Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Juliani
"Anemia gizi merupakan salah satu dari 4 masalah gizi utama di Indonesia yang harus mendapatkan perhatian dan penanggulangan secara serius. Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) (2007) menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada tahun 2007 di Jawa Barat untuk perempuan dewasa sebesar 13,4% dan laki-laki dewasa sebesar 7,4% melebihi rata-rata prevalensi nasional 11,9%. Hasil penelitian pada kelompok dewasa di Depok menunjukkan angka anemia yang cukup tinggi yaitu pada wanita dewasa sebesar 16,9%, dan laki-laki sebesar 7,8%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara karakteristik individu, asupan zat gizi dengan status hemoglobin, menggunakan data sekunder dari penelitian Riset Unggulan UI. Penelitian ini dilakukan pada kelompok usia dewasa di wilayah kota dan desa Depok, desain penelitiannya adalah cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- rata kadar hemoglobin (Hb) pada orang dewasa di Depok untuk wilayah urban (kota) adalah 14,1 gr/dl dan di rural (desa) 13,7 gr/dl. Untuk wilayah urban (kota) terdapat korelasi negatif antara frekuensi konsumsi pepaya ( r = -0,23 dan p = 0,04) dengan kadar Hb. Korelasi positif antara frekuensi konsumsi suplemen vitamin C ( r = 0,32 dan p = 0,004) dan kopi ( r = 0,23 dan p = 0,041) dengan kadar Hb. Sedangkan wilayah rural (desa) terdapat korelasi negatif antara umur (r= -0,23 dan p = 0,037) dengan kadar Hb. Korelasi positif antara frekuensi konsumsi daging sapi (r = 0,22 dan p = 0,048) dan tomat ( r = -0,252 dan p = 0,023) dengan kadar Hb. Sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi makanan pemicu dan penghambat absorbsi zat besi berhubungan dengan kadar hemoglobin baik di kota maupun di desa.

Nutritional anemia is one of the four major nutrition problems in Indonesia that should get serious attention and response. Report of Health Research Association (RISKESDAS) (2007) showed that the prevalence of anemia in 2007 in West Java for 13,4% of adult women and men of 7,4% exceeds the average national prevalence of 11,9%. The results of research on adult groups in Depok indicate a fairly high rates of anemia in adult women is 16,9%, and males by 7,8%. This study aims to determine the relationship between individual characteristics and nutrient intake with the status of hemoglobin, using secondary data from Competitive research studies UI. The research was conducted on adult age groups in urban and rural in Depok, the research design is cross sectional.
The results showed that average levels of hemoglobin (Hb) in adults in Depok to urban areas (cities) was 14.1 g / dl and in the rural (village) 13.7 g / dL. For urban areas (cities) there is a negative correlation between the frequency of consumption of papaya with Hb (r = -0.23 and p = 0.04). Positive correlation between frequency of consumption of vitamin C supplement (r = 0.32 and p = 0.004) and coffee (r = 0.23 and p = 0.041) with Hb. While for the rural areas (villages) there is a negative correlation between age (r = -0.23 and p = 0.037) with Hb. Positive correlation between frequency of consumption of beef (r = 0.22 and p = 0.048) and tomato (r = -0.252 and p = 0.023) with Hb. So it can be concluded that the frequency of consumption of food enhancer and inhibiting the absorption of iron associated with hemoglobin levels in both urban and rural.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Zuliani
"Kebugaran menjadi sangat penting karena kebugaran berhubungan dengan kesehatan kardiovaskular. Remaja yang memiliki kebugaran yang rendah dapat berisiko mengalami penyakit kardiovaskular saat dewasa kelak jika terus menerus dibiarkan. Kebugaran kardiovaskular biasa dinilai dengan VO2max (konsumsi maksimal oksigen). Salah satu cara untuk meningkatkan VO2max ialah dengan memberikan suplemen yang mengandung zat besi (Fe) dan multivitamin dan mineral (MVM).
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan kuasi eksperimen pre-test and post-test design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplemen kombinasi Fe dan MVM yang diberikan selama enam hari terhadap nilai estimasi VO2max pada siswi SMP di Jakarta. Nilai estimasi VO2max diukur menggunakan tes kebugaran 20-m shuttle run.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perubahan nilai estimasi VO2max pada kelompok Fe&MVM adalah 0,20 ml/kg/min sedangkan kelompok kontrol adalah 0,13 ml/kg/min serta terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan total lintasan tes 20-m shuttle run diantara kedua kelompok (p=0,001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sekalipun tidak ada perbedaan bermakna pada rata-rata nilai estimasi VO2max kedua kelompok, pemberian suplemen dapat meningkatkan nilai estimasi meningkatkan VO2max dan total lintasan pada tes kebugaran 20-m shuttle run.

