Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cucu Kartini Suhiadi
"Sair Sultan Mahmud di Lingga ditulis dengan menggunakan huruf Arab Melayu, berisi cerita yang panjang mengenai sultan Lingga, Mahmud Muzaffar Syah. Penelitian terhadap beberapa katalog membuktikan bahwa naskah ini adalah naskah tunggal, dan hanya dapat ditemukan di Museum Nasional, Jakarta. Karena keadaan fisiknya mengkhawatirkan, penggarapan naskah tidak dapat lagi ditunda, sekaliEus memperkenalkan naskah yang tersimpan ini kepada khalayak ramai dengan membuat suntingan teks agar mudah dibaca. Salah satu pendapat mentatakan bahwa Sair Sultan Mahmud di Lingga adalah syair sejarah. Pendapat ini kemudian diuji kebenarannya dengan meneliti unsur-unsur sejarah yang ter_dapat di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur sejarah yang terdapat di dalam naskah ini bercampur dengan unsur-unsur fiktif, dan ini merupakan ciri karya sastra sejarah"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ratna Wahyuningsih
"Salah satu tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menyelamatkan naskah dari kepunahan. Skripsi juga dimaksudkan sebagai sarana latihan penelitian naskah. Naskah-naskah yang saya teliti hanyalah naskah-naskah yang terdapat di Perpustakaan Nasional Jakarta. Naskah lain--dalam bentuk mikrofis--yang ada di Perpustakaan Universitas di Leiden, karena keterbatasan waktu dan kesempatan, tidak saya sertakan dalam penelitian. Selain itu, skripsi ini juga bertujuan untuk mengungkapkan amanat-amanat yang terkandung di dalamnya.
Mengingat kondisi naskah yang sudah sangat mengkhawatirkan, maka harus segera diadakan usaha penyelamatan. Jika usaha penyelamatan tidak segera dilakukan maka dalam jangka waktu yang tidak lama lagi naskah-naskah itu akan hancur. Kehancuran naskah tidak hanya menyebabkan lenyapnya salah satu peninggalan budaya bangsa, tetapi akan turut lenyap pula nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Karena setidaknya dari naskah-naskah ini kita dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alam pikiran, adat istiadat, kepercayaan, dan sistem nilai masyarakat di aaman lampau.
Naskah A adalah naskah yang saya transliterasikan. Naskah ini saya jadikan naskah landasan melalui perbandingan dua naskah yakni naskah A dan B. Naskah A ini merniliki episode cerita yang lebih lengkap dari naskah B. Nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat ini berupa pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Pesan-pesan ini antara Iain larangan-larangan mengenai jima' dan anjuran-anjurannya, tolong-menolong dan mengasihi sesama, perintah sholat bagi setiap muslim, memuliakan orang tua dan guru , masalah larangan riba dan memakan makanan haram, yang kesemuanya itu merupakan amanat utama. Selain amanat utama ada pula amanat bawahan yang antara lain berisi masalah dzikir, perintah belajar dan mengajarkan ilmu, tata cara tidur, perintah taubat, dan anjuran untuk memulai aktifitas dengan yang kanan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S10815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Andriani
"
ABSTRAK
Seperti telah diketahui, bahasa cenderung berubah sesuai dengan masyarakat pemakainya. Melihat pesatnya perkembangan di Jabotabek, penulis tertarik untuk mengetahui sejauh mana situasi kebahasaan di Bekasi mengalami perubahan. Setelah 20 tahun yang lalu, tepatnya pada 1978, telah diadakan penelitian kebahasaan oleh Tawangsih.
Pada bidang historis komparatif terdapat 3 asumsi dasar yang makin membuat penulis tertarik, yaitu: Panama, sebagian dari kosakata suatu bahasa sukar sekali berubah bila dibandingkan dengan bagian lainnya. Kedua, retensi (ketahanan) kosakata dasar konstan sepanjang masa. Pada asumsi kedua ini dinyatakan, dari kosakata dasar yang ada dalam suatu bahasa, suatu persentase tertentu selalu akan bertahan dalam seribu tahun. Ketiga, perubahan kosakata dasar pada semua bahasa sama. Asumsi ketiga ini telah diuji dalam 13 bahasa. Hasilnya menunjukkan, dalam tiap seribu tahun, kosakata dasar suatu bahasa bertahan rata-rata 80,5%. Dari ketiga asumsi tersebut terlihat, bahasa berubah tiap seribu tahun sekali dengan persentase sekitar 20%.
