Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustinus Yosef Sugianto
"Dalam setiap kegiatan automasi perpustakaan, dua hal pokok yang harus dilakukan ialah merancang format cantuman dan memilih perangkat lunak yang sesuai untuk menangani format cantuman tersebut. Kegiatan automasi perpustakaan akan lebih berdaya guna bila format cantuman yang digunakan memungkinkan pelaksanaan tukar-menukar data antar perpustakaan. Indonesia telah menyusun format komunikasi untuk digunakan sebagai sarana tukar-menukar data bibliografi antar perpustakaan, yang disebut INDOMARC. Di bidang perangkat lunak, UNESCO telah menyebarkan MICRO CDS/ISIS secara cuma-cuma kepada lembaga yang tidak mencari keuntungan. Perangkat lunak ini merupakan sistem simpan dan temu kembali informasi umum, yang secara khusus dirancang untuk tata laksana pangkalan data non-numerik. Dengan pertimbangan keadaan ini banyak perpustakaan di Indonesia akan memanfaatkan perangkat lunak ini. Bertolak dalam dua kenyataan tersebut itulah penelitian ini dilaksanakan. Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat sejauh mana MICRO CDS/ISIS dapat menangani format INDOMARC. Analisis dilakukan atas struktur format INDOMARC dan struktur pangkalan data Micro CDS/ISIS. Dalam praktek dicoba penyusunan pangkalan data bibliografi dalam format INDOMARC dengan perangkat lunak Micro CDS/ISIS. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur data dalam Micro CDS/ISIS lebih sederhana daripada struktur format INDOMARC, yaitu bahwa dalam Micro CDS/ISIS tidak terdapat indikator dan keterulangan subruas. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa perangkat lunak Micro CFDS/ISIS dapat digunakan untuk menangani format INDOMARC, tetapi dengan kompromi bahwa indikator dituliskan pada subruas 1 dan 2, dan keterulangan subruas dituliskan sebagaimana keterulang an ruas."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartadi Wibowo
"ABSTRAK
Buku bacaan anak merupakan alat/sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan anak dalam hal informasi, rekreasi, juga untuk memenuhi kebutuhan penemuan tokoh identifikasi, serta untuk mengembangkan minat anak. Sebagai bacaan anak, komik dan buku bergambar (picture books) adalah berdiri sendiri. Banyak pendapat yang pro dan kontra mengenai komik sebagai bacaan anak. Namun satu hal yang tidak dapat dipungkiri ialah, daya tarik komik sangat besar (lebih besar) dibanding daya tarik bacaan bergambar. Daya tarik komik dapat dimanaatkan untuk menarik minat baca anak-anak, sebagai pembaca pemula, dengan catatan ; diperlukan seleksi yang baik, antara lain dengan memperhatikan materi cerita, segi bahasa, bentuk dan ukuran huruf pada teks, serta kejelasan gambar. Bacaan bergambar memang dipersiapkan untuk konsumsi anak-anak. Namun bias mengungguli komik dalam hal daya tarik tehadap pembacanya, yaitu anak-anak. Untukitulah, maka buku bacaan bergambar ini dapat dipakai sebagai alternative komik, dan perlu penyebaran yang lebih luas(merata), serta harga yang lebih murah atau paling tidak setara dengan harga komik, yang relatif lebih murah.

"
1985
S15291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damopolii, M.G. Korompot
"Penelitian mengenai peranan bahan pandang dengar khususnya overhead projector/transparansi sebagai media komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar telah dilakukan di Sekolah Menengah Laboratorium IKIP Jakarta dan Jakarta International School dengan tujuan untuk memperoleh gambaran sejauh mana bahan pandang dengar khususnya OHP/transparansi digunakan di kedua sekolah tersebut. Penelitian dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, serta pendekatan dengan pimpinan dan petugas bahan pandang dengar, guru dan murid meliputi pengadaan koleksi, jenis koleksi, pencatatan/pengkatalogan, penyimpanan, pemeliharaan, peminjaman dan pemanfaatannya dalam kegiatan belajar mengajar. Pemakaian media pandang dengar dalam pendidikan memperbesar efisiensi dan efektifitas belajar serta menyegarkan suasana kelas. OHP paling banyak digunakan karena cocok untuk hampir semua mata pelajaran, mudah penanganannya dan tidak mahal. Agar tidak ketinggalan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, maka: 1. Perpustakaan sekolah perlu mengembangkan perpustakaannya menjadi pusat media (MEDIA CENTRE). 2. Pemerintah melalui Pusat Pembinaan Perpustakaan perlu meningkatkan usahanya dengan pengadaan media pandang dengar dan menambah anggaran rutin untuk pengembangan perpustakaan sekolah."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djarot Setiawan
"Skripsi ini merupakan penelitian terhadap tata letak ruang perpustakaan di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang selesai dibangun pada tahun 1980. Pembahasan skripsi dititikberatkan pada pentingnya hubungan ruangan dengan alur kerja pengolahan bahan pustaka, alur kegiatan pemakai perpustakaan serta penempatan perabot dan perlengkapan perpustakaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa pandangan tentang tata letak ruang perpustakaan perguruan tinggi serta kemungkinan penerapannya di Indonesia. Disamping itu penelitian ini juga dimaksudkan sebagai evaluasi terhadap tata letak ruang gedung perpustakaan Unika Atma Jaya dikaitkan dengan fungsinya sebagai perpustakaan yang semakin lama dituntut berkembang sesuai dengan kemampuan universitas tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tata letak ruang perpustakaan di Unika Atma Jaya kurang mendukung jalannya kegiatan pengolahan bahan pustaka, karena ruangan-ruangan yang berkaitan dengan kegiatan ini tidak terletak pada lantai yang sama, sementara lift buku tidak tersedia di perpustakaan tersebut.
