Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Rachmah Vellarine
"Skripsi ini membahas modal sosial dalam kasus ijime dalam manga Tomodachi Gokko karya Reiko Momochi. Metode yang digunakan adalah deskripsi analisis, yaitu penulis mendeskripsikan data yang ada dan menganalisisnya dengan konsep dan gagasan modal sosial. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah modal sosial merupakan elemen terpenting dalam kasus ijime dalam manga Tomodachi Gokko karena keberadaannya dapat menentukan apakah seseorang dapat terlepas atau bahkan terhindar dari peran sebagai korban ijime.

The focus of this final paper for undergraduate program research is to know and analyze social capital that exist in the school bullying activities ijime in Japan comic book by Reiko Momochi ldquo Tomodachi Gokko rdquo . Researcher descripted research data and analyzed it with concept and notions of social capital. The result of this research is that social capital is the most important element in school bullying activities ijime in this comic book because it plays the role to determine wether individual could become the victim or even eliminate the possibility of individual becoming the victim. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmasatiti Laksmi Paramastri
"Ras campuran Jepang adalah salah satu kelompok minoritas dalam masyarakat Jepang. Terhitung sampai tahun 2013, sekitar 1 dari 49 bayi yang lahir di Jepang merupakan ras campuran Jepang. Meskipun demikian, sebagian besar masyarakat Jepang masih menganggap Jepang adalah negara dengan masyarakat homogen yang hanya memiliki satu etnis. Hal ini menyebabkan ras campuran Jepang kerap dipandang sebagai orang asing. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan identitas ras campuran Jepang di masa sekarang dengan menganalisis subjek-subjek dalam film dokumenter Hāfu: The Mixed-Race Experience in Japan (2013) yang disutradarai oleh Megumi Nishikura dan Lara Perez Takagi. Penelitian ini menggunakan konsep Hybrid Identity milik Laurel D. Kamada. Analisis dijabarkan secara deskriptif dengan melihat cuplikan keseharian para subjek ras campuran Jepang dan wawancara yang diliput dalam film dokumenter tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga aspek Hybrid Identity yang ditemukan dalam film dokumenter, yaitu identitas yang dibentuk dari perbedaan, identitas yang dibentuk dari percampuran, dan identitas yang dapat berubah.

Mixed-race Japanese is one of the minority groups in Japanese society. As of 2013, around one in 49 babies born in Japan are of mixed heritage. However, majority of Japanese people still consider Japan a country of homogeneous society that only has one ethnicity. Because of this, mixed-race Japanese often being viewed as foreigners. The objective of this research is to explain the identity of present-day mixed-race Japanese by analyzing the subjects of the documentary film Hāfu: The Mixed-Race Experience in Japan (2013), directed by Megumi Nishikura and Lara Perez Takagi. Laurel D. Kamada`s concept of Hybrid Identity is used to answer the objective. The analysis is explained descriptively by examining the daily life footage of the documentary film subjects and interviews covered in the documentary. The findings of this research showed that there are three aspects of the Hybrid Identity found in this documentary: identity shaped by differences, identity shaped by mixing, and identity that can change
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Monika Apriyanti
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh imaji kawaii pada produk Miniso Store Indonesia terhadap konsumerisme mahasiswi Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui imaji kawaii yang direpresentasikan melalui produk Miniso dan menganalisis imaji kawaii memegaruhi konsumerisme mahasiswi Universitas Indonesia. Analisis penelitian ini menggunakan teori kawaii yang dikemukakan oleh Sharon Kinsella, serta teori mengenai konsumerisme yang digagas oleh Stearns. Penelitian ini bersifat mix-methods, dengan tahap deskriptif dan interpretatif phenomenologi analysis (IPA) dalam mengamati persepsi. Responden yang terlibat sebanyak 137 orang, yaitu mahasiswi Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini ditemukan pengaruh imaji kawaii pada konsumerisme.

