Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Zubair Al Kaubraa
"ABSTRAK
Industri perawatan kulit dan kecantikan mengalami perkembangan signifikan di pasar Indonesia. Perkembangan ini juga dialami oleh produk perawatan kulit pria, meskipun merawat kulit sering dipersepsikan sebagai kegiatan feminin. Tulisan ini menganalisis bagaimana Garnier Men, sebuah merek yang berhasil memimpin pasar industri produk perawatan kulit pria di Indonesia, menarasikan maskulinitas merek kepada khalayaknya. Narasi maskulinitas merupakan hal yang penting dilakukan, terutama oleh merek yang mengalami gender-bending dengan merek induk atau kategori produk yang diasosiasikan sebagai feminin. Salah satu cara sebuah produk dalam mengomunikasikan mereknya adalah melalui kemasan yang berperan sebagai interaksi langsung antara produk dan konsumen di pasar. Untuk menganalisis narasi maskulinitas yang dilakukan Garnier Men, makalah ini membandingkan aspek visual dan bahasa dalam kemasannya dengan kemasan merek induknya yaitu Garnier Skin Naturals. Analisis yang dilakukan menghasilkan tiga temuan. Pertama, narasi maskulinitas dilakukan dengan merujuk kepada konsep maskulinitas yang tradisional. Kedua, narasi tersebut meminjam istilah yang ilmiah dan sporty untuk menjustifikasi penggunaan produk. Ketiga, maskulinitas disampaikan sebagai oposisi dari femininitas.

ABSTRACT
The skincare and beauty industry experience a significant growth in Indonesia s market. This growth is also experienced by men s skincare products, even though the act of taking care of one s skin is often perceived as feminine. This article analyzes how Garnier Men, a brand which successfully became the market leader of men s skincare products in Indonesia, narrate brand masculinity to its male target audience. Brand masculinity narrative is an important thing especially for brands that experienced gender-bending which parent brands or product category are associated with femininity. One way for a product to communicate its brand is through packaging design that provides interaction for the products and its consumers in the marketplace. To analyze how Garnier Men does brand masculinity narrative, this study will compare the packaging s visual and linguistic aspects to the packaging of its parent brand, Garnier Skin Naturals. There are three findings in this analysis. First, brand masculinity narrative was done by referring the traditional concept of masculinity. Second, the narrative borrows scientific and sporty terms to justify the use of the product. Third, masculinity is presented as an opposition of femininity.

"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Alya Zahra
"ABSTRAK
Beberapa dekade terakhir, teknologi terus berkembang pesat. Dapat dikatakan bahwa semakin canggihnya perangkat, platform, dan aplikasi sebagai bagian dari teknologi telah memengaruhi cara berkomunikasi antar manusia, sebagaimana dikatakan oleh Marshall McLuhan di dalam Teori Determinisme Teknologi. Namun, meningkatnya akses internet dan teknologi informasi membuat orang semakin mudah mendapatkan informasi dan berpendapat secara bebas di depan umum tentang apa yang mereka pikirkan. Besarnya penetrasi internet di Indonesia membuat kasus perundungan siber di media sosial semakin marak terjadi. Tidak hanya masyarakat biasa, selebriti juga rentan menjadi korban perundungan siber. Di era digital ini, InsertLive muncul sebagai akun gosip seputar informasi selebriti dengan 797 ribu pengikut di Instagram. Namun, perkembangan teknologi ini telah memengaruhi cara pengguna media sosial bertindak dan mengekspresikan pendapatnya secara bebas melalui akun InsertLive yang telah mengarah kepada perundungan siber. Akun gosip seperti InsertLive kerap mengunggah foto dan merangkai judul serta caption yang mengandung unsur penghinaan, merendahkan martabat manusia, dan penggiringan opini sehingga mendorong netizen untuk memperolok melalui kolom komentar. Ucapan menghina yang dimaknai sebagai bagian dari hak atas kebebasan berpendapat merupakan kekeliruan yang menjadi sebuah paradoks di media siber.

