Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Rusianti
"Agama Buddha merupakan salah satu agama di dunia yang mempunyai penganut terbesar. Daratan Cina merupakan salah satu pusat populasi agama ini yang masih banyak meninggalkan sisa-sisa kejayaannya. Penulis membatasi studi literatur hanya pada zaman dinasti Tang (618-907M), dengan fokus tokoh bhiksu Xuan Zang (596-664 M) yang sangat berjasa dalam mengembangkan agama tersebut.
Kisah perjalanannya ke India, usaha yang dilakukan dalam menyebarkan agama itu di Cina dan terjemahan kitab-kitab ajaran Buddha yang dilaku_kannya hingga akhir hayatnya, juga keterlibatan_nya dengan kalangan penguasa di masa itu diuraikan secara singkat dalam skripsi ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S13082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudea Ryandini
"Skripsi ini membahas mengenai Kaesong Industrial Complex KIC yang berada di Kota Kaesong, Korea Utara. Kompleks industri ini merupakan salah satu proyek kerjasama ekonomi Pemerintah Korea Selatan dan Korea Utara. Dalam pelaksanaannya, KIC membawa banyak dampak bagi kedua Korea di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, keamanan, dan kemasyarakatan. Dampak yang dihasilkan KIC tersebut dapat membawa perdamaian dan membuka jalan untuk mencapai proses reunifikasi di Semenanjung Korea. Akan tetapi, KIC juga mengalami banyak rintangan yang menghambat pengoperasian kompleks industri tersebut. Skripsi ini menjabarkan perwujudan KIC sebagai simbol perdamaian dan reunifikasi di Semenanjung Korea beserta kontroversi dan penutupan kompleks tersebut dengan menggunakan metode sejarah.

This study's main focus is Kaesong Industrial Complex KIC that is located in Kaesong City, North Korea. The industrial complex is one of the joint economic cooperation projects between South Korea and North Korea. In the operation, KIC brings many effects to both countries in various fields such as economic, politic, security, and humanities. The effects of the complex could bring peace and opening the path for reunification process in the Korean Peninsula. However, KIC faces many obstacles that hinders the operation of the industrial complex. This study explains the depiction of KIC as a peace and reunification symbol in Korean Peninsula, along with the controversies and the closing of the complex based on historical methods.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Budi Utami
"ABSTRAK
Dalam masyarakat Cina tradisional terdapat kelompok-kelompok kekerabatan yang disebut Zu. Anggota-anggota Zu terdiri dari keluarga-keluarga yang berdasarkan garis keturunan laki-laki yang masih dapat ditelusuri nenek moyangnya dan menetap bersama-sama dalam satu daerah. Zu-zu ini dapat berfungsi sebagai alat kontrol sosial dalam kehidupan masyarakat Cina tradisional. Kontrol sosial merupakan suatu proses yang direncanakan maupun tidak direncanakan dengan tujuan untuk mengajak, mendidik bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma-norma dan nilai- nilai yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Keberhasilan suatu Zu dalam menjalankan fungsinya sebagai alat kontrol sosial dapat lebih membantu pemerintah kekai_saran dalam mengontrol rakyatnya. Dengan demikian Zu men-jadi kelompok panting pada masa pemerintahan kekaisaran.

"
1990
S12996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriadi
"ABSTRACT
Kedatangan Hwagyo ke Korea diprakarsai oleh empat puluh pedagang dari Dinasti Qing di akhir abad ke-19. Dinamika kehidupannya melewati banyak masa hingga sampai ke masa Park Chung Hee. Studi ini akan berfokus pada kehidupan Hwagyo di masa Park Chung Hee. Studi ini dimulai dari sejarah cikal bakal masyarakat Hwagyo di Korea. Kemudian, studi ini akan menampilkan corak umum pemerintahan Park Chung Hee beserta kebijakan-kebijakannya yang terasa diskriminatif bagi kaum Hwagyo di Korea. Studi ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Selain itu, studi ini juga menampilkan cuplikan wawancara terhadap kaum Hwagyo yang merasa terdiskriminasi oleh kebijakan-kebijakan pemerintahan Park Chung Hee.

