Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Nirwanto
"Telah dilakukan penelitian mengenai karakterisasi morfologi ubi kayu (Manihot esculenta, Crantz) tinggi beta karoten. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman morfologi dan pola pita isozim peroksidase (PER), 6-fosfoglukonat dehidrogenase (6-PGD), sikimat dehidrogenase (SDH), dan enzim malat (ME) pada 5 genotipe ubi kayu Mentega 1, Mentega 2, Roti, Ubi Kuning, dan Adira 1. Hasil pengamatan morfologi dan analisis pola pita isozim diuraikan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk dendrogram.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam satu genotipe terdapat keragaman karakter morfologi tetapi tidak dalam pola pita isozim. Karakter pembeda antar genotipe adalah warna daun muda, warna daun tua, warna pertulangan daun bagian atas, warna petiolus, gigi pada daun, warna batang muda, warna batang tua, dan warna parenkim. Berdasarkan dendrogram pola pita enzim PER, genotipe Adira 1 dan Ubi Kuning berada dalam satu cluster.

Research on morphological and isozyme characterization of cassava (Manihot esculenta, Crantz) with high beta-carotene has been done. The study aims to determine the diversity of morphological and isozyme banding pattern of peroxidase (PER), 6-phosphogluconate dehydrogenase (6-PGD), schicimate dehydrogenase (SDH), and malic enzyme (ME) from 5 cassava genotypes (Mentega 1, Mentega 2, Roti, Ubi Kuning, and Adira 1). The results of morphological observation and analysis of isozyme banding pattern was described descriptively and presented in the form of dendrogram.
The results showed that there is a diversity of morphological character in a single genotype but not in isozyme banding pattern. The distinguishing characters between the genotypes are colours of: young leaf, old leaf, basal part of leaf venation, petiolus, teethlets on mature leaf, young stem, old trunk, and parenchyma. Based on dendrogram of PER enzyme banding pattern, Adira 1 and Ubi Kuning are put in the same cluster
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1297
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Utami
"ABSTRAK
Penelitian mengenai transformasi gen xiloglukanase pada A. mangium telah dilakukan oleh Hartati dkk pada tahun 2011, menghasilkan A. mangium transgenik yang mengoverekspresikan gen tersebut, sehingga pertumbuhan menjadi lebih cepat. Tanaman A. magium transgenik terus dipelihara dan disubkultur hingga saat ini. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menguji stabilitas gen xiloglukanase pada A. mangium transgenik hasil perbanyakan in vitro. Penelitian terdiri atas dua bagian,yaitu analisis molekular dan morfologi. Hasil analisis molekular menunjukkan bahwa dari seluruh sampel yang digunakan, dua galur A. mangium transgenik, X11 dan X21, yang telah disubkultur beberapa kali menunjukkan keberadaan gen xiloglukanase. Hasil pengamatan morfologi tidak menunjukkan adanya pertumbuhan dalam hal tinggi dan diameter planlet, hal tersebut mungkin karena kultur yang digunakan mengalami kemunduran fisiologis.

ABSTRACT
The study of xyloclucanase gene transformation in A. mangium was carried out by Hartati et al in 2011, yiedling a transgenic A. mangium that overexpressing the xyloglucanase gene, so the plants can grow more faster. The transgenic A. mangium is maintaned and subcultured continously. Therefore, the aim of study was to test the stability of xyloglucanase gene on transgenic A. mangium as a result of in Vitro propagation. Molecular and morphological approach were used in this research. The result showed that all of samples used, wild type A. mangium K , two line of transgenic A. mangium, X11 and X21 positively had xyloglucanase gene after the recurring subculture. The result of morphological observation did not show any alteration, because the culture used in the research undergo a physiological deterioration."
2017
S68720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatur Rohmah
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian multiplikasi tunas ubi kayu tinggi beta karoten genotipe Ubi Kuning secara kultur in vitro menggunakan dua tipe eksplan, yaitu nodus apikal dan empat nodus aksilar yang ditanam pada medium MS dengan penambahan 0,75 mgl-1 BAP. Penelitian bertujuan untuk mengetahui nodus yang paling responsif terhadap media induksi tunas. Hasil uji Kruskal-Wallis dan analisis variansi (ANOVA) menunjukkan adanya perbedaan nyata (α=0,05) antara perlakuan nodus (Apikal, Aksilar 1, Aksilar 2, Aksilar 3, dan Aksilar 4) dengan rata-rata jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah daun, dan panjang daun. Hasil uji lanjut Duncan (α=0,05) menunjukkan adanya perbedaan nyata di antara perlakuan nodus. Respon pertumbuhan yang paling cepat dan seragam terkait tinggi tunas, hari tumbuh tunas, jumlah daun, dan panjang daun ditunjukkan oleh nodus tengah, yaitu nodus aksilar 2 dan 3.

ABSTRACT
Research on cassava shoot multiplication of high beta-carotene Ubi Kuning genotype in vitro culture has been done using two different types of explant sources i.e., apical and four axillary buds grow on MS medium containing 0,75 mgl-1 BAP. The study aims to determine the most responsive node for shoot multiplication. The Kruskal-Wallis and ANOVA test showed that various of explants (Apical, Axillary 1, Axillary 2, Axillary 3, and Axillary 4) had significant different (α=0,05) with average value of shoot number, shoot length, leaf number, and leaf length. The Duncan test showed that there was a significant different (α=0,05) between various type of explants. The most rapid growth response that associated with shoot length, leaf number, and leaf length obtained from the 2nd and 3rd axillary buds."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42373
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library