Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dahlia Silvana
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997
899.22 DAH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Wahyu Hidayat
"

Naskah Serat Wirid Riwayat Jati merupakan naskah jenis piwulang beraksara Jawa, yang berbentuk gancaran atau prosa. Naskah tersebut merupakan koleksi perpustakaan Reksa Pustaka, Pura Mangkunegaran, Surakarta. Teks berisi berbagai ajaran mistik Islam kejawen. Hal tersebut membuka peluang untuk mengkaji hubungan intertekstualitas dengan teks-teks yang diduga menjadi teks acuannya atau hipogram. Teks yang diduga menjadi hipogram Serat Wirid Riwayat Jati, antara lain Serat Wirid Hidayat Jati, Wirid Para Wali, Serat Panatagama dan Suluk Malang Sumirang. Kajian tentang hubungan intertekstualitas dalam naskah-naskah bergenre piwulang mistik belum banyak dilakukan. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan. Pertama, pendekatan filologi untuk menyajikan edisi teksnya. Kedua, kajian intertekstualitas untuk menganalisis bentuk keterkaitan antarteks dalam naskah. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terungkap bahwa bentuk transformasi teks-teks hipogram pada naskah Serat Wirid Riwayat Jati terdiri atas empat bentuk, yakni ekspansi, modifikasi, ekserp, dan konversi. Selain itu, terungkap posisi naskah Serat Wirid Riwayat Jati dalam kepustakaan naskah mistik sebagai naskah sintesis dan ideologi penulis teks dalam menciptakan naskah tersebut.


Serat Wirid Riwayat Jati manuscript is a piwulang script that literated Javanese and presented in prose. This script was showed as a collection of Reksa Pustaka library in Pura Mangkunegaran, Surakarta. The script text contained variety of Javanese Islamic mystical teachings. That was open up oppurtunities to examine relationship between intertextuality and texts that were alleged to be reference or hypogram such as Serat Wirid Hidayat Jati, Wirid Para Wali, Serat Panatagama, and Suluk Malang Sumirang. The study of intertextuality relationships in mystical piwulang script has not been widely carried out.  This study used two approaches which were a philological approach to present the text edition and intertextuality study to analyze text linkage on the script. Based on final analysis result, there were four hypogram text transformation that was found on Serat Wirid Riwayat Jati script, such as expantion, modification, ekserp and convertion. In addition, it revealed that manuscript position in the mystical text literature as a synthetic text and the writer ideology in creating the manuscript.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Diautami
"Skripsi ini membahas kalimat tanya Bahasa Jawa Kuna. Pertama-tama penulis membaca, mencari, dan mengumpul data berupa kalimat tanya yang ada pada teks Ādiparwa dan Wirataparwa. Penulis juga mengumpulkan refrensi yang membahas mengenai kalimat tanya Bahasa Jawa Kuna. Temuan kalimat tanya yang ada pada teks Ādiparwa dan Wirataparwa akan dibahas menggunakan teori sintaksis dan ditunjang oleh beberapa referensi yang membahas kalimat tanya Bahasa Jawa Kuna. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam Bahasa Jawa Kuna terdapat 4 jenis kalimat tanya, yaitu kalimat tanya, konfirmatoris, altenatif, informatif dan tidak langsung. Selain itu, pada kalimat tanya konfirmatoris terdapat konstituen takarin yang berfungsi meminta penegasan melalui penegasian. Pada kalimat tanya informatif, kata tanya selalu berada di awal kalimat dan menduduki fungsi Predikat.

This thesis discusses about introgative sentences in Old Javanese. First, the authors read, searched, and collected data of the introgative sentence in the Ādiparwa and Wirataparwa texts. The authors also collected the references which discusses about introgative sentences. The results of the introgative sentences in Ādiparwa and Wirataparwatext will be discussed using syntac theory and supported with others reference which discussed about introgative sentences in Old Javanese. In Old Javanese showed that there are four varians of introgative sentences, there are confirmative introgative-sentence, alternative, informative, and indirect introgative-sentence. Beside that, in confirmative question there is contituenttakarin which function propose to confirmation in negation ways. In informative questions, the introgative-prounouns are always in the first sentence and occupied the Predicate function."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Nur Sholikin
"Skripsi ini merupakan penelitian terhadap naskah Kanjeng Ratu Beruk . Naskah Kanjeng Ratu Beruk merupakan naskah kuno koleksi Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia berkode LS-9 KS-7. Naskah tersebut berbentuk macapat, beraksara Jawa dan berisi tentang kisah Rara Beruk yang menjadi istri Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, yaitu Pakubuwana III. Tujuan penelitian ini adalah menyajikan suntingan teks Kanjeng Ratu Beruk supaya bisa dibaca oleh masyrakat masa kini. Penelitian ini menggunakan metode landasan dengan metode penyuntingan edisi standar. Hasil penelitian ini adalah suntingan teks Kanjeng Ratu Beruk serta menyajikan sinopsis cerita dari teks Kanjeng Ratu Beruk.

