Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Hutabarat, Moriana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T39520
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaviani Tika Wulandria
"Antibiotik sebagai salah satu pilihan terapi penyakit infeksi saluran pernafasan akut banyak digunakan pada anak-anak. Penggunaan antibiotik yang tepat akan mengurangi angka kejadian resistensi dan efek samping obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan antibiotik pada balita dengan infeksi saluran pernafasan akut di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo Jakarta Pusat. Penelitian ini bersifat observasional dengan metode retrospektif berdasarkan rekam medis dengan desain potong lintang. Analisis dilakukan secara deskriptif. Sampel adalah anak-anak berusia 12-<60 bulan dengan infeksi saluran pernafasan akut dan diberikan terapi antibiotik. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Sampel yang didapatkan sebanyak 66 pasien yang terdiri dari 53,03% laki-laki dan 46,97% perempuan. Terdapat 3 jenis infeksi saluran pernafasan akut yang diderita yaitu faringitis (95,45%), laringitis (1,51%), dan pneumonia (3,04%). Sebanyak 9 jenis antibiotik digunakan yaitu amoksisilin (2,5%), gentamisin (6,3%%), kloramfenikol (1,3%), sefadroksil (5,0%), sefiksim (5,0%), sefotaksim (30,0%), seftriakson (42,5%), sulfametoksazol-trimetoprim (antimikroba) (5,0%), dan tiamfenikol (2,5%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketepatan penggunaan antibiotik pada sampel dilihat dari segi indikasi (100%), pemilihan antibiotik (100%), regimen dosis (83,8%), dan lama penggunaan (50,0%). Data diuji dengan Metode Kai Kuadrat dan hasil yang diperoleh menunjukkan terdapat hubungan yang lemah antara jenis antibiotik yang digunakan dengan ketepatan dosis, serta tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis antibiotik yang digunakan dengan ketepatan lama penggunaan.

Antibiotics, as a treatment option for acute respiratory tract infection were widely used in children. Appropriate use of antibiotics could reduce the incidence of resistance and adverse drug effects. The purpose of this research was to analyze the use of antibiotics in children with acute respiratory tract infection in Dr. Mintohardjo?s Naval Hospital Central Jakarta. This was an observational research with retrospective method based on medical records and cross sectional design. Descriptive analyze was performed. Samples were children aged 12-<60 months with acute respiratory tract infection and antibiotic therapy. Sampling?s technique used was total sampling. The numbers of samples were 66 children consist of 53.03% males and 46.97% females. The types of acute respiratory tract infections were pharyngitis (95.45%), laryngitis (1.51%), and pneumonia (3.04%). Total of 9 types of antibiotics used were amoxicillin (2.5%), gentamicin (6.3%), chloramphenicol (1.3%), cefadroxil (5.0%), cefixime (5.0%), cefotaxime (30.0%), ceftriaxone (42.5%), sulfamethoxazole-trimethoprim (antimicrobial) (5.0%), and tiamfenikol (2.5%). From this research, it can be concluded that appropriate used of antibiotics in the samples in terms of indication (100%), antibiotic treatment (100%), dose regimen (83.8%), and duration of use (50%). Data were tested by Chi Square Methods and the results show that there were a weak relationship between the types of antibiotic used with appropriate dosage, and there were no significant relationship between the types of antibiotic used to the appropriate duration of used."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S52584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Fathni
"Laparotomi merupakan salah satu prosedur medis yang dilakukan secara manual dan menyebabkan banyak perlukaan, yang berisiko tinggi mengalami infeksi, yang dicegah dengan antibiotik profilaksis. Pemberian antibiotik profilaksis yang dilakukan secara empiris dapat menyebabkan banyak dampak negatif jika dilakukan tanpa pengkajian kerasionalan penggunaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data penggunaan antibiotik profilaksis dan melakukan evaluasi kerasionalannya dilihat dari ketepatan indikasi, ketepatan obat, dan ketepatan dosis. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data penggunaan antibiotik profilaksis laparotomi dari rekam medis pasien yang menerima prosedur laparotomi pada bulan Januari - Desember 2012 secara retrospektif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik total sampling. Populasi penelitian berjumlah 486 pasien, dan 161 pasien diterima sebagai sampel penelitian, dengan total administrasi antibiotik profilaksis laparotomi sebanyak 230 kali.
Hasil penelitian menunjukkan pola penggunaan antibiotik profilaksis yang kebanyakan diberikan adalah antibiotik profilaksis tunggal (57,14%), dan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah seftriakson dan sefotaksim (34,78%). Penggunaan antibiotik profilaksis yang memenuhi kriteria tepat indikasi adalah 54,78%, tepat obat 3,48%, dan tepat dosis 88,70%. Namun demikian, dari seluruh sampel penelitian tidak ada yang dapat dikategorikan rasional dilihat dari ketepatan indikasi, obat, dan dosis.

