Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanty Riyani
"Pandemi COVID-19 telah memberi dampak pada ekonomi mulai dari terhambatnya aktivitas produksi, pengurangan tenaga kerja, hingga turunnya produk domestik bruto negara. Penelitian ini secara khusus membahas dampak pada ketahanan ekonomi keluarga pekerja harian angkutan roda dua berbasis aplikasi di DKI Jakarta khususnya pemuda. Indikator yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data yaitu metode kombinasi. Penelitian ini dimulai dengan melakukan survey menggunakan kuesioner pada 160 pekerja angkutan roda dua berbasis aplikasi di DKI Jakarta. Data yang didapat kemudian diolah untuk mendapatkan indeks ketahanan ekonomi keluarga pada tiga masa yaitu sebelum pandemi atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), selama PSBB, dan masa PSBB transisi secara umum dan berdasarkan wilayah perkotaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan dengan penerapan PSBB indeks ketahanan ekonomi keluarga menurun sebesar 10,61% sehingga indeks berada pada kategori sangat rendah dan mulai meningkat di masa PSBB transisi sebesar 3,27%. Adapun wilayah yang paling terdampak di DKI Jakarta adalah Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Pemuda memiliki potensi untuk memperbaiki ketahanan ekonomi keluarga yang menurun dengan memanfaatkan momen ekspansi dan recovery pada masa krisis ekonomi.

The COVID-19 pandemic has had an impact on the economy. This research discusses the impact on the economic resilience of the application-based motorcycle transport workers family in DKI Jakarta, especially youth. The indicators used to analyze data were obtained from the Central Statistics Agency, DKI Jakarta Provincial Minimum Wage, the Ministry of Women's Empowerment and Child Protection.
The approach used to analyze the data is combination method. This research was started by conducting a survey using questionnaire to 160 application-based motorcycle transport workers in DKI Jakarta. The data obtained were then processed to obtain family economic resilience index in three periods, namely before the pandemic or Large-Scale Social Restrictions (LSSR), during the LSSR, and the transitional LSSR period in general and based on urban areas.
The results indicate that with the application of the LSSR, the index of family economic resilience decreased by 10.61% in the very low category and began to increase during the transitional LSSR period by 3.27%. The areas most affected are Central Jakarta and East Jakarta. Youth has the potential to improve the economic resilience of the family which has declined by taking advantage of the moments of expansion and recovery during the economic crisis.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamuka Prasetya Primantara
"Pembangunan Infrastruktur khususnya Jalan Tol mempunyai peranan penting terhadap pengembangan perkotaan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi kebijakan pemerintah saat Pandemi Covid-19, yaitu PPKM. Objek penelitian ini yaitu Jalan Tol Cibitung – Cilincing. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif dilengkapi dengan metode analisis kuantitatif dan kualitatif, dengan melakukan deskripsi melalui sumber data konstruksi dan operasional, lalu dilengkapi dengan analisis di komponen biaya konstruksi bulanan dari Maret 2020 sampai dengan Juli 2021, serta melakukan wawancara, dan melakukan perbandingan antara proyeksi lalu lintas rencana tahun 2020, dan 2021 dan realisasinya saat pengopersian jalan tol Agustus 2021 – Agustus 2022. Hasil dari penelitian ini akan memberikan gambaran aspek dan komponen biaya apa saja yang paling terdampak akibat kebijakan PPKM dan penyelesaian pembangunan serta operasional Jalan Tol Cibitung – Cilincing melalui prinsip multidisiplin ilmu dan perkotaan.