ABSTRACT
The last few decades, technology continues to develop rapidly. It can be said that the increasingly sophisticated devices, platforms, and applications as part of technology has influenced the way of communication between people, as Marshall McLuhan said in the Theory of Technological Determinism. However, increasing internet access and information technology makes it easier for people to get information and freely express their opinions in public about what they think. The large internet penetration in Indonesia has made cyber bullying cases on social media more widespread. Not only ordinary people, celebrities are also vulnerable to becoming victims of cyber bullying. In this digital age, InsertLive emerged as a gossip account about celebrity information with 797 thousand followers on Instagram. However, the development of technology has influenced the way social media users act and express their opinions freely through an InsertLive account that has led to cyber bullying. Gossip accounts like InsertLive often upload photos and arrange titles and captions that contain elements of humiliation, degradation, and lead opinions so that they drive netizens to mock through comments. Humiliation which are interpreted as part of the right to freedom of speech is a fallacy that became a paradox in cyber media."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kristel Elissa
"ABSTRAK
Industri produk kecantikan dan perawatan pribadi natural di Indonesia terus berkembang. Konsumen semakin
sadar dan teredukasi tentang isu lingkungan, sehingga mereka mulai menggunakan produk kecantikan dan
perawatan pribadi yang mengandung bahan natural dan ramah lingkungan. Agar sebuah merek ramah lingkungan
memiliki diferensiasi dari kompetitor dan dapat membuat konsumen melakukan pembelian, perlu dilakukan
strategi green brand positioning (GBP) melalui atribut fungsional maupun manfaat emosional yang dirasakan
konsumen. Love Beauty and Planet (LBP) yang menyatakan mereknya sebagai merek kecantikan dan perawatan
pribadi yang ramah lingkungan dan menggunakan bahan natural telah melakukan implementasi strategi GBP. Pada
jurnal makalah ini, analisis dilakukan pada kemasan produk, media sosial, dan situs resmi LBP terhadap sejumlah
aspek fungsional dan emosional dari strategi GBP yang telah dieksekusi. Hasil analisis GBP dari LBP dipetakan
ke dalam tiga komponen brand image, yaitu kekuatan, kesukaan, dan keunikan, untuk melihat aspek apa saja yang
dapat membangun image merek ramah lingkungan. Analisis menunjukkan bahwa LBP melakukan strategi GBP
dengan menyampaikan atribut fungsional dan manfaat emosional yang ditawarkan merek, yang fungsinya saling
mendukung. Implementasi strategi GBP dari LBP dapat membangun kekuatan, kesukaan, dan keunikan LBP.

ABSTRACT
Natural beauty and personal care industry in Indonesia is continuously growing. Consumers are getting more aware
and educated towards environmental issue, as they are starting to use more natural and environmentally friendly
beauty and personal care products. For a green brand to gain differentiation among competitors and convince
consumers to make purchase, a brand needs to launch green brand positioning (GBP) strategy through
communicating their functional attributes and emotional benefits. Love Beauty and Planet (LBP), a beauty and
personal care brand that identify itself as a natural and environmentally friendly has already implemented GBP
strategy. In this paper, analysis was done on LBP`s product packaging, social media, and official web site towards
a number of functional and emotional aspects of the executed GBP strategy. Analysis result on LBP`s GBP strategy
was mapped to the three components of brand image, which is strength, favorability, and uniqueness, to see which
aspect could potentially build a green brand`s image. Analysis showed that LBP did both functional and emotional
GBP, since it complements each other. Also, LBP`s GBP strategy could build the strength, favorability, and
uniqueness association of the brand.
"
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Melvia Veronica
"Dalam persiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche), ibu berperan penting dalam menyediakan informasi mengenai menstruasi serta pubertas bagi anak. Ibu melakukan komunikasi antarpribadi (interpersonal) yang dapat membantu kesiapan perempuan menghadapi menarche, terutama dalam konteks sosiokultural di mana menstruasi ada dalam teritori yang masih tabu. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis mengenai pesan komunikasi dari ibu kepada anak perempuan untuk menghadapi menarche dan kaitan pesan yang diberikan dengan tabu menstruasi (menstrual taboo). Data dikumpulkan secara kualitatif melalui wawancara mendalam kepada tiga orang perempuan berumur 18 tahun yang melalui menarche dalam dampingan ibu sebagai pengasuh utama. Ditemukan bahwa komunikasi interpersonal yang dilakukan ibu secara menyeluruh belum bersifat terbuka kepada anak. Ibu juga belum melakukan komunikasi secara empatik terhadap pengalaman menstruasi anak dari segi emosional. Namun, ibu sudah menyadari adanya keberadaan larangan bagi perempuan terkait menstruasi yang ada dalam lingkup menstrual taboo. Ibu juga telah melakukan komunikasi secara suportif terhadap kejadian-kejadian yang dialami perempuan saat awal menstruasi.

