Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henny Supriyati Widyaningsih
"Pers, khususnya surat kabar mempunyai peranan penting dalam menyebarkan program pembangunan. Namun terutama pers daerah kurang mampu mengelola, baik segi editorial management (Redaksi) maupun dalam business nanagement (Administrasi, Iklan dan Distribusi). Karenya pers daerah. harus memperbaiki diri dalam pengelolaannya. Perlu ada pemasaran terpadu antara unsur 4 P dalam Pengelolaan Pemasaran Disini tampak pentingnya komunikasi yang terjadi di dalamnya. kenyataannya pers, nya Surabaya Post merupakan surat kabar terbesar di Jawa-Timur. Penulis merasa perlu melihat pola komunikasi yang terjadi sehubungan, dengan permasalahan yang ada pada Surabaya Post Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara participant-observation, antara Oktober - November 1981 Dari hasil penelitian tampak bahwa komunikasi pengelolaan pemasaran Surabaya Post melalui saluran dan non formal Saluran komunikasi formal terdiri dari komunikasi vertikal dan horizontal, atau, membentuk arus informasi downward, upward dan horizontal Arus downward banyak berasal dari Pemimpin Umumnya dan berisi komunikasi formal. Saluran non formal sering digunakan, yaitu melalui perantara Sekretaris Direksi. Jelas ini menghambat arus upward dalam formal seorang yang, langsung pada Pemimpin Umumnya Sedangkan arus horizontal lebih hidup di antara bawahan atau antar bagian. Kesimpulannya bahwa, pengelolaan Surabaya Post terpusat pada Pemimpin Umumnya. Karenanya lebih banyak arus downward yang bersifat instruktif. Dalam hubungan dengan bawahan tampak peran seorang perantara, yaitu Sekretaris Direksi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1982
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Bachtiar
"Pada era globalisasi saat ini, surat kabar berbahasa
Inggris memiliki andil genting sebagai wakil bangsa yang cukup
potensial untuk memperkenalkan perkembangan budaya dan visi
Indonesia terhadap berbagai masalah internasional Perkembangan
surat kabar berbahasa Inggris tidak bisa di katakan pesat jika
yang hanya puluhan ribu saja itu, memang sangat erat terkait ·
dengan sempitnya pasar surat kabar mengingat bahasa Inggris
bukan merupakan bahasa kedua di negara kita.
Perbedaan hakiki surat kabar berbahasa Inggris
dibandingkan dengan pars nasional lainnya berawal dari segi
produk dan pasar sasarannya .Perbedaan ini diasumsikan pula.
membentuk ciri khusus pada kebijakan manajemen perusahaan
penerbitannya, walaupun bentuk manajemen surat kabar apapun
pada dasarnya memiliki kesamaan.
Indonesian Observer, dalam usianya yang 40 tahun, '
ternyata perkembangan tirasnya stagnant bahkan cenderung
menurun sangat tajam pada tahun 1992; Hadirnya The Jakarta Post
dalam . kelo1npok penerbitan ini membawa perubahan baru peranan
nasional berbahasa Inggris. Berbagai kendala yang membedakanya
dengan pers nasional yang lain, justru digunakannya sebagai
senjata baik dalam menentukan kebijakan manajemen
redaksionalnya maupun kebijakan manajemen pemasarannya
Untuk itu dilakukan perbandingan antara kebijakan ·
manajemen penerbit surat kabar Indonesian Observer dan The
Jakarta Post untuk melihat di mana letak kelemahan dan kekuatan
yang dimiliki masing-masing perusahaan penerbit Dengan teori
menggunakan pendekatan kualitatif, maka sumber data utama dalam
penelitian ini adalah wawancara mendalam yang dilakukan dengan
para penentu kebijakan manajemen surat kabar Indonesian·
Observer dan The Jakarta Post. Beberapa hasil wawancara ini
terutama yang menyangkut modal dan kepe milikan juga
dibuktikan dengan melihat pada Arsip SPS-Pusat, sebagai lembaga
yang merekam perkembangan organisatoris perusahaan pers di
Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joke Octarina
"Di dunia pers Indonesia akhir akhir ini banyak terjadi kerjasama surat kabar daerah dengan grup penerbitan pers Jakarta. Perusahaan surat kabar daerah mengajak grup penerbitan Jakarta untuk mengelola surat kabar daerah tersebut. Sebagian besar, surat kabar daerah yang mengajak -5 kerjasama itu adalah surat kabar yang bertiras kecil dan hampir tak dapat terbit lagi. Penelitian ini hendak mencari informasi tentang bagaimana dan seperti apakah kerjasama itu. Selain itu, penelitian ini ingin mengetahui dampak dari kerjasama itu bagi surat kabar daerah, bagi grup penerbitan pers Jakarta dan bagi masyarakat di daerah itu. penelitian terutama dipakai adalah mendalam. Selain itu, analisa isi dilakukan Metode yang wawancara pada halaman muka dan tajuk surat kabar daerah sebelum dan Kuesioner pun disebar pada pembaca. harus mempunyai kriteria : sebagai pembaca kabar daerah lama yang sekaligus pembaca surat kabar baru yang telah melakukan kerjasama. setelah bekerjasama. Responden surat daerah Diantara grup-grup penerbitan yang ada di Jakarta, Kelompok Kompas Gramedia (KKG) dan Surya Pesindo. yang terpilih adalah Banda