Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anfebe Kapoh
"ABSTRAK
Preposisi sebagai salah satu jenis kata yang biasanya diletakkan di depan kata benda atau padanan kata benda. gategori ini tidak hanya dikenal dalam bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa Jerman. Jika kita analisa preposisi dalam kedua bahasa tersebut naka akan dapat kita lihat persanaan naupun perbedaannya.
Begitu banyak preposisi yang kita kenal dalam kedua bahasa tersebut, sehingga penulis nerasa perlu untuk nembatasi topik penbahasan dalan skripsi mni yaitu hanya nenbahas.secara detail preposisi yang nenyatakan hubungan lokal. Tidak hanya dari segi kuantitasnya saja, preposisi juga nemiliki fungsi dan variasi penggunaan yang sangat beraneka ragam.
Perbedaan yang paling menyolok antara preposisi yang Indonesia adalah Rektion. Mungkin istilah ini masih asing bagi kita dan semoga skripsi ini dapat membantu para pembaca untuk lebih mengenal istilah tersebut serta hal_hal lain yang berhubungan dengan preposisi, khususnya preposisi yang menyatakan hubungan lokal.

"
1990
S14586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Hardjosudiro
"ABSTRAK
Kemunculan -e di belakang sebuah adjektiva sering mengakibatkan terjadinya perubahan fonetis pada adjektiva tersebut. Dalam penelitian ini penulis membatasi diri pada -e yang muncul pada adjektiva dalam suatu frase nominal berstruktur [det + A + N]. Ini bearti bahwa keberadaan determinator dan nomina merupakan syarat mutlak bagi struktur semacam ini. DEngan demikian penulis tidak akan membahas mengenai -e pada struktur de beste'yang paling baik', het goede'yang baik', agar membahasan ini dapat mengungkapkan faktor-faktor, baik gramatikal mupun semantis, yang mempengaruhi kemunculan -e. Kedua, agar didapat suatu gambaran tentang keterterimaan kemunculan -e di belakang sebuah adjektiva bahasa Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S15894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N. Lita S. Gunawan
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini saya membahas fungsi dan peran dalam Bahasa Indonesia, kemudian saya mengamati apakah ada hubungan timbal balik antara fungsi dan peran tersebut. Setelah memperhatikan teori atau pendapat mengenai fungsi dan peran dalam linguistik umum, maka saya papar_kan teori tentang fungsi dan peran yang disusun oleh Tim Fakultas Sastra Universitas Indonesia (kemudian disingkat Tim FSUI, 1986), Tatabahasa Deskriptif Bahasa Indonesia Sintaksis , bab Semantik dalam Tatabahasa (13 - 18) dan Klausa (228).Dalam skripsi ini data yang dipakai diambil dari naskah yang disusun oleh Zaidan Hendi, koran dan buku Legenda Suku Mentawai. Dari data ini akan dipastikan ada_kah hubungan timbal balik antara fungsi dan peran, serta dari data itu juga akan dipastikan jumlah fungsi dan peran yang ada dalam Bahasa Indonesia. Peran yang diperkenalkan oleh Tim FSUI ialah bahwa dalam Bahasa Indonesia terdapat sembilan belas macam peran. Dalam penelitian yang telah dilakukan terhadap teks narasi dan eksposisi serta naskah, ternyata hanya enam belas macam peran yang selalu muncul, baik pada fungsi subyek, obyek, pelengkap maupun keterangan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S10974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Komariah
"Tujuan penulisan skripsi ini ialah memperlihatkan bahwa perumusan istilah masak-memasak sesuai dengan ciri_-ciri istilah dan batasannya jelas dalam prakteknya. Kemudian penulis menunjukkan sistematik pengelompokkan istilah tersebut menurut hiponimi. metode penulisan yang digunakan ialah metode induktif, yaitu suatu cara pendekatan yang bertolak dari observasi atas fenomena yang khusus menuju pada suatu kesimpulan umum, dengan menggunakan semantik sebagai dasarnya. Dasar teori yang dipakai ialah teori John Lyons mengenai hiponi_mi dan analisis makna, yang terdapat dalam bukunya Semantics volume I dan Introduction to Theoretical Linouistics. Teori penunjang yang dipakai ialah teori F.R. Palmer dan Ruth Kempson dalam bukunya Semantics a New Outline dan Semantic Theory. Data yang digunakan ialah istilah masak memasak yang terdapat dalam buku Penqetahuan Resep Asing dan Pengetahuan Pengolahan dan Penyajian Makanan Kontinental Amerika dan Oriental. Di samping itu penulis melakukan wawancara dengan informan.
Hasil penelitian membuktikan bahwa tidak semua peru_musan istilah masak-memasak batasannya jelas dalam prakteknya. Hasil penelitian pun membuktikan bahwa hiponimi sebagai pelingkupan makna mencakup dua konsep, yaitu hipo_nimi transitif dan hiponimi unilateral. Hiponimi transitif sebagai pelingkupan makna terjadi dalam dua tahap peling_kupan, sedangkan hiponimi unilateral sebagai pelingkupan makna terjadi dalam satu tahap pelingkupan. Dalam menerapkan hubungan hiponimi terhadap istilah masak-memasak, diperoleh 6 hiponimi transitif dan 17 hipo_nimi unilateral berikut diagramnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wati Kurniawati
"Penelitian mengenai Pemakaian Kata Sapaan dalam Bahasa Sunda telah dilakukan di RW 03 Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, pada bulan Juli 1986-Mei 1988. Tujuannya ialah untuk menginventarisasikan bahasa Sunda yang hidup di tengah-tengah penutur yang berbahasa Melayu dialek Betawi dan hasilnya dapat diidentifikasi dengan salah satu kesamaan dialek bahasa Sunda. Pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancarayang ditanyakan langsung kepada informan dan melalui pengamatan. Cara penyusunan pedoman wawancara, pemilihan sampel dan informan dijelaskan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian bahasa di RW 03 Jatinegara Kaum yang lebih dominan adalah bahasa Indonesia, kemudian bahasa Sunda, dan terakhir bahasa campuran. Pemakaian kata sapaan di RW 03 Jatinegara Kaum cukup beraneka ragam. Bila deskripsi kata sapaan dalam BSJK diperbandingkan dengan kata sapaan dalam BSB dan BSC menampakkan adanya persamaan dan perbedaan dari segi leksikon dan pemakaiannya. Persamaan leksikon dan pemakaian kata sapaan dalam BSJK dengan BSB membuktikan bahwa sekelompok kecil penutur BSJK adalah pemakai bahasa Sunda yang berasal dari Banton, Perbedaan leksikon dan pemakaian kata sapaan menunjukkan bahwa kata sapaan dalam BSJK termasuk dialek bahasa Sunda di Jatinegara Kaum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. M. Mahendra
"
ABSTRAK
Masa pendudukan Jepang di Indonesia yang berlangsung antara tahun 1942 sampai dengan 1945 membawa perubahan besar pada tatanan sosial budaya dan ekonomi-politik masyarakat Indonesia. Pada bahasa, masa itu merupakan salah satu tonggak penting perkembangan bahasa Indonesia. Pada masa itulah bahasa Indonesia didorong penggunaannya secara lebih intensif dan ekstensif oleh pemerintah pendudukan Jepang. Bagi Jepang, tujuannya tak lain hanya untuk memperlancar proses pendudukan dan mengambil hati bangsa Indonesia.
Selain upaya intensifikasi dan ekstensifikasi bahasa Indonesia, salah satu ciri yang menonjol dalam bahasa Indonesia adalah pemakaian kosa kata dan metafora yang khas masa itu. Kekhasan yang terjadi bisa dikaitkan dengan perubahan tatanan sosial-budaya dan ekonomi-politik dari masa kolonial Belanda ke masa pendudukan Jepang.
Skripsi ini mendeskripsikam kemunculan kata-kata kunci dan penggunaan metafora yang khas pada teks Sumera Mitami yang dimuat pada koran Asia Raya yang terbit pada bulan Maret 1942. Kata-kata kunci yang muncul dan perluasan makna metaforisnya dapat diinterpretasikan sebagai pencerminan ideologi yang dibawa pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia melalui bahasa. Pada skripsi ini pembaca dapat melihat bagaimana kata-kata kunci dan metafora telah digunakan untuk menyampaikan ideologi masa itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S10981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryana Ridoean
"ABSTRAK
Sepintas lalu pemakaian beberapa partikel dalam bahasa Indonesia tidak menimbulkan masalah dalam hal tugas dan posisinya. Tetapi jika kita amati dengan cermat, partikel dalam kalimat mempunyai tugas tertentu. Dalam kalimat-kalimat : Sawah atau ladangkah yang digarapnya ?, Bacalah dengan nyaring !, Mereka pun berjanji, partikel lah., kah, dan pun ternyata mempunyai tugas, yaitu sebagai penegas penghilangan partikel-partikel lah, kah, dan pun tidak mengubah struktur kalimat secara ke_seluruhan, namun dari segi informasi terasa ada perubahan.misalnya : Bacalah dengan nyaring Baca dengan nyaring Mereka pun berjalan Mereka berjalan Dalam kalimat--kalimat tersebut lah, kah, dan pun di_samping bertugas sebagai penegas, juga bertugas sebagai penghalus. Misalnya dalam kalimat (2), kehadiran lah memperhalus kalimat perintah : _

"
1985
S11166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husin Sutanto
