Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Amri Husna
"Pendekatan model adaptasi Roy menggunakan penanganan stimulus terhadap perubahan perilaku fisik, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi membantu pasien berperilaku adaptif terhadap perubahan status kesehatan yang terjadi. Respon fisiologis yang khas dikaji pada pasien kelolaan yaitu berfokus pada fungsi respirasi. Pasien mengalami gangguan respirasi yang disebabkan oleh adanya infeksi kronik pada paru oleh Mycobacterium tuberculosis. Selain itu, pasien juga memiliki penyakit penyerta yaitu Diabetes Melitus tipe 2, dan komplikasi berupa piopneumotoraks. Berdasarkan hasil pengkajian menggunakan pendekatan model adaptasi Roy, didapatkan tiga masalah keperawatan diantaranya gangguan pertukaran gas, resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, dan resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah. Selama 12 hari perawatan, pasien mengalami perkembangan perilaku inefektif menuju perilaku adaptif dari hari ke hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model adaptasi Roy efektif diterapkan pada pasien dengan tuberkulosis karena dapat mengkaji pasien secara komprehensif hingga evaluasi perilaku adaptif dan inefektif selama perawatan di rumah sakit.

Roy's adaptation model approach uses stimulus handling to changes in physical behavior, self-concept, role function and interdependence to help patients behave adaptively to changes in health status. The typical physiological response was examined in managed patients, focusing on the function of respiration. Patients experienced respiratory problems caused by chronic infection of the lungs by Mycobacterium tuberculosis. In addition, patients also had comorbidities of type 2 diabetes mellitus, and the complications was pyopneumothorax. Based on the results of the study using Roy's adaptation model approach, there were four nursing problems including gas exchange disorder, risk of fluid and electrolyte imbalance, and risk of instability in blood glucose levels. During the 12 days of nursing care, patients showed improvement from ineffective behavior towards adaptive behavior day by day. It can be concluded that Roy's adaptation model is effectively applied to patients with tuberculosis because it can comprehensively assess patients and can evaluate adaptive and ineffective behavior during hospital care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Indrawati
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan bagian penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Praktek spesialis keperawatan dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu dan teknologi. Kompetensi yang harus dicapai selama praktek residensi keperawatan medikal bedah adalah memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan teori model keperawatan, penerapan tindakan keperawatan berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice) dan melakukan proyek inovasi. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, residen melakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan teori Model Adaptasi Roy pada  30 pasien dengan gangguan sistem respirasi. Target kompetensi dalam hal penerapan tindakan keperawatan berbasis bukti ilmiah adalah penerapan terapi akupresur untuk mengurangi mual muntah pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi.
Hasil penerapan menunjukkan bahwa akupresur efektif mengurangi mual muntah pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. Peran selanjutnya sebagai innovator, proyek inovasi yang dilakukan berupa penggunaan mobile phone application untuk pengkajian dan manajemen keperawatan mandiri pada pasien kanker paru. Hasil penerapan menunjukkan bahwa mobile phone application bermanfaat bagi pasien dalam manajemen gejala secara mandiri.

Nursing Specialist Practice is an important part of professional education in order to apply the role of specialist nurses to improve service quality. Nursing specialist practice is carried out and developed based on science and technology. Competency that must be achieved during the residency practice of surgical medical nursing is to provide nursing care using the theory of nursing models, application of scientific evidence-based nursing practice, and do innovation projects. Role as a provider of nursing care, resident carries out nursing care using the Roy Adaptation Model theory approach in 30 patients with respiratory system disorders. The competency target in the application of scientific evidence-based nursing actions is the application of acupressure therapy to reduce nausea and vomiting in lung cancer patients undergoing chemotherapy.
The results of the application showed that acupressure effectively reduced nausea and vomiting on patients with lung cancer undergoing chemotherapy. The next role as an innovator, innovation projects carried out in the form of the use of mobile phone applications for the assessment and management of independent nursing on patients with lung cancer. The results of the application show that mobile phone applications are beneficial for patients in symptom management independently.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sulistiowati
"Prakktik residensi merupakan bagiam dari pendidikan profesi yang bertujuan untuk memebentuk perawat spesialis. Beberapa kompensasi yang harus dicapai dalam praktik residensi keperawatan medikal ebdah adalah manajemen kasus   menggunakan teori model keperawatan, penerapan model keperawatan berbasis bukti, dan proyek inovasi. Model adaptasi Roy digunakan dalam asuhan keperawatan dengan pasien dengan gangguan system pernapasan. Pendekatan model adaptasi Roy bertujuan untuk mempertahankan integritas adaptasi manusia. Model adaptasi Roy berperan dalam membantu mengembangkan mekanisme koping yang adaptif terhadap stimulusdari lingkungan. Pada target kompetensi penerapan asuhan berbasis bukti dengan penerapan Aroma Hand Massage untuk mengurangi nyeri, tingkat kecemasan dan depresi pada pasien dengan kanker paru terminal.
Hasil penerapan menunjukkan bahwa terapi aroma hand massage menurunkan skor nyeri dan depresi pada pasien dengan kanker paru terminal. Proyek inovasi adalah penerapan mobile phone application untuk pengkajian dan manajemen keperawatan mandiri pada pasien dengan kanker paru. Hasil penerapan aplikasi tersebut  menunjukkan bahwa kemanfaatan, mudah dalam penggunaan dan kepuasan responden dalam mengaplikasikannya.

The residency practice is a part of professional education to build specialist nurses. Some of the competencies must be achieved in residency practice of medical surgical are case management using nursing model theory, the application of  evidence-based nursing practice, and innovation projects. Roys adaptation mode is used in nursing care in patients with impaired respiratory function. Roys adaptation model aimed to develop adaptive coping mechanism from environment stimuli.
The implementation of evidence based nursing used Aroma Hand Massage was effective and useful significantly to reduce score pain and depression on patient with terminal lung cancer. Innovation project was the use of mobile phone application for assessment and management nursing intervention  on patient with lung cancer it was  useful, easy and fun to be applied.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Pele
"ABSTRAK
Adanya Budaya makan sirih di Ngada dapat menjadi salah satu sumber penularan tuberkulosis. Sumber penularan terkait dengan kebiasaan makan sirih secara bersama dalam kelompok yang saling berbagi daun dan tempat penampungan cairan sirih antara orang sehat dan pasien TB. Tahun 2018 kasus TB di Ngada mencapai 176 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penularan tuberkulosis dalam budaya makan sirih pada pasien TB dengan pendekatan health belief model. Korelasi ini menggunakan cross sectional multivariate dengan teknik sampling consecutive, melibatkan 110 responden, dengan kriteria inklusi: suku Bajawa, TB aktif,dan aktif  makan sirih. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki perilaku penularan yang tinggi pada budaya makan sirih (51,8%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penularan TB antara lain riwayat pengobatan (p value=0,028), pengetahuan tentang TB (p value = 0,038), persepsi keseriusan (p value= 0,037); persepsi manfaat (p value= 0,039) dan persepsi hambatan (p value = 0,038). Faktor yang paling dominan adalah pengetahuan (OR 2,365 (CI 95%)1,015-5,510). Dari hasil penelitian diharapkan perawat dapat meningkatkan kompetensi budaya dalam menerapkan asuhan keperawatan peka budaya mencegah perilaku penularan dalam budaya makan sirih.

