Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoas Lintang
"Peredaran narkotika ilegal mulai masuk ke media sosial dengan jenis-jenis yang semakin beragam. Ganja sintetis merupakan jenis narkotika baru yang salah satu kasusnya ada di daerah Bogor dan semakin sering dijadikan alternatif penggunaan narkotika ilegal. Penggunaan simbol yang masih terutama pada Instagram sangat membantu perdagangan narkotika ilegal. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan peran simbol dalam perdagangan narkotika di media sosial. Menggunakan Interaksionisme simbolik dengan Self-Conceptnya dan Social Learning Theory sebagai penunjang, metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan wawancara semi-terstruktur kepada tiga informan, dan observasi terhadap akun-akun penjual narkotika ilegal. Interaksionisme Simbolik, Social Learning Theory, dan Self-Concept digunakan untuk melihat bagaimana simbol menjadi cara komunikasi penting bagi penjual dan pembeli dalam perdagangan narkotika ilegal. Analisis yang dilakukan menemukan bahwa ada peran-peran dari simbol untuk mengidentifikasi pembeli dan penjual, Social Learning Theory yang melihat adanya pembelajaran terhadap simbol melalui teman atau broker, serta self-concept melalui simbol-simbol tersebut mempermudah pembeli dan penjual untuk mengetahui makna asli dan bisa sepaham akan posisi mereka dalam perdagangan. Simbol memiliki peran dalam proses perdagangan bila dapat dipelajari dan diidentifikasi serta dapat dipahami sebagai alat komunikasi bagi penjual dan pembeli narkotika ilegal.

The circulation of illegal narcotics has begun to infiltrate social media with increasingly diverse types. Synthetic cannabinoids is a new type of narcotic, with one case reported in the Bogor area, and is becoming a more frequent alternative for illegal drug users. The use of symbols, especially on Instagram, significantly aids in the trade of illegal narcotics. This study aims to explain the role of symbols in the trade of illegal narcotics on social media. Using Symbolic Interactionism with its Self-Concept and Social Learning Theory as supporting frameworks, the method employed is qualitative research involving semi-structured interviews with three informants, and observation of illegal drug seller accounts. Symbolic Interactionism, Social Learning Theory, and Self-Concept is used to explore how symbol become an important way of communicating. The analysis finds that symbols play roles in identifying buyers and sellers, Social Learning Theory reveals learning about symbols through peers or brokers, and self-concept through these symbols aids buyers and sellers in understanding the original meanings and reaching mutual agreement on their positions in the trade. Symbols play a crucial role in the trading process when they can be learned, identified, and understood as communication tools for illegal drug sellers and buyers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jagat Alfath Nusantara
"Tugas Karya Akhir ini membahas mengenai pembentukan dan penyebaran wacana moral panik melalui petisi online Change.org pada kasus petisi penolakan film Kucumbu Tubuh Indahku. Film ini dianggap memilki ancaman moral dan ancaman terhadap rusaknya nilai-nilai dan norma pada masyarakat dominan. Ancaman ini berkaitan pada keyakinan dan kepercayaan tentang gender dan seksualitas di masyarakat Indonesia. Film Kucumbu Tubuh Indahku dianggap masyarakat memilki konten dan perilaku homoseksual. Masyarakat Indonesia memilki sensitifitas terhadap homoseksual, karena dianggap sebagai penyimpangan dan sesuatu yang abnormal untuk itu film Kucumbu Tubuh Indahku dianggap sebagai “folk devils”. Kepanikan moral terhadap adanya penayangan film Kucumbu Tubuh Indahku mengundang reaksi masyarakat untuk menolak film ini. Penolakan film ini ditransformasikan dalam bentuk petisi dengan menggunakan teks sebagai sarana untuk membentuk opini di masyarakat. Wacana moral panik dibuat sebagai bentuk kepentingan masyarakat dominan dalam menjaga nilai dan budaya mengenai konsep gender dan seksualitas yang ada dan diyakini di masyarakat. Proses penyebaran wacana moral panik menggunakan sosial media sebagai strategi untuk menyebarkan dan membentuk wacana.