In the preparation of facing menarche, mothers have an important role in providing information regarding menstruation and puberty for their daughters. Mother carries out interpersonal communication which will help the readiness of girls in facing menarche, especially in the sociocultural context where menstruation is placed in taboo territory. The objective of this research is to analyse communication messages given by mothers to daughters for facing menarche and the correlation of the messages to menstrual taboo. Data was collected with a qualitative approach through in-depth interviews with three women who went through menarche with their mother accompaniment as a primary caregiver. It is found that interpersonal communication done by mothers overall was not done openly. Mothers have also not communicate in an empathetic way with their daughters. However, mothers are aware of the existence of restrictions for women related to menstruation which is within the scope of menstrual taboo. Mothers have also communicated in a supportive manner regarding the events their daughters experienced at the early stage of menstruation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Wulandari
"Selain sebagai salah satu sumber informasi tentang produk, ikian juga mengandung muatan persuasif. Bahkan dalam persaingan yang semakin ketat, seringkali fungsi persuasi ini lebih diutamakan daripada fungsinya sebagai pembawa informasi. Sebetulnya informasi dan persuasi dalam iklan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam usaha mempersuasi konsumen seringkali informasi tentang produk digunakan sebagai alat persuasi. Maka menjadi sulit ditemukan informasi yang secara murni berfungsi sebagai informasi dalam sebuah ikian. Melihat kenyataan ini, fungsi persuasi dari sebuah ikian menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecenderungan bentuk persuasi yang digunakan pada verbal ikian. Unsur verbal yang dianalisa adalah headline, subheadline, body copy, dan slogan. Ada beberapa pembatasan yang dilakukan dalam penelitian ini. Pertama, ikian yang diteliti adalah ikian produk non- 'durable, karena biasanya khalayak cenderung mengandalkan iklan sebagai rujukan tentang produk sebelum memutuskan untuk membeli produk non-durable. Kedua, produk non-durable yang diteliti adalah yang hanya ditujukan kepada wanita dengan pertimbangan wanita memiliki tingkat persuasibilitas yang lebih tinggi, wanita lebih sering melihat iklan, dan wanita adalah pengambil keputusan utama dalam pembelian produk nondurable. Sampel yang diambil adalah iklan-iklan produk nondurable yang muncul di majalah Femina selama periode Januari- Maret 1994. Produk non-durable ini akan digolongkan ke dalam 4 kelompok yang lebih kecil, yaitu produk kebersihan rumah tangga, obat-obatan, makanan-minuman, dan produk perawataan pribadi, untuk melihat apakah karakteristik produk yang berbeda-beda mempengaruhi teknik persuasi yang dipakai. Merujuk pada hasil penelitian, ditemukan bahwa secara umum iklan produk non-durable menggunakan teknik intensify, dengan taktik association. Pembedaan produk ke dalam empat kelompok tidak membawa pengaruh terhadap teknik dan taktik persuasi yang dipakai. Perbedaan justru terlihat pada tingkat yang lebih spesifik, yaitu sifat asosiasi yang muncul pada tiap-tiap kelompok produk. Perbedaan ini muncul karena setiap produk memiliki karakteristik dan fungsi dari yang berbeda. Pemisahan unsur-unsur verbal dalam penganalisaan membawa temuan adanya satu bentuk pesan yang disebut sebagai pernyataan netral, dalam arti belum menyebutkan pengasosiasian produk kepada seguatu. PernyaLaan heLLd1 hanya muncul pada headline dan subheadline saja. Dalam hal ini bisa dikatakan pernyataan netral merupakan unsur informasi dalam iklan. Tidak munculnya pernyataan netral pada unsur body copy dan slogan sesuai dengan fungsi kedua unsur tersebut, yakni sebagai sarana menjelaskan produk, dan sebagai pencerminan image yang ditanamkan dalam produk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4185
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satya Saraswati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inaya Rakhmani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini
"Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis untuk melihat bagaimana feedback kualitatif yang berupa kritik khalayak mempengaruhi isi media. Feedback kualititaf terhadap sinetron ini adalah berupa kritik yang disampaikan melalui media. Di antaranya adalah dalam bentuk tulisan di koran atau internet, baik artikel ataupun surat pembaca. Media yang dianalisis adalah program televisi. yaitu sinetron yang menggambarkan ibu tiri dengan stereotip negatif. yaitu sinetron "Bidadari". Sinetron ini ditayangkan di RCTI setiap Minggu pukul 19.00 WIB. Pada perkembangannya. sinetron ini tidak hanya menampilkan ibu tiri dengan stereotip negatif tetapi kemudian hadir juga tokoh ibu tiri lain yang ditampilkan dengan stereotip positif. Dugaan awal penulis terhadap hal ini adalah bahwa kehadiran tokoh ibu tiri lain dengan penggambaran yang lebih positif terkait dengan kritik khalayak yang datang terhadap penggambaran ibu tiri awal dengan stereotip negatif. Selain menggambarkan isi cerita sinetron ini, penelitian ini juga melihat pemahaman masyarakat dalam mengkonsumsi teks. Penelitian ini mengambil dua episode sinetron "Bidadari", masing-masing mewakili "Bidadari 1" dan "Bidadari 2". Shoemaker dan Reese mengungkapkan terdapat lima faktor yang mempengaruhi isi media. Faktor-faktor itu berada pada level individual. level rutinitas media, level organisasional level ekstramedia, dan level ideologi. Dari kelima faktor tersebut. penelitian ini lebih menekankan pada level ekstramedia. terutama yang berkaitan dengan khalayak. Kerangka pemikiran tentang level ekstramedia milik Shoemaker dan Reese dalam hal ini digunakan untuk menganalisis hubungan kritik khalayak terhadap perubahan penggambaran ibu tiri dalam sinetron "Bidadari". Analisis wacana kritis yang dipakai dalam pene!itian ini adalah metode analisis Norman Fairclough yang mengkaitkan analisis level teks, dengan analisis pada tingkat lain yaitu discourse practice dan sosiocultural practice. Pada tingkat teks. digunakan metode analisis framing milik Gamson dan Modigliani untuk melihat penggambaran ibu tiri dalam sinetron "Bidadari". Analisis pada tingkat discourse practice menjelaskan kaitan antara faktor produksi teks dan konsumsi teks. Pada tingkat produksi, penulis mewawancarai penulis skenario, bag ian programming RCTI dan Humas RCTI. Sedangkan pada tingkat konsumsi teks, penulis melakukan survei untuk melihat bagaimana pemaknaan khalayak terhadap sinetron "Bidadari". Survei dilakukan pada tanggal 9-10 Februari 2004, mengambiJ 36 responden. Dalam analisis sosial budaya (sosiocultural practice), analisis dilakukan dengan melihat perkembangan kondisi industri televisi di Indonesia dan kondisi sosial budaya masyarakat dalam memahami sosok ibu tiri. Karena penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis, maka aspek ideologi menjadi hal yang tak terpisahkan dalam melihat hasil analisis teks. Dalam perspektif ini, ideologi merupakan landasan yang mendasari penguasa media; sebagai kelompok dominan, untuk mengontrol ataupun memarjinalkan kelompok lain melalui rekonstruksi pesan dalam tayangan produk media. Ideologi yang terlihat dalam penelitian ini adalah kapitalis, di mana program yang dibuat bertujuan semata-mata mengumpulkan profit untuk produsen media. Hasil analisis menunjukan bahwa kritik khalayak yang berbentuk kualitatif terhadap sinetron "Bidadari" tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan feedback kuantitatif (rating). Hal ini terjadi karena pihak produsen beranggapan bahwa feedback kualitatif berasal dari khalayak yang tidak mengikuti program televisi secara penuh, namun hanya menyaksikan sepenggal dari tayangan keseluruhan. Dari penelitian yang dilakukan. menunjukan bahwa penonjolan stereotip negatif ibu tiri dalam sinetron "Bidadari" sebagai cerita utama, terkait dengan nilai komersial yang didapat dari sinetron ini. Sedangkan tokoh ibu tiri dengan penggambaran positif yang hadir belakangan- ternyata tidak berhubungan dengan kritik khalayak terhadap sinetron "Bidadari" ini. Ideologi kapitalis mendorong tp.rciptanya program televisi yang mementingkan kuantitas pemirsa dalam bentuk rating sehingga tidak mengindahkan feedback kualitatif berupa kritik yang diajukan oleh sebagian kecil khalayak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S3758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Aria Florani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windriani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>