ABSTRACT
Hwagyo 39 s arrival to Korea was initiated by forty merchants from the Qing Dynasty at the end of the 19th century. The dynamics of their life went through time up to the time until Park Chung Hee rsquo s era. This study will focus on the life of Hwagyo in Park Chung Hee 39 s era. This study starts from the history of the Hwagyo in Korea. Later, this study will discuss about Park Chung Hee 39 s government and its discriminatory policies againts Hwagyo in Korea. This study uses historical methods consisting of heuristic stages, source criticism, interpretation and historiography. In addition, the study also features few interviews with Hwagyo who feel discriminated against by Park Chung Hee 39 s government policiesHwagyo 39 s arrival to Korea was initiated by forty merchants from the Qing Dynasty at the end of the 19th century. The dynamics of their life went through time up to the time until Park Chung Hee rsquo s era. This study will focus on the life of Hwagyo in Park Chung Hee 39 s era. This study starts from the history of the Hwagyo in Korea. Later, this study will discuss about Park Chung Hee 39 s government and its discriminatory policies againts Hwagyo in Korea. This study uses historical methods consisting of heuristic stages, source criticism, interpretation and historiography. In addition, the study also features few interviews with Hwagyo who feel discriminated against by Park Chung Hee 39's government policies."
2017
S69359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Gloria
"Cerpen Duanhun Qiang adalah cerpen yang ditulis oleh Lao She pada tahun 1935. Judul cerpen menyiratkan kondisi Cina saat menghadapi masuknya bangsa Barat yang berkaitan dengan tokoh utama Sha Zilong. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membahas cerpen ini secara lengkap melalui analisis tokoh dan penokohan, alur, serta latar termasuk representasi kondisi Cina pada masa itu melalui gambaran ketidakberdayaan tradisi Cina dalam menghadapi perubahan zaman dari tradisional menuju modern untuk menemukan makna terpenting dalam cerpen ini. Melalui pendekatan intrinsik tersebut, makna dan pesan yang disampaikan secara tersirat oleh pengarang dapat terungkap.

Duanhun Qiang short story is a story written by Lao She in 1935. Its title implies China's conditions in facing the influx of Western, which is associated with the main character Sha Zilong. Therefore, this research is aim to investigate this short story throughly by analyzing the character, plot, and background, includes the representation of conditions in China at that time through an illustration of Chinese traditions helplessness in the face of changing times, to discover the most important meaning of the story itself. Through intrinsic approach, the meaning as well as message that implicitly delivered by the author can be revealed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ayu Moza Tammy
"ABSTRAK
Fenomena kesuksesan bisnis orang Tionghoa terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis landasan yang mempengaruhi kesuksesan bisnis orang Tionghoa Indonesia dengan menggunakan pendekatan budaya melalui konsep mianzi dan guanxi. Kedua konsep ini mengakar kuat pada filsafat Tiongkok kuno dan penerapannya tersebar luas dalam kalangan pengusaha Tionghoa. Metode analisis melalui konsep mianzi dan guanxi diterapkan untuk menemukan pengaruh kedua konsep ini dalam bisnis orang Tionghoa. Konsep mianzi mengacu pada kredibilitas, martabat dan reputasi. Sedangkan konsep guanxi mengacu pada koneksi atau hubungan yang bersifat mutual. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara untuk mengumpulan data. Dari data-data yang terkumpul, dapat terlihat penerapan dan pengaruh kedua konsep ini terhadap kesuksesan bisnis orang Tionghoa Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi kelangsungan bisnis para pengusaha, khususnya di Indonesia.

