Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Widowati
"ABSTRAK
Skripsi berjudul Latar Cerita Dalam Cerita Ketoprak Kamandaka Lutung Kasarung adalah menganalisis salah satu unsur karya sastra, yaitu latar. Dalam analisis latar ini berdasarkan pada deskripsi dialognya. Bahan atau data yang saya analisis adalah berupa kaset rekaman ketoprak dengan judul Kamandaka Lutung Kasarung, dimainkan oleh Ketoprak Mataram Sapta Mandala. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menggambarkan latar yang terdapat dalam cerita ketoprak berjudul Kamandaka Lutung Kasarung, berbentuk rekaman kaset.
Analisis latar ini dibuktikan dengan dialog yang tampil dalam cerita ketoprak tersebut. Setelah dianalisis temyata dialog dapat menggambarkan latar dengan baik, baik latar sosial rnaupun latar fisiknya. Secara keseluruhan, skripsi ini dibagi dalam 4 bab. Bab 1 Pendahuluan, bab 2 Sekilas Tentang Ketoprak dan Ketoprak Sapta Mandala, bab 3 Analisis, dan bab 4 Kesimpulan.
Demikianlah abstraksi singkat tentang skripsi saya yang berjudul Latar Cerita Dalam Cerita Ketoprak Kamandaka Lutung Kasarung.

"
1995
S11649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayik Evrie Tiana
"terkandung dalam enam (6) lirik lagu Didi Kempot yang berjudul Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra dan Suket Teki. Penelitian ini ingin menunjukkan ungkapan-ungkapan apa saja yang terdapat pada lirik lagu karya Didi Kempot. Ungkapan bahasa pada lirik-lirik lagu Didi Kempot ternyata merupakan salah satu unsur terpenting di samping melodi lagu-lagunya. Makna dan pesan moral lagu-lagu Didi Kempot justru terkandung dan tercermin dalam ungkapan-ungkapan bahasanya, bahkan ungkapan-ungkapan itu memaksa pendengar untuk ikut berimajinasi dan berkelana mengarungi pengalaman-pengalaman hidupnya yang penuh dengan kepedihan dan kesengsaraan cinta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memaparkan fakta-fakta yang akurat mengenai suatu fenomena. Hasil dari penelitian ini menemukan 3 jenis ungkapan bahasa dalam lirik-lirik lagu Didi Kempot yaitu bebasan merupakan ungkapan yang bermakna konotasi, paribasan merupakan ungkapan yang tidak terdapat unsur pengandaian, dan sanepa sebagai ungkapan yang memiliki arti yang berlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang baru berkaitan dengan penciptaan ungkapan-ungkapan bahasa yang orisinal dan khas dari seorang Didi Kempot sebagai pencipta lagu berbahasa Jawa masa kini.

This study intends to reveal the meaning of the linguistic expressions contained in six (6) lyrics of Didi Kempot's song entitled Sewu Kutha, Layang Kangen, Lingsa Tresna, Terminal Tirtonadi, Cidra, and Suket Teki. This study wants to show what expressions are contained in the lyrics of the song by Didi Kempot. The expression of language in the lyrics of Didi Kempot's songs turns out to be one of the most important elements in addition to the melodies of his songs. The meaning and moral message of Didi Kempot's songs are actually contained and reflected in the expressions of the language, in fact, these expressions force the listener to join in the imagination and wander through his life experiences which are full of pain and misery of love. This study uses a qualitative descriptive method by describing accurate facts about a phenomenon. The results of this study found 3 types of linguistic expressions in the lyrics of Didi Kempot's songs, namely bebasan is an expression that has connotations, paribasan is an expression that does not contain presuppositions, and sanepa is an expression that has the opposite meaning. This study aims to provide new insights and knowledge related to the creation of original and distinctive language expressions of Didi Kempot as a contemporary Javanese songwriter."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Iqbal Ibrahim
"Satu hasil budaya adalah karya sastra, tetapi garis besar sastra adalah karya individu hanya objek yang disajikan tidak akan terlepas dari budaya dan kehidupan sosial masyarakat. Hubungan yang erat antara sastra dan budaya dapat menghasilkan karya sastra yang memiliki fungsi sebagai cagar budaya. Salah satu jenis kisah adat adalah sebuah novel. Novel ini adalah istilah untuk karya sastra panjang yang menghadirkan karakter dan menampilkan serangkaian acara dan latar belakang terstruktur. Penelitian ini menggunakan novel Asmara Djibrat Ludira sebagai sumber data. Teori yang digunakan untuk menganalisis struktur bentuk karakter, penokohan, plot, latar belakang, tema, dan pesan di novel ADL adalah teori Panuti Sudjiman pada tahun 1988, buku - Memahami Cerita Rekaan, sedangkan untuk menganalisis moralitas Jawa atau analisis budaya darma kesatria, peneliti menggunakan teori kualitatif John W Creswell pada tahun 1994.

