Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Davina Amaryllie Andjani Latief
"Studi ini meneliti pengaruh penanaman modal asing (PMA) dari Cina dan negara-negara non-Cina terhadap emisi karbon dioksida (CO2) di Indonesia, dengan memperhatikan peran ketatnya regulasi lingkungan dan konsumsi energi. Menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dan data sekunder dari tahun 2000 hingga 2020, hasil studi menunjukkan bahwa baik PMA dari Cina maupun non-Cina berkontribusi terhadap peningkatan emisi CO2. Terdapat korelasi kuat antara peningkatan emisi dan penggunaan energi, terutama dari bahan bakar fosil. Korelasi antara ketatnya regulasi lingkungan dan emisi CO2 menunjukkan pola kurva U terbalik, mengindikasikan peningkatan ketatnya kebijakan awalnya meningkatkan emisi, namun akhirnya mengurangi emisi secara signifikan. Hasil studi mendukung hipotesis "Pollution Haven," yang mengusulkan bahwa investasi dari negara dengan aturan lingkungan ketat mengakibatkan peningkatan emisi di negara penerima dengan regulasi yang kurang ketat. Studi ini juga mendukung "Porter Hypothesis," yang menyatakan bahwa aturan lingkungan yang ketat dapat mendorong inovasi dan efisiensi, yang akhirnya mengurangi emisi. Studi ini menyoroti pentingnya Indonesia menemukan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan melalui regulasi lingkungan yang ketat, promosi energi bersih, dan fokus pada sektor-sektor dengan emisi tinggi yang dipengaruhi oleh PMA.

This study examines the influence of Foreign Direct Investment (FDI) from China and non-China nations on carbon dioxide (CO2) emissions in Indonesia. Incorporating the role of environmental regulation strictness and energy consumption. The study applied Ordinary Least Square (OLS) using secondary data from year 2000 to 2020. The findings indicate that both Chinese and non-China FDI contribute to a rise in carbon dioxide (CO2) emissions. There is a strong correlation between greater emissions and energy usage, especially from fossil fuels. The correlation between the strictness of environmental regulations and CO2 emissions exhibits a pattern like an inverted U-shape. This suggests that when policy stringency first increases, emissions also rise. However, as more stringent and persistent rules are implemented, they eventually result in substantial reductions in emissions. These data support the Pollution Haven Hypothesis, which proposes that investments from nations with more stringent environmental rules result in increased emissions in host countries with less severe legislation. The study further corroborates the Porter Hypothesis, illustrating that rigorous environmental rules can ultimately stimulate innovation and enhance efficiency, resulting in a reduction of emissions. The study highlights the importance of Indonesia finding a balance between economic growth and environmental sustainability. This can be achieved by implementing strict environmental regulations, promoting clean energy, and focusing on high-emission sectors that are influenced by FDI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Izzuddin
"Literatur perdagangan internasional semakin sering mengadopsi posisi kritis terhadap Teori Stolper Samuelson yang menyatakan liberalisasi perdagangan akan menurunkan ketimpangan dalam sebuah negara. Berangkat dari ide bahwa pengaruh dari perdagangan internasional terhadap ketimpangan bersifat spesifik secara kasus bergantung pada karakteristik dan kondisi negara yang bersangkutan, penelitian ini mendalami dampak dari liberalisasi perdagangan internasional terhadap ketimpangan dalam kabupaten/kota di Indonesia pada periode commodity boom dan meningkatnya partisipasi Indonesia dalam kerjasama perdagangan antara tahun 2003 – 2010. Untuk membedakan antara efek liberalisasi perdagangan dalam barang jadi dan barang antara, penelitian ini menggunakan pengukuran tarif input dan tarif output dalam Analisa yang dilakukan. Penelitian ini menemukan antara tahun 2003 – 2010, peningkatan paparan Kabupaten/Kota pada tarif output diasosiasikan dengan penuruan ketimpangan. Sementara itu, penelitian ini menemukan peningkatan paparan Kabupaten/Kota terhadap tarif input diasosiasikan dengan penurunan ketimpangan.

