Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Palupi Damardini
"Palupi Damardini. Cerita Si Pitung sebagai Sastra Lisan: Analisis terhadap Struktur Cerita (di bawah bimbingan Puden_tia MPSS, M.A.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. 1993. Tujuannya untuk mengetahui apakah Cerita Si Pitung dapat digolongkan sebagai sastra lisan dan menganalisis struktur cerita tersebut (dalam konteksnya sebagai sastra lisan, latar, dan penokohan cerita tersebut. Data primer diperoleh dari narasumber yang merupakan penduduk asli Betawi. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Cerita Si Pitung dapat digolongkan sebagai sastra lisan. Struktur ceritanya merupa--kan gabungan dari dua teori, yaitu teori Propp dan Olrik. Sedangkan latar cerita dibagi menjadi dua golongan, yaitu latar fisik dan latar sosial. Latar sosial dalam cerita tersebut ternyata erat kaitannya dengan kondisi sosial dan historis masyarakat Betawi. Penokohan dalam cerita berpusat pada Pitung sebagai tokoh sentral."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Krisantina Hakim
"Penelitian ini akan memperilhatkan hubungan tekstual antara cerita pendek 'Datangnya dan Perginya' dengan novel Kemarau karya All Akbar Navis sebagai transformasi sastra. Penelitian ini juga memperlihat perubahan alur dan tokoh yang terjadi di dalam novel Kemarau. Untuk memperlihatkan transformasi teks _Datangnya dan Perginya_ dan Kemarau dilakukan beberapa langkah. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis struktural. Struktur yang dianalisis dibatasi pembahasannya pada alur dan tokoh. Langkah Ini dimaksudkan agar memudahkan pemahaman pembicaraan mengenai struktur 'Datangnya dan Perginya' dan Kemarau. Untuk sampai kepada transformasi teks, terlebih dahulu dilakukan analisis lntertekstual. Analisis lntertekstual ini dilakukan untuk melihat sejauh mana transformasi kesastraan kemarau dari hipogramnya, 'Datangnya dan Perginya'. Langkah terakhir adalah melihat transformasi alur dan tokoh dengan menggunakan analisis struktural dan analisls intertekstual yang telah dilakukan sebelumnya. Hasilnya menunjukkan bahwa ada unsur yang tetap dipertahankan seperhi dalam hipogram, ada juga unuur yang dipertahankan dengan modifikasi, ada unsur yang dihilangkan, dan ada juga unsur yang diperluas atau ditambahkan. Perubahan dari cerita pendek ke novel memperlihatkan bahwa ekspansi lebih berperan. Ekspansi bukan hanya perluasan unsur, tetapi juga penambahan unsur yang sama sekali tidak terdapat dalam hipogram. Transformasi yang terjadi di dalam Kemarau memperiihatkan adanya pergeseran alur. Alur utama di dalam hipogram menjadl alur bawahan di dalam Kemarau. Tema dan amanat yang disampalkan melalui tindakan tokoh utama membuat penyelesalan masalah dalam Kemarau bertolak belakang dengan hipogram. Tokoh Sutan Duano yang merupakan modifikasi dari tokoh Ayah digambarkan lebih hidup dengan 'menampilkan sisi baik dan buruknya. Transformasi yang terjadi tidak hanya menyangkut bentuk (dari cerita pendek ke novel) tetapi juga menyangkut Isi. Transformasi yang menyangkut isi didasari oleh tema dan amanat yang disampalkan dalam teks tersebut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Hakim
"Sebuah Cinta Sekolah Rakyat adalah karya Totilawati Tjitrawasita yang berisikan sembilan buah cerpen, yaitu Sebuah Cinta Sekolah Rakyat, Interlude, Komisi, Di Luar Renca_na Humaniak Jakarta Semalam di Kuburan Fantastis, dan Lima Ratus Perak dari Mas Gonda. Selain itu pengarang wanita ini telah pula menghasilkan tiga buah buku yang berjudul Hadiah Ulang Tahun (1974), Sinta Sasanti (1975), dan Keti_ka Aku Sekecil Kamu (1976). Tinjauan terhadap tema dan amanat atas buku kumpulan cerpen Sebuah Cinta Sekolah Rakyat ini bertujuan untuk melihat gagasan dan pesan yang terdapat di dalam cerpen-cerpen pada buku tersebut. Pesan atau amanat cerita sebagai suatu ajaran moral yang ingin disampaikan pengarang ditelaah dari tema cerita yang didefinisikan sebagai gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra. Tinjauan seperti ini merupakan suatu pendekatan intrinsik, yaitu menelaah unsur suatu karya sastra. Akan tetapi, telaah ini juga dilengkapi dengan suatu pendekatan ekstninsik, yaitu upaya melihat hubungan antara misi pengarang dengan karya-karyanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Laraswati