This study discusses about the influence of kawaii image of Miniso Store Indonesia products on the consumerism behavior among female students in the University of Indonesia. The aims of this study are to determine the kawaii image represented through Miniso products and to analyze the influence of kawaii image on the consumerism behavior among female students in the University of Indonesia. This study uses Sharon Kinsellas theory of kawaii and Searss theory of consumerism to analyze. This is a mix-methods study, using descriptive and interpretive phenomenological analysis (IPA) to observe perceptions. The respondents of this study are 137 female students in the University of Indonesia. The result of this study finds the influences of kawaii image on consumerism behavior as follows: self fulfillment, excessive consumption, and conspicuous consumption."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deswina Kirana Putri
"Skrisi ini akan membahas mengenai antropomorfisme yang ada pada yuru-kyara Prefektur Yamaguchi, Choruru. Teori yang digunakan adalah teori bentuk antropomorfisme menurut DiSalvo, Gemperle, dan Forlizzi. Di dalam penelitian ini ditemukan bahwa antropomorfisasi pada Choruru memfasilitasi pengkonstruksian citra positif pemerintah daerah Prefektur Yamaguchi di mata masyarakat. Citra positif yang ingin dibentuk yakni pemerintahan yang bersahabat dan membaur dengan masyarakat, memperhatikan dan mengakomodasi perkembangan pariwisata dan ekonomi lokal, menghargai partisipasi dan peran aktif masyarakat, serta mendukung berlangsungnya acara-acara di dalam maupun luar Prefektur Yamaguchi.

This research will discuss about anthropomorphism reflected in Yamaguchi Prefecture`s yuru kyara, Choruru. DiSalvo, Gemperle, and Forlizzi`s types of anthropomorphic form theory will be used to explain the phenomenon. This thesis found that anthropomorphism in Choruru acted as a positive images construction instrument for Yamaguchi Prefecture government. The positive images the institution wish to construct are friendly, blend in with the citizens, concern and accomodate the development of local tourism and economy, respect citizens`active participations, as well as support events inside and outside the prefecture."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wina Diane Sari
"ABSTRAK
Pasar doujinshi merupakan sebuah tren yang berkembang di kalangan fans di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan. Pasar doujinshi merupakan bentuk dari budaya partisipatif yang menaungi fans untuk memiliki peran sebagai produser kebudayaan. Dalam budaya doujin, sebagian besar fans menciptakan karya turunan berdasarkan karya yang telah ada sebelumnnya, khususnya manga, anime, dan game. Lima tingkatan aktivitas fandom dalam budaya partisipatsi yang dicetuskan oleh Henry Jenkins dipakai untuk menganalisis hubungan antara pasar doujinshi di Indonesia, perilaku konsumsi produk bajakan oleh fans di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa mesikpun doujinshi adalah produk unofficial, fans sebagai konsumen lebih memilih untuk membeli doujinshi dan bentuk fan merchandise lainnya daripada produk bajakan.

ABSTRACT
Doujinshi market has been a trend in recent years among Indonesian fans. It is a form of participation culture where fans also have roles as cultural producer. In doujin culture, majority of fans create derivative works based on existing works, especially manga, anime, and games. Henry Jenkins rsquo five levels of fandom activity in participatory culture are used to analyze the correlation between doujinshi market in Indonesia, and counterfeit goods consumption behavior by Indonesian fans. This research found that despite doujinshi is also a form of unofficial product, fans as consumer prefer to buy doujinshi and other form of fan merchandises rather than buying counterfeit products. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Khairunnisa
"ABSTRAK
Perkembangan virtual idol di Jepang selama dua dekade terakhir membawa virtual idol Hatsune Miku pada kepopuleran internasional yang belum pernah diraih virtual idol sebelumnya. Sebagai virtual idol, Hatsune Miku tampil dalam konser di hadapan ribuan penggemar setiap tahunnya. Tugas akhir ini akan membahas aspek-aspek hiperrealitas yang dibentuk Hatsune Miku di dalam konsernya yang diadakan di Jepang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori simulacra oleh Jean Baudrillard dengan fokus pada konsep hiperrealitas. Dari analisis yang telah dilakukan, penelitian ini menemukan bahwa Hatsune Miku menciptakan hiperrealitas bagi penggemarnya sebagai hasil dari simulasi. Hiperrealitas tersebut kemudian disalahartikan sebagai kenyataan bagi penggemarnya.

