Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Endang Mariani Rahayu Adrian
""Tourism, Blessing or Blight" suatu pertanyaan yang muncul pada awal berkembangnya kepariwisataan dunia. Sebuah pertanyaan yang juga setiap kali patut dicatat sebagai peringatan, pada saat setiap kali bangsa Indonesia akan memasuki tahapan-tahapan perkembangan dunia pariwisata Indonesia, yang semakin gencar dipacu untuk menjadi primadona penghasil devisa non migas. Memang pada kenyataannya, pariwisata bisa menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi banyak keuntungan-keuntungan yang dapat diraih dari kegiatan pariwisata, sementara di sisi lain bukan tidak mungkin pariwisata dapat mendatangkan kerugian yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya - seperti dampaknya terhadap proses pentransferan nilai-nilai luhur budaya bangsa kepada generasi muda.
Oleh karena itu, generasi muda khususnya remaja selain merupakan "pangsa pasar" terbesar bagi dunia pariwisata Indonesia, juga merupakan "kekayaan" terbesar yang harus dilindungi dari pengaruh buruk perkembangan dunia pariwisata Indonesia. Berbagai upaya perlu terus dilakukan agar melalui dunia pariwisata, rasa kebanggaan nasional terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, terhadap kekayaan alam dan budaya bangsa yang tersebar sebagai objek-objek dan daya tarik wisata Indonesia, di kalangan remaja justru akan lebih meningkat. Demi memberi sumbangan terhadap langkah-langkah tersebutlah penelitian ini dilakukan.
Dalam dunia pariwisata Indonesia, objek wisata yang berjumlah ribuan dan terdiri dari beragam jenis, sebagian besar di antaranya merupakan "sesuatu yang sudah ada sejak dahulu", yang kemudian di tata kembali atau dilengkapi fasilitasnya. Hanya sebagian kecil saja yang benar-benar baru dibuat oleh manusia pada awal kebangkitan pariwisata Indonesia. Tentu saja sejalan dengan proses kehidupan, tanpa penanganan yang serius, objek-objek wisata - apapun jenisnya - akan habis di makan usia. Semakin banyak objek wisata yang "mati", yang terbengkalai dan yang tidak tertangani dengan baik, maka apa yang akan menjadi daya tarik lagi bagi kepariwisataan Indonesia.
Dengan mempelajari intensi untuk mengunjungi objek wisata di kalangan wisatawan remaja serta untuk memahami proses terjadinya perilaku mengunjungi objek wisata dengan menggunakan kerangka Multi Attributes Intention, maka diharapkan akan diperoleh langkah-langkah positip untuk mempertemukan remaja dan objek wisata, sehingga kepentingan ideal dan kepentingan ekonomis dalam pengembangan pariwisata Indonesia dapat dicapai.
Metode yang digunakan untuk menganalisa data hasil penelitian adalah metode analisis Structural Equation Modeling dengan menggunakan program LISREL. Demikian pula uji reliabilitas dan validitas konstruk yang menggunakan analisis faktor yang bersifat konfirmatorik, dilakukan dengan bantuan program yang sama.
Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Multi Attributes Intention dari Fishbein yang dikembangkan oleh Ajzen dapat digunakan untuk meramalkan Intensi dan Perilaku mengunjungi objek wisata - yang dalam hal ini adalah Taman Mini "Indonesia Indah". Meskipun demikian, berdasarkan hasil analisa struktural, pola hubungan antar variabel dalam model tersebut dalam penelitian ini tidak sepenuhnya dapat diterima. Beberapa hubungan yang mengalami perubahan adalah sebagai berikut :
1. Sikap tidak berperan secara langsung dalam meramalkan Intensi.
2. Sikap memiliki hubungan langsung dengan nilai koefisien yang cukup tinggi dengan Norma Subjektif.
3. Perceived Behavior Control (PBC), selain berperan dalam meramalkan Intensi dan Perilaku, ternyata juga memiliki dampak terhadap Sikap.
Selain itu, hasil analisa juga memperlihatkan bahwa :
1. Citra Merek tidak memiliki hubungan yang signifikan, baik terhadap Sikap maupun Intensi. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa Citra Merek tidak memberikan sumbangan apapun terhadap proses peramalan Intensi mengunjungi objek wisata di kalangan wisatawan nusantara remaja.
2. Meskipun pada tingkat hubungan yang relatif rendah, Konsep Diri memiliki sumbangan yang signifikan pada pembentukan Sikap.
