Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Arvin Imamsatria Widijanto
"Studi ini menyelidiki hubungan kompleks antara jam kerja dan gejala depresi di kalangan karyawan di Indonesia, dengan menggunakan data dari gelombang keempat dan kelima RAND Indonesian Family Life Survey (IFLS). Dengan fokus khusus pada berbagai kelompok sosial ekonomi dan demografi, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan yang signifikan dalam literatur yang ada dengan memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana jam kerja mempengaruhi kesehatan mental dalam konteks sosial budaya dan ekonomi yang unik di Indonesia serta mencoba mengatasi masalah kausalitas terbalik (yang sebagian besar diabaikan dalam studi lain di Indonesia). Analisis ini menggunakan model regresi logit untuk memeriksa efek deviasi dari rata-rata jam kerja sektoral terhadap gejala depresi, dengan perhatian khusus pada hubungan non-linier. Temuan utama menunjukkan hubungan kurva berbentuk “U” untuk kelompok utama dan subkelompok perempuan, yang mana penyimpangan dari rata-rata jam kerja awalnya mengurangi gejala depresi tetapi secara signifikan meningkatkannya setelah melewati ambang tertentu. Untuk subkelompok usia 15-25 tahun dan subkelompok pendapatan “miskin”, hubungan kurva eksponensial positif diamati, menunjukkan bahwa gejala depresi meningkat lebih tajam dengan penyimpangan dari rata-rata jam kerja. Temuan ini menekankan pentingnya intervensi dan kebijakan kesehatan mental yang ditargetkan, dengan mempertimbangkan perubahan sosial ekonomi yang lebih luas yang dapat mempengaruhi kesehatan mental.
This study investigates the complex relationship between working hours and depressive symptoms among employees in Indonesia, utilizing data from the fourth and fifth waves of the RAND Indonesian Family Life Survey (IFLS). With a specific focus on various socioeconomic and demographic groups, this research aims to fill a notable gap in existing literature by providing a nuanced understanding of how working hours impact mental health within the unique socio-cultural and economic context of Indonesia and while attempting to address reverse causality issues (mostly glossed over in other studies in Indonesia). The analysis employs a logit regression model to examine the effects of deviations from sectoral average working hours on depressive symptoms, with particular attention to non-linear relationships. Key findings indicate a U-shaped curve relationship for the main group and female subgroup, where deviations from average working hours initially reduce depressive symptoms but significantly increase them beyond a certain threshold. For the 15-25 age subgroup and “poor” income subgroup, a positive exponential curve relationship is observed, indicating that depressive symptoms increase more sharply with deviations from average working hours. These findings underscore the importance of targeted mental health interventions and policies considering broader socio-economic changes that may impact mental health."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Angelika Kayla Amandita
"This study investigates the impact of the Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) on Indonesia's agricultural exports to Japan, focusing on how tariff reduction or eliminations under the agreement influence Indonesia’s agricultural exports. Utilizing a gravity model and Difference-in-Difference (DiD) method, the findings reveal that while tariff reductions are crucial for enhancing trade, the anticipated benefits of IJEPA on Indonesia’s overall agricultural exports may not be immediately evident. However, the agreement has shown a positive and significant impact on the export of raw agricultural products, suggesting that Indonesia could benefit from focusing on these goods. This highlights the need for addressing non-tariff measures, improving export infrastructure, and leveraging the comparative advantages offered by IJEPA to boost raw agricultural exports to Japan.