Laparotomy is a manual medical procedure which causes many wounds, and has a high infection risk. Surgical site infection is usually prevented by administration of prophylaxis antibiotics. Empirical administration of prophylaxis antibiotics without rationality study can cause many negative impacts.
The aim of this study was to collect prophylaxis antibiotics usage data and to evaluate rationality of the administration, observed from the accuracy of indication, medication, and dose. This retrospective cross-sectional study was done by collecting laparotomy prophylaxis antibiotics usage data from medical record of patients who had received laparotomy procedure on January - December 2012 using total sampling. Population of study included 486 patients, and 161 patients were accepted as samples of study, with total 230 times administration of laparotomy prophylaxis antibiotics.
The results showed that most of prophylaxis antibiotics were given as single type antibiotic (57.14%), and the most antibiotics used were ceftriaxone and cefotaxime (34.78%). Patients given prophylaxis antibiotics with rational indication were 54.78%, only 3.48% were given the appropriate medication, and 88.70% were given antibiotics with the right dose. However, among all samples, none was considered rational in terms of indication, medication, and dose accuracy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Corry Shirleyana Putri
"Gangren kaki diabetik ialah salah satu bentuk komplikasi yang dialami oleh banyak pasien penderita diabetes melitus. Pemberian terapi antibiotik sudah menjadi hal yang umum untuk mengatasi infeksi gangren kaki diabetik. Terapi antibiotik yang rasional sangat diperlukan bagi penderita infeksi gangren kaki diabetik kerena diharapkan dapat mengurangi terjadinya resistensi bakteri dan mencegah dilakukannya tindakan amputasi, mengurangi biaya dan waktu lama perawatan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien penderita gangren kaki diabetik yang di RSAL Dr. Mintohardjo pada tahun 2012, melalui penilaian ketepatan indikasi, ketepatan obat, ketepatan dosis ketepatan pasien, dan tidak adanya interaksi obat. Peneliti melakukan pengambilan data melalui data sekunder berupa rekam medis pasien periode Januari–Desember 2012 dengan desain cross-sectional. Dengan menggunakan teknik total sampling, didapatkan 18 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian.
Pada hasil penyajian data secara deskriptif, penilaian ketepatan berdasarkan pemberian antibiotik pada pasien terdapat tepat dosis sebesar 27,78%, tepat indikasi 38,89%, tidak adanya interaksi obat 72,22%, tepat pasien 8,33%, dan tepat obat 13,89%. Pada penilaian terhadap jumlah pasien gangren kaki diabetik, terdapat 16,67% pasien sudah mendapatkan dosis yang tepat, 16,67% pasien mendapatkan antibiotik sesuai indikasi, 55,56% pasien tidak mengalami interaksi obat, 11,11% pasien mendapatkan terapi antibiotik tepat dengan kondisi pasien, dan 0% pasien mendapatkan antibiotik tepat obat. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak ada pasien gangren kaki diabetik yang mendapatkan pengobatan antibiotik secara rasional.

