Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tetet Kartilah
"ABSTRAK
Masih rendahnva kualitas pelayanan keperawatan dan tingkat pendidikan perawat
direspon dengan berkembangnya program peningkatan pendidikan lanjut bagi perawat,
baik pelaksana maupun pengelola, dengan tujuan meningkatkan kompetensi dan kinerja
pelayanan keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya sejak tahun 1999
telah melaksanakan program tersebut dengan rnenyelenggarakan pendidikan DIII
Keperawatan Khusus bagi perawat lulusan SPK bekerja sama dengan Akper Depkes
Tasikmalaya, tetapi belum diketahui dampaknva terhadap pencapaian kompetensi dan
kinerja pelaksanaan tugas masing-masing.
Penelitian ini bermaksud mengidentifikasi kompetensi dan kinerja kepemimpinan
Kepala Ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya setelah mengikuti
pendidikan DIII Keperawatan dan sejauhmana program pendidikan tersebut memberikan
dampak pada kompetensi dan kinerja kepemimpinan tersebut.
Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metoda wawancara,
observasi dan studi dokumentasi terhadap kegiatan kepemimpinan Karu. Kompetensi
kepemimpinan terdiri dari 6 komponen (Tappen, 1998), sedangkan kinerja
kepemimpinan terdiri dan 10 komponen (Soeprihanto,2000). Responden utama terdiri
dari 4 orang Karu yang sudah menjadi karu sejak sebelum mengikuti pendidikan dan 6
orang responden lain, yang dianggap mengetahui kompetensi dan kinerja Karu selama 2
tahun terakhir.
Hasil penelitian menunjukan. bahwa secara umurn setelah mengikuti pendidikan DIII
Keperawatan, Karu memiliki pengetahuan yang cukup tentang konsep kepemimpinan
tetapi belum cukup kompeten dalam penguasaan menyusun tujuan dan menentukan
perencanaan kegiatan pengelolaan ruang rawat. Sehingga. Karu belum mampu mencapai
kinerja yang memadai dalam melaksanakan tugasnya sebagai manajer, terutama dalam
penguasaan tugas, mengambil keputusan. menentukan prioritas tugas, melakukan
koordinasi ang efektif dan efisien serta ketegasan dan obvektiftas dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan di ruangan.
Dampak pendidikan DIII Keperawatan yang lain adalah meningkatnya rasa percaya diri
Karu dalam melakukan aktifitas, tetapi belum optimal dalam meningkatkan sikap,
keterampilan dan penampilan kerja kepemimpinan Karu. Hal ini disebabkan karena
pengetahuan yang diperoleh belum memberikan gambaran yang lengkap dari tugas dan
jenis akilvitas kepemimpinan yang harus dikerjakan oleh Karu, sehingga pada saat.
pelaksanaan tugasnya Karu cenderung kembali ke pola yang lama. Kebijakan
peningkatan pelayanan di setiap aspek, upaya aktualisasi dan motivasi diri, kepercayaan
dan penghargaan sejawat dianggap sebagai faktor pendukung pencapaian kompetensi
dan kinerja kepemimpinan Karu. Sedangkan belum adanya standar kompetensi dan
kinerja yang diharapkan organisasi, masìh rendahnya penghargaan terhadap profesi
keperawatan, perubahan struktur, kurangnya sarana prasarana yang berkaitan dengan
pelayanan langsung kepada kiien, dianggap faktor penghambat.
Program pendidikan DIII Keperawatan, belum memadai untuk membentuk calon Karu
yang memiliki kompetensi kepemimpinan efektif dan efisien. Implikasinya, untuk
memberdayakan Karu dengan pendidikan DIII Keperawatan di RSUD Tasikmalaya,
sangat diperlukan supervisi dan program pengembangan kompetensi dan kinerja
kepemimpinan dalam pengelolaan ruang rawat melalui program-program pelatihan
dalam pelaksanaan tugas (on job training), penetapan standar kompetensi dan kinerja
yang jelas dan tersosialisasi, evaluasi kinerja secara berkala, peningkatan ketersediaan
sarana pendukung pelaksanaan tugas dan sistem peghargaan pelaksanaan tugas yang
memadai. Selain itu, program pendidikan DIII Keperawatan diharapkan mampu
mengembangkan program pendidikan yang mempertimbangkan tingkat kebutuhan
masyarakat terhadap lulusan.

