Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Pustakawan Indonesia, 1996
R 020.622 598 IKA p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Pustakawan Indonesia, 1997
R 020.622 598 IKA p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fajar
"Indikator kinerja perpustakaan adalah pernyataan numerik, simbol, atau verbal yang diperoleh dari statistik dan data perpustakaan yang digunakan untuk memberi ciri terhadap kinerja sebuah perpustakaan dan menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran indikator kinerja dapat digunakan untuk membandingkan kinerja satu perpustakaan dari waktu ke waktu, maupun membandingkan beberapa perpustakaan, atau di antara unit-unit kerja pada satu perpustakaan dengan tugas yang setara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan memperbandingkan tingkat kinerja layanan perpustakaan dan informasi pada Kelompok Layanan Bahan Pustaka Baru dan Kelompok Layanan Bahan Pustaka Langka di Perpustakaan Nasional RI. Hal itu dilakukan melalui pengukuran indikator kinerja berdasarkan ISO 11620-1998 tentang indikator kinerja perpustakaan.
Indikator kinerja ditentukan dan dipilih yang berkaitan dengan layanan perpustakaan yaitu: Persentase Judul yang Diminta dalam Koleksi; Median Waktu Temu Kembali Dokumen dari Koleksi Tertutup; Tingkat Ketepatan Jawaban yang Diberikan; Tingkat Keberhasilan Penelusuran Melalui Katalog Judul; Tingkat Keberhasilan Penelusuran Melalui Katalog Subyek; Tingkat Penggunaan Fasilitas dirinci menjadi 4 sub indikator: Tingkat Penggunaan Kursi. Tingkat Penggunaan Meja Baca, Tingkat Penggunaan Monitor OPAC, dan Tingkat Penggunaan Mesin Fotokopi.; serta Tingkat Keterisian Kursi.
Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan teknik penelitian survei. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2004. Subjek penelitian ini adalah pengguna Layanan Bahan Pustaka Baru dan Layanan Bahan Pustaka Langka. Sampel penelitian pada pengguna Layanan Bahan Pustaka Baru sebanyak 232 orang dan pengguna Layanan Bahan Pustaka Langka sebanyak 33 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran langsung di lapangan, observasi, penyebaran kuesioner, dan data statistik. Hasil pengukuran dikaji lebih jauh melalui analisis deskriptif dengan melihat keterkaitannya di antara indikator-indikator kinerja.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
  1. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja layanan perpustakaan.
  2. Memberikan masukan yang obyektif bagi manajemen perpustakaan khususnya bidang layanan perpustakaan.
  3. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan agar lebih efektif dan efisien.
  4. Diharapkan dapat mensosialisasikan ISO 11620-1998 kepada lembaga perpustakaan lainnya untuk menggunakan indikator-indikator kinerja yang ada di dalam standar ISO 11620-1998, khususnya untuk mengevaluasi kinerja layanan perpustakaan.

Library performance indicator is statement of numeric, symbol, or verbal which derived from library statistics and data, used to characterize the library performance and describe level of goals attainment that have specified. Performance indicator measurement can be used for comparison of performance over time within the same library, also between some libraries or among work units with equivalent duty from one library.
This research goal was to compare and to measure performance level of information and library service at Service Group of New Book Materials and Service Group of Scarce Book Materials in National Library of Indonesia Republic. That used through of performance indicator measurement to pursuant ISO 11620-1998, about library performance indicators.
Performance indicators selected and determined be relate of library service. Those indicators were Percentage of Required Titles in the Collections; Required Titles Extended Availability; Median Time of Document Retrieval from Closed Stacks; Correct Answer Fill Rate; Title Catalogue Search Success Rate; Subject Catalogue Search Success Rate; Facilities Use Rate, detailed become of 4 indicators: Seat Use Rate, Read Desk Use Rate, OPAC Monitor Use Rate, Copier Use Rate; Facilities Use Rate; and Seat Occupancy Rate.