Literature in international trade has been increasingly taking a more critical stance towards the Stolper-Samuelson Theorem, which states that as countries become more open to international trade inequality in the population of the respective country will fall. Motivated by many arguments stating that the effect of trade liberalization on inequality depends on the nature and condition of each country, this research investigates the impact of international trade liberalization to district-level inequality in Indonesia between the period of the commodity boom and Indonesia’s increasing engagement in trade cooperation during 2003 – 2010. Differentiating the effect of trade liberalization in final goods and intermediate inputs, this research employs measures of output tariff and input tariff in its analysis. During the period, districts’ increase of exposure in output tariff was associated with decreasing inequality in districts while the opposite trend was observed for increases in input tariff.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawati
"Tesis ini membahas hubungan antara kebijakan Modal Bcrsih Discsuaikan dan Pengelolaan Rekening Terpisah Pialang Beljangka yang ditetapkan pemerintah terhadap usaha perlindungan dana nasabah. Pialang Berjangka harus memiliki reputasi keuangan yang baik dan integritas bisnis yang tinggi serta profesional mcngingat bahwa Pialang Beqjangka dalam kegiatannya mengelola dana masyarakat yang jumlahnya tidak sedikit. Pcnclitian ini adalah penelitian kuantitatif dcngan menggunakan data primer. Hasil penelitian menyarankan dalam rangka meningkatkan perlindungan terhadap dana nasabah, Pialang Berjangka hams mempertahankan nilai Modal Bersih Disesuaikan, serta mengelola Rekening Terpisah.

The focus of this study is examining of relationship between application the adjusted net capital policy and management of Segregated Account li'om Futures Trade Brokers towards the protection of customer’s iimds. Futures trade brokers was necessary to possess good financial reputations and high business integrity as well as professional considering that the fixture trade broker in their activities were to manage the society’s funds which were huge. The method of this research is quantitative with use the primary data. The researcher suggests that for increasing the protection of customer’s timds, fixtures trade brokers was necessary to maintain the value of adjusted net capital and maintain the Segrcgated Account."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T33801
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wita Yuniawati
"Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah wisatawan internasional yang berkunjung ke Indoneisa dilihat dari 2 sisi t=yaitu dari sisi wisatawan dan dari sisi Indonesia sebagai tujuan wisata. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan pendekatan fixed effect terhadap 10 negara yang berkontribusi besar terhadap kepariwisataan internasional di Indonesia sebagai objek penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh variabel bebas dan variabel dummy dalam penelitian ini (PDB perkapita riil asal negara wisatawan periode 1 tahun sebelumnya, nilai tukar uang riil mata uang asal negara wisatawan terhadap rupiah, jumlah wisatawan internasional dati masing-masing negara yang berkunjung ke Indoneisa pada periode sebelumnya, infrastruktur jalan, tingkat pendidikan tertinggi jenjang SLTA yang ditamatkan pendududk Indonesia, keterbukaan ekonomi, anggaran pasriwisata satu tahun sebelumnya, travel warning, dan bencana tsunami) berpengaruh signifikan secara statistik terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Dilihat dari tingkat perubahan antara variabel bebas terhadap variabel terikat menunjukan bahwa faktor paling berpengaruh adalah infrastruktur jalan."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27693
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogy Triomulya
"Peneliti menganalisa bahwa dampak ketika nilai tukar mengalami apresiasi dan depresiasi dapat berbeda pengaruhnya terhadap ekspor, baik dari segi besarnya pengaruh yang diberikan ataupun dari segi waktu dalam mempengaruhi ekspor suatu negara. Ekspor HS 4 digit semua komoditas, REER, US industrial production index, apresiasi nilai tukar, depresiasi nilai tukar, dummy sektor agrikultur, dummy sektor tambang. Variabel waktu yaitu periode bulanan dari bulan Januari 2009 sampai dengan Desember 2018. Penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan pemilihan model random effect, dan hasil kuantitatif menyatakan bahwa nilai tukar memberikan dampak signifikan positif terhadap ekspor komoditas HS 4 digit Indonesia. Apresiasi dan depresiasi nilai tukar juga memberikan dampak terhadap ekspor Indonesia namun pada taraf signifikansi yang berbeda, dampak dari depresiasi dalam mempengaruhi ekspor Indonesia juga lebih besar dibanding dampak yang diberikan oleh apresiasi nilai tukar. Untuk variabel Industrial production index U.S. berdampak signifikan positif terhadap ekspor komoditas HS 4 digit Indonesia. Hal lain yang ditemukan pada penelitian adalah dummy untuk HS code yang termasuk pada sektor agrikultur berpengaruh signifikan negatif terhadap ekspor Indonesia.

