Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatimah Kartini Bohang
" ABSTRAK
Jurnal ini dibuat untuk menunjukkan bagaimana media massa membentuk opini publik atasfigur dua calon presiden capres Republik Indonesia pada pemilihan umum presiden 2014 Pembentukan opini berlangsung melalui pembingkaian framing dan penonjolan fakta tertentu agenda setting dalam penyajian berita Proses itu kemudian menimbulkan persepsi dalambenak khalayak atas figur para capres yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo Setiap mediamassa memiliki cara kecenderungan dan tujuan tersendiri dalam menggambarkan figur paracapres Penggambaran tersebut dilatarbelakangi sedikit banyaknya oleh kepemilikan mediamassa dan aliran politik media massa tersebut

ABSTRACTThis journal aims to show how mass media in order to lead public opinion create a picture ofIndonesia rsquo s president candidates during the Indonesia rsquo s presidential elections 2014 Theprocess includes framing and agenda setting in delivering news which result some perceptionsin public rsquo s mind about the candidates Prabowo Subianto and Joko Widodo really are In thiscase each media has its own way and tendency in creating the figure of the candidates Moreor less it is base on the media ownership and political ideology "
[, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Catrina
"[Jurnal ini bermaksud menunjukkan adanya pengaruh pemilik modal terhadap konten media khususnya televisi selama masa pemilihan Presiden 2014 di Indonesia Pengaruh pemilik modal telah mengganggu independensi dan netralitas media Media massa mengalami tekanan ekonomi dan politik dalam penyusunan kebijakan editorialnya Karena adanya afiliasi politik media kesulitan dalam memisahkan kepentingan politik dalam keputusan pemberitaan Tidak hanya membiaskan fungsi media massa intervensi pemilik modal terhadap konten media membawa dampak negatif dalam perkembangan independensi media dan membatasi gerak media , This paper intent to shows the capital ownership control on media content mdash especially television during Indonesia rsquo s presidential election 2014 The owner rsquo s influences have impeded the independence and neutrality of the media Mass media experience economic and political constraints on their editorial policy making Heavily influenced by elite rsquo s political affiliation media finds difficulty to isolate strictly political constraints on their ethical decision at delivering the news Not only biases the function of mass media the owner rsquo s interference on media content direct a negative consequences for the development of media on independencies and constrain their performance ]"
[, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Harumningtyas
" ABSTRAK
Jurnal ini membahas penggambaran tentang perempuan melalui bahasa yang digunakan olehmedia massa Banyak pemberitaan tentang perempuan yang masih bias gender seperti opiniyang menghakimi pemberitaan yang tak berimbang hingga diskriminasi kepada perempuansaat memberitakan isu perempuan Hal tersebut disebabkan oleh posisi perempuan yang tidaksetara karena budaya patriarki yang mengkonstruksi kedudukan perempuan di bawah laki lakidan perempuan hanya dijadikan properti Persepsi semacam ini sering menimbulkankekerasan terhadap perempuan Seringkali dalam media massa baik cetak online dan televisi kasus pemerkosaan atau kriminalitas terhadap perempuan diberitakan seolah olahmenyalahkan korban perempuan sendiri atau lsquo blaming the victim rsquo dan terjadinya pemerkosaankedua oleh media Maka dari itu seharusnya jurnalis diberikan pemahaman tentang perspektifgender sehingga pemberitaan yang memarjinalkan perempuan bisa berkurang

ABSTRACTThe discussion presented in this paper is how women are portrayed through the languageused by the mass media Many women are still reported with judgmental opinions newsunbalanced and discrimination against women while proclaiming women 39 s issues It iscaused by the unequal position of women as patriarchal culture that constructing the positionof women under men and women only used as the property Such assumption often lead toviolence against women Mass media itself in the case of rape or female crime victimsreported often violating the women themselves or blaming the victim and the second rape isdone by the media Therefore journalists should be given an understanding of the genderperspective so that the news that marginalize women can be reduced "
[, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pudji Tri Wachyuni
"Derasnya arus informasi membuat televisi berlomba-lomba menayangkan program acara yang memikat hati pemirsanya. Mulai dan program untuk dewasa hingga program televisi yang ditujukan untuk balita sekalipun. Teletubbies merupakan tayangan yang khusus dirancang untuk anak usia dini. Film rekaan Anne Wood dan Andrew Davenport ini pertama kali muncul tahun 1997. Sejak kemunculannya Teletubbies terus melaju tinggi. Seratus dua puluh negara di dunia menyiarkan serial anak-anak ini. Ada yang menganggap bahwa Teletubbies merupakan salah satu program televisi anak yang menunjukkan bahwa rangsangan posmodernis secara perlahan dimasukkan ke dalam budaya anak-anak. Ada juga sumber-sumber yang beranggapan bahwa dibalik kelucuan empat boneka yang menjadi tokoh sentral tayangan ini, ada misi-misi tertentu yang tersirat. Pendeta Jerry Fallwell berpendapat bahwa Tinky Winky tokoh Teletubbies yang berwarna ungu adalah representasi dari gay. Tidak hanya soal Tinky Winky yang gay. Ketiga tokoh Teletubbies yang lain juga disebut-sebut mewakili golongan-golongan tertentu. Dipsy seorang laki laki kulit hitam., Laa Laa mewakili kaum feminis dan Po keturunan Cina. Lebih jauh ada yang beranggapan bahwa ada misi kaum multikulturalis dalam tayangan Teletubbies. Kini tayangan Teletubbies dapat disaksikan pula oleh anak-anak Indonesia. Teletubbies ditayangkan di stasiun televisi Indosiar. Selain itu, Teletubbies juga diperjualbelikan dalam bentuk cakram padat (VCD). Dalam tayangan Teletubbies, keempat tokoh yang multi warna ini hidup bersama sebagai satu keluarga tanpa orang tua. Dalam Kerangka Pemikiran, peneliti akan mengungkap soal konsep multikultural, termasuk di dalamnya sekilas mengenai golongan homoseksual, orang kulit hitam, wanita dan keturunan Cina. Selain itu peneliti juga akan membahas soal pendidikan multikultural, keluarga multikultural dan terakhir soal anak dan televisi. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan metode semiotika Pierce dengan menganalisa gambar dan suara dalam adegan-adegan Teletubbies. Ada sembilan adegan dalam tayangan Teletubbies yang diteliti. Hasil analisis semiotika yang dilakukan adalah bahwa anggota keluarga multikultural Teletubbies terdiri dari homoseks, laki-laki keturunan afro amerika, wanita kulit putih dan wanita keturunan Cina. Dalam hubungan diantara anggota keluarga multikultural ini, digunakan komunikasi yang efektif dengan menerapkan POSITIVE, yakni Positiveness, Openness, Supportiveness, Interest, Truthfulness, Involvement, Value dan Equality. Sementara untuk komunikasi dengan lingkungan di luar keluarga digunakan sistem terbuka. Tayangan Teletubbies menampilkan empat tokoh multikultural dalam satu keluarga yang harmonis. Hal tersebut menunjukkan bahwa walau berbeda mereka dapat hidup berdampingan secara damai.

TV Stations are racing to make favorite TV programs. From programs for adult only to programs for children or even toddlers. Teletubbies is a TV program that is special designed for toddlers. This Anne Wood and Andrew Davenport program was first shown in 1997. From the beginning, Teletubbies became very popular and until now 120 countries have broadcasted this toddler program. Our children also watch Teletubbies in Indonesia. They watch it in Indosiar TV station or through VCD which can be bought in many stores. Some people think that with Teletubbies, the stimulus of postmodern concept is firmly infiltrated into children's culture. Others say that behind the cuteness of the main characters, there are some missions implemented in this show. A priest named Jerry Fallwell thinks that Tinky Winky, the purple character of Teletubbies is a gay. Not only about Tinky Winky, some people think that the three other characters represent certain nature. Dipsy is black, Laa Laa is a feminist and Po is a Chinesse. Further, some belief that there's a multiculturalist mission lay on Teletubbies. In Teletubbies, the fourth multi-coloured characters live together as one family. In the frame of theory, I Will explain about multicultural concepts, including a glimpse about homosexual, black people, woman and chinesse. I will also discuss about multicultural education, multicultural family, and about children and television. For this study, I will use Pierce's semiotic methods to analyze picture and sound in Teletubbies. There are nine scene that I analyze. The result is: Teletubbies is indeed showing four multicultural characters. They live happily as a family. In their family communication, they use effective communication that implement Positiveness, Openness, Supportiveness, Interest, Truthfulness, Involvement, Value and Equality, or also known as POSITIVE. They also use an open-minded family system. It indicates that even these characters are different, they can live peacefully.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsh As`at
2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eltanin Pryatmya Chavary
"Era reformasi telah membuka kesempatan bagi pers Indonesia untuk mengekplorasi kebebasan. Kebebasan tersebut memunculkan ekses-ekses sensasionalisme. Dampak yang kemudian terlihat, kebebasan itu untuk sebagian media, bukannya diekplorasi melainkan dieksploitasi. Banyak media baru menulis laporan yang tidak mengindahkan kode etik, termasuk ramainya penerbitan media yang mengusung seks. Sejak diterapkannya UU Pers no 40 tahun 1999 pasal 16 bab IV, muncul berbagai majalah asing yang diterbitkan dengan sistem franchise. Padahal, tidak semua majalah-majalah asing, yang notabene sebagian besar isinya seputar seks, tidak sesuai dengan budaya timur, dimana masyarakat Indonesia kebanyakan pun masih melihat seks sebagai sesuatu hal yang tabu dan kurang pantas untuk dibicarakan. Mengingat sebagian besar masyarakat kita masih dipengaruhi oleh lingkup budaya masing-masing, maka adanya ragam