The research used quantitative method with technique survey. Time of research conducted during of May 2004. Subject of research was consumer of Service Group of New Book Materials and Service Group of Scarce Book Materials. Research sample at Service Group of New Book Materials was 232 people and Service Group of Scarce Book Materials was 33 people. Data was collected through direct measurement in field, observation, questioner, and statistical. Results measurement analyzed through by descriptive analysis and related with other performance indicators.
Benefits from this research was:
  1. Knowing of efficacy and failure level of library service performance.
  2. Giving of objective input for library management specially the library service unit.
  3. Repairing and improving of service quality that to be more effective and efficient.
  4. Have expected to socialize ISO 11620-1998 to other library institution and use performance indicators of ISO 11620-1998, that specially to evaluate library service performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tahsinul Manaf
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1) Penerapan sistem perencanaan dan penyusunan program perpustakaan.
2) Penerapan sistem penganggaran perpustakaan.
3) Peran pimpinan perpustakaan dalam pengambilan keputusan proses perencanaan, penyusunan program dan pengendalian anggaran perpustakaan pada masa.
Subyek penelitian adalah kepala perpustakaan dan pustakawan di lingkungan perpustakaan serta kepala Pusdiklat dan pimpinan proyek PPKP BPPT. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumenter dan wawancara semi terstruktur.
Hasil penelitian menunjukkan:
1) Perencanaan perpustakaan BPPT telah dilakukan sesuai dengan sistem dan mekanisme perencanaan. Perencanaan dilakukan secara bersama-sama antara pustakawan dan pimpinan perpustakaan dengan koordinasi kepala perpustakaan.
2) Penganggaran sebagai suatu siklus dalam perencanaan belum termasuk dalam siklus perencanaan, oleh karena itu anggaran belum berfungsi sebagai alat perencanaan di perpustakaan BPPT, sehingga manajemen perpustakaan sulit melakukan kegiatan dengan langkah yang pasti.
3) Fungsi pengendalian anggaran perpustakaan telah dilakukan dengan baik pada awal kegiatan, selama kegiatan maupun di akhir kegiatan. Sehingga telah memenuhi target fisik maupun pcnyerapan dana yang optimal.
4) Peran kepala perpustakaan dalam memperjuangkan anggaran perpustakaan telah optimal.

The Application System in Planning the Program and the Controlling of the Budget of the Library A Case of Study in the Library of BPPT Jakarta in Term of Year 1998/1999, 1999/2000 and 2000 The objective of research is to comprehend:
1) The Application system or planning and arrangement of the library
2) The Application system of budget controlling of the library
3) The Application system of budgeting for the library
4) The role of the head of library in taking the decision for the planning process, arrangement and controlling the budget of the library programs.
The subjects of the research are the head of Library and the librarian them selves and also the head of Pusdiklat (the education and training center), in the directors of PPKP project of BPPT. Environment of library and the head of training center and the head of project in BPPT.. The data were obtained by documenting and interviewing semi - structured method.
The result of the research shows that
1) The planning of BPPT library has been done according t the planning system and mechanism the planning were carried out by librarian together with the leader of library which coordinated with the head of library.
2) Budgeting performed as s a cycles and the planning not involved in the cycles of panning, there fore the budgeting could not work as a planning instrument in the library of BPPT, as the management of the library is having difficulties in doing its activities convincely.
3) The function of budget controlling in the library has been done very well. Even at the beginning of activity, during the activity till the end of activity. There for it would reach the physical target and the optimal.
4) The role of the head of library in the future in maintaining the budget of the library has been done properly."
