Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suargana Pringganu
"Penelitian ini membahas hubungan dagang bilateral antara Republik Rakyat Cina (Cina) dan Amerika Serikat (AS). Secara lebih khusus menekankan pada upaya Cina menjadi anggota World Trade Organization (WTO) dan hambatan yang dihadapinya akibat penentangan yang dilakukan AS.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah mengapa Cina mengambil kebijakan luar negeri untuk menjadi anggota WTO? Mengapa sebaliknya AS mengambil kebijakan luar negeri menentang Cina menjadi anggota WTO?
Penelitian ini juga membahas prosedur penerimaan anggota baru WTO, status permohonan Cina untuk menjadi anggota WTO, serta hambatan prosedural yang dihadapi Cina untuk bisa masuk ke WTO.
Analisis dilakukan dengan melihat kepentingan nasional, baik ekonomi maupun non ekonomi, yang dimiliki Cina dan AS dalam memandang keanggotaan Cina di WTO, hubungan antar aktor yang mempengaruhi kebijakan luar negeri masing-masing negara serta akibat yang mungkin diperoleh oleh kedua negara apabila Cina berhasil atau gagal menjadi anggota WTO.
Cina berkeinginan menjadi anggota WTO karena ingin mengintegrasikan perekonomiannya ke dalam ekonomi global sehingga perekonomiannya dapat semakin berkembang. Selain itu, keanggotaan WTO juga memberikan berbagai keuntungan, baik keuntungan di bidang perdagangan, ekonomi, dan politik. Namun Cina memiliki hambatan untuk menyesuaikan kondisi dan kebijakan perekonomiannya dengan aturan WTO. Cina dihadapkan pada situasi mengubah kebijakan perdagangannya sekaligus melindungi ekonomi dalam negerinya.
Secara prinsip AS mendukung Cina masuk menjadi anggota WTO. Namun kondisi nyata praktek perdagangan Cina membuat AS menghambat Cina menuju WTO. AS, sebagai anggota WTO, menuntut Cina untuk melakukan perubahan kebijakan perdagangannya untuk bisa diterima WTO. Di sisi lain, upaya AS menghambat Cina tidak menguntungkan kepentingan ekonomi AS karena Cina semakin berperan penting dalam perdagangan global. Kerjasama perdagangan yang konstruktif dengan Cina akan lebih menguntungkan AS.
Perundingan AS-Cina selama ini telah membawa kemajuan. Kedua belah pihak semakin memperlunak posisi masing-masing. Terobosan besar yang dianggap sebagai kunci pembuka menuju keanggotaan Cina di WTO adalah pemberian status Permanent Normal Trade Relation (PNTR) kepada Cina oleh AS."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyah Binti Nur
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penentuan indicative rate penghimpunan dana pihak ketiga dan penentuan margin pembiayaan non bagi hasil di Bank Muamalat Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif korelasional. Sedangkan analisis data dengan menggunakan data panel pooled least square model.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang signifikan secara statistik mempengaruhi penentuan indicative rate penghimpunan dana pihak ketiga adalah pertumbuhan biaya overhead, risk factor, suku bunga Bank Indonesia, deposito rate 1 bulan bank konvensional. Sedangkan faktor yang signifikan secara statistik mempengaruhi penentuan margin pembiayaan non bagi hasil adalah pertumbuhan biaya overhead, pertumbuhan bagi hasil dana pihak ketiga.
Pertumbuhan profit target, risk factor dan suku bunga Bank Indonesia. Dengan demikian variable pertumbuhan bagi hasil dana pihak ketiga. dan pertumbuhan profit target tidak signifikan secara statistik mempengaruhi penentuan indicative rate penghimpunan dana pihak ketiga. Sedangkan variahel lending rate bank konvensional tidak signifikan secara statistik mempengaruhi penentuan margin pembiayaan non bagi hasil.

This research aims to know the factors which affect indicative rate formulation of 3rd party fund gathering and margin formulation of non profit sharing financing in Indonesia Muamalat Bank. This research in done with descriptive correlation method, where as the data's analyzed with panel data. Pooled least square model.
It shows here in this research statistically. significant factors which affect indicative rate formula of 3rd party fund gathering are overhead cost, risk factor, interest of Indonesia Bank and one month deposit rate of conventional hank. Where as, statistically significant factors which affect margin formulation of non profit sharing financing are overhead cost, profit sharing of' 3rd party, profit target, risk factor and the interest of Indonesia Bank.