Pada bidang dialektologi, telah dilakukan penelitian kebahasaan di daerah Massif Central, daerah yang dianggap kolot di Perancis. Hasilnya, telah memberikan bayangan pada kita bahwa perubahan terjadi dalam waktu sekitar 40-50 tahun. Jarak antara penelitian Tawangsih dan penelitian saat ini adalah 20 tahun. Mungkinkah sebuah bahasa dapat berubah dalam waktu 20 tahun?
Berlatar belakang hal-hal di ataslah penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian langsung (pupuan lapangan), menggunakan daftar pertanyaan, penentuan titik pengamatan pada 34 desa, pemilihan informan, semua sesuai dengan kriteria yang digunakan Tawangsih 20 tahun lalu. Setelah data diperoleh, dilakukan pemetaan data dengan sistem lambang, pembuatan berkas isoglos, perhitungan dialektometri, pembuatan peta hasil dialektometri yang biasa disebut sarang laba-laba, semua hasil tersebut dibandingkan dengan hasil penelitian Tawangsih untuk membuktikan perubahan kebahasaan yang ada.
Hasilnya, terlihat dan terbukti adanya kecenderungan perubahan leksikal pada situasi kebahasaan di Kabupaten Bekasi. Mencermati hal ini, maka kita perlu memikirkan kembali asumsi-asumsi yang ada selama ini, pada bidang leksikostatistik, glotokronologi, dan penelitian mutakhir pada bidang dialektologi di daerah Massif Central itu. Penelitian ini membuktikan pada kita bahwa kosakata dapat berubah dalam kurun waktu 20 tahun. Berarti, situasi kebahasaan terutama dalam bidang leksikal mengalami percepatan 1/2 kali dari dugaan sebelumnya. Dengan catatan, percepatan tersebut terjadi pada daerah yang dekat dengan wilayah pusat kegiatait kehidupan.
"
1998
S10991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Hariyadiningsih
"Penelitian naskah Hikayat Wasiat Nabi Muhammad ini bertujuan untuk memberikan keterangan mengenai naskah tersebut, mencari naskah yang bersih dari kesalahan dan yang dapat memberi pengertian yang jelas (melalui perbandingan naskah dan teks). Selain itu ialah untuk mengetahui sudut pandang yang digunakan dalem teks tarsebut. Naskah ini hanya ada dua buah di Museum Nasional (kini ada di Perpustakaan Nasional) yaitu ML 830 dan ML 831. Dari data yang diperoleh ternyata naskah ML 830 dapat memberi pengertian yang lebih jelas dibandingkan naskah ML 831. Ternyata naskah ML 830 terdiri atas dua teks yang berbeda. Teks pertama adelah teks yang saya teliti kerena teks itulah yang hampir sama dengan naskah ML 831. Teks kedua adalah teks yang isinya hampir sama dengan naskah ML 42C (Naskah Nabi Mengajar Ali). Naskah yang diteliti ini berisi pesan-pesan Allah swt melalui Nabi Muhammad saw. Pesan tersebut disampaikan Nabi Muhammad saw untuk umat Islam. Dari penelitian sudut pandang, ternyata pada teks ini terdapat dua pencerita yaitu pencerita diaan serba tahu (orang di luar cerita) dan pencerita akuan sertaan (Abdurrahman dan Nabi Muhammad saw)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munadiyah
"Dalam tulisan ini dikemukakan masalah struktur Hikayat Raja Fakir Madi.. Dalam hal ini struktur tersebut adalah tokoh, alur, dan tema Hikayat Raja Fakir Madi. Tokoh-tokoh dalam naskah tersebut hanya dibagi menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan. Di dalam tokoh bawahan terdapat tokoh andalan dari tokoh tambahan. Berdasarkan Bagan Hubungan Antar Tokoh disimpulkan bahwa tokoh utama adalah Raja Fakir Madi yang paling banyak jumlahnya berhubungan dengan tokoh lain dalam setiap peristiwa. Alur dalam Hikayat Raja Fakir Madi terdiri dari awal, tengah, dan akhir. Sedangkan tema dalam naskah tersebut adalah kebesaran Raja Fakir Madi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S11216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robianto