Aceh dan Bandung. Kedua tersebut hadir di dua kota itu. Tapi penelitian lebih terpilih Daerah grup difokuskan ke Aceh. Penelitian dilakukan di Aceh selama 3 bulan (awal Maret - pertengahan April 1990 dan awal Mei pertengahan Juni 1990); di Bandung selama 2 minggu (awal pertengahan Juli 1990); di Jakarta selama dua hari (8 September 1990 dan 10 November 1990). Kerjasama antara surat kabar daerah dengan grup penerbitan pers Jakarta terbukti dapat memajukan surat kabar daerah itu. Dengan adanya kerjasama ini, grup penerbitan pers Jakarta relatif mempunyai pengaruh di suatu daerah melalui surat kabar daerah tersebut. Namun, dengan adanya kerjasama ini, surat kabar daerah tergantung pada grup penerbitan Jakarta dalam hal: dana, berita nasional dan internasional, iklan dan fasilitas lain yang susah didapatkan di daerah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situru, Rina
"Dewasa ini, kegiatan pees tidak hanya membuat informasi yang obyektif, tetapi juga membuat informasi yang berdaya jual. Keterlibatan aspek bisnis dalam penerbitan pers bukanlah suatu hal yang menyimpang karena bertujuan menunjang aspek idealisme pers yang dianutnya, bukan semata-mata menjaring laba. Dalam rangka mencapai tujuan ideal sekaligus tujuan komersialnya, penerbitan pers perlu mengembangkan konsep bauran pemasaran (marketing mix) secara optimal pada produk surat kabarnya secara keseluruhan. Pengembangan bauran pemasaran yang optimal selalu berorientasi pada kebutuhan dan keinginan khalayak pembacanya. Dengan demikian, preferensi pembaca seialu menjadi titik tolak dalam kegiatan pers, balk di bidang redaksi maupun kepengusahaan. Sehingga penerbitan pers dapat dengan tepat merumuskan apa yang akan dikomunikasikan, bagaimana mengkomunikasikannya, kapan dan dimana hal itu dikomunikasikan dan siapa yang akan mengkomunikasikannya. Namun, pengembangan bauran pemasaran dalam penerbitan pers tampaknya belum dianggap sebagai suatu usaha penting dalam rangka menciptakan efisiensi dan efetikvitas dalam kegiatannya sebagai lembaga penyebar informasi. Skripsi dengan judul Umpan Batik Khalayak Pembaca Terhadap bauran Pemasaran Surat Kabar Pedoman Rakyat (Studi Kasus Pada Khalayak Pembaca Pedoman Rakyat di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan), tidak lain meiihat pendapat dari khalayak pembaca Pedoman Rakyat tentang bauran pemasaran yang diterapkan pada produk surat kabarnya secara keseluruhan. Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur bagi pengembangan tirasnya di masa datang. Populasi dari penelitian ini adalah pembaca surat kabar Pedoman rakyat di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan. Adapun jumlah sampel penelitian ini adalah sebesar 115 orang yang ditarik secara kuota berdasarkan karakteristik pekerjaan khalayak pembaca Pedoman Rakyat, yang terdiri dari wiraswasta, pegawai negeri, mahasiswa dan pelajar, karyawan swasta serta ibu rumah tangga dan pensiunan. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan mengukur secara cermat satu atau lebih gejala sosial dengan mengembangkan konsep, menghimpun fakta tanpa perlu melakukan pengujian hipotesa dan mengkaitkan gejala-gejala tersebut dalam suatu penjelasan kausal. Penelitian ini menggunakan metode survai dimana kuesioner, yaitu wawancara berstruktur menjadi hal yang pokok untuk pengumpulan data. Dari hasil kuesioner tersebut akan terjelma dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik dan raian serta kesimpulan hasil penelitian. Metode survai ini digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki mengapa gejala-gejala itu ada. Data-data yang terkumpul dalam penelitian Mill dianalisa dalam bentuk label frekuensi dan label silang yang kemudian dihuhungkan dengan kerangka pemikiran yang ada dan teori-teori lainnya yang relevan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah, bahwa konsep bauran pemasaran yang saat ini diterapkan oleh manajemen surat kabar Pedoman Rakyat pada produk surat kabarnya belum dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak pembacanya secara optimal. Penetapan mengenai produk, harga, distribusi maupun promosi atas keseluruhan produk surat kabar Pedoman Rakyat cenderung belum berorientasi pada selera pembaca, melainkan lebih didominasi oleh selera penerbit. Preferensi pembaca yang semakin mengembangkan kualitas dan kapasitas intelektualnya, cenderung terabaikan. Sehingga, bauran pemasaran yang saat ini diterpakan oleh manajemen surat kabar Pedoman Rakyat praktis cenderung kurang relevan dengan kondisi masyarakatnya yang semakin bertambah kritis dimana kebutuhan informasi yang yang berkredibilitas menjadi mutlak bagi mereka. Hal ini dapat mengganggu jalannya proses pencapaian tujuan surat kabar Pedoman Rakyat, baik secara ideal maupun komersial."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1994
S4141
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover