Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hamri
"ABSTRAK
Pertumbuhan jumlah industri yang pesat mengakibatkan peningkatan kebutuhan energi listrik. Tetapi, peningkatan pemenuhan kebutuhan listrik belum diiringi dengan peningkatan keandalan suplai energi listrik. Banyak industri yang mengalami kerugian akibat gangguan suplai listrik.
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya kerugian yang ditanggung industri akibat terputusnya suplai energi listrik, juga PLN sebagai pemberi jasa untuk suplai energi listrik pada konsumen. Hasil Kajian ini memperlihatkan, hasil kerugian biaya akibat gangguan terputusnya suplai listrik serta lamanya gangguan dan biaya pengadaan pencegahan terputusnya suplai yang ditanggung industri sebagai pelanggan.
Jumlah kuesioner yang diterima 11 terdiri dari 15 pabrik, dimana industri ada yang mempunyai lebih dari satu pabrik. Hasil analisa kerugian biaya, kerugian tertinggi untuk per-lamanya gangguan adalah Rp 18.916,- per-kWh bagi Industri minuman. Sedangkan biaya per-gangguan adalah Rp 26.676,- per-kW untuk industri alat listrik dan elektronika, untuk biaya pencegahan adalah industri tekstil yaitu Rp 1.426.234.528; pertahun. Sedangkan PLN mengalami kerugian sebesar Rp 10,391 milliar pada tahun 1994 untuk Jakarta dan Jawa Barat.
PLN sepatutnya meningkatkan keandalan pelayanan terhadap pelanggan karena melihat jumlah kerugian yang dialami oleh industri dan kerugian PLN akibat tidak terjualnya kWh karena terputusnya suplai listrik.

ABSTRACT
A rapid industrial growth leads to increase in electrical energy demands. However, the increase in satisfying electrical requirements is not incorporated with the increase in the excellent electric energy supply. Many industries suffered from electrical supply disruption.
This study aim at knowing the amount of financial loss borne to the industry owing to the halt of electric power supply, also PLAN as the service supplier for electric power to consumer. Result of this study shows that the financial are loss owing due to the disruption of electric supply, and duration of halt and is cost of avoiding the supply halt are borne to industry as the subscribe customer.
Total questionnaires received are 11 comprising 15 factories. The result of loss analysis of highest cost; metal product industry, is Rp 26.676,- per-kWh per halt. Halt duration for electrical and electronic product industry is Rp 18.916,- per-kWh and avoiding cost for textile industry is Rp 1.425.234.528,- per year . Whereas PLN lost Rp 10.391 million in 1994 for Jakarta and West Java area.
It suggested that PLN should improve its better service to the customers owing .to the amount of loss due to unsalable kWh because of electric supply halts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Puntanata
"Pengeringan merupakan operasi kimia tertua yang digunakan untuk menguapkan air dari dalam bahan. Industri pengeringan telah berkembang di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu perusahaan nasional yang menggunakan operasi pengeringan adalah PT.X, perusahaan ini memproduksi obat-obatan tradisional dan kosmetik..Lebih lanjut, perusahaan ini menggunakan 2 metode pengeringan untuk menghasilkan salah satu produknya yaitu tapel parem, metode pengeringan tersebut adalah pengeringan dengan matahari dan dengan oven konveksi. Tetapi dengan adanya efek pemanasan global maka penggunaan pengeringan dengan matahari tidak dapat memberikan laju produksi yang sesuai dengan standar perusahaan.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah mencoba menerapkan metode pengeringan yang dapat menggantikan proses pengeringan dengan matahari. Oleh karena itu, penulis mencoba menerapkan beberapa metode pengeringan untuk menggantikan penggunaan pengeringan dengan matahari, salah satunya adalah dengan menggunakan microwave, dan menggunakan pretreatment kamar pendingin selama 21 jam. Selain itu, penulis juga menggunakan peralatan tambahan seperti spons dan kasa dalam proses pengeringan untuk meningkatkan kualitas produk hasil pengeringan.
Analisa yang dilakukan antara lain adalah : penyebab terjadinya penurunan kualitas pada produk hasil pengeringan dengan menggunakan mcrowave, pengaruh penggunaan pretreatment pada produk hasil pengeringan , dan pengaruh penggunaan spons dan kasa pada produk hasil pengeringan.