isi yang mengarah pada masalah seks dan perempuan memberikan peluang yang besar bagi pembacanya untuk mengurangi ketidakpastian mereka terhadap hal-hal tertentu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengungkapan diri khalayak dan mendapatkan gambaran masalah-masalah seks apa yang dialami oleh pembaca melalui artikel `Ask Aline' dalam majalah For Him magazine Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta masukan bagi dunia penelitian karena seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi massa, media dapat juga memfasilitasi pembaca melalui suatu rubrik untuk mengungkapkan segala hal yang terkait dengan masalah pribadinya terutama yang terkait dengan masalah seks. Banyak hambatan yang ditemul jika individu mengungkapkan masalah seks secara pribadi langsung kepada individu lain. Dengan adanya artikel "Ask Aline", problem seks pembaca untuk sebagian bisa diatasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah critical discourse analysis (CDA) dengan model milik Norman Fairclough, sedangkan analisis teks menggunakan semiotika model Peirce. Dari hasil pengarnatan terungkap bahwa masalah seks yang ditanyakan oleh pembaca majalah FHM Indonesia terutama adalah masalah-masalah seks yang tujuannya mencari kesenangan saja 'just for fun atau sex as recreational dan sebagai bentuk ungkapan pernyataan rasa cinta atau rasa lainnya (sex as relational). Fenomena ini juga sejalan dengan sifat budaya masyarakat kite yang masih berada di bawah "high context culture", sehingga dengan adanya artikel "Ask Aline" masyarakat khususnya pembaca FHM Indonesia diberi kemudahan untuk mengekspresikan lewat media. Hal ini mengindikasikan bahwa khalayak pembaca majalah FHM Indonesia reaksioner terhadap perubahan dan impulsif. Perkembangan teknologi dalam industri media telah merubah cara mereka berpikir, merasakan dan bertindak sehingga mereka yang berada dalam konteks budaya tinggi (high context culture) melihat media sebagai alternatif untuk melakukan self-disclosure mengenai topik yang dianggap tabu oleh masyarakat.

Reformation had made an opportunity for Indonesian ores to explore its freedom. Some of media exploited the freedom by emerging sensational journalism as the result of reformation. The freedom itself provoked un-ethical writing include sex. Since UU Pers no 40/1999 article 16 chapter IV being implemented, numbers of foreign magazines published in franchise. Those magazines brought sex to surface as a topic in their content, where most of Indonesian see sex as a taboo and least appreciated to be discussed as a topic. Considered Indonesian still being influenced by their own culture groups, sex contents in magazines gave their readers to minimize uncertainty. The objectives of this research are to describe audiences self-disclosure and to portray what is the most sex problems faced by the audience through "Ask Aline" column in Indonesia For Him Magazine. This research hopefully can give description and input as reference related to the development of mass communication technology, where media can facilitate audience through its column to talk about their personal matters especially sex. "Ask Aline" indeed can facilitate some of their problems despite sex still being considered as a taboo topic in term of self-disclosure. This qualitative-descriptive research use Norman Fairclough critical discourse analysis (CDA) method. Text level was analyzed by Peirce semiotic method. This research revealed that sex for fun or sex as recreational and sex as relational were being questioned by FHM audiences in every edition in that column. This phenomena occurred in "high contex culture society. "Ask Aline" obviously can meet the FHM audience to disclose certain topic through media. This indicated that Indonesia FHM audience impulsive and adaptive in progress. Switched of paradigm the way people think, feel and behave, as the result of media technology development, put media as an alternative to disclose certain topic that consider taboo in their society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Genni Steviani Adiputri
"Banyak kegiatan Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) berkaitan dengan komunikasi, baik komunikasi kepada publik di luar perusahaan (komunikasi eksternal) maupun komunikasi kepada publik di dalam perusahaan (komunikasi internal). Salah satu komunikasi yang paling banyak digunakan adalah bahasa tertulis. Salah satu alat (tools) yang paling efektif dalam menyelenggarakan kegiatan komunikasi dengan publik internal adalah media korporasi atau organisasi yang lebih dikenal dengan sebutan media internal. Perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi (migas) pada umumnya menghadapi kendala yang disebabkan oleh karena kegiatan mereka tidak hanya terpusat di kantor pusat saja, namun juga terbagi di kantor-kantor wilayah operasional yang tersebar di pelosok negeri. Sehingga usaha untuk memperlancar kegiatan komunikasi perusahaan kepada karyawannya perlu perhatian khusus. Perusahaan-perusahaan migas, yang selanjutnya disebut sebagai perusahaan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), secara rutin berhubungan dengan BPMIGAS, beberapa diantaranya ada yang menerbitikan dan mengirimkan media internal perusahaannya sebagai suplemen informasi yang formal. Namun, untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya, penyajian format media yang sesuai dengan konsep dan teori yang ada mengenai media internal perlu dipenuhi, agar penyampaian informasi dan komunikasi persuasi kepada karyawan dapat tercapai. Penelitian tentang media-media internal yang ada di lingkungan BPMIGAS mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran mengenai profil media—media internal yang terdaftar sebagai perusahaan KKKS di BPMIGAS sekaligus membandingkan profil media internal yang dimiliki oleh perusahaan KKKS dengan konsep dan teori tentang media internal yang ada dari tinjauan literatur. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian pada skripsi ini menggunakan metode analisis isi. Analisis isi adalah metode yang lazim digunakan pada penelitian komunikasi massa. Namun, untuk kepentingan penelitian ini, yang menjadi sumber data analisis isi adalah media internal. Oleh karena media internal merupakan salah satu alat humas, maka penelitian ini menjadi sebuah penelitian kehumasan. Populasi penelitian adalah seluruh media internal perusahaan-perusahaan KKKS yang berada dalam kelompok tahap produksi. Perusahaan-perusahaan KKKS yang menerbitkan media internal adalah BP Indonesia (Tabura), PT Caltex Pacific Indonesia (Warta Caltex), CNOOC South East Sumatra (Prospect), Ltd., ConocoPhillips Indonesia (Berita Kita!), Kondur Petroleum S.A (KILAS), PT Medco E & P Indonesia (Energise), Premier Oil Natuna Sea (Nuansa), Ltd., Total E & P Indonesie (Pelangi), Unocal Indonesia Company (Keluarga Besar 76). Unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh artikel yang terdapat dalam media internal perusahaan KKKS terpilih, baik artikel berita maupun artikel opini. Sampel penelitian adalah media perusahaan yang termasuk jenis media internal yang telah terbit minimal satu tahun, secara rutin dan berkala. Kategorisasi didasarkan kepada konsep penyusunan oleh Thomas H. Bivins, Tipe-tipe artikel oleh Jill Dick, dan spesifikasi media yang disadur dari berbagai sumber. Dengan demikian, keseluruhan penelitian meliputi 9 perusahaan KKKS yang terdaftar di BPMIGAS, dari masing-masing perusahaan diambil sampel sebanyak 4 edisi yang terbit dalam periode Maret 2004 — Maret 2005 , sehingga sejumlah 36 media internal menjadi obyek penelitian, sedangkan keseluruhan jumlah artikel yang diteliti sebanyak 598 artikel. Grafik kecenderungan profil fisik media internal para perusahaan KKKS BPMIGAS diatas, terlihat bahwa mayoritas media internal dicetak dengan full color, dan dijilid kawat. Berat kertas yang digunakan tidak terlalu berat, hal ini cukup efisien mengingat jumlah halaman untuk tiap media internal yang diterbitkan cenderung tebal. Jenis kertas yang dipilih umumnya adalah art carton untuk halaman muka dan art paper untuk halaman dalam, tanpa menggunakan furnish. Namun, walaupun memiliki jumlah halaman yang tebal secara keseluruhan jumlah artikel untuk setiap edisi cenderung sedikit, hanya berkisar antara 1 - 5 artikel. Mayoritas media internal yang dipilih adalah Newsletter dengan menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa lnggris, hal ini cukup wajar karena perusahaan-perusahaan migas ini juga memiliki investor asing dan ekspatriat sebagai karyawannya. Untuk periode terbit, perusahaan cenderung memilih untuk menerbitkan media internal secara triwulan atau tiga bulan sekali. Sedangkan, grafik kecenderungan profil isi media internal untuk perusahaan KKKS BPMIGAS menyimpulkan bahwa untuk pokok-pokok format penyusunan suatu media telah tersedia dan memiliki tata letak yang benar di media-media internal seperti Daftar Isi, Kotak Redaksi, Tajuk Rencana, Surat Pembaca, Sekilas Info, dan Pengumuman. Namun untuk kalender yang menginformasikan kegiatan perusahaan yang akan diselenggarakan tidak terdapat di media-media internal ini. Sedangkan untuk isi artikel-artikel di terbitan media internal ini dapat ditemukan kelima tipe artikel yang menjadi acuan dalam menganalisis isi, yaitu artikel praktikal, tulisan faktual, artikel naratif, artikel nostalgia, dan artikel khusus. Walaupun, keseluruhan jumlah artikel-artikel ini cenderung sedikit, hanya berkisar 1 - 5 artikel. Secara keseluruhan, media internal perusahaan KKKS BPMIGAS telah memenuhi kategori dan indikator profil media dengan baik. Mengingat bahwa mediamedia internal ini dikelola secara mandiri oleh bagian Humas perusahaan, dimana tanggung jawab mereka tidak hanya terletak pada penerbitan media internal saja. Satu-satunya kelemahan adalah, penyajian media internal yang tidak konsisten dan tidak memiliki tema yang kuat untuk disajikan pada setiap edisinya. Terakhir, penulis menyarankan kepada media-media internal perusahaan KKKS BPMIGAS ini, untuk menggunakan jasa editor profesional. Tugas editor tidak cukup apabila hanya diperankan oleh Manager atau pelindung media internal tersebut. Karena kebutuhan akan keahlian, pengalaman, dan kredibilitas editor dibutuhkan untuk menyajikan media internal yang profesional sehingga bisa merepresentasikan citra perusahaan itu sendiri.

