Ditemukan 116 dokumen yang sesuai dengan query
Ambar Listiya Ningrum
"Perilaku sulit makan pada anak dapat mengurangi asupan nutrisi anak usia prasekolah. Salah satu faktor penyebab perilaku sulit makan pada anak adalah pola asuh orang tua yang salah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah di RW 03, Kelurahan Pajang, Tangerang dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 92 ibu yang mempunyai anak usia prasekolah. Teknik sampling yang dilakukan adalah cluster sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 46% anak usia prasekolah mengalami perilaku sulit makan dan 75% ibu menerapkan pola asuh demokratis. Namun tidak ada hubungan antara pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah (p vaIue=0.423; α= 0.05).
Picky-eating behavior at children could decrease nutrition intake at preschool-age children. Incorrect parenting is one of the factor that could influence that behavior. The goal of this descriptive-correlative study was to investigate the effect of mother-parenting on picky-eating behavior at preschool-age. This study used cross-sectional design and examined 92 mothers who had children at preschool-age. Sampling method for this study was cluster sampling. There are 46% of preschool-age children experienced picky-eating behavior and 79% mothers applied democracy-parenting. These result suggest that no relation between mother-parenting and picky-eating behavior at preschool children (p value=0.1423, α= 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5869
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Christanty, examiner
"Kemampuan seseorang menghadapi stresor tergantung tumbuh kembang serta pola asuh orangtua. Dengan demikian, remaja memiliki respon berbeda-beda saat stres. Penelitian ini merupakan penelitian korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan mekanisme koping remaja dalam menghadapi stres di SMA Negeri 99 Jakarta dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebesar 189 remaja. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling. Sebesar remaja 52.4% yang memiliki mekanisme koping destruktif dan sebesar 39.2% yang mendapatkan pola asuh demokratis. Dari penelitian disimpulkan tidak ada hubungan pola asuh orangtua dengan mekanisme koping remaja dalam menghadapi stres di SMA Negeri 99 Jakarta (p = 0,188). Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan kepada perawat dan masyarakat khususnya remaja untuk memberitahu pola asuh terbaik untuk remaja dan mekanisme koping yang buruk (destruktif) yang tidak boleh kita gunakan saat stres. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah memperluas area penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5817
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nunik Fitriani
"Pencarian identitas diri merupakan tugas utama perkembangan psikososial remaja. Peer group memiliki peranan yang dominan pada remaja. Tekanan peer biasanya berpengaruh sangat kuat pada usia 13-15 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peer group pada status identitas diri remaja. Desain pcnelitian yang digunakan cross sectional dengan analisa data desdriptif korelasi menggunakan uji Chi square. Respondcn yang terlibal adalah siswa-siswi SMP Negeri 103 Cijantung Jakarta Timur.
Hasil penelitian menunjukl-can bahwa scbagian besar reponden merniliki peer group jenis crowd (63%), tipe akademis (77,3%), dan yang terpengaruh positif dari peer groupnya memiliki status identitas diri positif (90,6%), hanya 9,4% yang memiliki status identitas diri negatifi Namun, uji Chi square menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh peer group pada status identitas diriI rernaja di SMP Negeri 103 Cijantung Jakarta Timur (p value = 1, α = 0,05).
The search for identity is the major task of adolescence psychosocial development. Peer group have dominant role in adolescence. Peer pressure usually more influence adolescence in 13-15 years old. The aim of the research was to study the influence of peer group in adolescence identity status. The research use cross sectional methods with correlation descriptive anabze use Chi square test. The partichoants in the research were the students of 103 Junior High School in Chantung East Jakarta. The result show that majority participants have crowd peer (68%), academic type (77,3%), and participants who get positive influence from their peer group have positive identity status, and only 9,4% have negative identity status. Actualy, Chi square test show that there is no influence of peer group in adolescence identity status in 103 Junior High School in Cijantung East Jakarta (p value = 1, α = 0,05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5764
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ananda Puspitasari
"Mahasiswa Fasilkom UI memiliki intensitas frekuensi dan durasi penggunaan laptop yang lebih tinggi dibandingkan fakultas lainnya yang ada di UI, padahal desain laptop tidak sesuai dengan standar ergonomi. Hal ini nantinya dapat memberikan dampak yang buruk bagi mahasiswa seperti menurunnya produktivitas karena gangguan kesehatan akibat menggunakan laptop. Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan jumlah responden 116 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku penggunaan laptop dan keluhan kesehatan akibat penggunaan laptop.