ABSTRACT
Betel eating culture in Ngada can be a source of tuberculosis transmission. The source of transmission is related to the habit of eating betel together in groups that share leaves and betel liquid reservoirs between healthy people and TB patients. In 2018 TB cases in Ngada reached 176 cases. Aims: The purpose of this study was to identify the factors that influence tuberculosis transmission behavior in the Betel eating culture in TB patients with the health belief model approach. Method: This research method used cross-sectional multivariate with consecutive sampling, involving 110 respondents, selected by consecutive sampling. Result: The results showed that most respondents had high transmission behavior in betel eating culture (51.8%). Factors related to TB transmission behavior include medical history (p-value = 0.028), knowledge about TB (p-value = 0.038), the perception of seriousness (p-value = 0.037); the perception of benefits (p-value = 0.039) and the perception of obstacles (p-value = 0.038). The dominant factor was knowledge (OR 2,365 (95% CI) 1,015-5,510). Conclusion: The research implications are expected that nurses can improve cultural competence in applying culturally sensitive nursing care to prevent transmission in Betel eating culture."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ristinawati
"Latar Belakang : Salah satu efek samping yang dapat muncul dari pengobatan pada klien TB diantaranya adalah Efek kehilangan nafsu makan, mual, demam, nyeri sendi dan warna kemerahan pada kulit serta warna kemerahan pada air seni, Penelitian yang dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa efek samping yang dirasakan oleh klien menjadi factor yang menyebabkan ketidakpatuhan klien dengan kehilangan efikasi diri klien yang terdiagnosa tuberculosis.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efek dari konseling terhadap kepatuhan dalam minum obat pada pasien dengan TB Paru.
Metode : Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah quasy experiment dengan dua kelompok perlakuan, jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 32 responden dengan 16 responden perkelompok. Intervensi yang diberikan pada penelitian ini adalah pemberian konseling selama 4 sesi kepada kelompok intervensi dan edukasi pada kelompok kontrol. Analisa statistic yang digunakan pada penelitian ini adalah uji karakteristik univariat, bivariat dengan uji paired t-test dan independent t-test.
Hasil : Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan pada kelompok intervensi dengan p-value 0,001, dan efikasi diri dengan nilai p-value 0,001. Sedangkan pada kelompok kontrol hanya signifikan pada efikasi diri dengan p-value 0,009 tetapi tidak signifikan pada tingkat kepatuhan dengan p-value 0,078.
Simpulan: Kesimpulan pada penelitian ini yaitu konseling sangat efektif terhadap peningkatan efikasi dalam kepatuhan minum obat pada pasien TB paru. Intervensi ini menjadi tindakam yang sangat direkomendasikan terutama untuk meningkatkan efikasi dan kepatuhan pada pasien TB

Background: One of the side effects that can arise from treatment on TB clients include the effects of loss of appetite, nausea, fever, joint pain and redness of the skin and redness of the urine. Previous research stated that the side effects felt by clients were a factor causing client non-compliance with the loss of self-efficacy of clients diagnosed with tuberculosis.
Purpose: The purpose of this study was to see the effect of counseling on adherence to taking medication in patients with pulmonary TB.
Method: The research design used in this study was a quasy experiment with two treatment groups, the number of samples in this study were 32 respondents with 16 respondents per group. The interventions provided in this study were counseling for 4 sessions to the intervention group and education to the control group. Statistical analysis used in this study were univariate, bivariate characteristic tests with paired t tests and independent t tests.
Results: The results of the research conducted showed that there was a significant effect on compliance in the intervention group with a p-value of 0.001, and self-efficacy with a p-value of 0.001. Whereas in the control group it was only significant in self-efficacy with a p-value of 0.009 but not significant in the level of compliance with a p-value of 0.078.
Conclusion: The conclusion in this study is that counseling is very effective in increasing the efficacy of medication adherence in pulmonary TB patients. This intervention is highly recommended especially to increase efficacy and compliance in TB patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkika Ramadhani
"Penyakit PPOK bersifat kronis dan progresif sehingga membutuhkan upayamanajemen penyakit secara mandiri dalam penatalaksanaan penyakitnya. Selfefficacy merupakan konsep penting dari manajemen penyakit secara mandiri gunamewujudkan perubahan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasipengaruh edukasi manajemen dispnea terhadap self efficacy dalam mengelolakesulitan bernafas pada pasien PPOK. Desain penelitian yang digunakan adalahkuasi eksperimen pretest-postest dengan kelompok kontrol. Sampel padapenelitian berjumlah 34 orang, terdiri dari 17 orang kelompok intervensi dan 17orang kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan selfefficacy yang bermakna setelah diberikan edukasi manajemen dispnea p=0.036 .Berdasarkan penelitian ini, edukasi manajemen dispnea dapat dijadikan sebagaiintervensi keperawatan untuk meningkatkan self efficacy pasien PPOK dalammengelola kesulitan bernafas.

