Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husain Abdullah
"Stainless steel 17-4 PH telah menjadi subjek untuk diteliti sebagai material breket ortodonti pada riset kolaborasi antara bidang kedokteran gigi, teknik metalurgi dan material, dan teknik mesin. Dalam bidang metalurgi dan material, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh heat treatment terhadap sifat mekanik dan sifat fisik dari stainless steel 17-4 PH, pengaruh biokompatibilitas in vitro oleh lepasan ion kromium heksavalen dan morfologi korosinya. Media lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah saliva buatan dengan pH 7 pada temperatur mulut yaitu 37°C. Heat treatment menggunakan oven furnace dengan dilakukan proses annealing pada suhu 1080oC dilanjutkan dengan dilakukan penuaan selama 4 jam pada 2 temperatur, penuaan pada 570oC untuk sifat mekanik dan penuaan pada 540oC untuk sifat biokompatibilitas. Uji laju korosi dilakukan dengan metode polarisasi. Karakterisasi mikrostruktur telah dilakukan dengan mikroskop optik dan energy dispersive spectroscopy. Mesin Rockwell digunakan untuk menguji nilai kekerasan. Pengujian ion release ion kromium heksavalen yang terlarut didalam saliva buatan dianalisa menggunakan spektrofotometer. Morfologi permukaan sampel hasil uji immers dilakukan dengan mesin uji scanning electron microscopy. Hasil penuaan pada 570oC menunjukan peningkatan pada kekerasan dan ketahanan korosi pada sampel, kekerasan sampel meningkat menjadi 39 HRC dan terjadi penurunan laju korosi dari 0,26072 mm/y menjadi 0,01799 mm/y. Ion release hasil penuaan pada 540oC menunjukan ion kromium heksavalen yang terkandung pada saliva buatan sebesar 0,008 mg/l. Berdasarkan semua hasil data yang didapat pada penelitian ini, material stainless steel 17-4 PH aman untuk digunakan sebagai material ortodonti breket.

Nowdays, 17-4 PH stainless steel has been subjected to be studied for ortodhontic bracket material in collaborative research between dentistry, metallurgical and material engineering, and mechanical engineering. In metallurgical and material’s field, the purpose of this research is to analysis the effect of heat treatment on mechanical properties and physical properties of 17-4 PH stainless steel, knowing the in vitro biocompatibility by hexavalent chromium ion and the corrosion morphology of stainless steel 17-4 PH. The medium used in this research is artificial saliva with pH 7 at 370C. The heat treatment is done by using oven furnace with annealing process at 10800C continue with aging for 4 hour at 2 temperatur, 5700C for mechanical properties and 540oC for biocompatibility properties. The method of corrosion test is using polarization. Microstructural characterization has been done using optical microscopy and energy dispersive spectroscopy. Rockwell machine is used for hardness. Ion release research in order to see hexavalent chromium ion disolve in artificial saliva with spectrophotometer. Surface morphology as the result of immers test is done by using scanning electron microscopy. The result of aging process at 5700C shows increasing of hardness and corrosion resistivity on sample, material hardness became 39 HRC and for the corrosion rate decrease from 0,26072 mm/y to 0,01799 mm/y. The result of the aging process at 5400C, ion release method show that chromium hexavalent ion dissolve in artificial saliva is 0,008 mg/l. Therefore, according to this research data, it is prove that stainless steel 17-4 PH can be used for ortodontic bracket material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhabibah Paramitha Eka Utami
"Penggunaan aluminium sebagai pengganti material stainless steel pada pembangkit turbin ORC (Organic Rankine Cycle) yang dapat bekerja pada temperatur rendah yaitu sekitar 200 °C diharapkan mampu meningkatkan efisiensi turbin dan pembangkit secara keseluruhan. Paduan Al-Zn-Cu-Mg layak digunakan sebagai material sudu turbin karena kekuatan dan ketangguhannya yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemanasan temperatur 200 °C terhadap sifat fatik dan mekanis pada paduan aluminium tuang Al-9.7Zn-5.5Cu-4.5Mg selama 200 jam.
Muffle furnace digunakan untuk melakukan peleburan paduan aluminium yang dicetak menggunakan baja lunak. Produk cor lalu dibentuk menjadi sampel uji dan dipanaskan didalam dapur pemanas pada temperatur 200 °C selama 200 jam. Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik, fatigue, keras, komposisi kimia, pengamatan metalografi ( OM dan SEM), uji kekasaran permukaan dan perpatahan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada sampel dengan pemanasan terjadi penurunan umur fatik dan peningkatan nilai kekerasan yang diakibatkan terbentuknya fasa kedua Mg3Zn3Al2, MgZn2, CuAl2, CuMgAl2, dan Cu2FeAl7 pada butir dan batas butir.

The use of aluminium alloy as a subtitute material for stainless steel on ORC (Organic Rankine Cycle) turbine generator which is working at low temperature around 200 °C is expected to improve the efficiency of the turbine and generator as a whole. Al-Zn-Mg-Cu alloy is suitable to be used as turbine blades material because this seri of its a good strength and toughness. This research was conducted to study the effect of operating temperature of 200 °C for 200 hours on fatigue properties of cast Al-9.7Zn-5.5Cu-4.5Mg alloy.
Muffle furnace was used for melting the aluminium alloy and mild steel was used as the mold. Casting product was cut into test samples and then heated at the temperature of 200 °C for 200 hours. Testing included tensile, fatigue, hardness, chemical composition, metalographic observations (OM and SEM), surface roughness and fractography.
The results showed that fatigue life of the heated alloy decreased due to the formation of second phases such as Mg3Zn3Al2, CuAl2, CuMgAl2, and Cu2FeAl7, both within the grains and grain boudaries.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T38642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library