ABSTRACT
The development of virtual idol in Japan in the last two decades has taken virtual idol Hatsune Miku to international popularity that had never been reached by virtual idols before. As a virtual idol, Hatsune Miku performs in concerts in front of thousands of fans each year. This final paper will discuss the aspects of hiperreality formed by Hatsune Miku in her concerts in Japan. The theory that will be used in this research is the theory of simulacra by Jean Baudrillard, focusing on the concept of hiperreality. From the analysis that had been done, this research found that Hatsune Miku creates hiperreality as a result of simulation. That hyperreality is then misinterpreted as reality by her fans."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Kanya Niramaya
"Laki-laki herbivora atau dikenal dengan istilah bahasa Jepangnya, yaitu sōshokukei-danshi adalah sebuah analogi yang digunakan untuk mendeskripsikan laki-laki muda Jepang yang tidak aktif dalam menjalin hubungan asmara. Laki-laki herbivora merupakan topik yang muncul pada perbincangan sehari-hari, kerap dibahas oleh berbagai media massa dan media sosial. Fenomena ini juga dikaji dalam ranah akademik, seperti penelitian Deacon (2013) dan Kotani (2013) yang membahas laki-laki herbivora di daerah urban Jepang. Berdasarkan teori ekosistem, perbedaan lingkungan antara daerah rural (pedesaan) dan urban (perkotaan) dapat mempengaruhi karakteristik individu. Oleh karena itu, untuk memperoleh gambaran mengenai representasi karakteristik laki-laki herbivora di Jepang secara utuh, perlu dilakukan penelitian laki-laki herbivora di daerah rural. Berdasarkan hasil analisis atas kajian pustaka dan wawancara, ditemukan bahwa laki-laki herbivora di daerah rural memiliki karakteristik personalitas, perilaku, dan tampilan fisik yang berbeda dari laki-laki herbivora di daerah urban. Karakteristik tersebut adalah (i) bersifat terbuka, (ii) bersifat apa adanya, (iii) tidak sengaja berpenampilan feminin agar disukai perempuan, dan (iv) memiliki keinginan untuk menikah.

Herbivore men or known as sōshokukei-danshi in the Japanese language, is an analogy to describe young Japanese men who are not active in pursuing romance. Herbivore men is a topic that appears in daily conversations, often discussed by various mass media and social media. This phenomenon is also studied in the academic realm, such as research by Deacon (2013) and Kotani (2013), which discuss herbivore men in urban areas of Japan. Based on ecosystem theory, environmental differences between rural and urban areas can affect individual characteristics. Therefore, to obtain a complete picture of Japanese herbivore men's characteristics, it is necessary to conduct research on herbivore men in rural areas. Analysis of literature review and interviews shows that herbivore men in rural areas have different personality, behavior, and physical appearance characteristics from herbivore men in urban areas. These characteristics are (i) open-minded, (ii) honest and sincere, (iii) not intentionally looking feminine to be liked by women, and (iv) having the desire to get married.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sava Ainaya Madjid
"Tugas akhir ini membahas mengenai representasi subkultur menhera yang terlihat dalam budaya populer berupa karya musik. Dalam penelitian ini, digunakan metode analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyarankan bahwa sebagai subkultur, menhera memungkinkan individu untuk mengekspresikan emosi dan rasa yamu (病む; sakit), mengkomunikasikan pengalaman mereka dengan self-injury, ikizurasa (生きづらさ; pain of living) dan gangguan mental, serta membentuk komunitas yang saling mendukung. Karya musik Takayan merepresentasikan menhera secara keseluruhan, mencakup mereka yang mencari kesehatan mental dan mereka yang menunjukkan manifestasi subkultur menhera. Proses representasi dilakukan melalui penggunaan bahasa yang berkaitan dengan menhera, baik berupa kata maupun tanda visual. Dengan karya musiknya, selain mewakili menhera, Takayan memberikan afirmasi, pengakuan, pemberdayaan, dan dukungan bagi pendengarnya.