Many activities of the public relations department relate to communications, whether communications with the public outside the company (external communications) or communication among the public within the company (internal communication). One form of communications that is often used is written communications. One of the most effective tools for facilitating public internal communications is the corporate or organization media, more popularly known as internal media. Companies in the field of oil and natural gas generally face problems cause by their activities are not limited to their head office, but are spread out among operational offices across the country. As such, special efforts need to be undertaken to facilitate communications between the company and its employees. The oil companies that are the object of this study, herein after referred to as PSC or Production Sharing Contractor, routinely communicates with BPMIGAS, among others by the publication and distribution of corporate internal media as formal information supplement. However, in order to serve its proper function, the media' format of presentation must be follow the prevailing internal media concept and theories in order for information and persuasive communication can be disseminated to the employees. This study on internal medias within BPMIGAS has the purpose of providing an illustration of internal corporate medias of companies registered as PSC companies under BPMIGAS and comparing the internal media profile employed by such companies with the internal media concepts and theories obtained through literature studies. The study embodied in this thesis uses the quantitative approach and presented in the descriptive form, i.e. fact finding with accurate interpretation. The study conducted uses the content analysis method, a type of analysis which is commonly used in studies of mass communications. The source of data analyzed by this study is the internal media. As internal media is an instrument of public relations, this study becomes a study of public relations. The population for this research is all of the internal media of PSC companies that are engaged in the production phase of the process. PSC companies who issue internal corporate medias are BP Indonesia (Tabura), PT Caltex Pacific Indonesia (Warta Caltex), CNOOC South East Sumatra (Prospect), Ltd., ConocoPhillips Indonesia (Berita Kita!), Kondur Petroleum S.A (KILAS), PT Medco E & P Indonesia (Energise), Premier Oil Natuna Sea (Nuansa), Ltd., Total E & P Indonesia (Pelangi), and Unocal Indonesia Company (Keluarga Besar 76). The unit of analysis of this study is all articles contained in the internal media of the selected PSC companies, whether articles containing news or opinions. The samples used are corporate medias that falls within the category of internal media, and which have been published routinely and periodically for a period of no less than one year. The categorization used is based on the concept formulated by Thomas H. Bivins with regard to compilation, and the categorization established by Jill Dick in regards to types of articles, in addition to media specifications adapted from various sources. In all, the study involved 9 PSC companies registered with BPMIGAS. Samples are collected from each of these companies comprising of 4 editions published within the period between March 2004 — March 2005, totaling 36 internal medias to become object of the study, comprising of 598. From the graph depicting the physical profile trend of internal medias within the BPMIGAS PSC companies, it can be seen that most of the internal medias are printed in full color and bound using wire binds. The weight of the paper used is considerably light, which is efficient considering the internal medias tend to contain many pages. The type of paper used is usually art carton for the title page and art paper for the content pages. Despite the relatively large number of pages, the number of articles published in each volume is quite few, around 1 — 5 articles. The majority of the internal media selected is of the newsletter type with bilingual text: Indonesian and English. This is to be expected since the oil companies have foreign investors and employ expatriates. With regard to publication periods, the companies usually opts to publish their internal media quarterly or once every three months. The trend graph relating to the content of the internal media indicates that specific regular sections are provided and presented in the proper order, such as sections for the table of contents, masthead, editorial, readers letters, news notes, and announcements. However, a calendar which marks the respective companies activities cannot be found in any of the above medias. With respect to the articles published in the internal medias, there are five types of articles found that serve as reference points in this study, namely articles that are practical articles, factual writings, narrative articles, nostalgia and reflection articles, and specialised articles. As previously mentioned, the total number of articles are general few, only 1 - 5 articles. Overall, the internal media of BPMIGAS KKKS companies have quite faithfully met the categories and profiles of internal medias. It should be noted that these internal medias are managed independently by the respective company's public relations department, where their responsibilities are not limited to the publication of such media. The main shortcoming found in the medias is that the presentation is not done consistently and lack a strong theme for each publication period. Lastly, the writer recommends that the internal medias be managed by an outsource professional editor. The task of editor cannot be adequately fulfilled by the manager or officer in charge of the media, since expertise, experience and credibility of an editor is required to produce a professional internal media that can properly convey the image of the company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Laras Widyaningrum
"BAGIAN 1
Analisis Situasi
DKI Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia memiliki daya tarik wisata yang cukup banyak. Tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta tersebut bisa juga menjadi rekomendasi wisata bagi anak muda. Namun sayangnya, saat ini belum ada situs yang menyediakan informasi tersebut. Kecenderungan informasi wisata Jakarta yang disediakan situs-situs yang ada saat ini, hanya berupa list atau daftar nama tempat-tempatnya saja. Terkadang hanya ada deskripsi singkat dan tidak ada informasi terbarunya.
Kesulitan mencari informasi mengenai wisata Jakarta diakui 43 responden riset khalayak yang dilakukan penulis. Sebanyak 79% anak muda mengaku informasi wisata di Jakarta masih sangat kurang dan 98% responden sangat setuju jika ada sebuah situs yang menyediakan informasi khusus wisata di Jakarta.
BAGIAN 2
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Manfaat bagi khalayak: mendapat informasi mengenai wisata Jakarta secara lengkap serta mendapat rekomendasi tempat wisata yang belum banyak diekspos media lain. Manfaat bagi pengelola: Wadah bagi pengelola dalam penyebaran informasi yang bersifat education dan entertainment mengenai informasi wisata Jakarta.
