Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulistia
"Kebijakan Satu Anak adalah sebuah program keluarga berencana yang hanya mengizinkan satu anak di setiap keluarga Kebijakan ini dinilai berhasil menurunkan laju pertumbuhan di RRT. Dalam penerapannya kebijakan ini memberikan dampak negatif dan dampak positif bagi perempuan Tiongkok. Dampak negatifnya adalah timbulnya ketidakseimbangan dalam rasio gender di Tiongkok saat ini. Sementara itu, kebijakan ini memberikan dampak positif yang besar bagi perempuan, baik dalam pendidikan, pekerjaan, hingga keluarga. Adanya peningkatan peran dan nilai perempuan memunculkan sebuah tren “ Shèngnǚ ” di kalangan perempuan muda Tiongkok saat ini. Pada awalnya muncul perspektif yang negatif terhadap citra Shèngnǚini. Namun, kini telah terjadi pergeseran makna Shngnǚ di masyarakat Tiongkok saat ini. Dalam tugas akhir ini akan membahas mengenai bagaimana dampak dari penerapannya Kebijakan Satu Anak mempengaruhi adanya pergeseran makna Shngn di masyarakat Tiongkok . Melalui metode deskriptif, penulisan ini akan menjelaskan mengenai penerapan Kebijakan Satu Anak di Tiongkok dan terhadap perempuan Tiongkok, munculnya perspektif “ Shengnǚ” hingga bagaimana makna Shngnǚ tersebut mengalami pergeseran di masyarakat Tiongkok.

The One-Child Policy is a family planning program that only allows one childineach family. This policy is considered successful in reducing the growth rateinChina. In its implementation, this policy has a negative impact and a positiveimpact on Chinese women. The negative impact is the emergence of an imbalancein the gender ratio in China today. Meanwhile, this policy has had a significant
positive impact on women in education, work and family. Women’s increasingrole and value gave rise to a “Shèngnǚ” trend among young Chinese womentoday. Although initially there is a negative perspective of Shèngnǚ. Nowadays, there has been a shift in the meaning of Shèngnǚ in Chinese society today. Inthisfinal project, we will discuss how the implementation of the One-Child Policyaffects the shift in the meaning of Shèngnǚ in Chinese society. Throughadescriptive method, this paper will explain the implementation of the One-ChildPolicy in China and towards Chinese women, the emergence of the "Shèngnǚ"perspective to how the meaning of Shèngnǚ has shifted in Chinese society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Usman
"Setiap seniman memiliki caranya sendiri dalam mengekspresikan dirinya melalui karya seni-karya seni yang mereka hasilkan. Hal ini penting karena sebagai manusia kita harus mengetahui bagaimana cara kita mengekspresikan identitas diri kita agar dapat lebih mudah dikenal dan diingat. Jay Chou dalam perjalanan kariernya berhasil membentuk identitas dan jati diri yang khas untuk dirinya dan industri musik Mandopop. Menggunakan genre Zhongguo Feng Jay Chou berhasil mengekspresikan identitasnya sebagai seniman asal Taiwan dan Cina, dan menuai kesuksesan dalam industri musik Internasional. Penelitian ini melihat bagaimana Jay Chou berhasil mempermainkan konsep identitas ini dengan memasukkan unsur budaya Cina ke dalam lagu dan video klipnya. Dalam pemilihan unsur budaya Cina, Jay Chou memiliki pesan tersirat yang menguak jati dirinya, juga budaya Cina seperti apa yang menjadi identitas bagi dirinya sebagai seniman dan juga sebagai orang Taiwan.

Every artist has their own way of expressing themselves through the works of art they produce. This is important because as humans we must know how we express our identity so that it can be more easily recognized and remembered. Jay Chou in his career has succeeded in forming a unique identity and identity for himself and the Mandopop music industry. Using the Zhongguo genre Feng Jay Chou managed to express his identity as an artist from Taiwan and China, and reap success in the international music industry. This study looks at how Jay Chou has succeeded in toying with the concept of identity by incorporating elements of Chinese culture into his songs and video clips. In choosing elements of Chinese culture, Jay Chou has an implied message that reveals his identity, as well as what kind of Chinese culture is his identity as an artist and also as a Taiwanese"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zaki Rizqi Arraniri
"Semenjak abad pencerahan dimulai, Bangsa Barat yang mulai mengedepankan akal dan menjadikan eksplorasi dunia sebagai fokus mereka. Tiongkok yang kala itu berada di bawah pemerintahan Dinasti Qing dan memegang teguh konsep zhongguo, dihadapkan dengan kehadiran Bangsa Barat yang telah menganut nilai-nilai sosial hasil dari abad pencerahan. Intensi untuk berniaga dengan Tiongkok direspon dengan pemberlakuan sistem cohong, yang membatasi ruang gerak Bangsa Barat. Banyak upaya dilakukan untuk membatasi, namun justru berdampak negatif bagi Tiongkok. Mengakibatkan pecahnya Perang Candu I dan mengancam kedaulatan Tiongkok. Penelitian ini meneliti sejauh mana penerapan konsep zhongguo pada sistem cohong dalam perekonomian Dinasti Qing (1757-1842), dan akan membahas mengenai konsep zhongguo dan perannya dalam pemerintahan kekaisaran Tiongkok, sistem cohong dan bagaimana pelaksanaannya, situasi dan kondisi Tiongkok sebelum dan saat masuknya Bangsa Barat, dan menganalisis mengapa Tiongkok menerapkan sistem cohong dan sejauh mana sistem cohong menjadi wujud nyata dari penerapan konsep zhongguo.

Since the era of enlightenment began, Western nations who began to prioritize ratio made world exploration as their focus. China, which at that time was under the reign of the Qing Dynasty and adhered to the concept of zhongguo, was faced with the presence of Western nations who had embraced social values ​​as a result of the Enlightenment. The intention to trade with China was responded by the implementation of cohong system, which limited the space for Western nations to move. Many attempts were made to limit it, but it had a negative impact on China. Resulted in the outbreak of the Opium War I and threatened China's sovereignty. This study examines the extent of the application of the zhongguo concept to the cohong system in the economy of the Qing Dynasty (1757-1842), and will discuss the zhongguo concept and its role in the Chinese imperial government, the cohong system and how it was implemented, the situation and condition of China before and during the entry of the West, and analyze why China implements the cohong system and the extent to which the cohong system becomes a concrete manifestation of the application of the zhongguo concept.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Usman
"Setiap seniman memiliki caranya sendiri dalam mengekspresikan dirinya melalui karya seni-karya seni yang mereka hasilkan. Hal ini penting karena sebagai manusia kita harus mengetahui bagaimana cara kita mengekspresikan identitas diri kita agar dapat lebih mudah dikenal dan diingat. Jay Chou dalam perjalanan kariernya berhasil membentuk identitas dan jati diri yang khas untuk dirinya dan industri musik Mandopop. Menggunakan genre Zhongguo Feng Jay Chou berhasil mengekspresikan identitasnya sebagai seniman asal Taiwan dan Cina, dan menuai kesuksesan dalam industri musik Internasional. Penelitian ini melihat bagaimana Jay Chou berhasil mempermainkan konsep identitas ini dengan memasukkan unsur budaya Cina ke dalam lagu dan video klipnya. Dalam pemilihan unsur budaya Cina, Jay Chou memiliki pesan tersirat yang menguak jati dirinya, juga budaya Cina seperti apa yang menjadi identitas bagi dirinya sebagai seniman dan juga sebagai orang Taiwan.

Every artist has their own way of expressing themselves through the works of art they produce. This is important because as humans we must know how we express our identity so that it can be more easily recognized and remembered. Jay Chou in his career has succeeded in forming a unique identity and identity for himself and the Mandopop music industry. Using the Zhongguo genre Feng Jay Chou managed to express his identity as an artist from Taiwan and China, and reap success in the international music industry. This study looks at how Jay Chou has succeeded in toying with the concept of identity by incorporating elements of Chinese culture into his songs and video clips. In choosing elements of Chinese culture, Jay Chou has an implied message that reveals his identity, as well as what kind of Chinese culture is his identity as an artist and also as a Taiwanese"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library