Drying process is the oldest chemical operation in which water is subtracted from certain substance. Drying industries has been developing well in Indonesia for the last couple of years. X Incorporate is one of National Corporation that produces herbal medicine and cosmetic. This industry is using two drying methods in one of its production, which is tapel parem. The drying methods are sunlit and by using convection oven. Unfortunately, the global warming effect causes the sunlit method ineffective.
The objective of this paper is to apply a new drying method to replace the sunlit method. The writer is performing a drying method using microwave and 21 hours pretreatment process in cooling chamber. Moreover, the use of sponge and gauze is also applied to increase the quality of the drying product
The analysis observed includes the cause of quality degradation in microwaveprocessed products; the influence of pretreatment in dried up products; the influence the use of sponge and gauze in dried up products."
2008
S37311
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Christianto
"ABSTRAK
Pengeringan merupakan suatu proses menghilangkan air dari suatu bahan. Proses pengeringan berlaku apabila bahan yang dikeringkan kehilangan sebahagian atau keseluruhan air yang dikandungnya. Proses pengeringan banyak digunakan oleh berbagai macam industri. Sebuah Perusahaan X yang bergerak di bidang obat-obatan dan kosmetik tradisional menggunakan proses pengeringan dalam proses produksinya. Salah satu produk dari perusahaan ini adalah tapel parem yang mana dalam proses produksinya menggunakan proses pengeringan. Pada perusahaan X ini menggunakan dua metode pengeringan, pengeringan tersebut adalah dengan menggunkan matahari dan dilanjutkan dengan menggunakan oven konveksi. Pengeringan dengan menggunakan matahari mengalami kendala, karena saat ini di dunia sedang terjadi efek pemanasan global yang mengakibatkan cuaca menjadi tidak menentu, laju produksi pada perusahaan menjadi terhambat.
Tujuan dari penulisan skribsi ini adalah untuk menemukan suatu metode pengeringan yang lebih efisien tetapi tetap menjaga kualitas dari produk dari segi warna dan bentuknya. Penulis berusaha untuk memecahkan permasalah tersebut dengan menerapkan metode pengeringan yang lain yaitu salah satunya dengan menggunakan microwave dan Pretreatment menggunakan kipas.
Analisa yang dilakukan antara lain adalah : penyebab terjadinya penurunan kualitas pada produk hasil pengeringan dengan menggunakan microwave, pengaruh penggunaan pretreatment pada produk hasil pengeringan , dan pengaruh penggunaan spons dan kasa pada produk hasil pengeringan.

ABSTRACT
Drying is a process to subtract water component from certain substance. To carry out drying process is to make the substance loses its whole water component or part of it. Nowadays, many industries utilize this process in their production. An X Incorporate who produces herbal medicine as well as cosmetic products is currently using this process. Tapel parem is one of its products that go into drying process. This corporation is using two drying methods, by using sunlight and convection oven. The sunlit method is recently in front of a problem. The global warming effect causes the weather into an uncertain condition, furthermore inhibits the production.
The objective of this paper is to reveal new drying method that more efficient, as well maintaining premium quality product. The writer is solving the question with a new drying method, which is using microwave, and blower for the pretreatment. Moreover, the use of sponge and gauze is also applied to increase the quality of the drying product.
The analysis observed includes the cause of quality degradation in microwave processed products; the influence of pretreatment in dried products; the influence the use of sponge and gauze in dried products."
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Adhiwena
"Sebagai negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang kedua didunia, Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar hingga mencapai 65 juta ton per tahun. Dengan potensi tersebut tentu saja produk perikanan menjadi salah satu andalan Indonesia dalam perolehan devisa negara.
Nelayan memiliki peranan penting dalam menjaga kualitas produk perikanan Indonesia. Dalam menjaga kesegaran hasil tangkapan nelayan, salah satu metodenya adalah dengan menggunakan media pending seperti es. Akan tetapi ketersediaan es balok ini sering menjadi kendala bagi para nelayan, terutama yang berada di daerah terpencil. Sulitnya akses ke daerah-daerah terpencil ini menjadi penyebab kurangnyanya pasokan bagi para nelayan.
Oleh karena hal tersebut, maka dirancanglah sebuah pabrik es mini (mini ice plant) yang dapat menjangkau hingga ke daerah nelayan terpencil. Rancangan pabrik es mini ini menggunakan sebuah petikemas 20 ft, didalam petikemas ini terdapat salah satu komponen utama dari pabrik es mini yaitu ice bank. Ice bank adalah sebuah bak yang didalamnya terdapat cetakan-cetakan es, yang merupakan tempat dimana es balok akan diproduksi dengan menggunakan larutan air garam (brines) yang bersirkulasi didalam ice bank.
Untuk melanjutkan pengembangan pabrik es mini ini, maka tujuan penelitian ini adalah melakukan pengukuran dan analisa terhadap distribusi temperatur yang terjadi didalam ice bank. Dengan mengetahui distribusi temperatur tersebut, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pabrik es mini kearah yang lebih efisien, sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi para nelayan.