Tujuan: memberikan informasi yang lengkap mengenai wisata Jakarta bagi anak muda.
BAGIAN 3
Prototipe yang Dikembangkan
Situs Jelajah Jakarta adalah situs yang menyediakan informasi mengenai wisata Jakarta serta rekomendasi tempat wisata yang ada di Jakarta. Situs ini dikemas dengan multimedia dan memungkinkan khalayak untuk berkontribusi. Khalayak dari situs ini merupakan anak muda Indonesia berusia 17-25 tahun yang memiliki hobi travelling, berpendidikan SMA dan Perguruan Tinggi, serta status ekonomi A dan B. Selain itu, situs ini menargetkan anak muda yang merupakan pengguna internet aktif. Situs Jelajah Jakarta memiliki situs resmi di jelajahjakarta.com.
BAGIAN 4
Evaluasi
Pre-test dilakukan dua bulan sebelum peluncuran situs dengan cara menyebar kuesioner online dan prototype situs Jelajah Jakarta kepada responden yang sebelumnya pernah mengisi kuesioner riset khalayak.
Evaluasi dilakukan dengan cara mengirim link situs Jelajah Jakarta dan kuesioner online ke email dan Broadcast Messages (BM). Selain itu, evaluasi juga akan menggunakan metode polling dan kotak kritik dan saran yang akan disediakan di situs Jelajah Jakarta. Evaluasi akan dipantau oleh semua pengelola situs. Hasil evaluasi juga menjadi materi rapat sehingga pihak Jelajah Jakarta bisa segera memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di situs.
BAGIAN 5
Anggaran
Anggaran pembuatan prototype : Rp 1.600.000
Investasi Awal : Rp 206.210.500
Total Pengeluaran Bulanan : Rp 103.100.000
Total Pengeluaran Per Tahun : Rp 1.316.900.000
Perkiraan Pendapatan Tahun Pertama : Rp 1.107.600.000
Perkiraan Pendapatan Tahun Kedua : Rp 2.155. 200.000
Perkiraan Pendapatan Tahun Ketiga : Rp 2.395.200.000
BEP akan dicapai pada tahun kedua bulan kesatu.

PART 1
Situation Analysis
As the capital city of Indonesia, Jakarta has many tourist attractions. Those tourist places can be a recommendation for young people to spent their holiday in Jakarta. But unfortunately, no sites that provide enough travel information in Jakarta. There are one or two sites that provide the information, but the article only contains a list name of the places or short description. No further information, nor the latest updates.
The difficulty finding those information recognized by 43 respondents from market research that conducted by the author. 79% young people said information about travel places in Jakarta is not enough and 98% respondents strongly agree if there is a site that provide travel information in Jakarta.
PART 2
Benefits and Objectives
Benefit for audience: getting complete information about travel places in Jakarta and get information of Jakarta?s travel places that have not been exposed.
Benefit for developer: being a media that give education and entertainment news about Jakarta?s travel places.
Objective: Giving complete informations about travel information in Jakarta for young people.
PART 3
Prototype
Jelajah Jakarta is a site that provide information about travel in Jakarta and also give a recommendation of Jakarta?s travel places. This site is packed in multimedia and enable audience to contribute. Jelajah Jakarta?s target is young people in 17-25 years old, with high school and university degree of education, and A and B socio economic status. Jelajah Jakarta has an official site in jelajahjakarta.com
PART 4
Evaluation
The media pre-test will be conducted using online questionnaire. It will be conducted one month before the program?s launched.
Product evaluation will be conducted with online questionnaire too. Besides that, evaluation conducted by polling method and provide the critics and advice box in Jelajah Jakarta?s site. Evaluation will be monitored by administrator of Jelajah Jakarta. The result of evaluation will be the subject of the meeting so Jelajah Jakarta could improve and be better.
PART 5
Budgeting
Prototype establishing : Rp 1.600.000
Initial Investment Total : Rp 206.210.500
Monthly Expenditure Total : Rp 103.100.000
Annual Expenditure Total : Rp 1.316.900.000
Predicted Income of The 1st Year : Rp 1.107.600.000
Predicted Income of The 2nd Year : Rp 2.155. 200.000
Predicted Income of The 3rd Year : Rp 2.395.200.000
BEP is assumed should be obtained in second year (1st month)."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haryani Dannisa
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat bagaimana salah satu media independen di Indonesia,
yaitu Tempo, melakukan perubahan konvergensi pada ruang berita mereka.
Penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi ini mengeksplorasi bagaimana
budaya ruang berita Tempo berperan dalam perubahan tersebut. Peneliti
mengumpulkan data melalui wawancara mendalam pada delapan informan dan
observasi selama 4 minggu. Penelitian ini menemukan bahwa nilai-nilai budaya
yang melandasi Newsroom Culture di Tempo tertanam pada asas jurnalisme
Tempo. Nilai-nilai budaya tersebutlah yang membentuk Constructive Newsroom
Culture di Tempo dan membuat Tempo bertahan dari perubahan ke perubahan

ABSTRACT
This research seeks to find out how one of Indonesia?s independent media,
Tempo, performs changes in order to establish a convergence newsroom. Using
an ethnographic method, this study explores how Tempo?s newsroom culture is
taking part during the changes through a four week observation and eight in-depth
interviews with the newsroom personnels. This research has found that Tempo?s
newsroom culture has its values rooted on its journalism principles which was
written on the magazine?s first edition in 1971. These values?namely,
egalitarianism and pluralism?have been the epitome of Tempo?s everyday
practices for more than 40 years. These values also shaped Tempo?s culture into a
Constructive one, which is?and has always been?the key to Tempo?s survival
in facing many changes."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Rahayu
"[ABSTRAK
Bagian 1 Analisis SituasiSeni rupa berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan emosional dan fisik anBagian 1 : Analisis Situasi
Seni rupa berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan, emosional, dan fisik anak. Namun, pembelajaran seni rupa di sekolah masih belum maksimal disebabkan oleh banyak faktor. Selain itu media seni rupa untuk anak di Indonesia masih minim. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan media seni rupa untuk anak.
Bagian 2 : Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototyp​e
Manfaat bagi Khalayak :
1. Memperoleh informasi seputar seni rupa Nusantara.
2. Memberikan edukasi mengenai seni rupa.
3. Membantu anak untuk mengapresiasi karya seni rupa Nusantara.
4. Menjadi hiburan bagi anak dengan konten yang interaktif dan menarik.
Manfaat bagi Penerbit:
1. Menjadi institusi yang mengedukasi anak melalui seni rupa.
2. Menjadi institusi yang dapat membantu anak mengapresiasi karya seni rupa.
3. Memperoleh keuntungan
Tujuan :
1. Memenuhi kebutuhan informasi anak mengenai seni rupa Nusantara.
2. Membuka wawasan dan mengedukasi anak mengenai keragaman seni rupa Nusantara
3. Membantu anak mengapresiasi karya seni rupa NUsantara
4. Mencari keuntungan finansial
Bagian 3 : Prototype yang Dikembangkan
Majalah digital Kreasi Seru memberikan informasi seputar keragaman karya seni rupa di Indonesia yang dikhususkan untuk anak. Selain itu, majalah ini juga memberikan beberapa panduan pembuatan karya seni yang dapat membantu anak untuk meningkatkan kreativitas. Khalayak sasaran adalah anak berusia 7-11 tahun, SES A dan B yang tertarik dengan seni rupa. Majalah ini terbit satu bulan sekali.
Bagian 4 : Evaluasi
Pre-test, dilakukan sebelum majalah diterbitkan, menggunakan instrumen kuesioner. Evaluasi dilakukan setiap edisi dan setiap akhir tahun. Evaluasi ini mencakup tiga aspek yaitu evaluasi input, output, dan outcome. Evaluasi ini bertujuan untuk menganalisa kesesuaian antara kebutuhan khalayak dan pemenuhannya melalui media yang dibuat. Evaluasi ini juga dapat menganalisa apakah tujuan media ini tercapai atau tidak. Alat ukur dalam evaluasi ini adalah kuesioner, observasi, metrics, dan statistik data kunjungan pembaca ke situs e-magazine Kreasi Seru.
Bagian 5 : Anggaran
Investasi awal : Rp 232.340.100
Pengeluaran Setiap Bulan : Rp 95.500.000
Pengeluaran Setiap Tahun : Rp 1.226.700.000
Target Pendapatan Tahun 1 : Rp 832.028.500
Target Pendapatan Tahun 2 : Rp 2.026.375.000
BEP dicapai pada tahun kedua bulan pertamaak Namun pembelajaran seni rupa di sekolah masih belum maksimal disebabkan oleh banyak faktor Selain itu media seni rupa untuk anak di Indonesia masih minim Oleh karena itu Indonesia membutuhkan media seni rupa untuk anak Bagian 2 Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototyp eManfaat bagi Khalayak 1 Memperoleh informasi seputar seni rupa Nusantara 2 Memberikan edukasi mengenai seni rupa 3 Membantu anak untuk mengapresiasi karya seni rupa Nusantara 4 Menjadi hiburan bagi anak dengan konten yang interaktif dan menarik Manfaat bagi Penerbit 1 Menjadi institusi yang mengedukasi anak melalui seni rupa 2 Menjadi institusi yang dapat membantu anak mengapresiasi karya seni rupa 3 Memperoleh keuntunganTujuan 1 Memenuhi kebutuhan informasi anak mengenai seni rupa Nusantara 2 Membuka wawasan dan mengedukasi anak mengenai keragaman seni rupa Nusantara3 Membantu anak mengapresiasi karya seni rupa NUsantara4 Mencari keuntungan finansialBagian 3 Prototype yang DikembangkanMajalah digital Kreasi Seru memberikan informasi seputar keragaman karya seni rupa di Indonesia yang dikhususkan untuk anak Selain itu majalah ini juga memberikan beberapa panduan pembuatan karya seni yang dapat membantu anak untuk meningkatkan kreativitas Khalayak sasaran adalah anak berusia 7 11 tahun SES A dan B yang tertarik dengan seni rupa Majalah ini terbit satu bulan sekali Bagian 4 EvaluasiPre test dilakukan sebelum majalah diterbitkan menggunakan instrumen kuesioner Evaluasi dilakukan setiap edisi dan setiap akhir tahun Evaluasi ini mencakup tiga aspek yaitu evaluasi input output dan outcome Evaluasi ini bertujuan untuk menganalisa kesesuaian antara kebutuhan khalayak dan pemenuhannya melalui media yang dibuat Evaluasi ini juga dapat menganalisa apakah tujuan media ini tercapai atau tidak Alat ukur dalam evaluasi ini adalah kuesioner observasi metrics dan statistik data kunjungan pembaca ke situs e magazine Kreasi Seru Bagian 5 AnggaranInvestasi awal Rp 232 340 100Pengeluaran Setiap Bulan Rp 95 500 000Pengeluaran Setiap Tahun Rp 1 226 700 000Target Pendapatan Tahun 1 Rp 832 028 500Target Pendapatan Tahun 2 Rp 2 026 375 000BEP dicapai pada tahun kedua bulan pertama;Part 1 : Situation Analysis

ABSTRACT
The fine arts play an important role to help the development of children?s intelligence, emotional, and physical. But, learning the fine arts at school is not really effective due to certain factors. In addition, the fine arts media in Indonesia is still limited. Therefore, Indonesia needs fine arts media for children.