Infrastructure development, specifically toll roads, has an important role in urban development. This research was conducted to analyze and evaluate government policies during the Covid-19 Pandemic, PPKM. The object of this research is the Cibitung – Cilincing Toll Road. The method used during the research was descriptive analysis, also completed with quantitative and qualitative method, it is conducting descriptions through construction and operational data sources, then complemented by analysis of the monthly construction cost components from March 2020 to July 2021, as well as conducting interviews, and making comparisons between the projected traffic plans for 2020, and 2021 and its realization during the operation of the August 2021 - August 2022 toll road. The results of this research will provide an overview of which aspects and cost components are most affected by the PPKM policy and the completion of the construction and operation of the Cibitung - Cilincing Toll Road through the multidisciplinary and urban principle."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Hariwijaya S. Atmadja
"Pembangunan Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium di utara Jakarta tetapnya pada Taman BMW di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara mempunyai sejarah yang panjang dalam perjalanan pembangunan kawasan tersebut. Dengan terbangunnya Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium dengan kapasitas 82.000 penonton yang tergabung dengan area komersial, Jakarta International Stadium tentu akan menimbulkan bangkitan dan tarikan perjalanan yang cukup signifikan, yang nantinya berdampak pada jaringan jalan di sekitar lokasi stadion. Melihat fenomena inilah tidak cukup dengan hanya membangun sarana olahraga saja melainkan JIS sebagai pusat kegiatan baru dengan taraf internasional membutuhkan sarana dan prasarana transportasi untuk menghubungkan wilayah sekitar Stadion JIS maupun dengan pusat kegiatan lainnya. Atas dasar pemikiran inilah saya ingin mengetahui kebijakan, rencana, dan program-program pendukung Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan dengan analisis deskrptif untuk mengetahui kondisi struktur ruang serta kronologi pembangunan dan analisis spasial untuk mengidentifikasi kondisi aksesibilitas eksisting pada Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium. Hasil penelitian ini adalah bahwa pengembangan kawasan studi telah sesuai dengan peraturan rencana tata ruang Provinsi DKI Jakarta, dan ditemukan disparitas antara kondisi eksisting dengan rencana pengembangan transportasi karena dalam rencana perencanaan transportasi pada Kecamatan Tanjung Priok dan Kelurahan Papanggo belum mengakomodir terkait pengembangan Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium.

The construction of the Jakarta International Stadium Integrated Sports Area in the north of Jakarta remains at the BMW Park in Papanggo Village, Tanjung Priok District, North Jakarta has a long history during development of the area. With the construction of the Jakarta International Stadium Integrated Sports Area with a capacity of 82,000 spectators who are members of the commercial area, the Jakarta International Stadium will certainly cause a significant rise and pull in travel, which will have an impact on the road network around the stadium location. Seeing this phenomenon, it is not enough to only build sports facilities, but JIS as a new activity center with an international level requires transportation facilities and infrastructure to connect the area around JIS Stadium andwith other activity centers.  It is on this basis of this idea that I would like to know the policies, plans, and programs supporting the Jakarta International Stadium Integrated Sports Area. This study uses a qualitative approach with descriptive analysis to determine the condition of the spatial structure as well as the chronology of development and spatial analysis to identify the existing accessibility conditions in the Jakarta International Stadium Integrated Sports Area. The result of this study is that the development of the study area is in accordance with the regulations of the DKI Jakarta Provincial spatial plan, and a disparity was found between the existing conditions and the transportation development plan because the transportation planning plan in Tanjung Priok District and Papanggo Village has not accommodated related to the development of the Jakarta International Stadium Integrated Sports Area."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Fauziah
"Perkembangan sebuah kota tergantung dari seberapa mudahnya daerah tersebut dapat diakses. Peran pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana sebagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah sebuah tanggung jawab. Pemerintah Kota Tangerang adalah salah satu kota yang mengadakan kebijakan BRT sebagai transportasi publik sejak Desember 2016. Namun dalam pengoperasiannya dinilai sepi peminat.  Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan menganalisis kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang. Penelitian menggunakan metode kuantitatif menggunakan 5 dimensi servqual berdasarkan standar pelayanan angkutan umum SK Dirjen no.687 Tahun 2002, Permenhub no. 10 Tahun 2012, perubahannya no. 27 Tahun 2015, BRT Standard ITDP 2016. Tujuan penelitian ini menganalisis tingkat kepentingan, tingkat kepuasan dan faktor utama yang mempengaruhi kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang dinilai dari persepsi dan harapan pengguna BRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepentingan yang harus diutamakan adalah dimensi tangible pada item informasi pelayanan halte yang akan dilewati berupa visual/audio di dalam halte berfungsi dengan baik. Pengguna BRT memiliki tingkat kepuasan yang tinggi. Dimensi Tangibel menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang.