2001
T10968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ateng Anwar Darmawijaya
"ABSTRAK
Perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi tidak mungkin menyediakan informasi yang lengkap mencakup berbagai bidang. Hal ini disebabkan keterbatasan dana, koleksi, tenaga dan sarana fisik lainnya. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, para pengelola perpustakaan menyadari perlu adanya kerjasama antar perpustakaan. Maka pada Juli 1971 dibentuk sistem jaringan informasi di Indonesia dalam Workshop mengenai Sistem Djaringan Dokumentasi dan Informasi Ilmiah untuk Indonesia tanggal 22-24 Juli 1971 di Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan - Bandung. Hasil workshop tersebut antara lain menetapkan sistem jaringan informasi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dimana PDII-LIPI bertindak sebagai pusat jaringan. Salah satu realisasi pemanfaatan koleksi bersama dalam sistem jaringan informasi, Bidang Penyebaran Informasi Ilmiah PDII-LIPI melaksanakan kegiatan pelayanan fotokopi artikel majalah ilmiah (jasa silang layan). Kegiatan ini dilaksanakan antar perpustakaan. Dalam kegiatan silang layan, PDII-LIPI bertindak sebagai perpustakaan sumber, perpustakaan yang meminta dan sebagai pusat jaringan IPTEK. Jasa silang layan yang dilaksanakan di PDII-LIPI dikelola oleh tenaga yang cukup dan seimbang dengan kegiatannya, sehingga prosedur atau langkah kerjanya cukup ideal, sederhana dan efesien. Dari 2.952 permintaan masuk pada tahun anggaran 1987/1988, tidak dilayani 1.511 artikel (51%) dan yang dilayani 1.441 artikel (49%). Jumlah permintaan yang dilayani tersebut berasal dari 151 artikel (5%) dengan menggunakan koleksi PDII-LIPI (tersebar dalam 51 judul majalah) dan 1.290 artikel (44%) dengan menggunakan koleksi perpustakaan lain (tersebar dalam 332 judul majalah). Dari 1.441 artikel terdiri dari 26 bidang atau subjek dan berasal dari permintaan 109 perpustakaan/lembaga baik pemerintah maupun swasta. Dari 2.176 permintaan keluar, tidak dilayani 188 artikel (8,6%) dan yang berhasil dilayani 1.988 artikel {91,4%). Jumlah permintaan yang berhasil dilayani tersebut berasal dari permintaan 577 orang, 24 bidang atau subjek, tersebar dalam 450 judul majalah (dari tahun terbit 1895 sampai dengan 1987), dan dilayani oleh 58 perpustakaan/ lembaga baik pemerintah maupun swasta. Silang layan memerlukan waktu pelayanan mulai dari tanggal pemesanan pemakai sampai dengan permintaan diterima kembali pemakai informasi. Kecepatan pelayanan terbanyak berkisar 21-40 hari. Pelayanan tercepat 10 hari, pelayanan terlambat 243 hari. Sedang biaya pelayanan sampai dengan September tahun 1989 (Rp. 500 per-artikel, 1-10 lembar) masih dapat dijangkau semua golongan peminat.

"
1989
S15189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusalina
"ABSTRAK
Pustakawan sebagai suatu profesi ditunjukkan dengan adanya organisasi profesi/asosiasi yang dapat mewakili kepentingan profesinya. Fungsi organisasi profesi ini di antaranya untuk mengembangkan profesi dan status profesi, serta mengembangkan ilmu pengetahuan bidang profesi. Fungsi tersebut dapat tercermin melalui karya tulis yang dicetak dan diterbitkan dalam suatu media.
Salah satu media yang diterbitkan sejak tahun 1992 adalah publikasi bidang perpustakaan yang dikeluarkan oleh Pusat Perpustakaan dan Komunikasi Penelitian (PUSTAKA), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian yaitu Jurnal Perpustakaan Pertanian.
Melalui publikasi ini, semua pustakawan diharapkan akan mendapatkan manfaat yaitu penambahan wawasan dan pengetahuan bidang kepustakawanan (membaca) dan memiliki kesempatan untuk mengemukakan aspirasi/pengetahuannya (menulis). Dengan demikian akan terjalin komunikasi dengan sesama pustakawan atau masyarakat luas, selain mendapatkan manfaat lain berupa penambahan angka kredit bagi pustakawan yang bersangkutan.