Diabetic foot gangrene is one of complications happened in many patients with diabetes mellitus. Antibiotic therapy has become a common thing to overcome diabetic foot infection. Rational antibiotic therapy is necessary for patients with diabetic foot gangrene infection because it is expected to reduce the occurrence of bacterial resistance, prevent the amputation, reduce cost, and patient's length of stay time.
The purpose of this study was to obtain an overview rational usage of antibiotics in patients with diabetic foot gangrene in Naval Hospital Dr. Mintohardjo during 2012, through the appropriate indication, appropriate drug, appropiate dose, appropiate patient, no drugs interaction. Researcher collected secondary data from medical record during January-December 2012 and used cross-sectional design. By total sampling technique, there were 18 samples were obtained in accordance with inclusion criteria of study.
Appropriate assessment based on number of antibiotics given, showed 27,78% appropriate dose, 38,89% appropriate indication, 72,22% no drugs interaction, 8,33% appropriate patient, and 13,80% appropriate drug. Based on the number diabetic foot gangrene patients, there were 16,67% patients received appropriate dose, 16,67% received appropriate indication of antibiotics, 55,56% patients had no drugs interaction 11,11% patients received appropriate antibiotics as their own condition, and 0% patients received appropriate drug. Based on the result of, it was concluded that, there were no diabetic foot gangrene patients who received rational antibiotic treatment.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Jaka Gustiansyah
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran dan fungsi Apoteker serta mengetahui kegiatan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kanker “Dharmais” dan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan di instalasi/unit penunjang di Rumah Sakit Kanker “Dharmais”, yaitu Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu, Bidang Rekam Medik, dan Instalasi Kesehatan Lingkungan. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah untuk mengetahui persentase penggunaan obat saluran cerna dan golongan analgesik di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” (RSKD) periode Januari – Februari tahun 2012 berdasarkan Formularium RSKD 2011.

The aims of Pharmacist Internship Program at Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) are to identify and understand the role and functions of pharmacists and to know pharmacy activities in Installation of Pharmacy RSKD and to know the activities which carried out in the supporting installation / unit at RSKD, i.e. Central Sterile Supply Department, Medical Records, and Installation of Environmental Health. While, the purpose of the special task is to find out the percentage of the use of gastrointestinal and analgesic medications classes at Cancer Hospital "Dharmais" (RSKD) in the period January-February 2012 based formulary RSKD 2011.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Loranza
"Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT Indec Diagnostics Kompleks Perkantoran Taman Pulogebang Blok A3 Jl Raya Bekasi bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat mengetahui dan memahami salah satu sektor penunjang kesehatan yaitu industri alat kesehatan khususnya alat kesehatan diagnostic serta mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab apoteker di industri diagnostic khususnya di PT Indec Diagnostics Tugas khusus yang diberikan berjudul Pembuatan Protokol Validasi Metode Analisis Produk Immunologi Kerja Cepat Tropospot I Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui metode yang valid dan parameter validasi analisis yang penting untuk uji kinerja produk immunologi kerja cepat untuk diagnosa troponin I

Pharmacists Professional Practice implemented in PT Indec Diagnostics Kompleks Perkantoran Taman Pulogebang Blok A3 Jl Raya Bekasi Jakarta is intended that students understand about pharmaceutical industry in instruments health sector especially diagnostic in vitro instruments and understand the function of pharmacists in diagnostics in vitro industry PT Indec Diagnostcs Special task given The Planning of Validation Analytical Method of Immunology Rapid Test Product Troponin I This special task aims to know the valid method and the crucial parameter of immunology rapid test product to diagnose troponin I
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hermawati
"Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo berlangsung selama dua bulan. Pelaksanaan PKPA ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa calon Apoteker mengenai pelaksanaan pelayanan kefarmasian secara nyata di suatu instansi rumah sakit serta untuk memahami peran dan tugas Apoteker dalam praktik kefarmasian di rumah sakit. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo mencakup dua fokus utama, yaitu kegiatan manajemen dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo telah memenuhi standar akreditasi internasional dari Joint Commission International untuk pelayanan yang diselenggarakannya. Apoteker di rumah sakit ini berperan sebagai pelaksana kegiatan kefarmasian. Dalam hal manajemen, tugas Apoteker adalah dalam hal pengelolaan perbekalan farmasi, sementara dalam hal klinis, Apoteker bertugas memantau dan memberikan informasi yang berguna untuk tercapainya pengobatan yang optimal bagi pasien. Tugas khusus yang dilakukan selama PKPA adalah membuat data klasifikasi stabilitas obat termolabil pada suhu ruang dari daftar obat-obat termolabil pada Formularium RSCM Tahun 2013 kelas terapi 1 – 15. Data yang diperoleh akan dijadikan acuan dalam pembuatan buku panduan stabilitas obat termolabil di lingkungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