COPD is chronic and progressive disease that requires self management efforts inthe management of disease. Self efficacy is an important concept of selfmanagement disease to achieve behavioral change. The research objective was toidentify the influence of dyspnea management education toward self efficacy inmanaging breathing difficulties in COPD patients. The research design was quasyexperiment by using pretest posttest with control group. The number of sampleswere 34, consist of 17 people in intervention group and 17 people in controlgroup. The results showed a significant increase toward self efficacy after givendyspnea management education p 0.036 . Based on this research, dyspneamanagement education can be used as a nursing interventions to improve selfefficacy in managing breathing difficulties in COPD patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enggar Purnaningsih
"ABSTRAK
Nama : Enggar PurnaningsihProgram Studi : Magister KeperawatanJudul : Hubungan Efikasi Diri Dan Stigma Dengan Kepatuhan Pasien Multidrug Resistant Tuberculosis Dalam Menjalani Pengobatan Fase Lanjutan Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan Multidrug Resistant Tuberculosis TB MDR adalah kepatuhan menjalani pengobatan, termasuk pada fase lanjutan. Efikasi diri dan stigma berperan dalam kepatuhan menjalani pengobatan TB MDR fase lanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efikasi diri dan stigma dengan kepatuhan pasien TB MDR dalam menjalani pengobatan fase lanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 80 responden. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif bermakna antara efikasi diri r = 0.470; p < 0.001 dan stigma r = 0.602; p < 0.001 dengan kepatuhan menjalani pengobatan TB MDR fase lanjutan. Hasil analisis multivariat didapatkan efikasi diri dan stigma menjadi prediktor kepatuhan menjalani pengobatan TB MDR fase lanjutan. setelah dikontrol akses ke fasilitas layanan kesehatan. Perawat dapat meningkatkan kepatuhan pasien TB MDR dalam menjalani pengobatan fase lanjutan dengan meningkatkan efikasi diri, menurunkan stigma dan meningkatkan keterjangkauan akses ke fasilitas layanan kesehatan.Kata kunci : efikasi diri, fase lanjutan, kepatuhan pengobatan, Multidrug Resistant Tuberculosis, stigma

ABSTRACT
Name Enggar PurnaningsihStudy Program Master of NursingTitle Correlation between self efficacy, stigma and patient adherence to continuation Multidrug Resistant Tuberculosis treatment phase In the continuation phase of treatment, patient adherence is one contributing factor to achieve a successful treatment in patients with Multidrug Resistant Tuberculosis MDR TB . Self efficacy and stigma have an important role in adherence to continuation MDR TB treatment phase. This study aimed to investigate the correlation between self efficacy, stigma and patient adherence to continuation MDR TB treatment phase. A cross sectional study was conducted with 80 participated patients with MDR TB. The results revealed that there was a positive significant relationship between self efficacy r 0.470 p 0.001 , stigma r 0.602 p 0.001 and patient adherence to continuation MDR TB treatment phase. Additionally, multivariate analysis showed that self efficacy and stigma were the predictor of patient adherence, in which patients were controlled to access healthcare facilities. This study results indicate that nurses can improve patient adherence to continuation MDR TB treatment phase by increasing self efficacy reducing stigma and improving access to healthcare facilities.Keywords adherence, continuation treatment phase, Multidrug Resistant Tuberculosis, self efficacy, stigma"
2017
T46934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Purnamayanti
"ABSTRAK
Kesulitan berkomunikasi merupakan stressor yang paling berat bagi pasien yang menggunakan ventilasi mekanis. Ketidakmampuan berkomunikasi karena penggunaan alat bantu nafas dapat menyebabkan ansietas. Komunikasi efektif dapat membantu menurunkan ansietas dan kesulitan berkomunikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektifitas writing board dan communication board dalam menurunkan ansietas dan kesulitan berkomunikasi pasien dengan ventilasi mekanis. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan pre-post test without control grup pada 24 pasien yang menggunakan ventilasi mekanis di ruang rawat intensif. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan pada penurunan ansietas dan kesulitan berkomunikasi sebelum dan sesudah intervensi baik pada kelompok writing board maupun communication board p value < 0,05 , namun tidak ada perbedaan penurunan ansietas dan kesulitan berkomunikasi antara kedua kelompok tersebut p value > 0,05 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa writing board dan communication board dapat direkomendasikan menjadi alternatif metode komunikasi yang efektif digunakan pada pasien yang menggunakan ventilasi mekanis di ICU.