Apabila di pandang dari sisi pengelola, saat ini masalah yang paling dirasakan adalah sulitnya mendapatkan naskah yang sesuai dengan misi penerbitan. Namun demikian, perlu pula dipelajari hai-hal yang berhubungan dengan pembaca (pustakawan). Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mengenai persepsi pustakawan terhadap Jurnal Perpustakaan Pertanian, mengidentifikasi karakteristik pustakawan sebagai pembaca Jurnal Perpustakaan Pertanian, mendapatkan gambaran mengenai hal-hal yang melatarbelakangi pustakawan membaca Jumal Perpustakaan Pertanian, dan mempelajari hubungan antara karakteristik pustakawan dengan persepsi mereka tentang Jurnal Perpustakaan Pertanian.
Metode penelitian yang dipergunakan bersifat deskriptif dengan desain korelasi. Sasaran penelitian adalah pustakawan Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian di Bogor, berjumlah 32 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sensus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket dan wawancara, sedangkan teknik analisis datanya adalah analisis statistik non parametrik dengan rumus Spearman (uji korelasi).
Hasil .pengujian hipotesis menunjukkan ada hubungan yang kecil antara karakteristik umur dengan persepsi terhadap penyajian, dan jumlah jurnal yang dibaca dengan isi dan penyajian. Sedangkan karakteristik umur dengan persepsi terhadap isi dan periode penerbitan, jumiah jurnal yang dibaca dengan periode penerbitan, serta karaktersitik pendidikan, jabatan fungsional, golongan/kepangkatan, dan masa kerja, tidak berhubungan secara nyata dengan persepsi pustakawan terhadap isi, penyajian dan periode penerbitan Jurnal Perpustakaan Pertanian.

ABSTRACT
The Perception of Librarians on the Journal of Agricultural Library : A Case Study of The Librarians of The Center for Agricultural Library and Research Communication (PUSTAKA), the Department of Agricultural Library in Bogor A librarian as a profession is pointed on by the existence of the professional organization which can represent the need of its profession is among others to develop the profession and its status, also to develop the science of the professional field. This function can be implied through a writing, which is printed and published in certain media.
One of the media which has been published since the year 1992 is the publication on the library field, published by the Center Agricultural Library and Research Communication (PUSTAKA), Agency for Agricultural which is the Journal of Agricultural Library.
Through this publication, all of the librarians are hoped to get benefit, there are additional scope knowledge of the reference field (reading) and processing the opportunity to purpose the aspiration/the knowledge (writing). So they will make a communication relationship among librarian or society, besides getting other additional benefits in the form of a credit value for the librarians themselves.
If viewed from managerial side, nowadays, the problem which is felt in the difficulty of getting the scripts fit with the publication mission. Nevertheless, it is necessary to learn the things related to the reader (librarians). Due to that, the aims of this research were obtain the perception of the librarian's characteristics as a reader of the Journal Agricultural Library, to get the perception on all the librarian's backgrounds in reading the Journal of Agricultural Library and to study the relationship between the librarian's characteristics about the Journal of Agricultural Library.
The method which was used for the research was descriptive by correlation design. The respondents of this research were the librarians of the Agency for Agricultural Research and Development, the department of Agricultural in Bogor consisting of 32 persons. The sampling technique were conducted the through a questionnaire and interview, whereas the data analysis technique used was non-parametric statistics by the Spearman's formula(correlation's test).
The hypothesis test results showed that there was a relationship between age characteristic with the perception on the presentation, and the number of journals which were read with the content and presentation. While the age characteristics with the perception of the content and publication period, number of journals which were read with the publication period, as well as the educational characteristic, functional status, hierarchical staff status, and the length of work had no significant relationship with the librarian's perception on the content, perception and the publication period of the Journal of Agricultural Library.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalu Anwar
"
ABSTRACT
The purposes of this research are (1) to describe the perception of rural society toward mobile library services in Lombok island, West Nusa Tenggara; (2) to identify the reading habit of rural society in Lombok island, West Nusa Tenggara; (3) to know the role of mobile library in supporting the reading habit of the rural society in Lombok, West Nusa Tenggara.
This research is carried out to 331 respondents which considered from all member of the mobile library in Lombok. The sampling method used are systematically and randomly. Data collection used is multiple choice questioner.
The results of the research are as follows: (1) the collections of the mobile library are not variously sufficient and not really meet the user need; (2) the service of the mobile library is not variously available and less satisfied; (3) the service time is less appropriate; (4) the time used for reading by the rural society is more than one hour a day; (5) the collections frequently red are hooks, magazines and newspapers; (6) the way used to obtaining those collections is by borrowing from library; (7) the total collections red are four titles a month.
Based on the results of the research can be concluded as follows: (1) the perception of the 'rural society toward the mobile library in Lombok island, West Nusa Tenggara are good enough, although to certain components like collections, services and the time service are not so good; (2) the reading habit of the rural society in Lombok island, West Nusa Tenggara is good enough; (3) the role of the mobile library is very important in supporting the reading habit of the rural society in Lombok island, West Nusa Tenggara.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) menggambarkan persepsi masyarakat pedesaan terhadap layanan perpustakaan keliling di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, (2) mengidentifikasi kebiasaan membaca yang meliputi waktu untuk membaca, bahan bacaan yang dibaca, Cara memperoleh bahan bacaan dan banyaknya bahan bacaan yang dibaca bagi masyarakat pedesaan di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, (3) untuk memperoleh kepastian sejauh mana perpustakaan keliling dimanfaatkan dalam mendukung kebiasaan membaca masyarakat pedesaan di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sampel penelitian ini sebanyak 331 orang diambil dari semua anggota perpustakaan keliling yang beroperasi di pulau Lombok. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematis dan acak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket berbentuk pilihan ganda.
Hasil penelitian adalah: (1) koleksi perpustakaan keliling dipersepsikan kurang memadai, kurang bervariasi dan kurang sesuai dengan kebutuhan pemakai; (2) layanan kurang bervariasi dan kurang memuaskan; (3) jam buka layanan kurang tepat; (4) waktu untuk membaca bagi masyarakat pedesaan di pulau Lombok rata-rata lebih dari satu jam dalam sehari; (5) jenis bahan bacaan yang sering dibaca adalah buku, majalah dan Surat kabar; (6) cara yang paling sering dilakukan untuk memperoleh bahan baeaan adalah merninjam dari perpustakaan; (7) jumlah bahan bacaan yang dibaca rata-rata 4 (empat) judul dalam satu bulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (I) persepsi masyarakat pedesaan terhadap perpustakaan keliling secara umum baik, namun terhadap unsur-unsur tertentu seperti koleksi, layanan dan jam buka layanan dipersepsikan kurang baik; (2) kebiasaan membaca masyarakat pedesaan di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat cukup baik; (3) layanan perpustakaan keliling memiliki peranan panting dalam menunjang kebiasaan membaca bagi masyarakat pedesaan di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Detty Suryati
"Penelitian bertujuan untuk menelaah komitmen para pimpinan dan kepala bidang terhadap pelaksanaan manajemen promosi jasa di perpustakaan serta pemahaman para kepala bidang terhadap konsep manajemen promosi jasa; menelaah pengetahuan dan pemahaman para pelaksana promosi jasa terhadap teknik promosi dan pengetahuan para petugas jasa layanan terhadap teknik layanan jasa perpustakaan. Mengidentifikasi kendala pelaksanaan promosi jasa, mendapatkan gambaran model bauran promosi, menelaah persepsi para pengguna terhadap pelaksanaan promosi jasa perpustakaan.
Penelitian dilaksanakan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) - LIPI, dan di Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian (P-3KP) sejak bulan September 1997 sampai Mei 1998. Penelitian menggunakan metoda deskriptif kualitatif-kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposif, data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumenter. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Komitmen pimpinan terhadap manajemen promosi jasa di PNRI dan PDII: baik, sedangkan pimpinan P-3KP berpendapat cukup baik.
Komitmen para kepala bidang ke tiga perpustakaan terhadap pelaksanaan manajemen pemasaran dan promosi secara keseluruhan cukup baik, tetapi pemahaman mereka terhadap konsep manajemen pemasaran umumnya kurang baik. Pemahaman kepala bidang PNRI terhadap kondisi Strength Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) ternyata kurang baik. Pengetahuan dan pemaha¬man para Relaksana promosi jasa ke tiga perpustakaan terhadap teknik promosi jasa umumnya kurang baik, mereka ternyata belum mengenal dan memahami kerangka konsep Attention, Interest, Desire, Action (AIDA) sebagai tugas promosi.
