Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Rahman Hakim H.
"Masalah kependudukan adalah salah satu masalah penting yang dihadapi dunia. Hal ini menyebabkan ilmu kependudukan menjadi penting dan dipelajari di seluruh dunia, sehingga muncul istilah-istilah yang beragam.
Sifat unik dan universal bahasa memungkinkan munculnya persamaan dan perbedaan dalam istilah kependudukan berbahasa Prancis dan Indonesia. Dan kenyataan di atas, penelitian mengenai istilah kependudukan ini dilakukan dengan tujuan untuk memerikan perbedaan dan persamaan antaristilah kependudukan berbahasa Prancis dan Indonesia.
Data dikumpulkan dari buku tahunan tentang keadaan penduduk dunia yang diterbitkan oleh UNFPA dalam berbagai bahasa. Penelitian dilakukan terhadap komponen makna istilah dan hubungan makna antaristilah dengan menggunakan metode analisis kontrastif Penelitian dilakukan dalam dua tahap : secara intralingual dan secara interlingual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 72 istilah kependudukan berbahasa Prancis dan 53 istilah kependudukan berbahasa Indonesia, diperoleh 44 istilah berbahasa Prancis dan 37 istilah berbahasa Indonesia yang memiliki persamaan wilayah makaa; serta 6 istilah berbahasa Prancis dan 6 istilah berbahasa Indonesia yang berhubungan secara generik.
Besarnya persentase persamaan wilayah makna (> 50%) menunjukkan bahwa permasalahan kependudukan yang dihadapi negara-negara berbahasa Prancis tidal( jauh berbeda dengan Indonesia. Munculnya istilah berbahasa Prancis yang memiliki hubungan generik dengan istilah berbahasa Indonesia menunjukkan bahwa di setiap negara, pendekatan terhadap suatu masalah berbeda-beda, tergantung pada masing-masing negara. Hal ini mempengaruhi makna istilah. Istilah-istilah tertentu mengalami perluasan atau penyempitan makna."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S14517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Keumala
"ABSTRAK
Dewasa ini bahasa digunakan oleh masyarakat dunia dalam segala aspek kehidupan manusia, terutama dalam memperluas cakrawala budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Setiap bahasa di dunia memiliki kekhasan tersendiri, yang dapat membedakannya dengan bahasa_-bahasa lain. BP dan BI adalah dua bahasa yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh karena kedua bahasa itu berasal dari rumpun bahasa yang berbeda, dan juga oleh faktor geografis. Namun dengan kenyataan ini apakah masih ada kemungkinan persamaan di antara kedua bahasa tersebut? Penelitian fungsi keterangan cara BP dan BI ini akan mengungkapkan hal tersebut.
Dalam penelitian ini, penekanan analisis adalah pada bentuk dan posisi unsur pengisi fungsi keterangan cara BP dan BI, sehingga metode yang digunakan adalah analisis kontrastif teoritis. Untuk memerikan fungsi keterangan cara BP dan BI digunakan konsep-konsep seperti satuan sintaksis dan otonomi sintaksis.
Hasil analisis menunjukkan bahwa fungsi keterangan cara BP dan BI memiliki perbedaan sekaligus persamaan dari segi bentuk dan dari segi posisi.Perbedaan posisi unsur-unsur pengisi fungsi keterangan cara BP yang mempunyai bentuk yang sama ataupun yang berada dalam kalimat yang memiliki verba yang sama, disebabkan oleh jenis verba (V.tr atau V.Intr) dan juga oleh bentuk verba (bentuk sederhana atau bentuk gabungan) pengisi predikat kalimat. Sementara itu dalam BI,
perbedaan posisi hanya disebabkan oleh jenis verba pengisi predikat kalimat, dan tidak oleh bentuk verbanya. Hal ini disebabkan dalam BI tidak dikenal sistem verba gabungan.
Selaniutnya, kesamabangunan hanya dipenuhi oleh sebagian kecil unsur-unsur yang dibandingkan, yaitu beberapa unsur tertentu berupa sintem, berupa sintagma, dan berupa klausa.