The researcher analyzed that the impact of the exchange rate concerned with financial appreciation and financial depreciation could give different side effects to export, either from the large effect that has been given or from the time that influence to the export in a country. HS export 4 digits all commodities, REER, US industrial production index, exchange rate financial appreciation, exchange rate financial depreciation, agriculture sector dummy, mine sector dummy. Monthly time variable start from January 2009 to December 2019. This research reveals by the random effect model and the quantitative result declare that the exchange rate give the positive significant effect towards Indonesian HS 4 export commodity. Financial exchange rate appreciation and depreciation also give impact whether in different degree of signification toward Indonesian export. Impact of financial depreciation influence the Indonesian export has larger than financial appreciation.  Industrial production index U.S. variable is positively significant impact toward Indonesian HS 4 digits. Other result shown in this research is the dummy for HS code which include through the agriculture sector is negatively significant towards Indonesian export."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Majory
"Jaringan Produksi Global telah mengubah jalannya globalisasi, khususnya teori Stolper-Samuelson. Saat ini Indonesia sedang dalam proses bergabung dengan JPG di unbundling ketiga di mana biaya komunikasi merosot, mengubah pola permintaan tenaga kerja. Indonesia juga menerima sejumlah besar investasi asing (FDI), memberikan lebih banyak ruang untuk peningkatan teknologi di perusahaan-perusahaan. Dengan tren-tren baru ini, Dampak globalisasi pada upah premium sekarang menjadi ambigu. Sebelumnya, penelitian tentang dampak perdagangan internasional terhadap premi upah menggunakan data 1991-2000 di Indonesia menemukan bahwa penurunan tarif impor diikuti oleh penurunan premi upah. Berdasarkan penelitian menggunakan OLS fixed effect balanced panel data regression 2011-2015, ditemukan bahwa berbagai aspek globalisasi mempengaruhi upah secara berbeda.


Global Production Network has changed the rule of globalization, in particular the Stolper-Samuelson Theory. Indonesia is in the process of joining the third unbundling where communication cost plummets, changing the pattern on labor demand. Indonesia also receives a huge amount of foreign direct investment, giving more room for a technology upgrade in firms. With these new trends, the Impact of globalization on wage premium is now ambiguous. Previously, research on the impact of international trade on wage premium using 1991-2000 data in Indonesia found that a decrease in import tariff was followed by a decrease in wage premium. Based on the research using OLS fixed effect balance panel data regression from 2011-2015, it is found that various aspects of globalization affect wage premium differently."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Tedja
"Penelitian ini menyelidiki dampak interaksi antara fleksibilitas pasar tenaga kerja dan keterbukaan perdagangan internasional terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan analisis terhadap data empiris periode 2005-2013 di negara ASEAN6+6 dengan menggunakan teknik random effect, penelitian ini menemukan hubungan tersebut memiliki arah yang negatif. Artinya, keterbukaan perdagangan akan menghasilkan efek pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi jika diterapkan di negara yang memiliki fleksibilitas yang rendah di pasar tenaga kerja. Hal ini menunjukkan liberalisasi pada peraturan perdagangan dapat menghasilkan hasil yang lebih buruk jika dilakukan bersamaan dengan liberalisasi di pasar tenaga kerja.

This research investigates the impact of interaction between labor market flexibility and trade openness to economic growth. Observing data for 2005-2013 of ASEAN6+6 countries with random effect technique, this study finds negative relationship between them, which means trade openness will generate faster growth effect if it is exercised in countries which its labor market is relatively less flexible. This finding shows that liberalization in trade will yield worse performance if it is complemented by liberalization in labor market.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Fauziah Alfi
"[ABSTRAK
Dengan diterapkannya kebijakan notifikasi kosmetika di negara ASEAN, maka
produsen bertanggung jawab penuh terhadap mutu dan keamanan produknya. Selain
itu, kosmetika semakin mudah beredar dan konsumen memiliki beragam pilihan
kosmetika. Tanpa pengetahuan yang memadai, konsumen terutama kaum perempuan
masih banyak menggunakan kosmetika yang mengandung bahan berbahaya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan notifikasi kosmetika dalam
memberikan perlindungan bagi kaum perempuan dari produk kosmetika yang tidak
aman. Penelitian dilakukan dengan survei rumah tangga di 5 wilayah di DKI Jakarta
dengan responden 200 orang kaum perempuan. Hasil penelitian ini adalah kebijakan
notifikasi kosmetika belum sepenuhnya efektif dalam memberikan perlindungan bagi
kaum perempuan dari produk kosmetika yang tidak aman. Masih banyaknya
kosmetika yang tidak memiliki izin edar atau nomor notifikasi, palsu, dan
mengandung bahan yang dilarang menandakan bahwa produsen atau importir
kosmetika belum sepenuhnya bertanggung jawab terhadap mutu dan keamananan
dari kosmetika yang diedarkan.