Kendala utama pelaksanaan promosi jasa di ke tiga perpustakaan ialah kurangnya pemahaman para pengelola dan pelaksana promosi terhadap manajemen dan teknik promosi jasa di perpustakaan. Para petugas layanan jasa ke tiga perpustakaan umumnya hanya memiliki keterampilan bidang perpustakaan, tetapi kurang pengetahuan keterampilan di bidang pemasaran jasa, kurang mengenal memahami teknik layanan jasa proaktif sehingga hanya sedikit yang bersikap proaktif. PNRI menerapkan 5 teknik Bauran Promosi: Publisitas (P) 44,57%, Hubungan masyarakat (H) 37,73%, Penjualan perorangan (PS) 11,05%, Pemasaran langsung (PL) 5,3%, dan Promosi penjualan (SP) 1,35%. PDII menerapkan 4 teknik Bauran Promosi yakni P=46,38%, H=32,04%, PS=20,46%, dan SP=1,12 %. P-3KP menerapkan 3 teknik Bauran Promosi: P=79,7%; PS=14,03% dan H=6,27%. Para pengguna ke tiga perpuskaaan umumnya pernah mendengar menyaksikan teknik promosi: P, PS, dan H, tetapi frekuensinya sedikit. Teknik promosi PL dan PS perlu ditingkatkan frekuensinya. Kebersihan dan kenyamanan ke tiga perpustakaan sudah cukup memadai, kecuali PDII dan P-3KP masih kurang memadai.
Disimpulkan: Komitmen pimpinan dan kepala bidang ke tiga perpustakaan terhadap pelaksanaan manajemen promosi jasa perpustakaan: cukup baik. Bauran promosi cukup bervariasi tetapi kurang proporsional serta pemahaman teknik pelaksanaan promosi jasa dari para pengelola pelaksana promosi masih kurang.

This research is aimed at analysing the commitment amongst heads of libraries and their divisions on the implementation of library service promotion management and the head of divisions' comprehension on its concept. Analyzing knowledge and perception amongst service promotion officers as well as service officers on promotion methods. Identifying obstacles of the method of service implementation. obtaining promotion mix model, and also finding out user perceptions on library service promotion.
Research had been carried out at the National Library of the Republic of Indonesia (PNRI), Centre for Scientific Documentation and Information, Indonesian Institute of Sciences (PDII-LIPI), and at the Centre of Agriculture Library and Research Communication (P-3KP) since December 1997 to May 1998. This case study approach used a qualitative-quantitative descriptive method. The purposive sampling was applied. Data were collected by distributing questionnaires, interviews, observations, and study. Those were analysed by using qualitative and quantitative methods.
Commitment of leadership on service promotion management both PNRI and PDII¬LIPI are good while P-3KP is relatively good. Generally, commitments amongst head of divisions on the implementation of library service promotion are relatively good, but their perceptions on the service promotion are less good. It is proved that the knowledge of heads of divisions in PNRI concerning condition of Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) is less good. Knowledge and comprehension of service promotion practitioners in the three libraries to the service promotion is generally less good and they have not familiar with the concept of Attention, Interest, Desire, and Action (AIDA) as promotion tasks.
The main problem of service promotion implementation in the three libraries is the lack of comprehension among managers and promotion officers to the management and service promotion methods in libraries. Service officers of the three libraries generally only have library skills without mastering knowledge and skill in service marketing. They have not comprehend pro-active service methods, so that only a few of them who do it. The application of promotion mix in PNRI is conducting by applying five promotion methods based on funding priority on 44,57 % Publicity (P), 37,73 % Public Relations (H), 11,05 % Personal Selling (PS), 5,3 % Direct Marketing (PL) and 1,35 % Sales Promotion (SP). PDII-LIPI implements four promotion methods, those are 46,58% P, 32,04% H, 20,46% PS, and 1,12% SP. P-3KP applies three promotion methods 79,7% P, 14,03% PS, 6,27% H. The fact, users of these libraries have heard or identify promotion methods of P, PS and H in each library although it is still difficult to be conducted. The promotion methods which are necessarity and frequently to be conducted are PL and PS. Cleanness and comfortability is relatively good, except for PDII-LIPI and P-3KP which are less tidy and comfortable.