"Dwi Laraswati. Keterkaitan Tokoh Utama terhadap Latar Sosial Budaya dalam Novel Trilogi: Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. (di bawah bimbingan Pudentia MPSS, S.S., M .A.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1992. Analisis keterkaitan tokoh utama terhadap latar sosial budaya dalam novel trilogi ini bertujuan untuk melihat bagaimana latar sosial budaya ini mempengaruhi kehidupan tokoh utama. Dalam penelitian di atas, penulis mempergunakan pendekatan ekstrinsik dan intrinsik. pendekatan ekstrinsik digunakan penulis dalam membahas latar sosial budaya dalam novel trilogi dengan mengacu pada latar sosial budaya daerah Jawa dan budaya ronggeng. Pendekatan intrinsik dipakai penulis dalam membahas tema, tokoh, dan latar. Ketiga unsur itu dibahas karena mempunyai kaitan yang erat dan dapat memperjelas hubungan tokoh utama dengan latar sosial budaya. Hasil analisis menunjukkan, bahwa ada kaitan yang erat antara tokoh utama dengan latar sosial budaya. Latar sosial budaya ini sangat mempengaruhi kehidupan tokoh Srintil sebagai tokoh utama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Lucyana Sandra
"Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi yang terdapat dalam cerita rakyat mengenai asal-usul marga di Tapanuli Selatan dari sudut folklor. Tujuan lainnya adalah mendeskripsikan adat istiadat di Tapanuli Selatan dan pengaruh marga bagi masyarakat tersebut. Data yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah tiga cerita rakyat mengenai asal-usul marga di Tapanuli Selatan. Ketiga cerita tersebut, yaitu cerita rakyat Namora Panda Bosi mengenai asal-usul marga Hutasuhut dan Lubis, cerita rakyat Si Maliot-malioton tentang asal-usul marga Harahap, dan cerita rakyat Si Baroar tentang asal-usul marga Nasution. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga cerita rakyat tersebut mempunyai 4 fungsi yang dikemukakan Bascom, 3 fungsi tambahan dari Dundes dan 1 fungsi tambahan dari penulis. Fungsi ketiga cerita itu, yaitu 1, sebagai sistem proyeksi ; 2. sebagai alat pengesahan pranata dan kebudayaan ; 3. sebagai alat pendidikan anak ; 4. sebagai alat pemaksa dan pengawas ; 5. sebagai alat yang meningkatkan perasaan solidaritas kelompok ; 6. sebagai sarana kritik social ; 7. sebagai tempat pelarian dari kenyataan ; 8. sebagai sarana menjaga kelestarian alam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennie Sastrapradja
"Penelitian ini bukan bermaksud mencari kebenaran informasi yang terdapat dalam novel Maut dan Cinta yang menggunakan latar sejarah. Akan tetapi, bertujuan untuk melihat kemungkinan penggunaan karya sastra modern sebagai sumber informasi sejarah. Pengumpulan data dilakukan dari berbagai sumber tertulis. Sistematika penulisan, metode penelitian, dan penulisan disertakan di sini. Pembahasan dilakukan terhadap satu buah novel yang berlatar sejarah zaman revolusi Indonesia 1845-1949. Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahca jika dipergunakan secara kritis dan dipadukan dengan sumber lain, maka novel tersebut dapat dipergunakan sebagai satu sumber pengetahuan dan pemahaman sejarah. Sedangkan untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai suatu peristiwa, digunakan beberapa arsip maupun dokumen. Akan tetapi, dalam penulisan skripsi ini, sumber-sumber tersebut hanya digunakan sebagai alat bantu untuk mengungkapkan isi novel tersebut. Novel berlatar sejarah seperti itu pada hakekatnya juga berguna bagi mereka yang tertarik untuk melakukan pengkajian sastra yang dikaitkan dengan disiplin ilmu lain, seperti sosiologi, psikologi. Selain itu, pembahasan itu juga berguna untuk menelusuri biografi maupun nilai-nilai yang mempengaruhi pandangan hidup pengarang terhadap novel itu. Unsur-unsur cerita seperti tokoh, latar, dan alur dari novel itu juga dapat dijadikan sumber sejarah karena mencerminkan pendapat dari berbagai kelompok sosial yang ada."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suryo Suhartono
"Bokor Hutasuhut adalah pengarang asal Medan yang cukup berperan dalam dunia Sastra Indonesia. la bersama Wiratmo Soekito, H.B. Jassin dan lain-lain tercatat dalam sejarah perjalanan Sastra Indonesia sebagai pencetus sekaligus penanda tangan Manifes Kebudayaan. Penelitian atas cerpen-cerpen Bokor. Hutasuhut ini khusus yang dimuat dalam majalah Mimbar Indonesia. Alasan memilih karyanya yang dimuat dalam majalah Mimbar Indonesia, di samping karena keterbatasan ruang dan waktu juga karena dalam majalah tersebut dimuat karya-karya Bokor Hutasuhut dalam bentuknya yang paling beragam, yaitu cerpen, cerbung, dan sajak. Cerpen-cerpen tersebut dianalisis berdasarkan strukturnya, khususnya tokoh dan tema. Analisis tokoh didasarkan pada karakter tokoh dari masing-masing cerpen. Dengan titik tolak tersebut ketiga belas cerpen Bokor Hutasuhut yang dimuat dalam majalah Mimbar Indonesia dibagi atas tiga kelompok karakter tokoh, yaitu (1) tokoh pasrah, (2) tokoh yang berusaha, dan (3) tokoh lain-lain. Analisis tema pada ketiga belas cerpen tersebut didasarkan pada tema sentral yang dikandung oleh masing_-masing cerpen. Dengan titik