Cardiovascular fitness is very important especially for teenage. Teenage with low fitness have risk of cardiovascular disease later. Cardiovascular fitness was usually scored by VO2max (maximal consumption oxygen). One of solutions to increase VO2max is administration of iron (Fe) and multivitamins and mineral (MVM) supplement.
This Research was a quasi experiment pre-test and post-test design with purpose of study is to discover the effect of six days administration of iron combination supplement with multivitamins & mineral (MVM) toward the predicted of VO2max of Girl Student in Junior High School. The predicted of VO2max score was calculated by 20-m shuttle run test.
The result showed delta of VO2max score in Fe&MVM’s group was 0,20 ml/kg/min and placebo’s group was 0,13 ml/kg/min; and there was significant differences in delta of total lap of 20-m shuttle run between two groups after intervention (p=0.001). Although there was no significant differences of VO2max, administration of supplement can increased VO2max score and increased total lap of 20-m shuttle run.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharma Tjuanda
"Kerusuhan sosial berbau etnis yang terjadi di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, awal 1999 di Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas memberikan dampak pada berbagai sektor dan kehidupan masyarakat yang sampai saat ini belum dapat kembali pada keadaan semula.
Arus pengungsi dievakuasi ke berbagai tempat yang aman dan ditampung pada barak-barak penampungan dan fasilitas pemerintah. Di tempat pengungsian, sarana dan prasarana tidak tersedia untuk hidup layak, sebagai konsekuensinya banyak masalah yang dihadapi termasuk masalah kesehatan dan gizi. Hasil survei oleh Palang Merah Internasional menunjukkan 17,5% anak balita pengungsi gizi buruk, menurut UNHCR berada pada keadaan gizi yang kritis (>15%), dan perlu penanganan segera, Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat dan Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat bekerja sama dengan World Vision Indonesia membentuk Therapeutic Feeding Center (TFC) untuk menangani.masalah balita gizi buruk oleh karena ini merupakan pengalaman pertama, namun hasilnya cukup memuaskan, dimana tidak ada yang meninggal di TFC.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam, tentang bagaimana pelaksanaan dan hambatan-hambatan kegiatan pemulihan status gizi balita gizi buruk, yang untuk selanjutnya dapat digunakan oleh pengelola program gizi sebagai masukan dalam memperbaiki pelaksanaannya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif yang bersifat studi kasus retrospektif sedangkan pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) observasi dan telaah dokumen.
Analisis data yang terkumpul menunjukkan bahwa tim kesehatan TFC telah memenuhi standar yang telah ditentukan. Studi ini menyimpulkan bahwa ketersediaan dana, sarana parasarana, serta berjalannya fungsi manajemen, merupakan salah penyebab rendahnya kegagalan dalam perawatan balita gizi buruk di TFC.

Analysis of the Implementation of Sambas Refugee Children Malnutrition Status Recovering at Therapeutic Feeding Center, Dokter Soedarso District General Hospital, Pontianak, Kalimantan Barat in the Year 2000Racial unrest in Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat in the early of 1999 has influenced many sectors and public life there, which has not recovered yet to the normal condition.
Refugees have been evacuated to other safer places, emergency refugee barracks, or to other governmental service facilities. At those places, the facilities and infrastructures are not provided adequately to support proper daily living, so that it induces many social problems, including the health and nutrition problems. The survey result by International Red Cross Committee has shown that 17.5% of the children have suffered from malnutrition. While according to the UNHCR, 15% of the children suffer from critical nutrition condition and need immediate treatment. The Health Service and Health Ministry Regional Office of Kalimantan Barat Province in cooperation with The World Vision Indonesia have established the Therapeutic Feeding Center (TFC) in order to treat the children malnutrition. Even though this is an initial experience, it has brought satisfying enough result, whereas no patient has died in TFC.
The purpose of this research is to obtain comprehensive information regarding the implementation and hindrance of the nutrition status recovering for the malnourished children. This result shall be useful input for the nutrition program official in order to enhance the program implementation.
This type of research used qualitative method, accompanied by research plan using descriptive approach as a retrospective case study. Data was obtained from in-depth interviews, observation and documents analysis. While the result from the research shows that the TFC health service team has carried out the requirement standards.
This research summarizes that the availability of fund, facilities, infrastructures, and managerial functions are factors of high success in malnutrition children treatment at TFC."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library