Statistically, therefore. variable of 3rd party profit sharing and profit target are unsignificant affecting the indicative rate formulation of 3rd party fund gathering. Whereas, statistically lending rate variable of conventional bank are unsignificant affecting margin formulation of non profit sharing financing.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T17563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Edwin Suchranudin
"Tesis ini membahas persepsi pelaku pasar valuta asing yang merupakan aktor bukan negara dalam pasar keuangan global atas peristiwa internasional dan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (Amerika Serikat) selama bulan Juli 1997 sampai dengan Juni 1998.
Bahwa persepsi pelaku pasar valuta asing atas peristiwa internasional berdampak pada fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS didasarkan pada teori struktur finansial dari Susan Strange dan pendekatan sentimen pasar yang dikemukakan oleh George P. Hopper.
Metode yang dipergunakan untuk membahas tesis ini adalah deskriptif yang bertujuan membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta menganalisis hubungan antarfenomena yang diselidiki. Objek penelitiannya adalah persepsi pelaku pasar valuta asing dan peristiwa internasional dalam kurun waktu antara Juli 1997 sampai dengan Juni 1998.
Pembahasan dibagi ke dalam tiga kajian: kajian pertama yang menekankan hubungan antara persepsi pelaku pasar valuta asing dengan peristiwa yang berasal dari dalam negeri; kajian kedua membahas hubungan antara persepsi pelaku pasar valuta asing dengan peristiwa luar negeri; dan kajian ketiga yang berdasarkan pengujian statistik.
Analisis hubungan antara peristiwa dalam negeri dengan persepsi pelaku pasar valas memperlihatkan terdapat hubungan yang cukup nyata antara keduanya. Naik turunnya kurs rupiah terhadap dolar AS bisa dijelaskan oleh positif atau negatifnya persepsi pelaku pasar valuta asing atas peristiwa yang terjadi di dalam negeri.
Analisis hubungan antara peristiwa luar negeri dan persepsi pelaku pasar valas juga menunjukkan bahwa antara keduanya terdapat keterkaitan yang cukup nyata yang bisa menjelaskan terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Hasil pengujian statistik selama periode yang diamati menunjukkan bahwa walaupun korelasi antara peristiwa internasional baik itu yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri dengan persepsi pelaku pasar valuta asing kurang signifikan, dampak persepsi pelaku pasar valuta asing terhadap perubahan rupiah/dolar AS cukup signifikan yaitu sebesar 56,545%. Hasil ini membuktikan bahwa dampak persepsi pelaku pasar terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cukup nyata.
Ini membuktikan bahwa dalam struktur keuangan dunia yang merupakan gabungan antara sistem global dan sistem nasional, pelaku pasar yang memiliki dana dan beroperasi secara internasional dalam jual beli valuta asing memiliki power yang bisa menghambat dan mengurangi kewenangan pemerintah suatu negara dalam menjaga stabilitas nilai tukar mata uangnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalu Dema Arkandia
"Untuk menekan kerugian sekecil mungkin, lazimnya perusahaan asuransi akan mengambil suatu jumlah tertentu sebagai jaminan atas risiko yang ia tutup (cover) dan jumlah ini adalah yang disebut dengan retensi. Metode batas retensi yang ditetapkan oleh perusahaan selama ini memang memberikan nilai keamanan bagi perusahaan, tetapi dari segi biaya reasuransinya mengurangi pendapatan/keuntungan perusahaan, cara ini sangat lemah. Metode ini sering berakibat tingkat retensi sebagai batas yang dicadangkan melebihi jumlah klaim. Metode solusi Teorema Rosenthal mencoba untuk menjawab hal itu dengan tujuan minimalisasi kerugian, sekaligus mengevaluasi tingkat retensi perusahaan. Pendekatan Rosenthal menjawab efektifitas dari taksiran total klaim dalam satu peristiwa, metode umum yang biasa digunakan asuransi syariah. Setelah dilakukan uji Chi-square dan analisis varians, taksiran retensi Rosenthal untuk tertanggung individu lebih baik daripada retensi yang selama ini ditetapkan perusahaan Sehingga perusahaan Asuransi Syariah "X" disarankan untuk mengevaluasi dan merubah batas retensi yang selama ini ditetapkan untuk tertanggung individu yang telah ditentukan, dengan menghitung metode Rosenthal Approximation. Pada penelitian kali ini Teorema yang dikembangkan Rosenthal tidak dapat digunakan untuk mencari batas retensi untuk tertanggung grup perusahaan.