Mengenai tingkat Intensi mengunjungi objek wisata, khususnya Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII), yang memang cukup rendah, tampaknya disebabkan oleh adanya perbedaan pandangan antara pengelola TMII dengan remaja mengenai apa sebenarnya yang diperlukan sebagai daya tarik TMII.
Di satu sisi, reputasi TMII sebagai suatu kawasan wisata nasionaI cukup baik di mata remaja, penampilan dan acara-acara yang disajikan dari segi ideal dinilai "baik" dan dipercaya "bermanfaat" untuk remaja. Namun di sisi lain, pada kenyataanya acara-acara yang ditampilkan oleh TMII dianggap tidak sesuai dengan keinginan remaja.
Selain itu, penelitian ini juga memperlihatkan betapa lemahnya penyampaian informasi dan saluran promosi mengenai produk-produk TMII kepada masyarakat, khususnya remaja. Hal ini menyebabkan cukup banyak acara yang sebenarnya sudah diusahakan untuk dikemas sesuai sclera remaja, tetapi informasinya tidak sampai pada kalangan remaja pada umumnya, sehingga mereka tidak mengetahui adanya acara-acara tersebut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbiana Dhieni
"ABSTRAK< b>
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif terhadap Prestasi
Belajar dan Kreativjtas Anak Kelas IV SDI Al Azhar.
Peneljtjan dilakukan di Sekolah sekolah Dasar Islam
Al Azhar yang berada di bawah riaungan Yayasan Pesantren
Islam Al Azhar Jakarta pada tahun ajaran 1990 1991.
Metode penelitian yang dipakai adalah Expost facto dengan
sampel seluruhnya berjumlah 135 orang. Pengukuran yang
dipergunakan adalahtes prestasi belajar (ulangan umum),
tes Inteligensi CPM (Coloured Progressive matrices), tes
kreativitas Verbal dan Figural serta instrurnen observasi
(check list) untuk mengetahui kadar CBSA yang ada di
Sekolah sekolah dengan rentangan skor 20 sampal 200.
Teknik analisa yang dipergunalçan adalah Multiple Regresi
Penelitian menyimpulkan bahwa pendekatan CBSA
memiliki pengaruh hubungan yang signifikan dan positif
terhadap prestasi belajar dan kreativitas anak kelas IV
SDI Al Azhar Yayasan Pesantren Islam Al Azhar Jakarta.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suripto
"Penelitian ini bermula dari pemikiran bahwa prestasi belajar anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Inteligensi merupakan internal kognitif dan kemandirian belajar merupakan internal non kognitif (kepribadian) yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Faktor eksternal yang berpengaruh ,terhadap prestasi belajar antara lain lingkungan keluarga terutama status sosial ekonomi orang tua dan pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap anak-anaknya.
Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara inteligensi anak, status sosial ekonomi orang tua, pola asuh dan kemandirian belajar anak dengan prestasi belajar anak dalam mata pelajaran PMP, Bahasa Indonesia, UPS, Matematika dan IPA.
Sampel penelitian diambil 12 SD secara random dari semua siswa kelas VI yang jumlahnya 417 anak. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes inteligensi dari Raven, angket status sosial ekonomi orang tua, angket pola asuh menurut anak dan menurut orang tua, angket kemandirian belajar anak dan hasil tes Ebtanas yang meliputi mata pelajaran PMP, Bahasa Indonesia, IPS, Matematika dan IPA.
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis korelasi berganda. Dari penelitian ini ditemukan bahwa; secara bersama-sama prestasi belajar PMP, Bahasa Indonesia, IPS, Matematika dan IPA dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, status sosial ekonomi orang tua, pola asuh, dan kemandirian belajar anak. Keempat variabel tersebut memberi kontribusi terhadap prestasi belajar PMP 21.821%, Bahasa Indonesia 19.017%, IPS 27.899 %, Matematika 18.380 %, IPA 24.418 %.