Hasil penelitian ini menunjukkan hanya 47.4% responden yang menggunakan laptop dengan postur baik dan 55.2% mengalami keluhan kesehatan parah. Dari hasil uji Chi Square, tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku penggunaan laptop dengan keluhan kesehatan yang dirasakan akibat penggunaan laptop (p= 1.00, α = 0.05). Informasi mengenai penggunaan laptop yang benar beserta dampak penggunaan laptop pada mahasiswa Fasilkom UI perlu disosialisasikan secara luas agar pengguna laptop terhindar dari risiko gangguan kesehatan akibat penggunaan laptop.
Students of Computer Science Faculty, UI have higher frequency and duration in using laptop than other faculties in UI, whereas laptop design may not appropriate with ergonomic standard. Inappropriate laptop design with ergonomic standard can cause negative effects to students, such as decreasing of productivity due to health problems emerged after using laptop. This research designed using correlative descriptive with 116 respondents. This study purposed to examine the relationship between behavior in the usage of laptop and health problems due to the usage of laptop. The result showed that only 47.4% students have good posture when using laptop and 55.2% have severe health problems. Based on chi square test, there was no significant relationship between behavior in the usage of laptop and health problems due to the usage of laptop (p= 1.00, α = 0.05). Information about right posture when using laptop and the impacts should be socialized to avoid the risk of health problems due to the usage of laptop."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S1889
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Dita Nur Hidayah
"Kecemasan pada remaja dapat membawa remaja pada perilaku menyimpang dan gangguan kesehatan. Aktivitas fisik dapat mengalihkan kecemasan dengan menjadikan suasana hati menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara aktivitas fisik remaja dan tingkat kecemasan yang mereka alami. Pengukuran aktivitas fisik dilakukan menggunakan instrumen International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan Hamilton Anxiety Rating Scale for Anxiety (HARS).
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan tipe deskriptif korelatif dan pendekatan cross sectional terhadap100 remaja SMA kelas X dan XI yang dipilih dengan quota sampling. Data dianalisis dengan uji chi square.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dan tingkat kecemasan (p=0,222;α=0,1). Kecemasan sedang berat lebih banyak dialami oleh remaja perempuan (p=0,417; CI: 95%). Peran bimbingan dan konseling di sekolah perlu ditingkatkan untuk membangun koping remaja dalam menurunkan kecemasan.
Anxiety among adolescent could lead to negative behavior and caused many health problems. Physical activity could distract the anxiety by enhancing the mood. The purpose of the study was to identify the correlation between physical activity and anxiety level of adolescent. This study used cross sectional design and descriptive method with data accumulated by questionnaire given to 100 high school students grade X and XI were selected by quota sampling and analyzed by chi square test. International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) was used to measure activity level and Hamilton Anxiety Rating Scale for Anxiety (HARS) was used to measure anxiety level. Based on correlation analysis, there were not significant correlation among anxiety level with physical activity (p= 0, 222, α= 0,1). Moderate to severe level of anxiety were more prevalent in girl adolescent (p=0,417; CI: 95%). Guidance and counseling in schools need to be improved to build positive coping to reduce anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47455
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rini Fauzia Astuti
"Masalah status nutrisi pada remaja menjadi perhatian di beberapa negara. Banyak faktor yang berhubungan dengan status nutrisi mereka. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status nutrisi pada remaja.
Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 98 siswa SMA di Tangerang yang dipilih dengan teknik cluster sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi bentuk tubuh dan status nutrisi (p < 0.001; OR = 16.762; 95% CI = 3.435 - 81.804) serta didapatkan 9.2% berstatus nutrisi lebih dan 4.1% obesitas. Diharapkan pihak sekolah dan perawat dapat bekerja sama untuk mengadakan program pendidikan kesehatan.