ABSTRACT
Nursing service at the hospital has not been recognized as a professional care services.
The reason of that problem has been predicted that it is due to lack of knowledge of the
nurses in ward departement as well as in nursing care because of low education of them.
One of the effort to improve the nurses ability to provide nursing care and ward
management. Tasikrnalaya Hospital had been chalange for the head nurses and nurse
practitioners, continuing education program into Diploma Ill Nursing program since
1999.
The purpose of this research to identify a change in nursing competency and
performance particularly in the leadership ability of the head nurses after graduated
from Diploma III Nursing Program, in Tasikmalaya district general Hospital.
This reasearch is a qualitative reasearch, that using interview and observation methode
to assessing the activities of head nurses related to leadership and management. The
number of respondents is four head nurses. Additional data collected from six other
informans who knowledgeable abou the role and function of the respondents.
This reasearch descrift an averrage of the head nurses competency in leadership and low
of averrage in head nurses performance in leadership. Commonly, that is appropriate
with the educational program in Diploma UI nursing program. They had a high level
knowledge of nursing sience and managmeflt science, but not aplicated that sience in
their daily activities. Made a decision, task priority, coordination, oblectivity and fairly
arc activity that not yet be done. That condition cause of difficult for changing, a habbit
and percept in ward management and nursing service after graduated DIII nursing
program. The other faktor that contribute in this condition is organizations, individuals,
and the environmental supports factor.
?[o improve the head nurse competency and performance in nursing leadersip, this study
recommended a supervision program in the nursing management and leadership (on ob
training), fasilitate the head nurse activity in the ward management and need assessment
of the program to improve quality and relevancy DIll nursing program.
Learning assesment is necessaryy to improve quality of the graduate to identify the
relevencies of the subject matter providing in DIII nursing program.
"
2002
T3811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Kurniasih
"Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kinerja perawat pelaksana dalam melakukan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Sukanto Jakarta di 11 ruang rawat inap. Desain penelitian crass sectional, sampel diambil secara proporsionai random sampling dengan jumlah sampel 110 pasien. waktu pelaksanaan pada bulan Juni 2002. Data dianalisis dengan Chi-square untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan independen, sedangkan untuk menilai kuatnya hubungan antara variabel dependen dan independen dilakukan dengan regresi holistik berganda dan untuk menentukan prioritas utama menggunakan diagram Kartesius.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat nilai tertinggi pada tindakan keperawatan sebesar 83,6 %, kepuasan pasien menunjukkan hasil 19,1 % menyatakan puas. Hasil uji bivaiiat menggunakan Chi- square didapatkan bahwa ada hubungan antara pengkajian dengan kepuasan pasien ( Pv=0, 000), ada hubungan antara diagnosa keperawatan dengan kepuasan pasien (Pv= 0.000), ada hubungan antara rencana keperawatan dengan kepuasan pasien ( Pv 0,0001), ada hubungan antara tindakan keperawatan dengan kepuasan pasien ( Pv= 0,015) dan ada hubungan antara evaluasi dengan kepuasan pasien ( Pv 0,001). Hasil multìvariat menggunakan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa diagnosa keperawatan paling dominan daiam menentukan kepuasan pasien dikontrol oleh pengkajìan dan jenis kelamin (Exp.B.= 18,58). Diagram Kailesius menunjukkan pengkajian merupakan priotitas utama.
Untuk menindaklanjuti hasil penelitian disarankan untuk menyelenggarakan pelatihan proses keperawatan khususrrya pengkajian dan diagnosa keperawatan. Ditunjang dengan pelaksanaan supervisi serta penyempurnaan standar asuhan keperawatan dan standar operasional prosedur. Untuk peneliti lain penelitian ini merupakan data awal, untuk mendapatkan hasil yang Iebih objektif dikombinasi dengan wawancara dan observasi.

The research was providing to obtain the correlation between the nurses performance in nursing care and patient?s satisfaction. The research was conducted at Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto, the number of sample were 110 which were taken randomly from 11 wards. Research design was cross sectional, Was held in June 2002. Data was analysed by using Chi-square to identify correlation between dependent variable with independent variable. Kartesius diagram was applied to determine the main priority.