Secara sendiri-sendiri; (1) prestasi belajar PMP dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan status sosial ekonomi orang tua, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh dan kemandirian belajar anak, dengan p masing-masing .0001, .0007, 2689, dan 1026. (2) Prestasi belajar Bahasa Indonesia dipengaruhi secara positif oleh tingkat iteligensi anak, status sosial ekonomi orang tua, dan kemandirian belajar anak, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh yang dilakukan orang tua, dengan p masing-masing .0001, .0043, .0088, dan .7948. (3) Prestasi belajar IPS dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan status sosial ekonomi orang tua, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh dan kemandirian belajar anak, dengan p masing-masing .0001, .0027, 4161, dan 7854. (4) Prestasi belajar Matematika dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan kemandirian belajar anak, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh status sosial ekonomi orang tua dan pola asuh, dengan p masing-masing .0001, .0077, .0829, dan .1035. (5) Prestasi belajar IPA dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan status sosial ekonomi orang tua, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh dan kemandirian belajar anak, dengan p masing-masing 0001, .0003, .3152, dan .1298."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendarti Permono
"Penelitian ini berpangkal pada masalah prestasi belajar siswa yang cenderung selalu menurun oleh banyak sebab yang mempengaruhinya. Sebab tersebut bisa berasal dari diri siswa sendiri atau diluar diri siswa. Dalam penelitian ini pengaruh naik turunnya prestasi belajar siswa dikaitkan dengan faktor Kebiasaan Belajar, Pengisian Waktu Luang, Latar Belakang Pendidikan Ibu, dan Nilai Ebtanas Murni (NEM) sewaktu di S.D. Melalui kepustakaan pembahasan mengenai topik tersebut diperoleh 5 hipotesa yang kemudian diuji secara statistik.
Dari hasil pengujian hipotesa 1 terbukti bahwa ada hubungan yang signifikan antara Kebiasaan Belajar, Pengisian Waktu Luang, Latar Belakang Pendidikan Ibu dan N.E.M (S.D) terhadap Prestasi Belajar.
Hasil pengujian hipotesa 2 terbukti bahwa ada hubungan yang signifikan dan positip antara Prestasi Belajar dan Kebiasaan belajar, ada hubungan yang signifikan dan negatip antara Prestasi Belajar dan Pengisian Waktu Luang, ada hubungan yang signifikan dan positip antara Prestasi Belajar dan Pendidikan Ibu dan ada hubungan yang signifikan dan positip antara Prestasi belajar dan M.E.M (S.D).
Hasil pengujian hipotesa 3 terbukti bahwa ada hubungan yang signifikan dan positip antara Pengisian Waktu Luang dan Pendidikan ibu terhadap Kebiasaan Belajar.
Hasil pengujian hipotesa 4 terbukti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajar dengan pengisian waktu luang tetapi ada hubungan yang signifikan positip antara kebiasaan belajar dengan pendidikan ibu.
Hasil pengujian hipotesa 5 terbukti tidak ada hubungan yang signifikan antara pengisian waktu luang dengan pendidikan ibu.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa N.E.M (S.D), mempunyai sumbangan yang paling besar terhadap prestasi belajar, sedang pengisian waktu luang berkorelasi negatip dan kecil sekali terhadap prestasi belajar, dan pengisian waktu luang berkorelasi negatip terhadap pendidikan ibu. Tesis ini ditutup dengan saran saran praktis untuk pendidik, orang tua serta peneliti lain antara lain yaitu karena pengisian waktu luang tidak ada sumbangan berarti pada prestasi belajar siswa maka disarankan agar skala pengisian waktu luang lebih diolah lagi sesuai dengan kondisi siswa pada saat ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T5361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovan Pino Putra
"Instrumen DISC ditujukan untuk mengidentifikasi kepribadian individu dan banyak digunakan sebagai alat tes dalam melakukan seleksi tenaga kerja (Inscape Publishing, 2005). Dalam kurun waktu 50 tahun semenjak pertama kali DISC dikembangkan, kajian keilmuan psikologi mengenai prilaku manusia telah sangat berkembang, namun belum banyak revisi yang dilakukan pada DISC yang merefleksikan perkembangan tersebut. Sebagai tambahan, banyak penelitian yang mempertanyakan aspek psikometri DISC. Hingga saat ini belum ada pengujian validitas tingkat lanjut menggunakan metode seperti Confirmatory Factor Analysis (CFA) dilakukan pada DISC.
Penelitian ini menguji validitas konstruk instrumen DISC dengan membandingkan tiga bentuk soal (forced-choice, likert dan semantic differential) dan dua metode skoring (metode skoring orisinil dan perbaikan) menggunakan metode CFA (Confirmatory Factor Analysis). Perbandingan karakteristik psikometri dari ketiga bentuk soal dilakukan pada sampel terdiri dari 608 responden. Dari seluruh responden, 41 respon tidak digunakan karena keberadaan data yang hilang, sehingga hanya 567 respon dianalisa.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk soal yang terbaik adalah Forced-Choice, metode skoring yang terbaik adalah metode skoring revisi. Hasil penelitian ini memiliki implikasi yang penting bagi manajer dan peneliti yang berkenaan dengan DISC.