Issues about nutritional status of adolescents got attention in several countries. There were several factors that associated with their nutritional status. The purpose of this study was to determine factors that associated with nutritional status of adolescents. Design of study that used was descriptive correlative with cross-sectional approach, involved 98 senior high school’s students in Tangerang who selected with cluster sampling technique. The result showed that there is a significant relationship between perception of body shape and nutritional status (p < 0.001; OR = 16.762; 95% CI = 3.435 - 81.804) and 9.2% of students had excessive nutritional status and 4.1% was obesity. School and nurse expected to work together to held health education program."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52873
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Elida Riris
"Angka kejadian flebitis di RS masih cukup tinggi dan meningkat setiap tahunnya, padahal rendahnya angka ini merupakan salah satu indikator mutu pelayanan RS. Pengetahuan dan perilaku perawat dalam pencegahan flebitis penting untuk menurunkan angka kejadian flebitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang terapi intravena dan karakteristik perawat (usia, pendidikan, lama kerja, pelatihan, dan ruangan tempat bekerja) dengan perilaku pencegahan flebitis (mekanik, kimia, dan bakterial). Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional ini melibatkan 101 perawat yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang pengetahuan terapi intravena dan perilaku pencegahan flebitis (r Alpha=0.657). Data dianalisis menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang terapi intravena dan perilaku pencegahan flebitis bakterial (p<0.001; OR=5.23, CI 95% 1.9-13.8) dan pelatihan dengan perilaku pencegahan flebitis (p=0.006; OR=0.31, CI 95% 0.1-0.7). Peneliti menyarankan agar peningkatan pengetahuan perawat tentang terapi intravena melalui pelatihan dan ronde keperawatan lebih diprogramkan secara teratur, fungsi supervisi kepala unit terhadap perawat pelaksana dalam menerapkan perilaku pencegahan flebitis lebih dioptimalkan, dan untuk institusi pendidikan diharapkan saat praktek laboratorium terapi intravena selalu dibarengi dengan pengetahuan tentang pencegahan flebitis mekanik, kimia, dan bakterial.
The incidence of phlebitis is one indicator of good hospital care. Nurses knowledge and behavioral prevention are important to reduce incidence of phlebitis. This study aimed to determine the relationship among level of knowledge about intravenous therapy and nurses’ characteristics (age, education, employment, training, and unit where they work) and behavioral prevention of phlebitis. This descriptive analytic study used cross sectional approach and involved 101 nurses that were selected by stratified random sampling technique. The instrument used was validated questionnaires on knowledge of intravenous therapy and behavioral prevention of phlebitis (r Alpha = 0.657). Data were analyzed using chi square tests. The results showed relationship between the level of nurses' knowledge of intravenous therapy and behavioral prevention of bacterial phlebitis (p<0.001; OR=5.23 CI 95% 1.9-13.8) and training with the behavioral prevention of phlebitis (p=0.006; OR=0.31, CI 95% 0.1-0.7). It is recommended to increase nurses' knowledge of intravenous therapy through training and nursing rounds more regularly programmed. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46780
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadira
"Komplikasi Diabetes Mellitus (DM) sering terjadi akibat kurangnya pengontrolan pola makan dan aktivitas olahraga penderita DM di rumah sehingga menyebabkan kadar gula darah tidak normal. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pola makan dan aktivitas olahraga penderita DM di rumah di Kecamatan Turikale, Maros, Sulawesi Selatan. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan sampel penderita DM di Kecamatan Turikale, Maros, Sulawesi Selatan sebanyak 111 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner tentang kesesuaian pola makan dan aktivitas olahraga penderita DM di rumah dengan anjuran (r Alpha = 0,723).
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar penderita DM di rumah dalam menerapkan pola makan (62,2%) dan aktivitas olahraga (56,8%) masih belum sesuai dengan yang dianjurkan. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan untuk dilakukan program senam DM dan kampaye makanan sehat, gizi seimbang bagi penderita DM oleh Puskesmas secara berkala untuk menurunkan angka kematian akibat komplikasi DM.