This thesis is a research on the text of Kanjeng Ratu Beruk. Kanjeng Ratu Beruk manuscript is an ancient manuscript which collection of Central Library of Universitas Indonesia coded LS 9 KS 7. The Manuscript was formed of macapat, written in Javanese alphabet and contains a story of Rara Beruk who became the wife of the King of Surakarta Hadiningrat Kingdom, namely Pakubuwana III. The purpose of the research is to present the text edits Kanjeng Ratu Beruk to be read by society. This research used the foundation method with standard edition editing method. The result of this research is text editing of Kanjeng Ratu Beruk manuscript, and also present a synopsis of Kanjeng Ratu Beruk story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S68692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Agus Fuat
"ABSTRAK
Tatiek Indriany Putri Sala selanjutnya disingkat TIPS merupakan novel Jawa karangan Any Asmara, yang dikelompokkan ke dalam roman panglipur wuyung. Genre sastra ini berkembang tahun 1960-an hingga awal dasawarsa 1970-an dengan ciri-ciri 1 ditulis dengan media bahasa yang mudah dipahami khalayak luas, 2 cerita disajikan dengan cara sederhana, 3 kisah yang ditampilkan umumnya dibumbui dengan peristiwa-peristiwa sensasional erotik, dan 4 sampul novel mengedepankan gambar natural realisme yang eksotis. Any Asmara dikenal sebagai pengarang, angkatan perintis, sangat produktif, ikut membangun tumbuh suburnya roman panglipur wuyung. Pada umumnya roman panglipur wuyung bertema percintaan. Sebagai suatu karya sastrawan yang disegani, apakah TIPS juga memiliki tema percintaan sebagaimana kecenderungan roman panglipur wuyung. Jika benar, bagaimana unsur-unsur instrinsik lain ikut mendukung dan membangun tema, dan bagaimana kaitan antara tema percintaan dalam TIPS bila dikaitkan dengan norma percintaan orang Jawa tradisional. Untuk menjawabnya, penelitian ini bertolak pada teori struktural dan mencoba mengaitkannya dengan karya sastra klasik Jawa Candrarini karya R.Ng. Ranggawarsita.

ABSTRAK
Tatiek Indriany Putri Sala also known as TIPS is a Javanese novel by Any Asmara, which is grouped into the romance of panglipur wuyung. The genre of this literature work was developed since 1960s to early decade of 1970s with several characteristics 1 it is written by language tools which are easy to universally understand 2 the story is presented by a simple method 3 the story shown is generally illustrated with erotic sensational episodes 4 the cover of the novel shows a picture of natural exotic realism. Any Asmara is known as the pioneer 39 s generation author. She is very productive and also helps in developing the romance of panglipur wuyung. Generally, the romance of panglipur wuyung 39 s theme is about love. As one of literature work that people honour, does TIPS also have a theme about love and romance just as panglipur wuyung does If it is true, how do other intrinsic elements support and develop the theme Also, how is the connection between the theme of romance in TIPS with the traditional norm of Javanese romance In order to answer these questions, this research is based on structural theory and tries to connect with classical literature work of Javanese Candrarini by R.Ng. Ranggawarsita."
2017
S68793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rohman
"Penelitian ini membahas mengenai kebebasan eksistensial manusia dalam teks Suluk Kasampurnan Jati yang merupakan kumpulan teks dalam Serat Suluk Warna-Warni. Teks tersebut dialihaksarakan dan diterjemahkan oleh Mohamad Wahyu Hidayat pada tahun 2020. Suluk Kasampurnan Jati memuat ajaran penyatuan dengan Tuhan melalui pemahaman manusia menggunakan rasa. Rasa atau dalam teks ini disebut sebagai “rahsa” merupakan kata kunci bagi manusia untuk dapat merasakan kebersatuan dengan Tuhan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan konsep eksistensialisme Kierkegaard (1813-1855). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutika Paul Ricouer yang lebih mengutamakan keintensionalitasan teks. Kasampurnan Jati berisi tahap eksistensi religius manusia dengan mengutamakan rasa sebagai keotentikan subjektif manusia untuk memahami kebersatuan dengan Tuhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam teks Suluk Kasampurnan Jati berisi tahap eksistensi religius manusia mengutamakan rasa sebagai keotentikan subjektif manusia untuk memahami kebersatuan dengan Tuhan. Ajaran Suluk Kasampurnan Jati dapat digunakan sebagai suatu pengendalian diri dari berbagai macam tren dan informasi di era modern.