one cultural outcome is a literary work, but an outline of literature is an individual work only the object presented is inseparable from the culture and social life of the community. The close relationship between literature and culture can produce literary works that have the function of cultural preservation. One type of traditional story is a novel. This novel is the term for a long literary work that presents a character and presents a series of events and structured background. This study uses the novel Asmara Djibrat Ludira as a data source. The theory used to analyze the structure of character shapes, characterizations, plots, backgrounds, themes, and messages in the ADL novel is Panuti Sudjiman's theory in 1988, the book - Understanding Conceived Stories, while to analyze Javanese morality or the analysis of the knight's darma culture, researchers used the qualitative theory of John W Creswell in 1994.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiyono Undung Wasito
"Penelitian struktur lakon pedalangan wayang kulit purwa gaya Surakarta karya Tristuti Rachmad Suryaputra bertujuan untuk mengetahui bagaimana Tristuti mengerjasamakan unsur-unsur pembentuk lakon secara fungsional dalam rangka mewujudkan ide ceritanya. Data penelitian adalah teks lakon karya Tristuti dengan judul Kilatbuwana. Teks lakon telah diterbitkan oleh Proyek Dokumentasi Lakon Carangan yang bekerjasama dengan ASKI Surakarta, dengan ketua dewan penyunting Alan Feinstein, Surakarta 1986. Analisis struktur meliputi empat unsur dominan pembangun lakon, ialah: tema, alur, tokoh dan amanat. Untuk memperoleh maknanya yang tepat, penelitian lakon pedalangan harus di tempatkan pada rangka konvensinya sendiri, serta dikaitkan dengan budaya masyarakat Jawa sebagai penghasil karya tersebut. Prinsip konstruksi la_kon didasarkan atas kaidah-kaidah teknik teater tradisio_nal pedalangan. Di samping mempunyai unsur-unsur karya sastra umum, mempunyai unsur-unsur khas yang membedakan strukturnya dengan jenis sastra yang lain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirilin Megaluh
"Skripsi ini membahas mengenai makna ritual semedi dalam budaya Jawa, dengan melakukan studi kasus di Pandan Kuning Petanahan Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif interpretatif, dengan menggunakan teori interpretasi (Jan van Luxemburg) dan mengaplikasikan konsepsi simbolik (Suwaji Bastomi). Hasil dari penelitian ini adalah berupa gambaran secara komperhensif mengenai konsep dan makna ritual semedi di Pandan Kuning Petanahan Kebumen. Beberapa aspek dalam semedi yang meliputi sarana, ruang, dan waktu semedi; ucapan, sikap, dan tindakan semedi; tujuan semedi; implementasi hasil semedi; serta mitos antara ritual semedi di Pandan Kuning dengan Ratu Kidul; akan dianalisis secara deskriptif interpretatif. Semedi merupakan wujud laku untuk memperoleh kesempurnaan hidup (kasampurnan dumadi).

The focus of this study is about the meaning of ritual meditation in Javanese culture, by conducting a case study at Pandan Kuning Petanahan Kebumen. This research using interpretative descriptive method, by using interpretation theory (Jan van Luxemburg) and applying symbolic conception (Suwaji Bastomi). The results of this study is a comprehensive overview about the concept and the meaning of meditation ritual at Pandan Kuning Petanahan Kebumen. Several aspects of meditation, which includes facilities, spaces, and time of meditation; words, attitudes, and actions of meditation; purpose of meditation; the implementation of meditation results; and the myth of ritual meditation in Pandan Kuning with Ratu Kidul; will be descriptively interpretative analyzed. Meditation is the form of behavior to gain the perfection of life (kasampurnan dumadi)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42122
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Muzayyanah
"Skripsi ini membahas tentang makna nama dan variasi nama tokoh-tokoh Pandawa dalam wayang purwa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif interpretatif. Teori yang digunakan yaitu teori simbol menurut Bastomi dan teori interpretasi teks menurut Jan van Luxemburg. Hasil dari penelitian ini berupa analisis makna nama dan variasi nama tokoh-tokoh Pandawa dalam wayang purwa serta faktor-faktor yang melatarbelakangi variasi nama tokoh-tokoh Pandawa dalam wayang purwa.