"Karya sastra lama yang masih berbentuk naskah harus segera diselamatkan, karena bahannya tidak tahan waktu dan iklim tropis. Karya sastra ini juga perlu diketahui dan di_perkenalkan kepada masyarakat, karena banyak menyimpan nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dan diterapkan kepada masyarakat sekarang. Syair pelanduk jenaka adalah sebuah syair yang digubah dari sebuah hikayat yang bernama Hikayat pelanduk jenaka. Setelah diteliti melalui jumlah dan susunan cerita, serta diksinya, dapat disimpulkan bahwa Syair Pelanduk Jenaka ini digubah dari Hikajat Pelandoek Djinaka of de Reinaert de vos der Maleiers voor pers bewerk yang diterbitkan Klinkert pads tahun 1885. Syair Pelanduk Jenaka adalah sebuah cerita binatang yang berbentuk syair. Sebagian orang masih beranggapan bahwa cerita binatang hanya merupakan cerita pengisi waktu dan pengantar tidur saja. Untuk menghapuskan anggapan yang salah itu, dalam penelitian ini dikaji aspek simbolisme dan isi cerita tersebut agar terlihat maksud dan tujuan, serta maknanya yang dalam bagi pembaca. Tokoh-tokoh dalam cerita Syair Pelanduk Jenaka adalah binatang-binatang. Binatang-binatang tersebut melambangkan manusia, misalnya pelanduk (Kancil) melambangkan rakyat kecil yang cerdik yang dapat hidup tanpa mendapat belas kasihan raja. Karena syair ini ditulis dalam bentuk perlambangan, maka syair ini disebut syair simbolik. Tema Syair Pelanduk Jenaka adalah kesadaran akan adanya kekuatan batin dibalik kelemahan fisik; kecerdikan. Amanatnya berupa pesan-pesan atau ajaran-ajaran moral, yaitu;(a) Rakyat kecil pun dapat berbuat separti raja asal mereka mempergunakan akal mereka. (b)Raja tidak bisa mengendalikan rakyatnya hanya dengan me_ngandalkan kekuatan dan kebesaran namanya saja. (c) Jangan memfitnah, menghasut, mengadu domba, dan menganiaya, (d) Masyarakat harus kritis terhadap keadaan yang sedang ter_jadi. Karena Syair Pelanduk Jenaka ini mengandung ajaran-ajaran yang mendidik, maka syair ini disebut syair simbolik didaktik. Syair pelanduk Jenaka berhasil sebagai karya sastra sim_bolik didaktik karena telah memenuhi persyaratan, baik dari segi pemilihan bahan dan cara penyajiannya, maupun tujuan yang hendak dicapai pengarangnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Setyawati
"Penelitian tentang terjemahan ragam jurnalistik dilakukan dengan tujuan
mendeskripsikan pergeseran bentuk dan makna bahasa yang terjadi pada judul dan
teras berita buletin LKBN Antara, Warta Berita. Cara mengetahuinya adalah dengan
menganalisis data penelitian yang telah ditentukan, sehingga diperoleh hasil yang
jelas mengenai pergeseran bentuk dan makna yang terjadi.
Dengan menggunakan landasan teori ahli penerjemahan bahasa Nababan,
Rochayah, dalam penentuan aspek yang akan diteliti yaitu bentuk dan makna dengan
metode deskriptif menghasilkan beberapa kesimpulan yang mengungkapkan bahwa
pergeseran bentuk dan makna yang terjadi dengan mempertimbangkan faktor
linguistik dan nonlinguistik. Penerjemah mempertimbangkan keberterimaan hasil
terjemahan oleh pembaca bahasa sasaran. Dalam proses penerjemahan bahasa ragam
jurnalistik ditemukan terjadi pergeseran baik bentuk dan makna. Pergeseran bentuk
yang ditemukan adalah pergeseran bentuk jenis kalimat tunggal menjadi kalimat
majemuk ataupun sebaliknya; pergeseran konstruksi aktif menjadi konstruksi pasif.
Pergeseran makna yang terjadi adalah pergeseran makna konotatif yang berbeda
antara dalam bsu dan bsa."
2000
S45695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library