This research discusses human existential freedom in the text of Suluk Kasampurnan Jati, which is a collection of texts in Serat Suluk Warna-Warni. The text was transliterated and translated by Mohamad Wahyu Hidayat in 2020. Suluk Kasampurnan Jati contains the teaching of unification with God through human understanding using rasa. Rasa or in this text referred to as "rahsa" is the key word for humans to be able to feel unity with God. This research uses a qualitative descriptive method with the concept of existentialism of Kierkegaard (1813-1855). The approach used in this research is Paul Ricouer's hermeneutics which prioritizes the intensionality of the text. Kasampurnan Jati contains the stage of human religious existence by prioritizing taste as human subjective authenticity to understand unity with God. The results of this study show that the text of Suluk Kasampurnan Jati contains the stage of human religious existence by prioritizing taste as human subjective authenticity to understand unity with God. The teachings of Suluk Kasampurnan Jati can be used as a self-control from various trends and information in the modern era."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Athaalia Rananur Salsabilla
"Dari zaman ke zaman, jodoh merupakan suatu konsep yang berkaitan erat dengan kehidupan umat manusia. Perspektif berbeda perihal jodoh tergantung oleh kebudayaan yang memengaruhinya seringkali tergambarkan dalam karya sastra yang ada pada masing-masing zaman. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tradisi sati tentang jodoh dalam Kakawin Sumanasantaka. Untuk menjawab permasalahan tersebut, digunakan metode Close Reading McClennen, Teori Semiotika Roland Barthes (1964), serta didasari pemahaman tentang tradisi sati dalam Hindu dan konsep satya dalam budaya Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tradisi sati tentang jodoh dalam Kakawin Sumanasantaka, memberikan wawasan pengetahuan baru terkait konsep jodoh pada era Jawa kuno dan menjadi pijakan bagi penelitian karya sastra era Jawa Kuno lainnya. Sumber data yang dikaji dalam penelitian ini yakni teks Kakawin Sumanasantaka berbahasa Jawa Kuno edisi teks Peter Worsley, S. Supomo, Thomas Hunter, dan Margaret Fletcher pada tahun 2013 dengan judul “Mpu Monaguna's Sumanasantaka: An Old Javanese Epic Poem, its Indian Source and Balinese Illustrations”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analitis dengan semiotik sastra dan melalui tahapan close reading McClennen. Teori yang dijadikan landasan adalah Teori Semiotika oleh Roland Barthes (1964), pemahaman tentang tradisi sati oleh John Stratton Hawley (1994), serta konsep satya merujuk kepada Bhavabhakti dan Pañ ca Satya. Setelah dilakukan analisis, ditemukan bahwa tradisi sati yang ada dalam Kakawin Sumanasantaka merupakan penggambaran dari dasyabhava dan kantabhava, serta merupakan bentuk dari penerapan satya mitra.