Complications of Diabetes Mellitus DM are often caused by lack of dietary control and exercise activities Those situations lead to an uncontrolled increase of blood sugar level This study aimed to reveal the diet and exercise activities in outpatient DM sufferer at Turikale District Maros South Sulawesi The study design was a descriptive cross sectional approach involving 111 DM patients that were recruited by purposive sampling technique The instrument used was a questionnaire about the suitability of diet and exercise activities along with the recommendation r Alpha 0 723 Results of this study showed the majority of diabetic patients still have not implemented the diet 62 2 and sports activities 56 8 as recommended DM activity program and healthy food campaign with balanced nutrition for people with diabetes need to be programmed by the health center regularly to reduce mortality due to complications of uncontrolled diabetes"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46361
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Destiana Agustin
"Laporan dari rumah sakit umum pemerintah di Indonesia rata-rata prevalensi sirosis hati adalah 47,4% dari seluruh pasien penyakit. Kematian terbesar dari sirosis hepatis pada kelompok umur 60-70 tahun. Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada klien sirosis hepatis di ruang perawatan PU 6 RSPAD Gatot Soebroto. Pemantauan berat badan dan lingkar abdomen setiap hari bertujuan untuk melihat keefektivan dari pemberian terapi diuretic. Intervensi ini penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan asites dan edema.
Hasil dari intervensi yang sudah dilakukan selama 8 hari perawatan adalah terjadi penurunan berat badan sebesar 5 kg dan perubahan lingkar abdomen sebanyak 7,5 cm. Rekomendasi bagi masyarakat ialah untuk berhenti atau menghindari konsumsi alkohol yang dapat membahayakan organ hati. Rekomendasi dalam pelaksanaan intervensi ini adalah perawat harus rutin setiap hari menimbang berat badan dan mengukur lingkar abdomen serta mendokumentasikan hasilnya.
The report from public hospitals in Indonesia, prevalence of cirrhotic hepatic was 47,4% of all cirrhotic hepatic patients. The greatest mortality of cirrhotic hepatic in the age group 60-70 years. The aim of this report was describing nursing care for hepatic cirrhosis patient in PU 6 at RSPAD Gatot Soebroto. Monitoring of body weight and abdominal girth for noticing the effectivity of diuretic therapy. This intervention was necessary to be done to find out the progress of ascites and edema. The results from intervention that already done during eight days care was decreasing weight loss 5 kg and abdominal girth 7,5 cm. Recommendation of doing this intervention for nurse is they should measurement of daily body weight and abdominal girth and reporting the results."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Niimma Nur Azizah
"Prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di perkotaan masih cukup tinggi. Hal ini berkaitan dengan berbagai faktor risiko DM akibat gaya hidup masyarakat perkotaan. Pasien DM berisiko terkena komplikasi kronis, salah satunya neuropati sehingga rentan mengalami luka akibat berkurangnya sensitifitas terhadap nyeri dan suhu.
Karya Ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis implementasi asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus tipe II yang mengalami luka bakar derajat II akibat neuropati.
Hasil Perawatan luka menggunakan madu secara topikal untuk merawat luka bakar derajat II pada pasien DM tipe II terbukti mengurangi pus dan menumbuhkan granulasi sebagai tanda proses penyembuhan luka. Perawat diharapkan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan menerapkan inovasi di bidang keperawatan terutama dalam asuhan keperawatan untuk pasien DM.
The prevalence of Diabetes Mellitus (DM) at urban community is still high. It is related with various risk factor of DM due to urban lifestyle. Diabetes patient have a risk to get chronic complication, one of them is neuropathy, so they are vulnerable toinjury cause of pain and temperature sensitivity reduction. This scientific work is aimed to analyze the implementation of nursing care in type II diabetes mellitus patient who suffer grade II combustion caused by neuropathy. The result of wound care using honey as topical therapy to care grade II combustion in diabetes mellitus patient is proven to reduce pus and make granulation as the criteria of healing process. So, nurse should concern in recent nursing science and apply the inovation in nursing implementation of diabetes mellitus patient"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library