Part 2 : Benefits and Objectives
Benefits for Readers:
1. Children gets information related to Indonesia?s fine arts.
2. Giving fine arts education.
3. Helping children to appreciate fine arts more.
Benefits for Publisher:
1. Becoming an institution that has the role to educate children through fine arts.
2. Becoming an institution that help children to appreciate fine arts more.
3. To get profit from advertisers.
Objectives :
1. To fulfill the readers needs.
2. To educate children about the variety of Indonesia?s fine arts.
3. To help children to appreciate fine arts more.
4. To get profits
Part 3 : Develop Prototype
Kreasi Seru digital fine arts magazine is a magazine that gives fine arts education to children . This magazine also gives tutorial that can help children to develop their creativity. Kreasi Seru?s target audience is reader whose age is between 7-11, SES A and B, and who is interested in fine arts.This magazine is published once a month.
Part 4 : Evaluation
Pre-test, is conducted before the launching of this magazine. The instrument of the pre-test is a questionnaire. Evaluation is conducted monthly and annually. Evaluation is consist of three aspects, which is input, output, and outcome. Evaluation aims to analyze the suitability between the needs of readers and its fulfilment through the program that is created. This evaluation can also analyze whether this media objectives is successfully reached or not. Measurement tools that used is questionnaire, observation, metrics, and statistical data on how many reader visit this magazine?s sites.
Part 5 : Budgeting
Initial Investment : Rp 232.340.100
Monthly Expenditures Total : Rp 95.500.000
Annual Expenditures Total : Rp 1.226.700.00
First Year Revenue Estimation : Rp 832.028.500
Second Year Revenue Estimation: Rp 2.026.375.000
BEP is assumed should be contained in the second year., Part 1 : Situation Analysis
The fine arts play an important role to help the development of children’s intelligence, emotional, and physical. But, learning the fine arts at school is not really effective due to certain factors. In addition, the fine arts media in Indonesia is still limited. Therefore, Indonesia needs fine arts media for children.
Part 2 : Benefits and Objectives
Benefits for Readers:
1. Children gets information related to Indonesia’s fine arts.
2. Giving fine arts education.
3. Helping children to appreciate fine arts more.
Benefits for Publisher:
1. Becoming an institution that has the role to educate children through fine arts.
2. Becoming an institution that help children to appreciate fine arts more.
3. To get profit from advertisers.
Objectives :
1. To fulfill the readers needs.
2. To educate children about the variety of Indonesia’s fine arts.
3. To help children to appreciate fine arts more.
4. To get profits
Part 3 : Develop Prototype
Kreasi Seru digital fine arts magazine is a magazine that gives fine arts education to children . This magazine also gives tutorial that can help children to develop their creativity. Kreasi Seru’s target audience is reader whose age is between 7-11, SES A and B, and who is interested in fine arts.This magazine is published once a month.
Part 4 : Evaluation
Pre-test, is conducted before the launching of this magazine. The instrument of the pre-test is a questionnaire. Evaluation is conducted monthly and annually. Evaluation is consist of three aspects, which is input, output, and outcome. Evaluation aims to analyze the suitability between the needs of readers and its fulfilment through the program that is created. This evaluation can also analyze whether this media objectives is successfully reached or not. Measurement tools that used is questionnaire, observation, metrics, and statistical data on how many reader visit this magazine’s sites.
Part 5 : Budgeting
Initial Investment : Rp 232.340.100
Monthly Expenditures Total : Rp 95.500.000
Annual Expenditures Total : Rp 1.226.700.00
First Year Revenue Estimation : Rp 832.028.500
Second Year Revenue Estimation: Rp 2.026.375.000
BEP is assumed should be contained in the second year.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>