ABSTRACT
The phenomenon of Chinese business success occurred in various countries, including in Indonesia. This study aims to analyze the foundations that affecting the success of the Chinese Indonesian rsquo s business success by using a cultural approach through the concept of mianzi and guanxi. These two concepts are deeply rooted in ancient Chinese philosophy and widespread among Chinese businessmen. The method of analysis through the concept of mianzi and guanxi was applied to find the influence of these two concepts in Chinese business. The concept of mianzi refers to credibility, dignity and reputation. While the concept of guanxi refers to connections or relationships that are mutual. In addition, researcher also conducted interviews to collect data. From the collected data, it can be seen the application and the influence of these two concepts on Chinese Indonesian business success. This research is expected to give contribute to business continuity of entrepreneurs, especially in Indonesia. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulida Laviena
"Hubungan negara dan masyarakat merupakan hal yang penting untuk dijaga demi menciptakan kedamaian suatu negara. Permasalahan etnis yang terjadi di Republik Rakyat Tiongkok, tepatnya permasalahan suku Uighur di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, telah menciptakan ketegangan antara pemerintah Tiongkok dan suku Uighur. Bingtuan, sebagai sebuah organisasi sosial di Xinjiang yang bertanggungjawab langsung kepada pemerintah pusat, dapat memberikan gambaran atas hubungan pemerintah dan masyarakat Xinjiang, khususnya suku Uighur. Bingtuan sendiri merupakan sebuah organisasi paramiliter yang dibentuk oleh pemerintah Tiongkok untuk mengembangkan daerah Xinjiang, menjaga stabilitas Xinjiang, serta mendukung terciptanya kesatuan etnis di Xinjiang. Suku Uighur yang merupakan penduduk mayoritas Xinjiang sejak lama telah memiliki konflik dengan pemerintah Tiongkok. Berdasarkan peranannya, kehadiran Bingtuan tentu dimaksudkan untuk meredam ketegangan yang ada di antara pemerintah Tiongkok dan suku Uighur. Namun, melihat sejauh mana permasalahan suku Uighur telah terjadi, kehadiran Bingtuan justru memperparah hubungan antara kedua pihak tersebut karena menyebabkan kesenjangan sosial serta memperkuat adanya pandangan bahwa pemerintah berupaya untuk melakukan sinifikasi terhadap suku Uighur.
State-society relation is an important thing to maintain in order to create peace in a country. Ethnic issues that occur in Peoples Republic of China, specifically the Uighurs conflict in Xinjiang Uighur Autonomous Region, have created tensions between Chinese government and the Uighurs. Bingtuan, as a social organization in Xinjiang that is directly responsible to the central government, can give us an overview of the relationship between the government and Xinjiangs people, particularly the Uighurs. Bingtuan itself is a paramilitary organization formed by the central government to develop Xinjiang region, maintain stability in Xinjiang, and promote ethnic unity in Xinjiang. The Uighurs as the majority population in Xinjian have had conflicts with the government since long ago. Based on its roles, the presence of Bingtuan is intended to appease the conflict between the Chinese government and the Uighurs. However, seeing how far the Uighurs issue has happened, Bingtuans presence instead exacerbated the relation between those two because it caused social gap and strengthen the idea that the government strive to sinicize the Uighurs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Redha Ananda
"Penelitian ini membahas tentang bagaimana peranan Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) dalam pengembangan bahasa Mandarin di Batavia tahun 1900-1925 yang menunjukkan nasionalisme dan solidaritas ketionghoaan yang mengarah ke Tiongkok di kalangan etnis Tionghoa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap bahwa peranan THHK dalam pengembangan bahasa Mandarin di Batavia tahun 1900-1925 merupakan satu bentuk nasionalisme dan solidaritas sesama etnis Tionghoa. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah yang pengumpulan datanya menggunakan teknik studi pustaka. Pada penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa THHK nyatanya berperan besar sebagai pemrakarsa yang merubah arah pendidikan sekolah berbahasa Tionghoa tradisional menjadi sekolah berbahasa Mandarin di Batavia pada tahun 1900-1925. Tidak hanya itu, ia juga berperan aktif dalam memasifkan pengembangan organisasi ini yang dibuktikan dengan berhasilnya THHK menghimpun sekolah berbahasa Mandarin sepulau Jawa pada tahun 1925, yang mana berbagai upayanya ini menunjukkan satu bentuk nasionalisme dan solidaritas ketionghoaan itu sendiri. Kehadiran sekolah-sekolah ini bahkan membuat etnis Tionghoa di Indonesia masa itu yang kerap kali mendapat diskriminasi dari pemerintah Belanda bisa mendapatkan hak mengenyam pendidikannya dengan layak.