The focus of this study is about the meaning of names and various name of Pandavas in puppet purwa. The method used in this study is interpretative descriptive method. The theory used is the theory of symbols according by Bastomi and interpretation theory by Jan van Luxemburg. The results of this study is analyze the meaning of names and various name of Pandavas in puppet purwa and the factors underlying the various of name of Pandavas in puppet purwa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42123
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Pakuati
"Wayang Potehi adalah wayang kantong yang berasal dari Tiongkok dan telah hadir di Pulau Jawa sejak ratusan tahun yang lalu seiring dengan migrasi etnik Cina ke Nusantara abad ke-16. Sejak era pemerintahan Soeharto, Wayang Potehi dilarang pentas selain di kelenteng. Kebangkitan Wayang Potehi dimulai sejak tahun 2000 di masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid. Kepunahan Wayang Potehi mengantarkan sanggar Rumah Cinta Wayang (Rumah Cinwa) untuk memperkenalkan kembali Wayang Potehi kepada masyarakat. Rumah Cinwa telah mempergelarkan lakon Sie Jin Kwi dalam pertunjukan Wayang Potehi. Lakon Sie Jin Kwi digubah dari berbagai sumber tertulis tentang kisah Sie Jin Kwi. Berbagai sumber tertulis kisah Sie Jin Kwi ditulis dalam bentuk novel, komik, dan tembang macapat berbahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan sumber data tertulis dari Serat Sik Jin Kwi I (NR 141) yang mengisahkan Sie Jin Kwi dalam bahasa Jawa. Pada proses penciptaan lakon Sie Jin Kwi telah terjadi alih wahana, dari teks tertulis dalam bentuk macapat menjadi teks dalam bentuk lakon. Berkaitan dengan proses penciptaan lakon tersebut penelitian ini membahas struktur dramatik lakon Sie Jin Kwi sebagai teks lakon dalam Wayang Potehi. (1) Bagaimana struktur dramatik lakon Sie Jin Kwi Satria Utama; (2) Bagaimana alih wahana Serat Sik Jin Kwi I dalam pertunjukan Wayang Potehi lakon Sie Jin Kwi Satria Utama. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan struktur dramatik dan alih wahana dan lakon Sie Jin Kwi Satria Utama. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori alih wahana dari Sapardi Djoko Damono (2012) dan teori struktur dramatik lakon dari Sudiro Satoto. Metode analisis deskriptif kualitatif dari J.W. Creswell (2010) digunakan dalam penelitian ini. Data utama penelitian ini adalah Serat Sik Jin Kwi I koleksi Perpustakaan UI dan pertunjukan Wayang Potehi lakon Sie Jin Kwi oleh Rumah Cinwa tahun 2019. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dari segi struktur dramatik lakon telah mengalami penyederhanaan unsur-unsur pembentuk cerita. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya alih wahana dari sastra tulis menjadi seni pertunjukan
Wayang Potehi is a glove puppetry originating from China and has been exist in Java island since hundreds of years ago along with the migration of ethnic Chinese into the 16th century Archipelago. Since the Soeharto era, Wayang Potehi has been banned from performing other than the temple. The revival of Wayang Potehi was began in 2000 during the era of President Abdurahman Wahid. The extinction of Wayang Potehi brought the Rumah Cinta Wayang (Rumah Cinwa) studio to reintroduce Wayang Potehi to the public. Rumah Cinwa has performed traditional play Sie Jin Kwi in the Wayang Potehi performance. Sie Jin Kwi`s play was composed from various written sources about the story of Sie Jin Kwi. Various written sources for the story of Sie Jin Kwi are written in the form of novels, comics, and macapat (Javanese form of poetry). This study uses written data sources from Serat Sik Jin Kwi I (NR 141) which tells the story of Sie Jin Kwi in Javanese language. The process of creating the play based on Sie Jin Kwi story has taken place of adaptation, from written text in the form of macapat to text in the play form. In accordance with the process of creating the play, this study discusses the dramatic structure of Sie Jin Kwi`s play as a play text in Wayang Potehi. (1) What is the dramatic structure of Sie Jin Kwi Satria Utama`s play; (2) What about the adaptation of Serat Sik Jin Kwi I in the Wayang Potehi performance of Sie Jin Kwi Satria Utama? The purpose of this study is to explain the dramatic structure and adaptation of Sie Jin Kwi Satria Utama`s rides and plays. The theory used in this research is the theory of adaptation from Sapardi Djoko Damono (2012) and the dramatic structure theory of the play from Sudiro Satoto. The descriptive qualitative analysis method from JW Creswell (2010) was used in this study. The main data of this study are the Serat Sie Jin Kwi I Library of Universitas Indonesia and the performance of Sie Jin Kwi Satria Utama by Rumah Cinwa in 2019. This research concludes that in terms of dramatic structure, the drama has undergone simplification of the elements forming of story. This process resulted in the adaptation from written literature into a performing art."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Nurul Jannah
"Laku manusia Jawa dalam aspek spiritualitasnya menunjukkan upaya untuk mencapai kedamaian dan ketenteraman jiwa. Sedangkan ketenteraman jiwa hanya mampu didapatkan ketika manusia telah menyatu dengan realitas tertinggi. Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana laku spiritual tokoh dalam mencapai ketenteraman jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses psikologis dan motivasi tokoh berdasarkan pengalaman hidupnya setelah melakukan laku spiritual. Selain itu, penelitian ini juga dapat memperkaya perspektif baru dalam khazanah spiritualisme lokal. Data yang dijadikan bahan analisis pada penelitian ini adalah kutipan bait Kidung Surajaya yang mewakili nilai-nilai yang hendak diangkat. Penelitian ini memadukan metode analisis konten dengan teori psikologi. Teori yang dijadikan landasan adalah tahapan spiritual manusia dalam Schreurs (2002) dan enam tahapan yoga berdasarkan kitab Wrhaspati Tattwa. Setelah dilakukan analisis, ditemukan bahwa tokoh menjalani keenam tahapan dalam Sad Angga yoga untuk mencapai ketenangan hidup yang ia peroleh.