Akhirnya, skripsi ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam linguistik umum khususnya sintaksis, dan dalam linguistik terapan seperti penerjemahan dan pengajaran bahasa.

"
1990
S14390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Widhawati H.
"Penelitian mengenai ujaran perintah BP dan padanannya dalam BI bertujuan untuk menunjukkan bentuk padanan ujaran perintah BP dalam bahasa Indonesia. Sumber data terdiri dari lima karya bahasa Prancis serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode penelitian korpus. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori-teori dalam wawasan terjemahan, semantik, dan sintaksis.
Dari wawasan terjemahan terdiri dari teori perpadanan dalam terjemahan yang mencakup perpadanan tekstual dan kesejajaran bentuk serta tentang probabilitas perpadanan; dari wawasan semantik terdiri dari, teori tentang perintah dan klasifikasi ujaran perintah; dan dari wawasan sintaksis terdiri dari teori mengenai tipe kalimat.
Dari 134 data ujaran perintah yang terkumpul diklasifikasikan atas: suruhan, permintaan, larangan, ajakan/bujukan, nasihat, harapan, dan izin. Kemudian dari segi bentuk kalimat yang mengungkapkan ujaran perintah tersebut, data dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: ujaran perintah yang diungkapkan dengan kalimat imperatif dan ujaran perintah yang diungkapkan dengan kalimat non-imperatif.
Setelah menganalisis penerjemahan ujaran perintah BP dan melihat padanannya dalam BI, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. Ujaran perintah BP semuanya mendapat padanan berupa ujaran perintah juga dalam BI. Berdasarkan klasifikasi ujaran perintah, semua jenis ujaran perintah BP mendapat padanan yang sama dalam BI. Dari segi bentuknya, ujaran perintah BP sebagian besar diungkapkan dengan kalimat imperatif dan padanannya dalam BI sebagian besar juga diungkapkan dengan kalimat imperatif BI.
Ujaran perintah BP yang diungkapkan dengan kalimat non-imperatif terdiri dari kalimat deklaratif dan kalimat interogatif. Ujaran perintah yang berbentuk kalimat deklaratif mendapat padanan dalam BI berupa ujaran perintah yang diungkapkan dengan kalimat deklaratif dan imperatif. Sedangkan yang berbentuk kalimat interogatif semuanya mendapat padanan dengan bentuk yang sama dalam BI."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S16169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inez Trisetyawaty Sukirno
"ABSTRAK
Bahasa dapat menjembatani interaksi satu masyarakat atau bangsa dengan yang lain. Untuk dapat berkomunikasi dengan penutur bahasa lain, seorang penutur suatu bahasa harus mempelajari bahasa asing. Oleh karena itu pengajaran bahasa asing makin berkernbang dan salah satu tujuannya adalah menanamkan kemampuan berkomunikasi.
Arcipel (1982) yang terdiri dari 3 jilid, marupakan salah satu buku ajar yang berancangan komunikatif. Karma masih terbilang baru, maka banyak hal yang dapat diteliti,salah satu yang menarik adalah ha1-hal yang berhubungan dengan penggunaan unsur bahasa di dalam komunikasi. Unsur bahasa yang diteliti adalah adjektiva kualifikatif, karena dalam bahasa Perancis penggunaan adjektiva kualifikatif khas, dalam arti dapat mengalami perubahan bentuk dapat menduduki berbagai fungsi serta memiliki makna yang beragam. Melihat kenyataan itu, menarik untuk diteliti penggunaan adjektiva kualifikatif dalarn berbagai konteks, untuk melihat kekayaan makna yang terkandung di dalamnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Archipe1 1 rnenampilkan adjektiva kualifikatif yang cukup beragam dalam hal penggunaannya, bentuk dan makna.
Selain itu, dalam Archipel I, lebih dari separuh adjektiva kualifikatif muncul tidak memadai. Hal itu menunjukkan adjektiva kualifikatif yang dianggap penting untuk diajarkan sedikit jumlahnya.