DISC instrument is aimed at identifying an individual’s characteristics and many times used as a test in employees selection process (Inscape Publishing, 2005). In the more than 50 years since it was developed, Psychology about human behavior has advanced greatly yet, this test has undergone no updates to reflect those changes. Furthermore, a large number of empirical studies suggest the psychometric properties of DISC is questionable. Up to this date, there is still no advanced tests of validity using methods such as Confirmatory Factor Analysis (CFA) for DISC.
This study tests the construct validity of DISC by comparing three item formats (forced-choice, likert dan semantic differential) and two methods of scoring (original and revised method) using Confirmatory Factor Analysis (CFA). The psychometrics properties comparison on this three item formats was conducted on a sample consisting of 608 respondents. From these, 41 were dropped because of the missing data, thus 567 usable responses were analyzed.
This study concluded that the best item format for DISC is forced choice, while the best scoring method is the revised method. The results of this study have important implications for managers, and researchers related with DISC assessment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Ramadhani
"ABSTRAK
Item response theory atau yang sering disingkat sebagai IRT memberikan estimasi kemampuan peserta yang lebih tepat jika dibandingkan dengan classical test theory. Estimasi yang dihasilkan pada IRT bergantung pada ketepatan model yang digunakan. Pemilihan model IRT dapat dilakukan setelah didapatkan hasil confirmatory factor analysis dengan melihat nilai model fit. Model dengan nilai good fit yang lebih baik akan menjadi model yang
terpilih. Pemilihan model fit dengan langkah ini disebut sebagai pemilihan model melalui data empirik. Pemilihan model dan struktur dapat dibantu dengan melihat nature dari sebuah tes. Seperti pada tes seleksi dengan bentuk pilihan maka model IRT yang tepat digunakan untuk mengestimasi adalah model 3 parameter logistik. Kesalahan dalam memilih struktur dan model IRT terkadang tidak dapat dihindari karena ketidaktahuan peneliti. Diantara estimator yang ada dalam IRT terdapat satu estimator yang dikenal memiliki robust standar error atau dapat menghasilkan standar eror yang kecil jika
digunakan pada model IRT yang tidak tepat. Estimator ini dinamakan maximum likelihood with robust standard errors. Memperkecil standar eror berarti memperkecil ketidakakuratan estimasi yang disebabkan oleh kesalahan pemilihan model. Keakuratan MLR akan disandingkan dengan maximum likelihood estimator dalam mengestimasi. MLE dikenal dengan propertinya yang asimptotik jika digunakan pada sampel besar. Hasil yang didapat
memperlihatkan bahwa MLR dapat menghasilkan akurasi yang lebih baik pada model dengan sampel kecil sedangkan pada sampel besar MLE dan MLR memberikan hasil yang tidak berbeda.

ABSTRACT
Item response theory gives more acurrate estimates of latent trait compared to classical test theory. These estimates are independent to any sample and test. But the result of estimates are depend on which model is used. That is why the selection of model in IRT is very important. The wrong model will cause the estimates inflate or underrated. Before a data can be calculated with IRT model we need to check the appropriate model and structure first. To know what structure will be used we first check the data using confirmatory factor analysis. The result will show which structure fits the data more, is it first order or second order data. To select the IRT model we do a fit of model testing. This is a trial and error step. Usually in fit model testing we propose more than one model to be tested. As not all models can be included for being tested, there are the chance for using a wrong model. Using a wrong structure and model sometimes can not be helped. In IRT there are estimator named maximum likelihood with robust standard error which is specialized to estimate
parameters when the model is wrong. This can be done because of MLR is using Huber Sandwich method as estimator. In this research MLR is being compared to MLE to estimate a second order data which is treated as first order data. The error is being accompanied with IRT model variations (1-PL, 2-PL, and 3-PL) and three samples variations (350, 500, and 2000). As 2 x 3 x 3 combination models, we will have 18 models in result. The results showing that MLR produces smaller standard. But MLE is quite good too when the sample
being used is as big as 2000"
2016
T45841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library