City development depends on being easily accessible. The role of the government to provide facilities and infrastructure as a means for community needs is the responsibility. The Tangerang City Government is one of the cities that has implemented BRT policy as public transportation since December 2016. However, its operations consider it quiet BRT Trans Kota Tangerang. This study uses quantitative methods using servqual 5 dimensions based on the standards of public transport services SK Dirjen No. 687 of 2002, Permenhub no. 10 of 2012, amendment no. 27 of 2015, ITDP 2016 BRT Standard . The purpose of this research is to analyze the level of importance, level of satisfaction and the main factors that improve the performance of BRT Trans Kota Tangerang services assessed from the perceptions and expectations of BRT users. The results of the study show that the level of importance that must be prioritized is the Tangible dimension of the item information on the stop service that will be passed in the form of visual / audio in a well-used stop. BRT users have a high level of satisfaction. The Tangibel dimension is the main factor that influences the performance of BRT Trans Kota Tangerang service."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Varinnia
"Penelitian ini menguji apakah penggunaan teknologi digital pada karya seni membuat adanya perubahan strategi pada penyajian karya seni lukis di galeri seni peringkat atas di Uni Eropa terutama di kala pandemi COVID-19 terjadi. Penelitian ini ingin membuktikan bahwa dengan adanya perubahan strategi tersebut terjadi adanya aksesibilitas tinggi dari masyarakat dan penikmat seni, bukan hanya di Eropa tapi juga di dunia, akan karya seni lukis bentuk digital di galeri seni peringkat atas di Uni Eropa. ­Penelitian ini mengemukakan bahwa dengan adanya penggunaan teknologi digital pada karya seni lukis maka membuat adanya aksesibilitas yang memudahkan pengunjung atau penikmat seni dalam mengakses dan menikmati karya seni lukis di galeri seni tersebut, hingga menimbulkan kebiasaan baru dalam menikmati karya seni lukis digital. Penelitian ini menggunakan konsep Simulakra dari Jean Baudrillard untuk membuktikan bahwa kemajuan teknologi merupakan pergeseran bentuk karya seni ke arah yang lebih modern, menggunakan teori distingsi (pembedaan) dari Pierre Bourdieu untuk menjelaskan mengenai selera individu penikmat seni lukis lewat konsep estetika yang menentukan minatnya, serta menggunakan pendekatan studi sosiologi urban dari Georg Simmel yang menjelaskan keterkaitan subkultur di daerah perkotaan, serta struktur internal segmen masyarakat yang berhubungan dengan minat masyarakat ke galeri seni.

This study examines whether the use of digital technology in paintings results in a change in strategy for presenting paintings in high-ranking art galleries in the European Union, especially during the COVID-19 pandemic. This research wants to prove that with this change in strategy, there is high accessibility for the public and art lovers for digital paintings in top-ranked art galleries, not only in Europe but also in the world. This study argues that the use of digital technology in paintings creates accessibility that makes it easier for visitors or art lovers to access and enjoy paintings in the art gallery, thus creating new habits in enjoying digital paintings. This study uses the Simulacra concept from Jean Baudrillard to prove that technological progress is a shift in the form of art to a more modern direction, also uses the distinction theory from Pierre Bourdieu to explain the individual tastes of painting lovers through aesthetic concepts that determine their interests, and uses Georg Simmel's approach to urban sociology studies that explains the interrelationships of subcultures in urban areas, as well as the internal structure of community segments related to public interest in art galleries."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Prayuda
"Kawasan Muara Baru sebagai salah satu Kawasan yang memiliki kerentanan terhadap bencana, harus mampu dan tetap bertahan serta berkelanjutan untuk menunjang sebagai salah satu wilayah pesisir Jakarta perlu membangun infrastruktur yang berkualitas, andal, berkelanjutan. Pada kawasan ini juga terdapat permukiman kumuh atau daerah slum area yang perlu ditingkatkan agar menjadi pemukiman yang inklusif. Kawasan Muara Baru mengalami banjir ROB yang merupakan adanya perubahan iklim global. Dengan demikian perlu dilakukan analisis mitigasi bencana kawasan Muara Baru dengan konsep resilien city (berketahanan). tujuan dari kegiatan penelitian ini menganalisis risiko bencana dari aspek fisik., sosial, dan ekonomi, mengevaluasi penanganan risiko bencana berdasarkan RDTR Provinsi DKI Jakarta dan mengevaluasi terkait konsep mitigasi dan tindakan mitigasi pada RW 17 menuju kawasan berketahanan terhadap bencana. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis spasial dan aspasial. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil analisis risiko bencana dari aspek fisik, ekonomi, dan sosial diketahui bahwa wilayah penelitian berada pada katagori sedang sebesar 59,97 % dan tinggi sebesar 33,53 % dari luas wilayah penelitian. Kebijakan kebencanaan dengan mempertimbangkan aspek fisik, ekonomi, dan sosial, dan sejalan dengan baik dari RTRW dan RDTR berdasarkan struktur ruang dan pola ruang, perlunya usulan zona baru berupa zona mangrove dan RTH untuk menciptakan lingkungan berketahanan. Mitigasi bencana dalam rangka ketahanan di RW 017 berupa jalur evakuasi dan tempat evakuasi dan penyediaan sarana prasarana seperti marka jalan, usulan bentuk rumah adaptif terhadap banjir.

