Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
P.E.J. Ferdinandus
"Dalam hibungan dengan pemandian suci di pulau Jawa ditemukan arca pancuran. Arca-arca tersebut terdapat mempunyai hubungan yang erat dengan pemandian suci, misalnya di Jawa Timur: di Belahan dijumpai sebuah pemandian dengan arca-arca pancuran yang melukiskan seorang wanita dan airnya dipancarkan keluar dari kedua buah dadanya dan dari telapak tangannya (Stuterheim, 1938, h.299-308). Di Jalatunda terdapat sebuah pemandian dengan arca-arca pancuran kepala naga yang mengeluarkan air dari mulutnya (Bosch and De Haan, 1965, h.220, gambar 7). Di Gempol Kerep ditemukan sebuah arca pancuran Garuda membawa kendi di tangan kirinya, airnya dipancarkan dari kendi (R.O.C. 1907, h.29)..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1974
S11825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Surti Nastiti
"Sampai saat ini prasasti masih dianggap sebagai sumber utama dalam merekonstruksi jalannya sejarah kuno Indonesia. Data yang terkandung di dalamnya tidak saja penting bagi penyusunan sejarah politik Indonesia sampai akhir abad ke-15, tetapi penting juga untuk peneli-tian yang menyangkut masalah kehidupan sosial-ekonomi dari masyarakat Indonesia Kuno (Boecheri, 1965; 1977c). Prasasti yang akan dibahas dalam studi ini adalah prasasti Pagumulan yang berangka tahun 824 Saka serta 825 Saka. Dari angka tahunnya ini maka dapat diketahui_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Ayu Ratnadi
"Relief Candi Borobudur, yaitu pada relief Jataka-avadhana, Lalitavastara dan karmavibhangga ada dilukiskan alat-alat upacara yang di antaranya dapat dikenali sebagai: ghanta, vajra, dhupa, dipa, pamandyangan, sangku, puspa, wanci (talam berkaki satu) lengkap dengan tutupnya dan semacam bentuk shanti. Diantara alat-alat upacara yang dilukiskan itu ada yang menyerupai alat-alat upacara perunggu hasil penemuan kepurbakalaan yang sekarang disimpa di Meseum Pusat Jakarta. Jenis alat-alat upacara perunggu itu antara lain terdiri atas: ghanta, vajra, dhupa, dipa, sivambha, berkaki tiga (tripada) yang di Bali biasanya dipergunakan oleh pedanda Siwa, svambha berkaki satu (ekapada) yang di Bali biasanya dipakai oleh pedanda Buddha dan disebut pamandyangan, tempat vija/aksata, tempat cendana/gandha, talam berkaki satu yang biasanya dipergunakan sebagai tempat alat-alat upacara atau sesajen sebagaimana masih dilakukan di Bali. Alat-alat perunggu itu diduga berasal dari abad ke-7-15 Masehi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S 11859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Budi Utomo
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran pemukiman dari masa klasik di daerah Kedu, dan memetakannya di dalam peta topografi yang berskala kecil (1:50.000) sehingga dihasilkan sebuah peta persebaran yang diperlukan sebagai titik tolak dari analisis dan tafsiran selanjutnya. Penelitian yang bertujuan seperti tersebut di atas belum dilakukan, karena itu dalam penelitian arkeologi yang pernah dilakukan belum dilampirkannya peta keletakan situs arkeologis secara regional, dan belum dijelaskan tentang keletakan situs arkeologis secara tepat di dalam peta. Telaah mengenai pemukiman melalui pendekatan regional untuk pertama kali dilakukan di situs-situs yang terdapat di dalam jari-jari 5 km dari candi Borobudur pada tahun 1975/1976 (Bambang Soemadio dkk 1976). Penelitian tentang pemukiman kuna selanjutnya dilakukan di situs Banten pada tahun 1976 (Mundardjito, Hasan Muarif Ambary, Hasan Djafar 1978), 1977 dan 1978 (belum diterbitkan); penelitian candi Gondosuli pada tahun 1978 (belum diterbitkan); penelitian Candi Sojiwan pada tahun 1980 (belum diterbitkan)..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S11793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ngurah Tara Wiguna
"Prasasti merupakan sumber terpenting dan paling outentik dalam penulisan Sejarah Kuna Indonesia pada umumnya dan Sejarah Bali Kuna khususnya. Di Bali, benda--benda purbakala yang mempunyai latar belakang sejarah termasuk prasasti khususnya, di beberapa daerah sampai saat ini masih tetap disimpan dengan ketat, dikeramatkan serta disungsung oleh masyarakat yang menyimpan benda-benda tersebut. Oleh karena itu penyelidikan Epigrafi Bali khususnya, yang menyangkut masalah prasasti lebih sering mengalami dukanya dari pada sukanya ( Goris, 1950: 1-2; Sukarto K. Atmojo, 1967: 5-6; 1973: 21-22; Ginarsa,l973: 27 ). Seperti telah disebutkan di atas prasasti-prasasti tersebut pada umumnya masih dihormati dan dikeramatkan oleh penyungsungnya, maka tidaklah dapat diteliti secara mandadak atau pada saat-saat yang dikehendaki oleh peneliti. Hal ini sangat berlainan dengan keadaan di Jawa atau di daerah lain. Di sini prasasti atau benda-benda purbakala tersebut dapat diambil, dipotret_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S11860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninny Soesanti Tedjowasono
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadiono Budi
"Prasasti Ayamteas I adalah prasasti pertama yang menyebutkan tentang ketentuan pembatasan usaha perdagangan dan usaha kerajinan di desa-desa Sima yang termasuk wilayah Ayam Teas. Daerah Sima menurut pengertiansebelumnya adalah sautu daerah dimana masyarakatnya dibebaskan dari kewajiban membayar pajak. Akan tetapi setelah adanya ketentuan pembatasan usaha perdagangan dan usaha kerajinan, maka di daerah sima masyarakatnya tidak lagi dibebaskan dari kewajiban membayar pajak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library