Pharmacist Internship Program at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital was conducted for two months. This program was aimed to understand about the implementation of pharmaceutical care markedly at a hospital, also to understand roles and duties of Pharmacists in hospital pharmaceutical practice. Pharmaceutical care at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital covers two primary focuses, that are management and clinical pharmacy activity. Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital has already fulfilled international standard accreditation criteria of Joint Commission International for the services it held. Pharmacists at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital play role as an executor of pharmaceutical practice. In terms of management, Pharmacists act as an organizer of pharmaceutical supplies. In terms of clinical, Pharmacists act as supervisor and information giver to support the reaching of optimal medication for the patients. Specific assignment that student had during the internship was to make classification data of thermolabile drugs stability at room temperature based on thermolabile drugs list mentioned on therapy class 1 – 15 of Formularium RSCM 2013. Data obtained will be a reference in the making of thermolabile drugs stability guidebook to be used at Dr. Cipto Mangunkusumo.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti
"Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT Indec Diagnostics. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker mengetahui dan memahami salah satu sektor penunjang kesehatan, yaitu industri alat kesehatan khususnya alat kesehatan diagnostik, serta mengetahui peran dan tanggung jawab apoteker di industri diagnostik khususnya peranan apoteker di PT Indec Diagnostics. Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekapitulasi Pembuatan Antibodi Monoklonal Malaria. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan antibodi monoklonal malaria, sehingga dapat digunakan dalam rapid test dan untuk mengetahui metode pembuatan antibodi monoklonal yang paling baik digunakan.

Pharmacists Professional Practice implemented in PT Indec Diagnostics. PKPA activity is intended that students know and understand the pharmacist profession one supporting the health sector, the medical device industry in particular diagnostic medical devices, and to know the roles and responsibilities of pharmacists in the diagnostic industry in particular the role of the pharmacist in PT Indec Diagnostics. Given a special assignment titled Recapitulation of Preparation Monoclonal Antibody Malaria. The aim of this special task of making monoclonal antibodies to determine malaria, so it can be used in the rapid test and to know the method of making monoclonal antibodies are best used.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winie Karunia Rahmani
"Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT Indec Diagnostics, Jakarta Timur. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat melihat langsung aktivitas yang berlangsung dalam suatu industri farmasi, memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek yang terkait di industri farmasi terutama dalam hal penerapan CPAKB di PT Indec Diagnostics dan dapat memiliki pemahaman yang mendalam mengenai peran dan tugas apoteker di industri farmasi. Tugas khusus di Departemen Pengembangan dan Penelitian yaitu Pengembangan Metode Pembuatan Antibodi Monoklonal untuk virus dengue.

Pharmacists Professional Practice was held in PT Indec Diagnostics, East Jakarta. PKPA activity is intended that students can see the direct profession pharmacists activity that takes place in the pharmaceutical industry, gaining knowledge and insight into everything related aspects in the pharmaceutical industry, especially in terms of the implementation of GMP in PT. Indec Diagnostics and may have a deep understanding of the role and duties of the pharmacist in the pharmaceutical industry. For Particular Assignment in Research and Development Department is the development of Production Method of Monoclonal Antibody for Dengue virus.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1970
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>