Kawasan Muara Baru as one of the areas that has a vulnerability to disasters, must be able to survive and be sustainable to support as one of the coastal areas of Jakarta, it needs to build quality, reliable, sustainable infrastructure. In this area there are also slum areas or slum areas that need to be improved so that they become inclusive settlements. The Muara Baru area is experiencing ROB flooding which is a result of global climate change. Thus it is necessary to carry out an analysis of disaster mitigation in the Muara Baru area with the concept of a resilient city.the purpose of this research activity is to analyze disaster risk from the physical, social, and economic aspects, evaluate disaster risk management based on the DKI Jakarta Provincial RDTR and mevaluating the concept of mitigation and mitigation actions in RW 17 towards a disaster-resilient area. This study uses a quantitative method with spatial and aspatial analysis. The results obtained from this study are the results of disaster risk analysis from the physical, economic and social aspects, it is known that the research area is in the medium category at 59.97% and high at 33.53% of the total area of ​​the study. Disaster policies taking into account physical, economic and social aspects, and in line with both the RTRW and RDTR based on spatial structure and spatial patterns, it is necessary to propose new zones in the form of mangrove and green open space zones to create a resilient environment. Disaster mitigation in the framework of resilience in RW 017 in the form of evacuation routes and evacuation sites and provision of infrastructure such as road markings."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmat Fadholi
"Simpati dan dukungan publik terhadap gugatan Santi Warastuti terhadap UU 35 tahun 2009 untuk melegalkan ganja medis menjadikan BNN sebagai sasaran kemarahan publik dunia maya. Kemarahan netizen ini disebabkan sikap tegas BNN menolak wacana legalisasi medis  ini karena ganja masuk dalam golongan 1 UU narkotika.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan isu legalisasi ganja medis melalui konsep collaborative governance para pemangku kepentingan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis naratif. Pengambilan data dilakukan dengan melalui analisis dokumen dan wawancara kepada Pakar Hukum Narkotika. Hasil penelitian ini menemukan pengelolaan isu legalisasi ganja medis belum mengaplikasikan konsep collaborative governance. Analisis penelitian menemukan, adanya ketimpangan kekuasaan antara pemangku kepentingan, tidak adanya kepemimpinan fasilitatif dan desain kelembagaan kolaborasi yang belum memasukkan aktor non-negara.