"Untuk apa meneliti kopula dalam bahasa Indonesia? Bukankah bahasa Indonesia tidak memiliki kopula seperti yang dimiliki oleh bahasa Inggris dan Belanda atau bahasa bahasa Eropa lainnys? Pertanyaan-pertanyaan itu diajukan oleh seorang penutur asli bahasa Belanda ketika didengarnya penulis akan membahas topik kopula dalam bahasa Indo_nesia. Ketika penulis menanyakan apa yang dimaksudkannya de_ngan kopula, segera, dijawabnya, bahwa kopula tidak lain verba to be dalam bahasa Inggris atau verba zijn dalam ba_hasa Belanda. Jawabannya tidaklah mengherankan penulis karena banyak orang berpendapat seperti itu Akan tetapi, ketika penulis menanyakan ada tidaknya kata-kata selain zijn dalam bahasa Belanda yang dapat berfungsi sebagai kopula, ia mengakui adanya kata-kata tersebut. Pengakuannya, penulis yakin, bukanlah sekedar peredam ketidakpuasan penulis, karena selain penutur asli, ia juga seorang pengajar di Jurusan Sastra Belanda Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Percakapan singkat antara penulis dengan penutur asli bahasa Belanda itu maki n membesarkan semangat penulis untuk membahas kopula dalam bahasa Indonesia. Sebab, sebelum per-cakapan itu, sudah ada keraguan dan ketidakpuasan dalam di_ri penulis terhadap pendapat yang menyamakan kopula dengan verba to be dalam bahasa Inggris atau dengan verba zijn dalam bahasa Belanda. Patut tidaknya kopula dalam bahasa Indonesia diperma_salahkan sebenarnya dapat kita ketahui dengan melihat se_jumlah tulisan tatabahasawan bahasa Melayu dan bahasa In_donesia.). Sejak hampir satu abad yang lalu sudah ada orang yang tertarik untuk menyatakan pendapatnya mengenai fungsi bebe-rapa kata dalam bahasa Melayu yang serupa dengan fungsi kopula dalam bahasa Belanda. Selanjutnya, sejalan dengan perkembangan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, semakin banyak pula tulisan yang mem_bahas kata-kata kopulatif dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Sebagian menyangkal keberadaannya, sebagian la_gi menganggaphya mungkin saja dimiliki oleh bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Sebagian membedakannya dari kopula ba_hasa Belanda atau bahasa Inggris, dengan memberi istilah lain kepada kata-kata kopulatif itu, sebagian lagi langsung menyebutnya kopula. Ada pula yang tidak mempersoalkan istilah untuk kata-kata kopulatif itu, melainkan membicara_kan perilaku sintaktisnya saja. Banyaknya tulisan yang membahas kata-kata kopulatif dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia itu memperlihatkan pentingnya topik tersebut. Namun, bukan berarti topik itu sudah jelas dan tuntas dibahas. Sebaliknya, akan kita lihat nanti, bahwa setiap tulisan yang membahas kata-kata kopula_tif dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia meninggalkan sejumlah topik bawah (subtopik) yang tidak sempat dibahas. ,Karena itu, penulis menyempatkan diri membahas topik bawah yang tertinggal itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S10868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kus Hadi Yahya
"Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai pemakaian bahasa Indonesia dalam surat bisnis, yaitu surat yang digunakan oleh perusahaan niaga dalam kaitannya dengan transaksi jual beli. Tujuannya adalah memperoleh gambaran sejauh mana surat-surat yang diteliti menggunakan bahasa yang benar dan memenuhi persyaratan komposisi yang baik, khususnya dalam pilihan kata, struktur kalimat, dan struktur wacana. Data, berupa surat-surat bisnis yang ditulis antara tahun 1985 dan 1988, dikumpulkan dari berbagai perusahaan niaga di. Jakarta. Pemilihan sampel di jelaskan. Sesuai dengan tujuan dan situasi pemakaiannya, surat bisnis mempersyaratkan bahasa yang jelas, ringkas, dan gramatikal. Tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Indonesia yang digunakan masih jauh dari ciri-ciri tersebut, walaupun sebagai sarana komunikasi sudah cukup berfungsi. Keutuhan wacana kurang terpelihara, kalimat-kalimat terlalu panjang dan kompleks, ketepatan dan kelangsungan pilihan kata terganggu oleh gejala sirkumlokusi, tautoiogi, pleonasme, dan parafrase."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Pradsna Paramita Djarwo
"ABSTRAK
Jika kita membicarakan masalah gezegde 'predikat' khususnya dalam tata bahasa Belanda, mau tidak mau kita akan menyinggung masalah het werkwoordelijk gezegde ' predikat verbal' dan het naamwoordelijk gezegde 'predikat nominal' . Dalam tata bahasa Belanda baku, hanya ada dua jenis predikat itu yang dikenal. Predikat-predikat tersebut, tidak pernah dipergunakan secara bersamaan dalam sebuah kalimat tunggal, hanya terdapat sebuah predikat. Dari pengamatan kepustakaan yang saya lakukan akan lebih sukar untuk memahami het naamwoordelijk gezegde dari pada het werkwoordelijk gezegde karena naamwoordelijk gezegde untuk selanjutnya akan saya singkat dengan ng - memiliki lebih banyak kekhusussan dilihat dari segi unsur pembentukan, makna dan syarat pemakaian. werkwwodelijk gezegde atau wg dari ng adalah dengan memperhatikan persoonsvorm atau 'py'nya ' verba finit' yaitu salah satu bentuk yang dapat dimiliki oleh suatu verba yang disesuaikan dengan pokok kalimatnya..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S15839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>