihan Ketua Umum berdasarkan suara dari para DPD tingkat I & II pada saat Munas, merupakan hal yang baru bagi organisasi Golkar yang sebelumnya pada masa Orde Baru melalui proses penetapan/penunjukkan langsung dari Soeharto selaku Ketua Dewan Pembina. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari jawaban bagaimana demokrasi internal yang terbangun di dalam Golkar Reformasi, dengan melihat proses pemilihan Ketua Umum Golkar pada saat Munas hingga faktor-faktor yang mempengaruhi terpilihnya seorang calon Ketua Umum yang baru. Sebagai pijakan teoritis, penelitian ini menggunakan teori demokrasi internal Partai politik, teori faksionalisasi elite, teori catch-all Party, dan teori Oligarki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian bertipe eksplanatif dengan sumber data primer dan sekunder.
Temuan di lapangan memperlihatkan bahwa terpilihnya Akbar Tandjung pada Munaslub 1998 disebabkan figurnya sebagai politisi sipil yang telah lama berkiprah di dalam Golkar serta tekanan reformasi yang anti-militer dan anti-Soeharto, dukungan Ormas HMI, dukungan pengusaha kaya dan juga posisinya sebagai Mensesneg. Terpilihnya Jusuf Kalla pada Munas 2004 disebabkan pengaruh kekuasaan sebagai Wapres 2004-2009 dan latar belakang sosial sebagai seorang pengusaha kaya. Sedangkan terpilihnya Aburizal Bakrie pada Munas 2009 disebabkan pengaruh kekuasaan pula sebagai Menteri Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat kabinet SBY jilid I, serta posisinya sebagai orang terkaya di Asia Tenggara tahun 2008 versi majalah Globe Asia.
Implikasi teoritis menunjukkan bahwa adanya kesesuaian dengan teori demokrasi internal pemilihan pimpinan Partai, teori faksionalisasi elite, teori catch-all party, dan teori oligarki. Tesis ini juga menyimpulkan bahwa Munaslub 1998 merupakan pertarungan berbasis ideologi yaitu Paradigma Baru, sedangkan Munas 2004 dan Munas 2009 merupakan kemenangan pragmatisme politik di tubuh Golkar.

The thesis is directed by the election of Golkar leader party after Orde Baru regime which using democracy mechanism as known as Musyawarah Nasional (Munas) Golkar. The election mechanism of leader party based on vote from DPD I & II at Munas, were new for Golkar organization which using direct order by Soeharto as chief od Dewan Pembina Golkar before. This research also looking for answer how internal democracy was build ini Golkar Reformasi, by looking election Golkar leader party process in Munas and also the other factors which influencing the Golkar leader party elected As the theoritical basis, this research used internal democracy political party theory, elite faction theory, catch-all party theory and oligarchy theory. The method that is being used in this research is the qualitative method. It is an explanatory research with a primary and secondary data usage.
Data found in the field showed that Akbar Tandjung being elected on Munaslub 1998 because of his figure as civilian politician which had been long served in Golkar and also reformation push which anti-military and anti-Soeharto, being support from HMI organization, rich businessman and his power position as Ministry of State Secretary. Jusuf Kalla being elected on Munas 2004 because of the influence of power as his position as vice President SBY 2004-2009 and his social background as rich businessman. Aburizal Bakrie being elected on Munas 2009 because of the power influence factor also as Ministry of Economic and Social Welfare on SBY cabinet first edition regime and also his position as the richest people on South East Asian on 2008 by Asia Globe magazine version.
The theoritical implication shows that the research result showed has a similar explanation by internal democracy political leader election theory, elite faction theory, catch-all party theory and oligarchy theory. This thesis also conclude that Munaslub 1998 was a competition based on ideology of reformation spirit fighting old Golkar paradigm, but Munas 2004 and Munas 2009 were the victory of political pragmatism in Golkar organization
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30580
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Walid Musthafa S.
"ABSTRAK
Otonomi daerah di Indonesia didasarkan atas penguatan demokrasi di tingkat lokal.
Dalam konteks politik, penguatan tersebut diwujudkan dalam bentuk pemilihan kepala
daerah langsung. Pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung telah dilaksanakan sejak
tahun 2005 sampai dengan saat ini. Pada pilkada tersebut, banyak dimenangkan oleh elit
birokrat yang maju menjadi calon. Sejak tahun 2005 sampai dengan 2010, sebanyak 40 %
pilkada dimenangkan oleh elit birokrat setempat.
Pilkada kota Medan tahun 2010 diikuti sepuluh pasangan calon. Dari sepuluh
pasangan calon tersebut, Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin merupakan pasangan calon
yang keduanya berlatar belakang birokrat. Selain itu, pasangan ini diusung oleh partai
Demokrat dan partai Golkar. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan
mengungkap strategi pemenangan yang dijalankan oleh pasangan ini pada pilkada Medan
2010.Beberapa pendekatan teori digunakan untuk menganalisis strategi pemenangan
tersebut, yakni teori strategi dan kampanye politik, teori elit, teori pemilu dan teori partai
politik.
Temuan dari penelitian ini adalah bentuk strategi kampanye dan mobilisasi politik
yang diterapkan secara sistemtis dan terukur dengan melibatkan kekuatan elit birokrasi
aktif di lingkungan pemerintah kota Medan elit-elit lokal yang digalang melalui tim
relawan pemenangan dan partai politik pendukung. Secara teori, model kampanye yang
diterapkan oleh pasangan ini adalah the communicative functions model. Model ini melalui
beberapa tahapan, yakni tahapan proses pemunculan, pemetaan daerah kampanye, tahap
primary, dan tahap pelaksanaan pemilihan. Dalam setiap tahapan yang dijalankan oleh tim
pemenangan, jaringan birokrasi aktif pemerintah kota Medan dari tingkat kepala dinas,
camat dan lurah terlibat aktif secara langsung maupun tidak langsung melalui penggunaan
kewenangan formal di setiap tingkatan. Kewenangan tersebut seperti anggaran dan fasilitas
pemerintah, data dan jaringan informasi, serta jaringan struktural birokrasi sampai pada
tingkat kepala lingkungan.
Efektifitas strategi pemenangan yang dijalankan oleh pasangan Rahudman
Harahap-Dzulmi Eldin terletak pada dukungan struktur dan jaringan birokrasi yang secara
sistematis menggunakan seluruh resources of power yang dimiliki mengendalikan
sumber-sumber kekuatan lokal dalam memenangkan pasangan Rahudman Harahap-
Dzulmi Eldin.
Penelitian ini mengkonfirmasi teori strategi politik sebagai suatu strategi terkelola
dan terukur melalui tahapan-tahapan dan pelaksanaan strategi secara sistematis dan adanya
dorongan dari birokasi yang masih bercirikan patrimonial dalam pemenangan pasangan
Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin.