Public sympathy and support for Santi Warastuti's lawsuit against Law 35 of 2009 to legalize marijuana made BNN the target of cyber public anger. The anger of netizens is due to BNN's firm stance in rejecting this legalization discourse because marijuana is included in group 1 of the narcotics law.  This study aims to analyze the management of medical marijuana legalization issues through the concept of collaborative governance of stakeholders in Indonesia. This research uses a qualitative approach with narrative analysis. Data collection was carried out through document analysis and interviews with narcotics law experts. The results of this study found that the management of the issue of legalization of medical marijuana has not applied the concept of collaborative governance.  The research analysis found that there are power imbalances between stakeholders, the absence of facilitative leadership and collaborative institutional design that has not included non-state actors. "
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Muh Tommy Nganroputra
"DKI Jakarta memiliki bonus demografi angkatan kerja yang tercermin dari peningkatan angka pencari kerja perkotaan. Pencari kerja memiliki kecenderungan tertentu pada sektor pekerjaan yang bersifat formal maupun informal. Namun, belum banyak penelitian yang membahas preferensi tersebut berdasarkan faktor demografi dan aksesibilitas. Faktor demografis dapat memberikan gambaran karakteristik pencari kerja dan preferensinya sedangkan faktor aksesibilitas memiliki kaitan erat dengan kemudahan dalam mencapai lokasi pekerjaan yang juga dapat menentukan preferensi pencari kerja. Pengetahuan tentang pengaruh faktor-faktor tersebut dapat memberikan masukan dalam perencanaan kebijakan berbasis wilayah serta pengembangan perkotaan yang mengakomodasi kebutuhan layanan akses pada pusat-pusat ekonomi kota. Dalam penelitian ini diterapkan autokorelasi spasial pada data pencari Kerja di Jakarta dengan menggunakan variabel bebas jumlah penduduk, usia produktif, luas wilayah dan lokasi pelatihan (sebagai representasi aspek pendidikan) sebagai faktor demografis. Sementara itu, untuk mengetahui faktor aksesibilitas pencari kerja digunakan variabel jarak tempuh, waktu perjalanan, dan biaya perjalanan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan spasial untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing wilayah (kecamatan) di DKI Jakarta Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan responden untuk memilih sektor pekerjaan formal dibandingkan informal. Secara kewilayahan juga ditemukan bahwa kecamatan dengan jumlah pencari kerja tertinggi berada di kecamatan Tanjung Priok (Jakarta Utara), Kalideres (Jakarta Barat), dan Duren Sawit di Jakarta Timur. Hasil analisis spasial juga menemukan variabel jumlah penduduk, penduduk usia produktif dan jumlah lokasi pelatihan berpengaruh terhadap preferensi pencari kerja. Sementara itu, variabel aksesibilitas juga signifikan dan berpengaruh terhadap preferensi pencari kerja (jarak tempuh, waktu tempuh, dan biaya perjalanan) untuk memilih pekerjaan di sektor formal.

DKI Jakarta has a demographic bonus of the labor force which is reflected in the increase in the number of urban job seekers. Job seekers have certain tendencies in the formal and informal job sectors. However, there have not been many studies that discuss these preferences based on demographic and accessibility factors. Demographic factors can provide an overview of the characteristics of job seekers and their preferences, while accessibility factors have a close relationship with the ease of reaching job locations which can also determine the preferences of job seekers. Knowledge of the influence of these factors can provide input in area-based policy planning as well as urban development that accommodates the needs of access services in urban economic centers. In this research, autocorrelation is applied to the data on job search in Jakarta by using independent variables of population, productive age, area, and location of training (as a representation of educational aspects) as demographic factors. Meanwhile, to find out the accessibility of job seekers, variables distance, travel time, and travel costs are used. Data analysis was carried out using a spatial approach to determine the influence of each region (observation) in DKI Jakarta This study used a quantitative approach by collecting data using questionnaires that were disseminated online. The result shows respondents’ tendency to choose formal rather than informal work sectors. Regionally, it was also found that the districts with the highest number of job seekers in Tanjung Priok (North Jakarta), Kalideres (West Jakarta), and Duren Sawit sub-districts in East Jakarta. The results of spatial analysis also found that the variables number of population, population age and, number of occupation exercise affect the preferences of job seekers. Meanwhile, accessibility is also significant and influences the preferences of job seekers (mileage, travel time, and travel costs) to choose jobs in the formal sector."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Zulfikar Singadikerta
"Eropa, yang menggunakan energi terbarukan hingga 1.469 TWh pada tahun 2019, telah mengokohkan diri sebagai benua pionir dalam hal pengembangan dan penggunaan energi terbarukan. Hal ini pun menjadikan negara-negara Eropa menjadi percontohan bagi negara-negara yang hendak mengalami transisi penggunaan energi primer nya ke arah energi terbarukan.Hal ini pun kemudian menjadi perhatian, apakah sejatinya keberhasilan pemanfaatan energi terbarukan di Eropa dipengaruhi oleh pola pikir masyarakatnya yang maju ataupun sebaliknya. Maka dari itu penelitian, yang dilandasi oleh teori transisi energi (Energiewende) ini mengkaji pengembangan energi terbarukan di 4 (empat) negara Eropa dengan menguji beberapa variabel independen dan pemanfaatan energi terbarukan (direpresentasikan oleh data produksi dan energi terbarukan dalam TWh). Studi Kuantitatif Partial Least Square menunjukan jika variabel independent PDB Per Kapita, Indeks Pembangunan Manusia, adalah variabel yang berpengaruh secara positif untuk konsumsi dan produksi energi terbarukan, sedangan variabel laten Konsumsi-Produksi Bahan Bakar Fosil merupakan variabel yang memberikan efek negative bagi pengembangan energi terbarukan. Keberhasilan negara-negara Eropa dalam pengembangan energi terbarukan ini pun dipengaruhi oleh paket kebijakan yang jelas, logis, dan terarah via berbagai insentif dari pemerintah untuk individu maupun pihak swasta.