ABSTRACT
Due to the implementation of cosmetic notification policy in ASEAN countries,
cosmetic industries haven been considered to have higher responsibility for both the
quality and safety of their products. In addition to this, cosmetics are easier to be
distributed and consumers have a various option of cosmetics. Without adequate
knowledge, consumers, especially women, remain to use cosmetics that contain
hazardous substances. This study aims to analyze the cosmetic notification policy
under ASEAN to protect women from consuming unsafe cosmetics. This study
conducted with field survey of households in five areas in Jakarta with 200 women
respondents. The result shows that cosmetic notification policy has not been fully
effective in giving protection for women from unsafe cosmetics. Moreover, many
cosmetics which have been distributed, have no registration or notification number,
counterfeiting, containing hazardous materials indicated that the manufacturers or
importers of cosmetics do not reflecting responsibility of the quality and safety of
those products, Due to the implementation of cosmetic notification policy in ASEAN countries,
cosmetic industries haven been considered to have higher responsibility for both the
quality and safety of their products. In addition to this, cosmetics are easier to be
distributed and consumers have a various option of cosmetics. Without adequate
knowledge, consumers, especially women, remain to use cosmetics that contain
hazardous substances. This study aims to analyze the cosmetic notification policy
under ASEAN to protect women from consuming unsafe cosmetics. This study
conducted with field survey of households in five areas in Jakarta with 200 women
respondents. The result shows that cosmetic notification policy has not been fully
effective in giving protection for women from unsafe cosmetics. Moreover, many
cosmetics which have been distributed, have no registration or notification number,
counterfeiting, containing hazardous materials indicated that the manufacturers or
importers of cosmetics do not reflecting responsibility of the quality and safety of
those products]"
2015
T44442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairina Vania Wardhani
"ABSTRAK
This study contributes to estimating and analyzing the sectoral impact of exchange
rate uncertainty in East Asia towards Indonesia?s trade and FDI Inflow after the
collapse of Bretton Woods system. Having samples of annual bilateral trade between
the year 1996-2010. The gravity model is used as a measure of bilateral trade and FDI
inflow. Also, using panel data, the research reveals that exchange rate uncertainty in
East Asia has positive impact on five sectors of trade and four sectors of FDI Inflow.
In parallel, it also discourages five sectors of trade and four sectors of FDI Inflow
depends on the elasticity of the sector which is affected by risk, reliant on natural
resources, trade in every sector and government exposure.

ABSTRACT
Penelitian ini memberikan kontribusi untuk memperkirakan dan menganalisa dampak
sektoral ketidakpastian nilai tukar di Asia Timur terhadap perdagangan dan arus
masuk investasi asing langsung di Indonesia setelah runtuhnya sistem Bretton
Woods. Dengan sampel terdiri dari perdagangan bilateral tahunan antara tahun 1996-
2010. Model gravitasi digunakan sebagai ukuran perdagangan bilateral dan arus
masuk FDI. Kemudian dengan menggunakan data panel, penelitian mendapatkan
hasil bahwa ketidakpastian nilai tukar di Asia Timur memiliki dampak positif pada
lima sektor perdagangan dan empat sektor investasi asing langsung. Di sisi lain, ia
juga berpengaruh negatif terhadap lima sektor perdagangan dan empat sektor
investasi asing langsung tergantung kepada elastisitas sektor yang dipengaruhi oleh
risiko pada sektor, ketergantungan pada sumber daya alam, perdagangan di setiap
sektor dan paparan pemerintah."
2016
S65174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Dewi
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh kebijakan pendirian agensi promosi ekspor pemerintah (Indonesia Trade Promotion Center) terhadap peningkatan ekspor non-migas Indonesia di 42 negara mitra dagang, yang kemudian akan dianalisis lebih lebih dalam dengan membagi negara mitra dagang tersebut kedalam kelompok negara berpendapatan tinggi dan menengah.
Adapun penelitian ini akan menggunakan variabel dummy kebijakan ITPC di 42 negara mitra dagang sebagai proksi dari promosi ekspor dan sebagai proksi kebijakan pemerintah dalam mengatasi hambatan asimetris informasi. Penelitian ini akan diestimasi dengan menggunakan pendekatan model data panel dan menggunakan waktu periode penelitian tahun 2000-2014.
Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan agensi promosi ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan ekspor non-migas Indonesia. Hasil kajian ini juga membuktikan bahwa keberadaan ITPC di negara berpendapatan tinggi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan ekspor akan tetapi tidak ditemukan pengaruh ITPC di negara berpendapatan menengah.

This research aims to analyze the effect of Export Promotion Agency Republic of Indonesia (named Indonesian Trade Promotion Center). This ITPC was established to promote non-oil export of Indonesia in 42 country trading patner. This research deeply analyzes in details the trades partner countries of both in group of the high and middle income countries.
This study use a dummy variable of ITPC in 42 country trading partner as both the proxy of export promotion and government policies in dealing with asymmetry information problem. This research using panel data model with the time period of 2000 to 2014.
In general, this research found that the existence of the export promotion agency is positive and significant to promote Indonesia export. This research also proved that the existence of ITPC has significant positive effect on export in high-income countries yet opposite in middle income counties."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>