ABSTRACT
Local autonomy in Indonesia based on the strengthening of local democracy. In
political contex, the strengthening implemented by local direct election. Local direct
election has been conducted since 2005 until now. Many of the local election winning by
the elite bureaucrats who ran as a candidate. Since 2005 until 2010, 40 % local direct
election winning by the elite bureaucrats.
Medan elections in 2010 followed by ten candidates. From the ten candidates,
Rahudman-Eldin was the candidate who rise up from elite bureaucrats background.
Moreover, this candidate ran to the election with Demokrat Party dan Golkar Party. With
this background, this study aims to reveal winning strategies that are run by the candidate
in Medan election 2010. Several theoretical approaches used to analyze the winning
strategy, such as the theory of strategy and political campaigns, elite theory, the theory of
elections and political party theory.
This research finds the form of campaign strategy and political mobilization that
implemented systematically and measurable by engaging bureaucratic elite forces, local
elites and winning volunteers. Theoretically, the model of campaign adopted by this
candidate is the “model of communicative functions”. This model through several stages,
surfacing stages, regional mapping, the primary stage, and the election stage. Every stage
which is run by the team of campaign, most of elites bureaucrats in Medan use their
authority to support winning process of the candidate. The authority, like budget and
government facilities, data and network of information, and structural network of
bureaucracy.
The effectiveness of the winning strategy run by Rahudman Harahap-Eldin Dzulmi
lies on the support of structure and bureaucratic network that systematically use their
whole resources of power to control the sources of local power in purposes to winning
Dzulmi Rahudman Harahap-Eldin in Medan Election 2010.
This research confirms the theory of political strategy as a managed and scalable
strategy through several stages and implementated by systematically with the
encouragement of patrimonial bureaucracy that characterized in winning of Rahudman-
Eldin."
2013
T33315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saras Anindya Nurhafid
"Indonesia tengah mengalami pergeseran pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Hal ini terjadi karena adanya perubahan perilaku masyarakat yang tidak sehat, salah satunya aktivitas fisik yang kurang. Aktivitas fisik yang kurang tidak hanya ditemukan pada dewasa namun juga remaja. Aktivitas fisik yang kurang pada remaja mengakibatkan berbagai masalah kesehatan kedepannya, baik fisik maupun psikis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh manajemen diri terhadap efikasi diri dan perilaku aktivitas fisik siswa SMP Negeri di Jakarta Utara. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen jenis pretest and posttest with control group, dengan 64 responden pada kelompok intervensi dan 68 responden pada kelompok non-intervensi yang diseleksi dengan cluster random sampling dan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Paired t-test dan Pooled t-test. Intervensi ini diberikan sebanyak 7 sesi dalam 6 minggu selama 60-75 menit.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh manajemen diri terhadap efikasi diri dan perilaku aktivitas fisik (p = 0,000). Penelitian ini merekomendasikan pemberian manajemen diri kepada siswa diintegrasikan dengan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam pendampingan Puskesmas.

Indonesia is on shift of disease pattern from infection disease to non-infectious disease. This happened due to change of non-healthy behaviour of its people, which among others is lack of physical activities. Such lack of physical activities is not only found on the adults, but also on the adolescent. The lack of physical activities on the adolescent will cause health problems in the future, both physically and mentally as well.
This research is aimed to identify the impact of self management towards self efficafy and physical activity behaviour of students from a National Junior High School in North Jakarta. The study was designed using quasi experiment of pretest and posttest with control group, involving 64 respondents of intervention group and 68 respondents of non-intervention group which were selected through Cluster random sampling and simple random sampling. The data was analyzed using Paired t-test and Pooled t-test. The intervention was given in 7 sessions during 6 weeks for 60-75 minutes. The data analysis using paired t-test and pooled t-test. This intervention is implemented for 7 sessions in a week for 60-75 minutes.
The result of research shows that there is an impact of self management towards self efficacy and physical activity behaviour (p= 0,000). This research recommends implementation self management for students to be integrated to Youth Care health Service and School Health is need to be conducted under Puskesmas Supervision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library