Europe, which used up to 1,469 TWh of renewable energy in 2019, has established itself as a pioneer continent in terms of the development and use of renewable energy. This also makes European countries a role model for countries that want to experience a transition from their primary energy use towards renewable energy. on the contrary. Therefore, this research, which is based on the energy transition theory (Energiewende), examines the development of renewable energy in 4 (four) European countries by examining several independent variables and the use of renewable energy (represented by production and consumption renewable energy data in TWh). The Partial Least Square Quantitative Study shows that the independent variable GDP Per Capita, and the Human Development Index, are the variable that have the biggest magnitude the consumption and production of renewable energy, while the latent variable Consumption-Production of Fossil Fuels is a variable that has a negative effect on the development of renewable energy. The success of European countries in developing renewable energy is also influenced by a clear, logical, and targeted policy package via various incentives from the government for individuals and private parties."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harutogu, Steve Ariel
"Penelitian ini membahas mengenai aktivitas restitusi negara Jerman, Belanda, dan Belgia kepada negara bekas jajahannya. Dua perspektif digunakan dalam penelitian ini yaitu Strategic Culture Lantis dan Howlett, dan konsep Restitusi Elazar Barkan yang berasal dari bukunya Guilt of Nations. Kedua konsep tersebut akan digunakan untuk menjelaskan dan membandingkan keputusan dan pendekatan ketiga negara dalam melakukan restitusi. Metode Penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Kualitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder yang berasal dari wawancara mendalam, dokumen resmi pemerintahan ketiga negara, jurnal, artikel, pemberitaan daring dan luring. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan antara tekanan yang terjadi oleh aktor-aktor yang dikategorikan sebagai penyebab restitusi dengan tindakan restitusi sebagai upaya aktor negara yang mengupayakan pencapaian restitusi. Ketiga negara kini telah memiliki landasan restitusi serta implementasi restitusi yang baik. Ini dikarenakan terdapat enam faktor yang memiliki pengaruh pada kemajuan restitusi. Perbedaan dari faktor yang terdapat pada ketiga negara adalah terdapatnya faktor ekonomi di Belanda, Transparansi dalam publikasi digital objek perunggu Benin oleh Jerman, dan komitmen restitusi Belgia yang dibuktikan dengan adanya dasar hukum. Penelitian ini menyimpulkan bahwa restitusi dilakukan sebagai pendekatan terbaik dalam mengatasi eskalasi konflik isu rasisme dan reaksi atas gerakan dekolonisasi. Negara bekas penjajah cenderung mengembalikan objek kepada pemerintahan negara, untuk menghadirkan kemungkinan kerja sama bilateral pada sektor budaya

This research discusses Germany, Netherlands, and Belgium's restitution activity to their former colonies. Two perspectives are being used for this research. The first one is Strategic Culture from Lantis and Howlett, and the restitution concept from Elazar Barkan, which originated from his book, Guilt of Nations. Both of the concepts are being used to elaborate on and compare the decision and approaches of the countries on restitution. The method for this research is the Qualitative research method using sources from primary and secondary sources. The sources originated from an in-depth interview, official documents from the government of those countries, articles, and offline and online news. This research finds that there is a connection between the pressure done by actors that are categorized as the reason for restitution with the act of restitution as an attempt from the state actor attempting to achieve the restitution. The countries are currently having a good restitution framework and implementation. It was caused by six factors that influenced the improvement of restitution. The difference in the factors that exist in those countries is the existence of economic factors in the Netherlands, Germany’s transparency of Benin Bronze’s object digital publication, and Belgium’s commitment to restitution that’s proven with the existence of legal measures. This research concludes that restitution is the best approach to overcome racism, escalation of conflict, and reaction to the decolonization movement. And former colonial states tend to restitute the object to the state government, to expect bilateral cooperation in the cultural sector"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>