This study is discussed regarding the formation and spread of the discourse of moral panic through the petition online Change.org in the case of the petition refusal movie Kucumbu Tubuh Indahku. This film is considered to have a moral threat and a threat to the destruction of values and norms in the dominant society. This threat is about belief and beliefs about gender and sexuality in Indonesian society. Film Kucumbu Tubuh Indahku is considered by the public to have homosexual content and behavior. Indonesian society has a sensitivity towards homosexuality, because it is considered a deviation and something abnormal is for this that the film Kucumbu Tubuh Indahku is considered as "folk devils". The moral panic over the screening of the film Kucumbu Tubuh Indahku prompted public reactions to reject this film. Rejection of the film is transformed in the form of petitions by using the text as a means to establish opinion on society. Moral panic discourse is made as a form of dominant society's interest in maintaining values and culture regarding the concept of gender and sexuality that exist and are believed in society. The process of spreading moral discourse in panic uses social media as a strategy to disseminate and shape discourse."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Abiyan
"[Dalam penelitian ini, peneliti ingin menjelaskan pembelajaran teknik kejahatan
pemerasan seksual siber di dalam penjara. Pembelajaran teknik kejahatan di
dalam penjara itu dibagi ke dalam dua cara yakni, pertama dengan cara interaksi
tatap muka, kedua dengan cara otodidak (learning by doing). Pembelajaran teknik
kejahatan di dalam penjara bisa terjadi karena adanya kelemahan dalam
manajemen pengamanan di dalam lapas. Di antaranya adalah kurangnya sumber
daya manusia dan kurangnya insfrastruktur. Pembelajaran teknik kejahatan akan
di analisa menggunakan teori differential association, dan tingkah laku jahat yang
berpindah ke dunia maya di analisa menggunakan space transition theory.;In this research paper, researchers want to describe and explain how can cyber
sexual extortion in deep of prison can happen. Especially, learning the techniques
of cyber sexual extortion within the prison was divided into two ways, first by
way of face-to- face interactions, both by way of autodidact/self-taught (learning
by doing). Learning the techniques of crime in prison can happen because of the
weakness in the management of security in the prison, among these are the lack of
human resources and lack of infrastructure. Learning the techniques of crime will
be analyzed using the theory of differential association, and evil behaviour the
migrate to the virtual world in the analysis using the space transition theory., In this research paper, researchers want to describe and explain how can cyber
sexual extortion in deep of prison can happen. Especially, learning the techniques
of cyber sexual extortion within the prison was divided into two ways, first by
way of face-to- face interactions, both by way of autodidact/self-taught (learning
by doing). Learning the techniques of crime in prison can happen because of the
weakness in the management of security in the prison, among these are the lack of
human resources and lack of infrastructure. Learning the techniques of crime will
be analyzed using the theory of differential association, and evil behaviour the
migrate to the virtual world in the analysis using the space transition theory.]"
[, ], 2015
S62261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Aulia Fadli
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syarli Abadi
"crime merupakan salah satu fenomena yang tidak dapat dihindarkan dari perkembangan zaman. Pemanfaatan dan penggunaan teknologi pada zaman modern ini telah memberikan dampak yang positif sekaligus negatif. Kejahatan dalam hal yang negatif telah memberikan akses baru bagi penjahat dalam melakukan aksi nya. Dalam karya akhir ini akan dibahas mengenai pola kejahatan online via media sosial berdasarkan data sekunder Polda Metro Jaya Unit IV Cyber Crime. Dan akan menggunakan teori pola kejahatan Brantingham. Sehingga akan diketahui bahwa pada dasarnya kejahatan tersebut mempunyai pola yang dapat dipelajari.

crime is a phenomenon that we cannot avoid it in modern era. The benefits of using the technology in this era have a positive and negative impacts. The crime itself has been changed into new ways by using the technology for their action. In this case, will be discuss about the patterns of online fraud by social media based on Polda Metro Jaya Data Unit IV cyber crime and will use Brantingham s Crime Pattern Theory. So it can be found that basically that kinds of crime has pattern that can we learn about."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Anisah
"ABSTRAK
Kebijakan cukai di Indonesia bersifat kontradiktif. Cukai berfungsi untuk mengendalikan konsumsi barang-barang yang tergolong berbahaya seperti rokok, di sisi lain cukai juga berkontribusi cukup besar dalam menyumbang penerimaan negara Indonesia. Penerimaan negara yang berasal dari pungutan cukai rokok kemudian dibagi kembali untuk dialokasikan pada daerah-daerah penghasil cukai dan tembakau melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau DBHCHT . Penggunaan DBHCHT ditujukan untuk mendanai berbagai program atau kegiatan yang berkaitan dengan konsumsi rokok. Tulisan ini disusun untuk menganalisis penerimaan cukai yang berasal dari produk rokok dan berupaya melihat tujuan pengenaan cukai rokok, serta berupaya melihat penggunaan DBHCHT untuk program-program di beberapa daerah di Indonesia yang tidak tepat sasaran yang menimbulkan kecenderungan viktimisasi.