ABSTRACT
Communication difficulties is the most severe stressor for patients receiving mechanical ventilation. Inability to communicate due to the use of ventilatory support can cause anxiety. Effective communication can help reduce anxiety and communication difficulties. This study aimed to compare the effectiveness of writing board and communication board in lowering anxiety and communication difficulties in patients receiving mechanical ventilation. A total of 24 intensive care patients receiving mechanical ventilation, were included in this quasi experimental study that involved pre and post test without control group. The results showed a significant effect on the reduction of anxiety and communication difficulties before and after intervention in both communication board and writing board group p value 0.05 . This study results showed that writing board and communication board could be recommended as an effective alternative method of communication used in intensive care patients receiving mechanical ventilation "
2017
T46948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Eko Saputra
"Ners spesialis adalah pemimpin klinis dalam bidang praktik keperawatan. Pengetahuan dan keterampilan tingkat lanjut sebagai Ners Spesialis ini mencakup keahlian klinis,  evidence based nursing, kolaborasi, konsultasi, pendidikan, pendampingan, dan perubahan kepemimpinan. Ners spesialis bertanggung jawab untuk berkolaborasi dengan anggota tim perawatan kesehatan untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengukur strategi perawatan berbasis bukti yang aman, efektif biaya, dan terbukti. Kegiatan yang dilakukan dalam menjalani praktik residensi Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah peminatan respirasi terdiri dari mengelola kasus kanker paru menggunakan model adaptasi Roy, mengelola tiga puluh resume kasus, melaksanakan evidence based nursing (EBN) efektifitas Foot Reflexologi terhadap tingkat kecemasan dan perubahan fisiologis pada pasien yang akan dilakukan tindakan Bronkoskopi, serta melakukan penerapan inovasi keperawatan penggunaan Respiratory Distres Observation Scale (RDOS) untuk menilai berat ringannya dispnea pasien dengan gangguan pernapasan.

Specialist nurses are clinical leaders in the field of nursing practice. Advanced knowledge and skills as Ners Specialists include clinical expertise, evidence based nursing, collaboration, consultation, education, mentoring, and leadership change. Specialists are responsible for collaborating with members of the health care team to design, implement, and measure evidence-based care strategies that are safe, cost-effective and proven. Activities carried out in undergoing residency practice Ners Medical Nursing Specialists Respiratory specialization surgery consists of managing lung cancer cases using Roy`s adaptation model, managing thirty case resumes, implementing evidence based nursing (EBN) Foot Reflexology effectiveness against anxiety levels and physiological changes in patients who Bronchoscopy will be carried out, as well as implementing nursing innovations using the Respiratory Distres Observation Scale (RDOS) to assess the mild severity of dyspnea in patients with respiratory disorders."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Andini
"Praktik Spesialis Keperawatan Medikal Bedah Kekhususan Respirasi di RSUP Perasahabatan Jakarta merupakan aplikasi peran dan fungsi sebagai ners spesialis dengan menerapkan Model Adaptasi Roy dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem respirasi baik pada pasien kelolaan utama maupun 30 pasien resume. Selain sebagai pemberi asuhan keperawatan peran perawat spesialis respirasi adalah menerapkan tidakan berbasis bukti ilmiah pada area respirasi yaitu dengan memberikan terapi suara berbasis alam dalam mengurangi kecemasan, agitasi, dan stress pada pasien terpasang ventilator mekanik. Peran selanjutnya dari perawat spesialis respirasi adalah melakukan inovasi melalui analisi situasi dan studi literature dalam hal ini adalah penerapan The Respiratory Distress Observation Scale (RDOS) dalam menilai risiko terjadinya distress pernapasan. Hasil praktik menunjukan bahwa teori Model Adapatasi Roy dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem respirasi dan suara berbasis alam cukup efektif dalam mengurangi kecemasan, agitasi, dan stress pada pasien terpasang ventilator mekanik. Serta RDOS dapat diterapkan pada pasien dengan gangguan respirasi dalam menilai risiko distress pernapasan.

The Practice of Medical Nursing Specialists Specialized in Respiration in RSUP Perasahabatan Jakarta is the application of roles and functions as specialist nurses by applying Roy's Adaptation Model in providing nursing care to patients with respiratory system disorders in both the main managed patient and 30 resume patients. Aside from being a nursing care provider, the role of respiration specialist nurses is to apply scientific evidence-based nursing actions to the area of ​​respiration by providing nature-based sound terapi to reduce anxiety, agitation, and stress in patients with mechanical ventilators. The next role of respiration specialist nurses is to innovate through situation analysis and literature studies in this case is the application of The Respiratory Distress Observation Scale (RDOS) in assessing the risk of respiratory distress. Practical results show that Roy's adaptation theory in providing nursing care to patients with respiratory and natural-based sound disorders is quite effective in , agitation, and stress in patients with mechanical ventilators. As well as RDOS can be applied to patients with respiratory disorders in assessing the risk of respiratory distress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>