It is found that commitments among head of libraries and head of divisions on library sevices promotion are relatively good. Promotion mix applied on the three libraries relatively varies but less proportional, because of the lack of knowledge and comprehension of managers and promotion officers to the application of promotion method in their library.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T38592
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelwaty
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi gambaran atas positif atau negatifnya persepsi responden terhadap organisasi pustakawan IPI. Pustakawan yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah pustakawan Pegawai Negeri Sipil (PNS} yang bekerja di Perpustakaan Nasional R.I., Perpustakaan Umum, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan Instansi atau Khusus wilayah DKI-Jakarta. Populasi pustakawan tersebut betjumlah 613 orang. Karena keterbatasan dana dan waktu, jumlah sampel ditetapkan sebanyak 40 responden. Jumlah tersebut telah memenuhi persyaratan sampel untuk suatu penelitian karena telah melebihi batas minimum unit analisis suatu penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan survai. Penelitian ini membahas tiga variabel utama yakni peugenalan responden terhadap organisasi IPI, persepsi dan harapan responden terhadap keanggotaan organisasi, dan persepsi dan harapan responden terbadap peran IPI dalam meningk.atkan profesionalisme pustakawan Indonesia. Data dikumpulkan dengan metode angket atau kuesioner yang terlebih dahulu telah diujicobakan kepada l0 responden di luar sampeL Di samping itu digunakan juga metode wawancara sebagai alat pengumpul data tambahan. Wawancara singkat dilakukan kepada 8 responden yang tidak melengkapi pengisian angket. Hasil penelitian mengenai variabel pengenalan responden terhadap organisasi IP1 dapat dikatakan cukup tinggi atau positif, sebab 85% dari responden adalah anggota IPI yang tentunya mengenal keberadaan IPI sebagai organisasi profesi pustakawan. Rincian dari 40 respanden untuk 16 butir pemyataan adalab 2381. Skor tersebut berada pada polar persepsi positif. yaitu antara 2177-3200. Mengenai variabel persepsi dan harapan responden terhadap peran IPI dalam meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia juga ditanggapi positif oleh 40 respanden. Jumlah skor yang dikumpulkan untuk 40 responden dari 10 pernyataan adalah 1570. Skor tersebut berada pada polar persepsi positif, yaitu 1360 - 2000.

The purpose of this research is to find out whether the perception of the librarian toward organization IPI is positive or negative. The population of the research is librarians who work at the National Library of Indonesia, Public Library, University Library, and Institution or Special Library, located in DKI-Jakarta. The result of document and field survey shows that number of librarians who meet the above criteria is 613. The sample of this research is determined 40 respondents, a little more than number required for the minimum analysis unit. The research is a descriptive one with a survey approach. The discussion includes three main variables, namely: 1) knowledge of the respondents about the IPI organization, 2) perception and expectation of the respondents toward and from the membership of IPI, and 3) perception and expectation of the respondents toward and from the role of IPI in increasing the profesionalism of Indonesian librarians. The first step taken was to carry out document observation and field survey. The second step was to select the respondents out of the population using simple random sampling method. The third step was to give the questionnaires and short interview to the respondents out of the population. The questionnaires had been tested to 10 respondents beyond the real sample. The short interview is he1d to 8 respondents. The data from the questionaires and short interviews are described in the form of tables and naration. The knowledge of the respondents about the IPI is turns out almost exellent. Eightyfive percent are member of the IPI; 62,50% understand the purposes of the IPI, 25% ever participated in the organization arrangement, 75% participated in the activities carried out by IPI, and just once only 15% which often (more than 5 times) participated in the IPI activities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T31972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library