Penelitian ini menganalisis dampak Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) terhadap ekspor agrikultur Indonesia ke Jepang, dengan fokus pada bagaimana penghapusan atau penurunan tarif dalam perjanjian tersebut mempengaruhi ekspor agrikultur Indonesia ke Jepang. Penelitian ini menggunakan model gravity dan metode Difference-in-Difference (DiD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pengurangan tarif sangat penting untuk meningkatkan perdagangan, manfaat yang diharapkan dari IJEPA terhadap ekspor agrikultur Indonesia mungkin tidak segera terlihat. Namun, perjanjian tersebut menunjukkan dampak positif dan signifikan terhadap ekspor produk agrikultur mentah, yang mengindikasikan bahwa Indonesia dapat mengambil manfaat dengan fokus pada produk-produk ini. Hal ini menekankan perlunya mempertimbangkan hambatan non-tarif (non-tariff measures), meningkatkan infrastruktur ekspor, dan memanfaatkan keunggulan komparatif yang ditawarkan oleh IJEPA untuk meningkatkan ekspor produk agrikultur mentah ke Jepang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Deasma Hazel
"Kesetaraan gender menjadi isu yang diperjuangkan secara terus menerus. Salah satu aspek yang menjadi indikator evaluasi apakah kesetaraan gender sudah diterapkan adalah adanya fenomena kesenjangan upah antar gender. Studi ini bertujuan untuk melihat persistensi kesenjangan upah antar gender dengan menggunakan data Sakernas 2022 serta variasi kesenjangan antar gender yang terjadi di antara sektor industri, tempat tinggal, dan tipe kontrak. Pada tahun 2022, ditunjukkan bahwa gender kesenjangan upah antar gender di Indonesia meningkat dibanding dengan tahun 2010, baik pada daerah pedesaan maupun perkotaan. Selain itu, secara keseluruhan, kesenjangan upah antar gender bervariase antar sektor dengan tertinggi terdapat pada sektor perdagangan besar, eceran, reparasi dan perawatan mobil sedangkan sektor dengan kesenjangan upah terendah adalah sektor keuangan, asuransi, dan real estat. Hal yang sama terjadi pada daerah perkotaan. Namun, jika dilihat pada daerah pedesaan, sektor pengangkutan, pergudangan, informasi dan komunikasi memiliki kesenjangan upah tertinggi, sementara sektor aktivitas kesehatan manusia dan aktivitas sosial memiliki kesenjangan upah terendah.
Gender equality has become an ongoing campaign years after years. One aspect that serves as an indicator of whether gender equality has been implemented is the phenomenon of the gender wage gap. This research aims to examine the persistence of the gender wage gap phenomena, using the data from Sakernas 2022. Additionally, this study also displays the variations of gender wage gap between sectors, areas, and employment types. The result indicates that Indonesia showed a wider gender wage gap in 2022, compared to 2010, in both rural and urban areas. Overall, the highest gender wage gap was found in the wholesale, retail trade, and motor vehicle repair and maintenance sectors, while the sector with the lowest wage gap was the finance, insurance, and real estate sectors. The same pattern was observed in urban areas. However, in rural areas, the transportation, warehousing, information, and communication sector had the highest wage gap, while the human health and social work activities sectors had the lowest wage gap."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kevin Andhika Pratama
"Dampak perubahan iklim menjadi lebih parah dari waktu ke waktu. Maka dari itu, negara-negara harus menerapkan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi untuk menunda pemanasan global. Boyce (2018) berpendapat bahwa kebijakan nilai ekonomi karbon (carbon pricing) cost-effective untuk pengurangan emisi dalam jangka pendek dan cost-reducting dalam jangka panjang. Namun penerapan kebijakan tersebut dapat menimbulkan risiko tambahan terhadap perekonomian yang disebut risiko transisi. Dengan menggunakan model ARDL-ECM yang direplikasi dari Aiello & Angelico (2022) dan model prediksi emisi dari Nguyen et al. (2021), penelitian ini menganalisis dampak implementasi kebijakan tersebut terhadap rasio NPL. Dalam skenario iklim dengan risiko transisi paling tinggi dari NGFS Phase IV, rasio NPL akan meningkat hingga 0,91 poin persentase dibandingkan dengan level di awal, ceteris paribus. Meskipun secara statistik dan komparatif, dampaknya tidak terlalu besar dibandingkan dengan krisis ekonomi lainnya, pemerintah Indonesia harus menerapkan kebijakan penetapan harga karbon dengan sangat hati-hati serta melakukan beberapa kebijakan tambahan untuk meminimalkan risiko transisi dari penerapan kebijakan tersebut.