Secara umum dapat dikatakan, sebagai buku tingkntan dasar, Archipe1 I menampilkan cukup banyak adjektiva kualifikatif. Hal itu merupakan salah satu penunjang dalam pengajaran kemampunn berbahasa Perancis.

"
1990
S14340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juni Wulandari
"Skripsi ini bertujuan untuk memerikan pola struktur yang terbentuk oleh kata majemuk verbal yang disusun oleh verba manger secara rinci, menemukan dan memerikan pola struktur baru yang dibentuknya serta menemukan dan memerikan perubahan aktualisator nominal yang dapat terjadi dalam KMV tertentu.
Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan. Data diperoleh dari 3 buah kamus yaitu Dictionnaire des Expressions et Locutions, Le Bouquet des Expressions Imagees dan Larousse Dictionnaire de la Langue Francais : Lexis.
Teori yang digunakan sebagai alat analisis adalah teori mengenai monem, sintem, pola struktur kata majemuk dan frase dari Martinet.
Hasil analisis menunjukkan bahwa KMV-KMV yang disusun oleh verba manger membentuk pola struktur yang sangat bervariasi. Dari 48 data yang ada, terbentuk 16 pola struktur yang berbeda, 3 pola di antaranya merupakan pola struktur KMV yang sesuai dengan yang telah dikemukakan Martinet, dan 13 pola lainnya adalah pola struktur KMV yang baru. Hasil analisis juga menunjukkan adanya kemungkinan digantinya aktualisator nominal dalam KMV-KMV tertentu tanpa mengubah makna KMV tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S14314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danihar Irawati Is. Gunawan
"Pembahasan deskriptif sufiks nominalisator bahasa Perancis dilakukan karena jumlah dan macamnya yang banyak, di mana setiap macam memiliki satu nilai atau lebih. Deskripsi ini bertujuan untuk memerikan macam macam sufiks nominalisator tersebut dan nilai yang dimiliki oleh setiap macamnya. Pembahasan sufiks nominalisator ini dilakukan berdasarkan teori linguistik aliran fungsional, khususnya yang menyangkut morfologi. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan kamus ekabahasa Petit Robert 1, Dictionnaire de ia Langue Francaise. Sufiks nominalisator yang dapat bergabung dengan verba ada 17 buah, dengan adjektiva hanya 3 buah dan dengan keduanya ada 14 buah. Hasilnya menunjukkan bahwa pembentukan nomina melalui proses afiksasi atau derivasi, cenderung terjadi pada verba. Penambahan sufiks nominalisator pada sebuah verba dapat menghasilkan bermacam-macam nilai, dan nilai terbanyak adalah nilai tindakan. Dari 33 sufiks nominalisator yang ada, sufiks nominalisator, yang produktif adalah sufiks nominalisator -ment mencapai jumlah 1024 (18.08%)."
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Cecilia Hegi
"ABSTRAK
Setiap bahasa bersifat universal dan sekaligus bersifat unik. Yang dimaksud dengan universal adalah bahwa setiap bahasa memiliki sifat-sifat umum yang ada pada bahasa lain. Sedangkan yang dimaksud dengan unik adalah bahwa setiap bahasa memiliki sistem yang khas yang tidak harus ada dalam bahasa lain. Itu sebabnya bahasa yang satu berbeda dengan bahasa yang lain. Tetapi, selain ada perbedaan di antara dua bahasa, terdapat persamaan. Misalnya, leksem bahasa Francis yang suku kata terakhirnya -te dan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya -tas yang memiliki kemiripan dalam hal bentuk dan bunyinya. Secara umum, leksem-leksem yang memiliki kemiripan bentuk dan bunyi, seperti acceptabilite-akseptabilitas, faulte-fakultas, musicalite-musikalitas dan sebagainya, dianggap memiliki makna yang sama. Ternyata, makna dari leksem acceptabilite berbeda dengan makna dari leksem akseptabilitas. Untuk melihat persamaan dan perbedaan makna dari leksem bahasa Prancis yang suku kata terakhirnya -te dan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya -tas, digunakan anal isis komponen makna.