This final project discusses the representation of the menhera subculture in music as a product of popular culture. The research utilizes qualitative descriptive data analysis method. The findings suggest that as a subculture, menhera enables individuals to express emotions and feelings of yamu (病む; suffering), communicate their experiences with self-injury, ikizurasa (生きづらさ; pain of living), and mental disorders, as well as form supportive communities. Takayan's music represents menhera as a whole, encompassing those seeking mental health and those exhibiting manifestations of the menhera subculture. The process of representation is achieved through the use of language related to menhera, with words and visual symbols. Through their music, Takayan not only represents menhera but also provides affirmation, acknowledgement, empowerment, and support to their listeners."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Akbar
"Penyematan label pahlawan pada tokoh fiksi dewasa ini mulai mengalami pergeseran sebagaimana telah munculnya istilah anti hero dalam karya fiksi. Pergeseran dalam penyematan label pahlawan ini juga ditemukan dalam narasi gim Crisis Core: Final Fantasy VII. Penyematan label pahlawan pada suatu tokoh dalam narasi ini dinilai kurang cocok bahkan tidak menyematkan label pahlawan pada tokoh yang dinilai lebih cocok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wacana kepahlawanan dalam gim Crisis Core: Final Fantasy VII (2007) di antara dua tokoh major menggunakan konsep kepahlawanan dan dasar model tindakan heroik oleh Franco et.al (2011) sebagai kerangka teori, serta metode analisis teks dan metode interpretasi komposisi visual sebagai alat analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana kepahlawanan yang ditawarkan di dalam Crisis Core sangat mengacu pada kekuatan fisik dan kemampuan bertarung dibandingkan perilaku etis, serta kedua tokoh mencerminkan jenis kepahlawanan yang berbeda, yang pertama mencerminkan kepahlawanan abad pertengahan yang cenderung mengandalkan kekuatan fisik, yang kedua mencerminkan kepahlawanan modern yang cenderung mementingkan kesejahteraan orang lain sebelum dirinya.

The labeling of heroes in fictional characters these days took a shift as the term anti hero was introduced. The shift of labeling of heroes has also been found in a video game narrative of Crisis Core: Final Fantasy VII. The labeling of heroes on a character in the narrative have seen unwise, in fact the more suitable character to be labeled as heroes does not happened in the narrative. This study aims to analyze the discourse on heroism between two major characters in Crisis Core: Final Fantasy VII RPG game using concept of heroism and elementary model of heroic action by Franco et.al (2011) as theoretical framework, and text analysis method as well as visual composition interpretation methods as analytical tool. This study finds that Crisis Core presents the concept of heroism refers to physical strength and fighting ability rather than ethical behavior. Also the characters represents two different heroism, the first one represents medieval kind of heroism who utilize physical strength in order to obtain the hero title, the second one represent modern kind of heroism who put others before himself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Esther Angelica
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan representasi unsur - unsur subculture geng motor Jepang Bosozoku yang terdapat pada manga karya Ken Wakui, yaitu Tokyo Revengers. Dalam karya seni populer Jepang, sering kali terdapat unsur – unsur budaya Jepang yang bertujuan mempromosikan budaya tersebut atau sekedar menambah daya tarik karya tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi pada manga Tokyo Revengers yang kemudian dianalisis menggunakan teori Representasi menurut Stuart Hall (1997) dan didukung oleh konsep kebudayaan Koentjaraningrat (2013). Hasil penelitian yang diperoleh adalah ditemukannya unsur - unsur geng motor Jepang Bosozoku dalam manga Tokyo Revengers mulai dari seragam, struktur organisasi, kegiatan, hingga kendaraan yang mereka gunakan.

This study aims to find a representation of the elements of the Japanese motorcycle gang subculture Bosozoku contained in Ken Wakui's manga, Tokyo Revengers. In Japanese popular art, there are often elements of Japanese culture that aim to promote the culture or simply add to the appeal of the work. The study used a qualitative method by observing the Tokyo Revengers manga which was then analyzed using the Representation theory according to Stuart Hall (1997) and supported by the cultural concept of Koentjaraningrat (2013). The results of the research obtained are the discovery of elements of the Japanese motorcycle gang Bosozoku in the Tokyo Revengers manga ranging from uniforms, organizational structures, activities, to the vehicles they use."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>