ABSTRACT
Excise tax policy in Indonesia is contradictory. Excise tax serves to control the consumption of dangerous goods such as cigarettes, on the other hand excise tax also contribute for Indonesia rsquo s income. Indonesia rsquo s income from cigarette excise tax are subdivided to be allocated for excise tax and tobacco producing region through Tobacco Excise Tax Revenue DBHCHT . The use of DBHCHT is intended to fund various programs or activities related to tobacco and cigarette consumption. The purpose of this final project is to analyze tax revenue from tobacco products and trying to see the purpose of the cigarete excise taxes, and trying to see the use of DBHCHT for programs in some regions in Indonesia that are not on the right target that leads to victimization tendencies."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mazaya Rachmat Saleh
"ABSTRAK
Media massa sebagai salah satu sarana komunikasi dan penyampai informasi kepada masyarakat memiliki kemampuan untuk menciptakan realitas yang terdapat di masyarakat. Namun media massa dapat bersifat tidak obyektif dalam memberitakan suatu berita, salah satunya mengenai perempuan pelaku korupsi. Penulisan ini dibuat menggunakan perspektif kriminologi feminis untuk memberikan analisis terhadap artikel-artikel berita dimuat oleh Tempo.co mengenai Miranda Goeltom, Angelina Sondakh, dan Ratu Atut. Hasil dari analisis yang dilakukan antara lain adalah Tempo.co merepresentasikan politisi perempuan pelaku korupsi dengan menggunakan bahasa yang mengandung stereotip atas dasar kelompok jenis kelamin, khususnya perempuan. Adanya stereotip perempuan dalam pemberitaan yang dibuat oleh Tempo.co berakibat kepada media misogini, atau yang dengan kata lain disebut dengan kebencian terhadap perempuan.

ABSTRACT
Mass media as one of the mediums for communication and information transmitter has the power to construct reality within society. However, mass media often tend to become not objective when it comes to reporting news, especially news about women with corruptions. Secondary datas, which derived from Tempo.co rsquo s a news media news articles, are analyzed through feminist criminology perspectives to see how Tempo.co represent Miranda Goeltom, Angelina Sondakh, and Ratu Atut, as women with corruptions. This analysis conclude that Tempo.co represent women with corruptions in words and sentences that contains sex based stereotypes. Those stereotypes lead to media misogyny within the mass media. Hence, newsmaking criminology is required to fix Tempo.co rsquo s news coverages."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Jariyah
"Karya Akhir ini membahas Strategi Pencegahan Kejahatan Berbasis Masyarakat yang dilakukan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam upaya pencegahan korupsi melalui pendidikan antikorupsi yang membutuhkan partisipasi aktif masyarakat melalui programnya Sekolah Antikorupsi (SAKTI). Sekolah Antikorupsi (SAKTI) merupakan program yang dilaksanakan setiap tahun dan terbagi menjadi dua bentuk; SAKTI Pemuda dan SAKTI Tematik. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam tulisan ini adalah data sekunder berupa buku, artikel jurnal, Undang-Undang, dokumen lembaga, media sosial, media berita, serta wawancara bersama salah satu narasumber pekerja ICW. Berdasarkan temuan data, Sekolah Antikorupsi (SAKTI) menghasilkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) sebagai implementasi upaya pencegahan korupsi. Berdasarkan hasil analisis, implementasi dari pencegahan kejahatan berbasis masyarakat ini mengisyaratkan masih memiliki hambatan terkait evaluasi keberlanjutan program.