Dari perbandingan makna dari leksem-leksem tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Tidak semua leksem bahasa Prancis yang suku kata terakhirnya -te memiliki makna yang sama dengan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya _tas walaupun memiliki kemiripan bentuk dan bunyinya. Leksem bahasa Prancis yang suku kata terakhirnya -te dan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya -tas bersifat monosemis atau polisemis. Pada umumnya, leksem bahasa Prancis memiliki makna yang lebih banyak (polisemis) dibandingkan dengan leksem bahasa Indonesia. Ada beberapa leksem yang maknanya berbeda sama sekaii.

"
1990
S14430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda
"Skripsi ini berisi tentang sebuah studi penerapan teori penyusunan definisi. Pesatnya perkembangan bidang otomotif di Indonesia yang tidak didukung oleh kamus yang berisi istilah otomotif beserta definisinya mendorong disusunnya skripsi yang bertujuan untuk memperoleh definisi istilah otomotif dalam bahasa Prancis dan bahasa Indonesia bagi orang yang awam dalam bidang itu. Hasilnya, 25 istilah otomotif dalam bahasa Prancis dan 33 istilah dalam bahasa Indonesia berhasil dibuatkan definisinya dengan berpedoman pada teori definisi Jacqueline Picoche yang dituangkan dalam Precis de lexicologie francaise (Paris: 1977)."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S14317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reany Nur Komaria
"Salah satu tujuan dari pengajaran bahasa asing adalah menanamkan kemampuan berkomunikasi. Dalam rangka memilih kata-kata yang penting untuk diajarkan, telah dilakukan penelitian yang menghasilkan daftar kata yang lazim disebut Le Francais Fondamen_tal Ier dan 2eme Degre (1959). Sampai dewasa ini, daftar itu digunakan sebagai sumber materi untuk menyusun buku pelajaran Bahasa Prancis bagi orang asing.
Archipel (1982) yang terdiri dari 3 jilid adalah satu di antara buku-buku yang menitikberatkan pada kemampuan berkomunika_si. Buku itu sebenarnya disusun tidak berdasarkan FF, tetapi ber_dasarkan daftar lain yang lebih mengutamakan fungsi-fungsi komu_nikasi, yaitu Un Niveau-Seuil (1979). Meskipun demikian, setelah diamati ternyata Un Niveau-Seuil banyak memuat kosakata yang sama dengan yang ada dalam FF. Melihat kenyataan itu, menarik untuk diteliti hubungan antara FFI dan Al, khususnya mengenai verba.
Hasil penelitian, menunjukkan bahwa Al menampilkan verba cu_kup bervariasi, baik dari segi bentuk, jenis, dan makna. Selain itu, lebih dari separuh verba FF1 digunakan dalam A1, dan jumlah verba yang muncul secara memadai sebanding dengan yang muncul secara kurang/tidak memadai. Tampaknya semua itu demi menunjang pengajaran kemampuan berkomunikasi."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S14489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Endah Lestari
"ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Penyusunan Daftar Istilah Dwibahasa Bidang Selam Rekreasi ini pada dasarnya merupakan sebuah praktik penyusunan kamus.
Teori umum penyusunan kamus dan teori kamus dwibahasa digunakan sebagai dasar penyusunan daftar istilah selam.
Karena belum adanya padanan istilah selam Prancis dalam kosakata Indonesia, diusulkan istilah-istilah selam barn balk yang berupa padanan maupun parfrase.
Istilah kemudian disusun berdasarkan topik dan aifabet. Gambar peralatan selam juga dimasukkan ke dalam daftar istilah untuk mempermudah pemakaian.
Hasil penelitian ini diharapkan selain dapat memperkaya kosakata Indonesia di bidang oiahraga selam, juga dapat digunakan oleh komunitas penyelam dan pemandu wisata selam Indonesia.

"
2001
S14554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>