From time to time, soulmate is a concept that is closely related to human life. Different perspectives on soulmates depending on the culture that influences them are often depicted in literary works of each era. This study’s research question concerns how the sati tradition relates to the concept of soulmate expressed in Kakawin Sumanasantaka. To answer this problem, McClennen’s Close Reading method and Roland Barthes’s Semiotic Theory (1964) was used alongside the understanding of the sati tradition in Hinduism and the concept of satya in Javanese culture. This study aims to reveal the sati tradition in regards to the concept of soulmate in Kakawin Sumanasantaka, provide new knowledge regarding the concept of soulmate in the ancient Javanese era and become a basis for other ancient Javanese literary research. The primary data in this study is the Kakawin Sumanasantaka text written in Old Javanese language text edition by Peter Worsley, S. Supomo, Thomas Hunter, and Margaret Fletcher in 2013 with the title "Mpu Monaguna's Sumanasantaka: An Old Javanese Epic Poem, its Indian Source and Balinese Illustrations''. This research uses qualitative descriptive analytical methods alongside literary semiotics and McClennen’s close reading. The theories used as basis are the Semiotic Theory by Roland Barthes (1964), the understanding of the sati tradition by John Stratton Hawley (1994), alongside the concept of satya referring to Bhavabhakti and Pañca Satya. This study found that the existing sati tradition in Kakawin Sumanasantaka is a depiction of dasyabhava, and kantabhava, also is a form of applying satya mitra."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Dian Lestari
"Tulisan ini membahas tentang hakikat kekuasaan tokoh Semar dalam pagelaran wayang lakon Bathara Kala Tundhung-Surya Ndadari karya Ki Manteb Sudarsono. Lakon Bathara Kala Tundhung-Surya Ndadari menjadi pertimbangan dalam melakukan penelitian ini karena merupakan lakon yang unik yaitu lakon ruwat dan lakon cerita Mahabharata yang disatukan melalui kehadiran kuasa tokoh Semar dalam satu pagelaran wayang oleh Ki Manteb Sudarsono. Masalah utama dalam penelitian adalah bagaimana hakikat kekuasaan tokoh Semar dirumuskan dalam lakon Bathara Kala Tundhung-Surya Ndadari. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan hakikat kekuasaan Semar sebagai pemegang kuasa keutamaan dalam lakon Bathara Kala Tundhung-Surya Ndadari. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif yang bertujuan untuk menggali dan menguraikan hakikat kekuasaan tokoh Semar, dengan peneliti sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data penelitian. Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerangka konsep menurut Etika Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakikat kekuasaan tokoh Semar adalah kekuasaan yang melekat pada status dan perannya sebagai pamong Pandawa, status sebagai danyang tanah Jawa melalui perannya dalam melakukan ruwatan, serta peran sebagai dewa yang menggagalkan ujian Batara Guru terhadap Pandawa dalam perang Baratayuda. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hakikat kekuasaan tokoh Semar berkaitan dengan status dan perannya sebagai upaya untuk menghilangkan segala ancaman dari kekuasaan keangkaramurkaan, mengembalikan kuasa keburukan pada tempatnya, dan menjaga kestabilan dunia serta alam semesta, Memayu hayuning bawana.

This paper discusses the essential of Semar Power in the wayang play entitled Bathara Kala Tundhung-Surya Ndadari. The play Bathara Kala Tundhung-Surya Ndadari was taken into consideration in conducting this research because it is a unique play, namely the Ruwat play and the Mahabharata story play which were united through the experience of the presence of Semar characters in a wayang play by Ki Manteb Sudarsono. The main problem in this research is how the essence of Semar Power is formulated in Batara Kala Tundhung-Surya Ndadari. This study aims to formalize Semar's power as the holder of the superiority of power in the play Bathara Kala Tundhung-Surya Ndadari. This research is a qualitative descriptive study with an objective approach that aims to explore and describe the essential of Semar power by the researcher as the main instrument in data collection. The conceptual framework used in this research is a conceptual framework according to Javanese Ethics. The results of this study indicate that essence of Semar Power is power attached to the status and role above as a pamong of Pandawa, the status as danyang of the land of Java through assistance in carrying out ruwatan, and the role of a god who thwarts the Batara Guru test for Pandawa in Baratayuda. Based on this research, it can be stated that the power of Semar is related to the status and role to eliminate all threats over the power of rage, restore the evil power to its place and maintain the stability of the world and the universe, Memayu hayuning bawana."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Anggita Sari
"Penelitian ini mengkaji naskah Wulang Utami Tigang Prakawis (selanjutnya disingkat: WUTP). WUTP merupakan naskah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan kode koleksi NB 816. Satu dari tiga ajaran dalam WUTP membahas mengenai kebahagiaan. Pembahasan mengenai kebahagiaan dipilih karena ketiga ajaran yang terkandung dalam teks WUTP memiliki keterkaitan dengan kebahagiaan. Namun, standar kebahagiaan mengalami perbedaan makna sesuai dengan kebudayaan yang melingkupinya. Oleh karena itu, masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana kebahagiaan berdasarkan perspektif kebudayaan Jawa dalam teks WUTP? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebahagiaan dalam perspektif kebudayaan Jawa yang dikemukakan dalam teks WUTP sebagai salah satu perspektif dari naskah kuno Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode dan langkah kerja filologi serta dikaitkan dengan teori kebutuhan Abraham Maslow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kebahagiaan dimaknai sebagai hal utama, diketahui banyak orang, dapat digapai dengan usaha, serta memiliki keterkaitan dengan kebutuhan; (2) Tingkatan kebutuhan Maslow dapat dicapai dengan pemenuhan faktor-faktor kebahagiaan dalam WUTP; dan (3) Kebahagiaan yang disampaikan dalam teks WUTP merupakan gambaran ideal mengenai kebahagiaan pada paruh pertama abad ke-20. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dinyatakan bahwa teks WUTP merupakan ideologi yang memaknai kebahagiaan memiliki keterkaitan dengan kebutuhan pokok manusia.