This Final Project discusses the Community Crime-Based Prevention Strategy implemented by Indonesia Corruption Watch (ICW) in effort to prevent corruption within anti-corruption education which needs public participation. Sekolah Antikorupsi (SAKTI) is an eventual program carried every year and are divided into two forms; SAKTI Pemuda and SAKTI Tematik. The method used in this writing is through secondary data such as books, journal articles, laws, and institutional documents, social media, reports and interview with one of the ICW employee. Based on the data results, Sekolah Antikorupsi (SAKTI) produces follow-up plan called Rencana Tindak Lanjut (RTL) as an implementation of preventing corruption. The data analysis shows the implementation of community crime-based prevention indicates the presence of obstacle related to evaluation of the sustanability program itself."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat,Timotius Parsaulian Aubriel
"Tulisan ini berfokus pada pembahasan fenomena kejahatan siber doxxing yang dialami oleh jurnalis media berita Liputan6 setelah melakukan publikasi artikel “cek fakta”. Doxxing merupakan kejahatan siber yang belakangan ini sering terjadi dalam ruang siber terhadap jurnalis dan ditujukan untuk menimbulkan kerugian signifikan pada korban meskipun dilakukan hanya melalui media siber seperti media sosial karena adanya fitur-fitur pada ruang siber terkait yang mendorong proses perilaku kejahatan siber dapat terjadi. Dengan mengacu kepada fenomena kejahatan siber sebagai data sekunder dan literatur-literatur terdahulu, tulisan ini menganalisis fenomena tersebut dengan mengidentifikasi fitur-fitur ruang siber pada kasus untuk mengetahui bagaimana kejahatan siber doxxing pada kasus menggunakan fitur-fitur tersebut. Kemudian, temuan tersebut selanjutnya diteliti dengan postulat-postulat pada teori space-transition untuk menjelaskan bagaimana fitur-fitur tersebut dengan teori space-transition menjadi sebuah proses yang mendorong kejahatan siber doxxing pada kasus dapat terjadi. Saran selanjutnya disusun berdasarkan penjelasan teoritis yang telah dilakukan.

This paper focuses on the discussion of the doxxing cybercrime phenomenon which happened to a journalist of Liputan6 news media following the publication of “fact check” article. Doxxing cybercrime has been prominent within the cyberspace directed at victimised journalists to impose significant harm in spite of the criminal act having only been done through cyber media such as social media due to the existence of cyberspace features which aided the said crime. Through referring to the criminal phenomenon as secondary data and to preceding literatures, this paper analyses the phenomenon by identifying cyberspace features within its context to discover how the doxxing cybercrime utilised the features. Furthermore, the findings are then contextually analysed with the postulates of space transition theory to expose how the cyberspace features and the postulates became a process which aided the doxxing against Liputan6 journalist to occur. Additional recommendations are also formed based on the theoretical analysis done."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Ayu Ningrum
"Pandemi COVID-19 di Indonesia telah menciptakan peluang kejahatan (criminal opportunity) untuk melakukan korupsi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, studi ini secara spesifik membahas kasus korupsi dana bantuan sosial Pandemi COVID-19 di Kementerian SS pada tahun 2020. Dipandu oleh Routine Activity Theory yang diperluas, menggabungkannya dengan konsep Corrupt Government Networks serta menggunakan metode analisis isi kualitatif, studi ini menyimpulkan sebagai berikut. Korupsi dana bantuan sosial Pandemi COVID-19 di Kementerian SS dipengaruhi oleh konvergensi dari tiga faktor utama yang hadir dalam ruang dan waktu yang sama. Pertama adanya pelaku yang termotivasi (motivated offender) yaitu kelompok korup atau jejaring koruptif (corrupt clique) dalam Kementerian SS. Kedua,  jejaring koruptif ini memiliki kekuasaan (power) untuk mengakses sumber daya (suitable target). Ketiga pemadaman pengawasan internal di dalam Kementerian SS mendorong ketiadaan penjaga yang cakap (absence of capable guardians). Secara akademis, studi ini menyumbang pentingnya memperluas teori kriminologi dari Barat agar sesuai dengan konteks kejahatan di Indonesia. Secara empiris, studi ini menyumbang para penentu kebijakan publik mengenai pentingnya mendeteksi jejaring koruptif yang sering terabaikan dalam peradilan kejahatan korupsi.

The COVID-19 pandemic in Indonesia has created a criminal opportunity for corruption. Using a qualitative approach and case study method, this study specifically discusses cases of corruption in social assistance funds during the COVID-19 Pandemic at the Ministry of SS in 2020. Guided by an extension Routine Activity Theory, combining it with the concept of Corrupt Government Networks and using analytical methods qualitative content, this study concludes as follows. Corruption in social assistance funds during the COVID-19 pandemic at the SS Ministry was influenced by the convergence of three main factors present in the same space and time. First, there are motivated offenders, namely corrupt cliques within the SS Ministry. Second, this corrupt network has the power to access resources (suitable target). The three breakdowns of internal oversight within the SS Ministry led to the absence of capable guardians. Academically, this study contributes to the importance of expanding criminological theory from the West to adopt the context of crime in Indonesia. Empirically, this study contributes to public policy makers regarding the importance of detecting corrupt networks which are often neglected in corruption crime trials."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>