tolak tersebut cerpen-cerpen Bokor Hutasuhut dibagi dalam tiga kelompok tema, yaitu (1) tema kesulitan ekonomi, (2) tema tentang kejiwaan yang dibagi lagi sesuai dengan bidang penekanannya, yaitu tema krisis harga diri, tema balas budi dan tema kekecewaan hidup, dan (3) tema salah alamat. Di luar cerpen-cerpen yang dibicarakan dalam skripsi ini masih banyak karya-karya Bokor Hutasuhut yang belun dibahas orang. Penelitian yang menyeluruh atas karya-karya Bokor Hutausuhut akan menjawab pertanyan berikut: benarkah, Bokor Hutasuhut tokoh yang cukup penting dalam khazanah Sastra Indonesia? Kalau benar, seberapa besarkah peranan Bokor Hutasuhut dalam khazanah Sastra Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S10764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rojab Dian Puspitasari
"Memberikan gambaran mengenai funsi dan amanat pantun yang terdapat dalam siaran Bensradio"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11105
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Meigalia
"Penelitian ini membahas pewarisan tradisi lisan Minangkabau, Salawat Dulang yang dilakukan secara formal dan nonformal, ditinjau dari tats kelolanya masing¬masing. Selain itu, penelitian ini juga membahas 'formula' yang merupakan bagian dalam pewarisan tersebut karena seorang penutur tradisi lisan pada dasarnya tidak menghafalkan, tetapi mengingat sejumlah kata atau frasa yang biasa disebut dengan istilah 'formula'. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara, serta analisis teks. Hasil penelitian memperlihatkan adanya sistem tata kelola yang berbeda antara pewarisan yang dilakukan secara formal dengan pewarisan secara nonformal. Formula sebagai bagian dari pewarisan itu ada yang tidak dapat digubah dan ada yang memberikan keleluasaan bagi penuturnya untuk berimprovisasi dan menggubahnya sesuai dengan kreatifitas mereka.

This research discusses about formal and informal learning of Minangkabau oral tradition, Salawat Dulang. This research also discusses about 'formula' as a part of the learning process because basically the singers of oral tradition do not remember every lines, but momorizing few word or phrase which we call 'formula'. This is a qualitative research by doing observation there are different management system between formal learning and informal learning. As a part of the learning, there are certain formula that could not be composed, and there are certain formula that give liberation for the singers to improvise and compose them according to their creativity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25960
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi S. Tawari
"Togal adalah tradisi hiburan yang ada pada masyarakat Makian di Propinsi Maluku Utara. Tradisi ini menggabungkan beberapa unsur, yaitu musik, tarian, lantunan syair dan pantun. Dalam perkembangannya togal cenderung melemah, meskipun lemah tradisi ini masih bertahan sampai saat ini, dan dimungkinkan terus bertahan hingga di masa-masa mendatang. Hipotesanya adalah togal bisa bertahan karena memiliki kekuatan tertentu. Dengan demikian, penelitian ini bermaksud memeriksa kekuatan apa yang dimiliki togal sehingga tradisi tersebut dimungkinkan bisa terus bertahan.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pilihan ini beradasarkan asumsi bahwa etnografi memanfaatkan tekhnik pengumpulan data pengamatan berperan serta (participant observation) yang memungkinkan togal bisa diungkapkan secara holistik.
Hasil penelitian menunjukkan kekuatan togal berada pada wilayah komunikasi, selain itu hakikat togal yang menampakkan kelenturannya pada berbagai aspek ternyata juga turut menjaga tradisi ini terus bertahan.

Togal is entertainment tradition of Makian society in North Maluku province. This tradition combines several elements, namely music, dance, syair, and pantun. In its development togal tends to be weakened, although togal is weak this tradition survived until now, and it is possible to continue to endure in the future. The hypothesis is togal can survive because it has certain strengths. Thus, this study intends to examine what powers belong to the traditions that made possible togal can continue to survive.
The research method used is qualitative with the ethnographic approach. This option base on the assumption that ethnographic utilize participant observation that allows togal can be disclosed holistically.
The result of the study showed strength of togal is at the communication, besides that, the essence of togal that appear flexible on various aspects is also take care of this tradition continue to survive."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T34946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>