Bila ditinjau Bari segi kegiatan pemakai perpustakaan, maka tata letak ruang yang ada sekarang juga kurang praktis. Ruang Baca dan ruang koleksi referens yang dibuka sampai malam terdapat di lantai atas dan jauh dari ruang masuk. Demikian pula dengan luas perpustakaan yang sangat terbatas, mengakibatkan sulitnya pengaturan ruangan serta perabot dan perlengkapan perpustakaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kiranya dapat ditempuh dengan jalan pengadaan bahan mikro pada masa yang akan datang. Atau mungkin dengan memindahkan koleksi untuk tingkat sarjana ke fakultas masing-masing, sehingga perpustakaan hanya untuk koleksi mahasiswa tingkat prasarjana saja. Hal ini dilakukan mengingat sangat sulit memperluas gedung perpustakaan Unika Atma Jaya karena terbatasnya tanah yang tersedia pada lokasi kampus; sedangkan peningkatan gedung ke atas dirasakan tidak mungkin, sebab baik pondasi maupun konstruksi gedung memang telah dirancang hanya untuk bangunan berlantai tiga seperti yang ada sekarang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S15236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pahmi Sulaiman
"ABSTRAK
Foto sudah merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kegiatan penerbitan majalah. Pesan-pesan yang sulit disampaikan melalui tulisan dapat diatasi dengan menggunakan foto sebagai mediumnya. Foto yang dimuat dalam majalah dapat pula menjadi daya tarik bagi pembaca untuk membeli majalah. Karena foto yang menjadi ilustrasi majalah dapat mengurangi rasa bosan bagi orang yang membaca majalah. Pentingnya kehadiran foto dalam kegiatan penerbitan majalah mengakibatkan kegiatan pengumpulan dan penanganannya sebagai koleksi menjadi penting pula. Sebagai salah satu kebutuhan pokok, foto harus ditangani secara serius. Setiap foto yang dikumpulkan dan disimpan harus bisa ditemukan kembali apabila suatu saat diperlukan. Untuk itu sarana temu kembali: berupa katalog atau indeks sangat diperlukan. Dalam skripsi ini saya mencoba meninjau pelaksanaan pengindeksan foto yang dilakukan di perpustakaan Majalah Berita Mingguan TEMPO. Hasil penelitian yang saya lakukan dari bulan Mei sampat dengan Juli 1988 menunjukkan bahwa dua perangkat indeks foto yang dimiliki TEMPO: Indeks Foto TIME dan Indeks Foto biasa (baca: foto karya wartawan TEMPO dan foto dari kantor-kantor berita) dapat disatukan. Tidak perlu lagi ada indeks yang manual karena kedua indeks dapat diolah dengan komputer. Pemakaian tajuk subjek yang berbahasa alami pada indeks foto biasa terbukti menimbulkan berbagai istilah yang tidak terkendali. Kesi mpulan lain adalah bahwa majalah TIME diindeks fotonya karena berdasar anggapan bahwa majalah tersebut sudah mapan. Berita atau tulisan yang dimuat TIME sering sama atau diikuti oleh majalah-majalah lain, sehingga pemakai yang mencari foto majalah lain dapat menggunakan indeks foto TIME. Berdasarkan kesimpu1an- kesimpulan tersebut saya menyarankan untuk kedua indeks foto yang dimiliki TEMPO dijadikan satu, sehingga penelusuran foto dapat dilakukan sekali jalan. Pengindeksan foto TIME yang merupakan langkah maju dalam usaha pustakawan TEMPO meningkatkan pelayanan kepada pemakai perpustakaan perlu dilanjutkan. Terhadap pemakaian tajuk subjek yang berbahasa alami, saya menyarankan agar segera disusun tesaurus. Caranya adalah dengan memanfaatkan kosa kata yang sudah ada menjadi tesaurus. Tesaurus tersebut hanya untuk dipakai pada saat penelusuran dilakukan.

"
1989
S15416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library