In order to minimize the loss as minimum as possible, an insurance company will usually take a certain amount as the collateral for the risk it cover. This amount is called retention. Indeed, the retention limit method which is specified by the company up to present may provide a security value to the company. However, viewed from the aspect of reinsurance cost, it may decrease the revenue/profit received by the company. Therefore, this method proved to be inefficient. This method frequently results in the retention level, as the reserved limit, to exceed the value of the claim. The Theorem Rosenthal solution method seek to solve the problem with the intention of minimizing the loss as well as to respond to the effectiveness of the estimated total claim for an incident, a general method usually applied by the syariah insurance_ After performing a Chi-square test and variance analysis, the estimated Rosenthal retention for the individual sufferer proved to be better than the retention previously specified by the company. Therefore, the Syariah Insurance "X" is recommended to evaluate and modify the retention limit previously specified by the individual sufferer, by calculating the Rosenthal approximation method. In this research, the Theorem developed by Rosenthal may not be applied to find the retention limit for the company group sufferer."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Burhanuddin
"Besarnya portofolio produk pembiayaan non bagi hasil pada perbankan syariah temyata diikuti oleh peningkatan pembiayaan bermasalah. Padahal produk pembiayaan non bagi basil dianggap sebagai pembiayaan yang memiliki risiko yang lebih kecil dibanding produk pembiayaan bagi hasil. Berawal dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh produk, sektor usaha, segmentasi dan plafond pembiayaan terhadap penciptaan pembiayaan bermasalah. Agar dapat mencapai tujuan penelitian digunakan model regresi logistik sebagai metode analisisnya.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa produk, sektor usaha, segmentasi dan plafond pembiayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penciptaan pembiayaan bermasalah. Produk bagi basil seharusnya menjadi pilihan utama dalam penyaluran pembiayaan. Janis usaha petemakan, perbkanan, industri makanan, minuman dan tembakau, perdagangan eceran, industri kayu dan basil olahan kayu, jasa perumahan sederhana, jasa penunahan mewah, jasa pendidikan merupakan kelompok usaha yang memiliki pangsa pembiayaaan bermasalah yang besar. Segmentasi usaha kecil dan menengah dalam kerangka pembiayaan usaha kecil (UKM-KUK) memiliki pangsa pembiayaan bermasalah yang besar.

The amount of non profit sharing financing product portfolio in syariah banking proves to be followed by the increase of non performing financing. Actually, non profit sharing financing is regarded as financing that has smaller risk as compared to profit sharing financing product. Based on that issue, this study is aimed at viewing product influence, business sector, segmentation and financing limit in respect of the creation of non performing financing. To achieve the study objective, logistic regression model is used as its analysis method.
The result of the study concludes that product, business sector, segmentation and financing limit have significant impact on the creation of non performing financing. Profit sharing product should be the main option in financing channeling. Livestock business. fishery, food industry, beverage and tobacco, retail business, timber industry and timber products, low cost housing project, luxurious housing project, educational service project are business group that have significant non performing financing share. Small and middle business segmentation in the context of small business financing (UKM-KUK) have significant bad financing share.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Warisni
"Penelitian tentang dampak perhitungan Capital Charge pada penerapan Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No.8122/PBI/2006 terhadap kemampuan ekspansi pembiayaan telah dilakukan di Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Insani. Berdasarkan ketentuan tersebut maka BPRS harus menyediakan Capital Charge lebih tinggi dari actual lass. Baban penelitian ini adalah data pembiayaan murabahah bulan Januari-Desember 2007 dari BPRS Amanah lnsani, sebagai uji va1ldasi adalah data bulan Januari 2008. Metoda yang dilakukan
adalah mengul'l.lr besamya Capital Charge dengan menggunakan model Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) dan model altematif (CreditRisk+), validasi model dilakukan dengan back Jesting. Basil peneHtian bahwa, penggunaan C.·editRisk+ menghasilkan Capital Charge lebih rendah dari A TMR. Kesimpulan yang didapat adalah BPRS Amanah Insani dapat menggunakan CreditRisk+ sebagai model pengukuran risiko pembiayaan mendampingi model
yang sudah digunakan.