The result of research showed that the nurses performance?s score mostly in implementation 83,6%, the rate satisfied patienst were 19,1%. From the result of Chi-square test there was a significant distinction between assesment with patient?s satisfaction (Pv = 0,000); between diagnosis with patent?s satisfaction (Pv = 0,000), between planning with patient?s satisfaction (Pv = 0,0001); between implementation with patient?s satisfaction (Pv = 0,015); between evaluation with patient?s satisfaction (Pv = 0,001). The result of multivaziate shows that diagnosis is more dominance in decisirving patient?s satisfaction after controfled by assesment and sex. Kartesius diagram shows that assesment in the demain priority.
To follow up the result of this research, it is recommended to rm the nursing process training particularly on asscsment and nursing cIignosñ. In adition supervision is needed to, as well as revision on nursing care standard and operational standard procedure. For the researcher, this research is basic data for gating the more objective result combine with interview and observation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T3808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Makhrus
"Pelayanan keperawatan di rumah sakit sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan merupakan pelayanan esensial dan sentral. Hal ini disebabkan karena disamping memiliki jumlah sumber daya manusia terbesar, pelayanan keperawatan juga merupakan pelayanan yang paling banyak berinteraksi dengan klien. Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas diperlukan kerja keras secara terus menerus, terencana, terarah dan berkesinambungan. Salah satu upaya tersebut adalah penciptaan ikiim komunikasi dalarn organisasi keperawatan yang kondusif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim komunikasi dalam organisasi keperawatan hubungannya dengan kinerja perawat. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian aclalah perawat pelaksana di instalasi rawat map RSUD JCarawang berjumlah 134 orang.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden terbanyak : 46,3% umur 26-29 tahun, 47% lama kerja 5 - 8 tahun, 64,2% Jenis kelamin wanita, 86,6% sudah kawin, 63,4% tingkat pendidikan terakhir DIII Keperawatan, dan 64,2% status pegawai kontrak. Pada variabel ikiim komunikasi persentasi terbanyak supportiveness 58,2 % kategori sedang, kepercayaafl 4 5,5% kategori sedang, partisipasi dalam membuat keputusan 51,5% kategori sedang, keterbuban 42,5% kategon sedang, dan komitmen kerja 79,9% menyatakan baik. Tidak ada hubungan bermakna secara statistik antara karakteristik responden dengan kineija perawat (p-value >0,05). Variabe) ikiim komunikasi dalam organisasi yang rhubUflgan secara bermakna dengan kinerja perawat adalah kepercayaan, partisipasi dalam membuat keputusan, dan komitinen kerja. Varjabel komitmen kerja paling menentukan dalam hubungannya dengan kinerja perawa (p value = 0,000).
Dengan demikian upaya menanarnkan komitmen kerja secara terus-menerus perlu diprioritaskan melalui kegiatan-kegiatan pertemuan rutin bulanRn guna menjelaskan kekuatan dan kelemahan organisasi keperawatan, menjelaskan peluang dan ancaman organisasi keperawatan, menjelaskan kelompok sasaran organisasi keperawatan, inenjelaskan kebutuhan pelanggan, menjelaskan strategi dan rencana tindakan, dan melakukan evaluasi pencapaian tujuan organisasi.

Nursing service in the hospital as an integral part of the health care service is the esential and the central part of the health services. In that caused the nursing service has a great number of human resources and takes sophisticated interaction with clients. Therefore, nursing care has great influence in increasing quality of hopital care. One of the effort to create qualified nursing care is created communication climate in the nursing organization to be come condusive.
The aim of the reseach was to find out the communication climate in the nursing organization at General Hospital of Local Governant at Karawang in relation to their nursing performance. The research utilized quantitatif - cross sectional design. Samples consist of 134 nurses who work at nursing ward instaiation.
The result was used in this study showed that the characteristic of respondent were mostly: 46,3% 26-29 age, 47% expereance 5 ?8 years old, women, married, Bachelor in nursing, and contract servant. There was no significant correlation beetween the characteristic of respondent with the nurse performance (p-value> 0,05). The variable of communication climate that significant correlation with nurse performance sugest trust, participative decision making, and work's comitment.
Based on result above, the hospital should priority to implant a work?s comitment through regular meeting for explaining the strength and weaknesses of nursing organization, opportunitY and threat of nursing organitation, main objective nursing orgnitation, customer requirement strategic and planed, and evaluated a achievement of goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T4577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library