This research discusses the role of Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) in the development of the Chinese language in Batavia in 1900–1925, which shows nationalism and solidarity with China among ethnic Chinese Indonesians. The purpose of this research is to reveal that the role of THHK in the development of Mandarin in Batavia in 1900–1925 was a form of nationalism and solidarity among ethnic Chinese. The method in this research uses a qualitative method with a historical approach, whose data collection uses literature study techniques. In this research, it is concluded that THHK in fact played a major role as an initiator who changed the direction of traditional Chinese-language school education to Mandarin-language schools in Batavia in 1900–1925. Not only that, he also played an active role in intensifying the development of this organization as evidenced by the success of THHK in gathering Chinese-language schools throughout Java in 1925, where his various efforts showed a form of nationalism and solidarity of Chineseness itself. The presence of these schools even made ethnic Chinese in Indonesia at that time who often received discrimination from the Dutch government able to get the right to a proper education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haya Ramadhani Putri
"Penelitian ini membahas tentang penyimpangan yang dilakukan oleh para kader PKC selama berlangsungnya Gerakan Lompatan Jauh ke Depan di Cina yang menjadi latar belakang terjadinya Bencana kelaparan besar Cina 1959-1961. Tujuan dari penelitian ini adalah memperlihatkan peran kader PKC dalam sistem komune, dan mengungkapkan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh kader PKC selama periode tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan ilmu sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pengawasan partai selama berjalannya Gerakan Lompatan Jauh ke Depan menyebabkan kader PKC banyak melakukan penyimpangan dalam melaksanakan tanggung jawabnya dalam komune. Penyimpangan yang banyak terjadi adalah pemberian informasi palsu dan penyiksaan. Penyimpangan tersebut berakibat langsung kepada kehidupan dari para anggota komune pada saat itu dan menjadi latar belakang terjadinya Bencana Kelaparan Cina.

This research discusses the aberrations committed by CCP cadres during the Leap Forward Movement in China that became the cause of the Great Chinese Famine of 1959-1961. The purpose of this study is to expose the role of CCP cadres in the commune system and reveal the deviations committed by CCP cadres during this period. The method used in this research is a qualitative method with a historical science approach. The results show that the lack of party supervision during the Leap Forward Movement led many CCP cadres to commit irregularities in their responsibilities in the commune. The most common was the provision of false information and torture. These actions of CCP cadres had a direct impact on the lives of commune members at the time and became the cause of the Chinese Famine that occurred shortly after the start of the Great Leap Forward Movement."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinambela, Thessa Brigitta
"Pada tahun 2020, dunia menghadapi krisis pandemi COVID-19. Di tengah krisis ini, akses informasi menjadi suatu hal yang sangat penting. Media massa di setiap negara dengan cepat mengumpulkan informasi dan menyebarkan berita secara internasional. Semua hal yang diberitakan berhubungan dengan citra nasional suatu negara. Namun, setiap negara memiliki kepentingan nasionalnya sendiri, yang secara alami menentukan isi laporan medianya. Memburuknya citra nasional Tiongkok di tengah krisis ini, membuat pemerintah Tiongkok memanfaatkan momentum pandemi COVID-19 sebagai titik balik untuk menangkis narasi dan tuduhan negatif, sebagaimana terlihat melalui pemberitaan media internasionalnya. Beberapa media internasional arus utama di Barat dan Tiongkok dipilih sebagai objek material dalam tugas akhir ini, dengan berita yang dipilih dari kurun waktu sepanjang tahun 2020—2021. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan ilmu sejarah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan sarana ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya pemanfaatan internet sangat efektif dalam upaya Tiongkok menangkis narasi dan tuduhan negatif.

In 2020, the world is facing a crisis of the COVID-19 pandemic. Amid this crisis, access to information is very important. The mass media in every country quickly gather information and spread news internationally. Everything that is reported is related to the national image of a country. However, each country has its national interests, which naturally determine the content of its media reports. The worsening of China's national image amid this crisis has prompted the Chinese government to take advantage of the momentum of the COVID-19 pandemic as a turning point to fend off negative narratives and accusations, as seen through its international media reports. Several mainstream international media in the West and China were selected as material objects in this thesis, with news selected from the period 2020—2021. The research method used is a qualitative method with a historical science approach. The results of this study indicate that the use of science and technology facilities, especially the use of the internet is very effective in China's efforts to ward off negative narratives and accusations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>