The research on impact of Capital Charge on applying the rules of Bank
Indonesia (PBJ) No.8/22/PBU2006 was conducted , for analysis expansion of
credit of Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah lnsani. The material
used in these research was the data of expences murahahah of BPRS "Amanah
lnsani from January to December 2007. and for validation was used data on Janoary 2008. The methods was measoring the level of Capital Charge by using model of ATMR (AI.'tiva Tertimbang Menurut Resiko) and altematif model of Credi!Risk+. The validation of these model was measuring by back testing. The results was using the model of CreditRisk+. yielding the Capital Charge lower than that of ATMR .. The conclusion is that BPRS could used CreditRisk+. model for measuring risk
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25550
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Cahyono
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh indikator makroekonomi (suku bunga SBI, kurs, inflasi, IHSG dan PDB) terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian diharapkan bahwa indikator makroekonomi (suku bunga SBI, kurs, inflasi, IHSG dan PDB) tidak mempengaruhi Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator makroekonomi memberikan pengaruh terhadap DPK dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri, dimana suku bunga SBI memberikan pengaruh negatif, sedangkan inflasi, kurs, IHSG dan PDB memberikan pengaruh yang positif. Berdasarkan penelitian dengan metode yang sama menunjukkan bahwa PDB memberikan pengaruh positif yang paling besar terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri.

This study aimed to analyze the effects of macro-economic indicators (SBI interest rate, exchange rate, inflation, Indonesia Composite Index and GDP) to Bank Syariah Mandiri?s Funding and Financing. This study uses Multiple Linear Regression analysis. The results of research is expected that macroeconomic indicators (SBI interest rate, foreign exchange, inflation, Indonesia Composite Index and GDP) do not affect the Funding and Financing of Bank Syariah Mandiri.
The study result shows that macro-economic indicators have impact on Funding and Financing of Bank Syariah Mandiri, the SBI interest rate have negative impact, while exchange rate, inflation, Indonesia Composite Index and GDP have positive impact. Based on the same method, it shows that GDP has positive and the biggest impact on Funding and Financing of Bank Syariah Mandiri."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25594
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Rahmani
"Penelitian dalam tesis ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana peran zakat
dalam mengoptimumkan relum suatu portofolio investasi aset pada investasi syariah. Zakat merupakan kewajiban untuk mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki seorang muslim sesuai ketentuan AI Qur'an dan Hadist. Portofolio investasi aset yang dilakukan pada investasi syari rm, pertama-tama dioptimumkan menggunakan metode Markowitz dengan memasukkan unsur zakat sebagai fungsi kendala pada perolehan return. Selanjutnya aset investasi beserta return )'ang diperoleh dikurangi :zakat. Tem}lata portofolio investasi yang dilakukan pada investasi syariah yang menerapkan ketentuan zakat atas aset
investasi yang telah layak: zakat, mengl!asilkan return yang lebih besar
dibandingkan pada investasi tanpa penerapan zakat.

The research of this thesis aimed to know the role of zakah to optimized portfolio in sharia investment. Zakah is the obligation for mosleem to pay specific percentage of his asset/pmperties according to the rule mentioned in Qur'an and hadist. Using Markowitz method, portfol"o i vestment is being optimized and zakah as a constraint. Furthermore we deduct Zakah from total asset which is initial asset and return. By deducting zakah from asset, the return is higher than avoiding zakah."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25553
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suheri
"Banyaknya lembaga keuangan yang sesuai dengan syariah telah memudahkan seorang muslim untuk menjalankan syariah, namun bagi yang memiliki dana pensiun yang dikelola oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) kekafahan belum bisa terwujud, karena belum ada yang mengelola portofolionya secara syariah. Adanya kekhawatiran bahwa hasilnya lebih jelek daripada hasil portofolio konvensional, menyebabkan belum ada yang memutuskan untuk mengalokasikan dana pensiun yang dikelola secara syariah saja. Melalui penelitian ini, dengan melakukan perbandingan antara hasil dan risiko pengelolaan portofolio investasi secara konvensional yang dilakukan oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja XYZ dengan pengelolaan portofolio investasi secara syariah, diperoleh jawaban bahwa kekhawatiran tersebut tidak perlu ada, karena baik hasil maupun risiko di antara kedua portofolio tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang significant, demikian pula jika yang diuji adalah kinerja kedua portofolio melalui penghitungan Sharpe Ratio, bahkan dari segi hasilnya secara absolut portofolio syariah lebih baik. Selain itu, portofolio investasi yang dijalankan secara syariah, sesuai dengan firman Allah, jika dibelanjakan di jalan Allah akan memberikan ganjaran atau berkah sebanyak 700 kali. Jika nilai falah yang dibandingkan, maka selain nilai ekonomi yang didapatkan diperoleh pula nilai berkah. Nilai Falah di portofolio syariah lebih baik daripada Nilai Falah portofolio konvensional. Hal ini menunjukkan bukti seperti yang difirmankan Allah pada surat Al-Baqarah ayat 261.