The behavior of Javanese people in their spiritual aspect shows an effort to achieve peace and tranquility of the soul. Meanwhile, humans can feel tranquility when they unite with the highest reality. This study's research question concerns how the character achieves peace of mind through spiritual practice. This study aims to determine the psychological processes and motivations of the characters based on their life experiences after performing spiritual practice. In addition, this research can also enrich new perspectives on the treasures of local spiritualism. Primary data in this study are quotations from the verses of the Kidung Surajaya, which represent Javanese values to be raised. This study combines content analysis methods with psychological theory. The theory used as the basis is the spiritual stages of humans in Schreurs (2002) and the six stages of yoga based on the Wrhaspati Tattwa book. Then the study found that the character went through the six stages of Sad Angga yoga to achieve the peace of life he obtained."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Rizkiananingrum
"Skripsi ini membahas struktur Carita (Sejarah) Lasem. Analisis dilakukan untuk mengetahui struktur karya sastra sebagai upaya awal untuk meninjau ciri-ciri dan fungsi karya sastra. Dari analisis struktur didapatkan hasil bahwa Carita (Sejarah) Lasem terdiri dari sembilan episode. Setiap episode mempunyai alur, tokoh, penokohan, latar, tema, dan amanat yang berbeda-beda. Namun demikian, seluruh tokoh sentral pada setiap episode adalah masih satu keturunan Dewi Indu. Seperti halnya babad pada umumnya, Carita (Sejarah) Lasem terdiri genealogi, cerita rakyat (mite, legenda), simbolisme dan kemukjizatan. Carita (Sejarah) Lasem mempunyai fungsi didaktis dan legitimasi.

This thesis discusses about the structure of Carita (Sejarah) Lasem. Structural analysis is performed to determine the structure and then to review the characteristics and functions. By using structural analyze, the result is Carita (Sejarah) Lasem consists of nine episodes. Every episode have different plot, character, setting, theme, and message. However, all central figures in every episode are still a descendant Dewi Indu. The characteristic Carita (Sejarah) Lasemare consist of genealogy, symbolism, folklore and miracle unsure. Carita (Sejarah) Lasemhas a didactic and legitimacy function.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarumpaet, Y. Suryapama Tera Gia
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang struktur dan tema 27 cerpen dalam kumpulan
cerpen Taman Sari, sehingga menghasilkan satu tema dominan serta kaitannya
dengan konteks zaman di saat kumpulan cerpen Taman Sari terbit. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menyatakan
bahwa tema dominan dalam kumpulan cerpen Taman Sari adalah golongan tema
sosial yang meliputi tema percintaan, kemiskinan, pendidikan, dan keluarga. Hal
ini mengisyaratkan bahwa tema populer pada tahun 1975 adalah tema-tema sosial.
Temuan lain juga menyatakan bahwa tidak semua cerpen merupakan satu kisahan,
tetapi merupakan cerpen beralur

ABSTRACT
This thesis discusses the structure and theme of 27 short-stories in Taman Sari,
thus producting a dominant theme and the social implementation in the current
time when Taman Sari has released. This research is qualitive descriptive
interpretative. The result of this research that the dominant theme of Taman Sari
is social theme which includes the theme of romance, poverty, education, and
family relationship. It was implementating that the popular theme in 1975 is social
themes. Another result found not all stories are not-grooved stories, but ploted
stories."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>