As climate change effects become more severe from time to time, countries would have to implement mitigation and adaptation measures to delay global warming. Boyce (2018) argued that the carbon pricing policy is cost-effective for emission reduction in the short-run and cost-reducing in the long-run. However, such policy implementation could create an additional risk to the economy called the transition risk. Using the ARDL-ECM model replicated from Aiello & Angelico (2022) and the emission prediction model from Nguyen et al. (2021), this research analyzes the policy implementation's impact on the NPL ratio. In the most high transition risk climate scenarios from NGFS Phase IV, the NPL ratio would increase up to 0.91 percentage points compared to the initial level, ceteris paribus. While statistically and comparatively, the impact is benign compared to other economic crises, the Indonesian government should proceed to implement carbon pricing policy with extreme caution along with extra measures to minimize the transition risk from the policy implementation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aurelia Julia Irvana
"ASEAN terkenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah sehingga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ekonominya serta menawarkan potensi besar untuk memperluas dan mendiversifikasi ekspornya, tetapi masih terdapat pertanyaan mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi proses tersebut. Gagasan mengenai diversifikasi suatu negara didasarkan pada argumen bahwa spesialisasi akan menyebabkan ketergantungan dan kerentanan dalam ekspor sebuah negara (Prebisch & Singer, 1950). Melalui analisis mendalam terhadap data panel dinamis dengan menggunakan system GMM (Generalized Method of Moments), penulis menemukan bahwa Penanaman Modal Asing, inflasi, dan PDB (Produk Domestik Bruto) mempunyai hubungan positif signifikan terhadap diversifikasi ekspor, sedangkan hubungan negatif ditemukan dalam keterbukaan perdagangan. Di sisi lain, penelitian ini tidak menemukan adanya signifikansi statistik antara nilai tukar dan diversifikasi ekspor. Secara keseluruhan, robustness yang dikonfirmasi oleh pengujian Hansen dan Arellano-Bond menggarisbawahi keandalan pendekatan system GMM dalam menangkap dinamika diversifikasi ekspor. Data penelitian diperoleh dari empat negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand yang akan disebutkan dengan nama ASEAN-4 untuk penyederhanaan.
ASEAN is known for its abundant natural resources which have greatly contributed to its development and offer great potential for expanding and diversifying its exports, but questions linger regarding the variables affecting the process. The idea of a country’s diversification lies under the argument that specialization will lead to dependency and vulnerabilities in a country’s export (Prebisch & Singer, 1950). Through a rigorous analysis of dynamic panel data using system GMM (Generalized Method of Moments), the author finds that Foreign Direct Investment (FDI), inflation, and GDP (Gross Domestic Product) have a significant positive relationship with export diversification, while a negative relationship is found in trade openness. On the other hand, this study does not uncover any statistical impact of exchange rate to export diversification. Overall, the robustness confirmed by Hansen and Arellano-Bond tests underscores the reliability of the System GMM approach in capturing the intricate dynamics of export diversification. The data is obtained from four countries, namely Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand, which will be mentioned by the name ASEAN-4 for simplification purposes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Irfan Catur Wibowo
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis efek trade agreement melalui tarif preferensi dan Non Tariff Measure (NTM) terhadap kinerja ekspor perusahaan palm oil dan produk turunannya. Objek penelitian terdiri dari empat negara China, India, Malaysia dan Pakistan pada periode 2012-2021. Metode estimasi menggunakan Poisson Pseudo Maximum Likelihood (PPML). Hasil estimasi menunjukkan dampak dari penurunan tarif preferensi sebesar 1 poin persentase dapat meningkatkan nilai ekspor perusahaan sebesar 2.07%, peningkatan jumlah kumulatif SPS (Sanitary and Phytosanitary) di negara importir sebesar 1% dapat meningkatkan nilai ekspor perusahaan sebesar 1.93%, dan peningkatan jumlah kumulatif TBT (Technical Barriers to Trade) di negara importir sebesar 1% dapat meningkatkan nilai ekspor perusahaan sebesar 1.82%.
This study aims to analyze the effects of trade agreements through preferential tariffs and Non Tariff Measure (NTM) on the export performance of palm oil companies and their derivative products. The research object consists of four countries China, India, Malaysia and Pakistan in the period 2012-2021. The estimation method uses Poisson Pseudo Maximum Likelihood (PPML). The estimation results show that the impact of a decrease in preference tariffs by 1 percentage point can increase the company's export value by 2.07%, an increase in the cumulative number of SPS (Sanitary and Phytosanitary) in importing countries by 1% can increase the company's export value by 1.93%, and an increase in the cumulative number of TBT (Technical Barriers to Trade) in importing countries by 1% can increase the company's export value by 1.82%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library