A growing Financial Institutions that comply with sharia principle make a moslem easy to implement sharia principle in their life. However, for moslem whose pension fund managed by Employer Pension Fund, the objective for kaffah in applying sharia principle still can not be achieved, since there are no Pension Fund Institution that manage their portfolio in fully comply with sharia principle. Worrying of less return from a sharia managed portfolio compared to a conventionally managed portfolio, Employer of Pension Fund Institution decided not to allocate big portion of the portfolio to be managed in a fully comply with sharia principle. This study will observe the return and risk of the portfolio which is conventionally managed and the one which is managed in a sharia way in XYZ Pension Fund. It was found that the concern should not be existed. Since the return and risks, have no significant differences. Similar finding is also found when sharpe ratio calculation is employed. Interestingly, in an absolute value the return of sharia managed portfolio gives a slightly better result than conventional one. In addition, sharia portfolio as in icluded in Al-Quran, Al-Baqarah 261, Allah says that if belonging is spent in Allah ways, Someone will get return or berkah 700 times of the spending amount. If Falah Value for both portfolio are compared, someone will not only get economic value but also berkah value. Therefore, the falah value of a sharia managed portfolio will give a far better result than the conventionally managed one."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25497
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Hakim
"Sistem bagi hasil merupakan ciri khas dari perbankan syari?ah, sehingga tidak heran jika di awal-awal perkembangannya perbankan syari?ah ada yang disebut dengan bank bagi hasil. Hal itu karena system inilah yang paling bisa menggerakan sector riil yang pada akhirnya akan bisa merealisasikan salah satu prinsip dalam ekonomi Islam yaitu pemerataan.Akan tetapi, melihat kondisi yang ada saat ini, ternyata system ini masih kalah jauh jika dibandingkan dengan dengan porsi pembiayaan dengan sekema murabahah. Dalam beberapa penelitian dikatakan bahwa NPF mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya pembiayaan perbankan syari?ah, bahkan ada yang mengatakan rendahnya porsi pembiayaan bagi hasil dikarenakan pembiayaan ini meimiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dari pada system murabahah. Untuk itu maka, pada penelitian ini akan di uji hipotesis bahwa risiko pembiayaan murabahah tidak lebih kecil dari pada risiko pembiayaan bagi hasil. Untuk menguji tingkat risiko pembiayaan, dalam tesis ini menggunakan metode Credit Risk+, yang digunakan untuk menghitung nilai Unexpected Loss masing-masing pembiayaan lalu kemudian dibandingkan mana yang memiliki Unexpected Loss tertinggi. Dari hasil penelitian dan analisis menunjukan bahwa pembiayaan mudharabah tingkat risikonya lebih rendah dari pada Murabahah sedangkan untuk pembiayaan musyarakah hasil penelitian menunjukan tingkat risikonya lebih tinggi dari pada pembiayaan murabahah.

Production sharing system is a specific characteristic of Syariah Finance, so why it is called as a production sharing bank at the first time development. This is because of the system which only can actuate real sector in realizing one of economic principal in Islam, that is even distribution. But, as a real condition today, the system is not as good as a cost portion of Murabahah scheme. In some research, it is said that NPF has an influence in the high and the low of syariah finance cost. Indeed, someone said that the low portion of production sharing cost system caused by the high risk of the cost than in Murabahah system. So, in this research the writer will examine the hypothesis that the risk of Murabahah cost is not smaller than the risk of production sharing cost. To examine the level of the risk cost, he will use Credit Risk + method, which is used to count the Unexpected Loss value in each cost then it will be compared to know which one has the highest Unexpected Loss. From the research and the analysis, it is found that the cost of Mudharabah production sharing has a lower risk than Murabahah, whereas, it is found that in the cost of Musyarakah production sharing has a higher risk than in Murabahah cost."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>