This study examines the text of Wulang Utami Tigang Prakawis (WUTP). WUTP is a manuscript collection of National Library of Indonesia with the collection code, NB 816. One of the three teachings of WUTP discusses on happiness. Happiness was chosen because all of the teachings in the WUTP text are related to it. However, happiness has different meaning depends on the culture. The main problem in this study is how is happiness based on the WUTP text? The purpose of this study is to find out happiness in the perspective of Javanese culture which is stated in the WUTP text. Qualitative study is applied in this study with the use of philological work methods and the needs theory by Abraham Maslow. The results indicate that: (1) Happiness is a main thing, well-known, achieveable, and has relationship with needs. (2) Maslow's hierarchy of needs can be achieved by fulfilling the happiness factors in the WUTP text, and (3) Happiness in the WUTP text is an ideal picture of happiness in the first half of the 20th century. Based on the results, it can be states that the WUTP text is an ideology that interprets happiness as relating to basic human needs."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Jingqing, Yang
"Tesis ini berisi pembahasan mengenai mitos dewa-dewi padi dari tiga negara Asia Tenggara-Thailand, Indonesia dan Filipina untuk menemukan mengapa dan bagaimana agama Hindu-Buddha mempengaruhi teks-teks mitos dewa-dewi padi di Asia Tenggara dan lingkungan sosial setempat. Penelitian ini adalah penelitian perbandingan dan diteliti dengan teori interdisipliner, teori akulturasi dll. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa mitos dewa-dewi Sri yang beredar di Asia Tenggara merupakan cerita rakyat asli. Isinya terus diperkaya setelah agama Hindu-Buddha masuk ke Asia Tenggara. Hal ini tidak hanya memperkuat keanekaragaman budaya Asia Tenggara, tetapi juga mendorong perkembangan masyarakat pertanian dengan diintegrasikan sebagai kearifan pertanian lokal. Pada era globalisasi, pertanian tradisional menghadapi dampak industrialisasi dan modernisasi, sehingga lingkungan alam tercemar. Kearifan pertanian Asia Tenggara dengan filsafat Hindu-Buddha harus ditelusuri dan dipromosikan untuk mewarisi metode penanaman padi yang tradisional. Hal ini tidak hanya dapat mewariskan dan melindungi budaya pertanian tradisional, tetapi juga dapat mendorong keharmonisan antara manusia dan alam, penggunaan sumber alam secara berkelanjutan.

This thesis contains a discussion of the myths of rice goddesses from three Southeast Asian countries - Thailand, Indonesia and Philippines to discover why and how Hindu-Buddhist religion influenced mythical texts of rice gods in Southeast Asia and the local social environment. This research is a comparative research, researched with interdisciplinary theory, acculturation theory etc. The result of this research is that the myths of Sri gods circulating in Southeast Asia are indigenous folk tales. Its contents continued to be enriched after Hindu-Buddhist religion entered Southeast Asia. This not only strengthens the cultural diversity of Southeast Asia, but also encourages the development of agricultural communities by integrating it as local agricultural wisdom. In the era of globalization, traditional agriculture is facing the impacts of industrialization and modernity, so that the natural environment is polluted. Southeast Asian agricultural wisdom with Hindu-Buddhist philosophy should be traced and promoted to inherit traditional rice cultivation methods. This can not only pass on and protect traditional agricultural culture, but can also promote harmony between nature and humanity, sustainable use of natural resources."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>