As an archipelago country which has the second longest coast line in the world, Indonesia have very big fishery potency till reach 65 million ton per year. Because of that reason, fishery products become one of the Indonesia workhorses in acquirement of national income.
Fishermen have important role in maintain the quality of our fishery product. There is one method to maintain the freshness of their haul; it?s by using cooler medium like ice. However availability of ice blocks often become a problem for fishermen, especially for the fishermen in the remote area, accessibility to this area become a constraint that makes ice block supply can?t fulfill fishermen needs.
For that reasons, a mini ice plant that can reach remote area was designed. The design of mini ice plant is using a 20 ft container; in this container there is ice bank which is one of primary mini ice plant component. Ice bank is a basin which in it there are ice cans to make ice blocks. Ice cans are cooled with circulating salt solution in water (brines) in ice bank.
To continue the development of mini ice plant, the purpose this research is doing measurement and analysis to temperature distribution of brines in ice bank. By knowing the temperature distribution, hopefully it can give contribution to the development of mini ice plant to be more efficient and it can be useful for fishermen.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50752
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nofrizal
"Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar dari segi penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat yang menjadi nelayan maupun untuk meningkatkan devisa negara. Namun nelayan tradisonal di Indonesia belum mengetahui bagaimana proses penanganan ikan segar yang baik sehingga tidak cepat rusak dan membusuk setelah ditangkap.
Proses penyimpanan ikan di dalam kapal merupakan proses yang penting bagi nelayan karena hal ini menyangkut kualitas dari kesegaran ikan tangkapan nelayan yang akan dijual nantinya. Biasanya para nelayan setelah menangkap ikan, langsung membekukannya di dalam tempat penyimpanan ikan yang mereka beri es. Ruang penyimpanan yang ada dalam perahu-perahu nelayan tradisional belum layak untuk dapat menahan ikan dalam waktu lama. Indonesia terletak di negara sub tropis yang selalu mendapat sinar matahari yang cukup, sehingga dimungkinkan untuk membuat suatu ruang penyimpanan ikan dengan tenaga matahari.
Perancangan ini bertujuan untuk mendesain suatu ruangan penyimpanan ikan yang sederhana dengan menggunakan tenaga surya sesuai dengan kondisi nelayan yang ada di Indonesia dan jumlah beban listrik yang dibutuhkan sebesar 275 Watt.

Indonesia has abundant fishery potential from supplying employment for our society that to be fisherman or to improve state's stock exchange. Although that, many fishermen have not known yet about the handling process of the fresh fish so it does not destroy quickly and decay after it was arrested.
Fish storage process in the boat is a important process for fisherman because this case relevant to freshness quality from fish that will be selled by fisherman in the next time. Normally, after arrest the fish, fisherman freeze the fish into fish storage place that there are ices as freezing medium. Storage place that use fisherman right now, it has not proper for maintan fish temperatur duration long time. Indonesia has position in sub tropis country that get enough intensity of the heat of the sun, therefore it has possibility to make solar cold storage in the boat of fisherman.
This research is purposed to make design for simple cold storage that use photovoltaic technology where it?s suitable to fisherman condition in yhe indonesia right now and total electrical load for this design are 275 Watt.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37323
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Peto Imansyah
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
R. Wijaya Kusuma W.
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Madiyan
1991
S35397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>