Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Hafisa Nur Islamiyah
"Produk rantai dingin atau cold chain product (CCP) dalam industri farmasi merupakan produk yang harus disimpan pada rentang suhu tertentu yang telah ditetapkan. Penyusunan laporan Praktik kerja profesi apoteker di PT Enseval Putera Megatrading Tbk bertujuan untuk melakukan kualifikasi kinerja Container Chiller 2 sebagai tempat penyimpanan produk rantai dingin dan memastikan bahwa tempat penyimpanan telah terkualifikasi dan memenuhi persyaratan rentang suhu 2°−8°C. Pelaksanaan kualifikasi kinerja Container Chiller 2 dilakukan dengan metode studi buka tutup pintu sebanyak sepuluh kali setiap 10 menit, studi holding time untuk mengukur waktu yang dibutuhkan dari suhu normal hingga suhu melewati spesifikasi, serta studi recovery time untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dari suhu di luar spesifikasi hingga masuk spesifikasi kembali. Berdasarkan hasil studi buka tutup pintu, suhu minimum Container Chiller 2 pada titik terdingin yaitu 4,4°C, suhu maksimum pada titik terpanas mencapai 7,6°C. Container Chiller 2 memiliki holding time selama 47 menit dan nilai recovery time selama 13 menit. Hasil kualifikasi kinerja menunjukkan bahwa kinerja Container Chiller 2 di PT Enseval Putera Megatrading Tbk cabang Bekasi telah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, yaitu masih berada pada rentang 2°−8°C.
Cold chain products (CCPs) in the pharmaceutical industry must be stored within a specified temperature range. This professional pharmacist internship report at PT Enseval Putera Megatrading Tbk aims to qualify the performance of Container Chiller 2 as a storage unit for cold chain products and ensure that it meets the required temperature range of 2°−8°C. The performance qualification of Container Chiller 2 was conducted using door-opening studies, with the door opened ten times every 10 minutes, a holding time study to measure the time required for the temperature to exceed the specified range, and a recovery time study to determine the time needed for the temperature to return to the specified range after deviation. Based on the results of the door-opening study, the minimum temperature in Container Chiller 2 at the coldest point was 4.4°C, and the maximum temperature at the warmest point reached 7.6°C. Container Chiller 2 had a holding time of 47 minutes and a recovery time of 13 minutes. The performance qualification results indicate that the performance of Container Chiller 2 at PT Enseval Putera Megatrading Tbk, Bekasi branch, meets the specified requirements, maintaining the temperature range of 2°−8°C."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Yanuar Khoirun Nashikin
"

Praktik Kerja Profesi di PT. Novell Pharmaceutical Laboratories Periode Bulan Juli-Agustus Tahun 2018 dilaksanakan dengan tujuan untuk mengerti peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memahami penerapan CPOB di industri farmasi, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Praktik kerja profesi dilaksanakan selama dua bulan. Selama praktik kerja profesi diberikan tugas khusus mengenai “Verifikasi Kadar Sediaan Injeksi Senyawa Y 10 MG/10 ML Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi”. Tujuan penugasan adalah untuk membuktikan bahwa hasil metode analisis kadar senyawa Y pada sediaan injeksi Y 10 mg/10mL dapat memberikan hasil yang konsisten dan memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Metode analisis kadar senyawa Y pada sediaan injeksi Y 10 mg/10 ml menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi telah memenuhi parameter verifikasi yang diinginkan yaitu kesesuaian sistem, selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, rentang, repeatabilitas, dan stabilitas sediaan.


Internship at PT. Novell Pharmaceutical Laboratories Period July-August 2018 aims to understands the roles, duty, and responsibilities of Pharmacists in the Pharmaceutical Industry, own the insights, knowledge, skill, and practical experiences  to do pharmaceutical works in the Pharmaceutical Industry, understand the application of GMP in the Pharmaceutical Industry, and understand every problems that appear in pharmaceutical work in the Pharmaceutical Industry. The internship is carried out for two months. During the internship, the student was given a special assignment regarding “Assay Verification of Y Compound in 10 MG/10ML Injection Dosage Form by Using High Performance Liquid Chromatography Method”. The aims of the assignment is to prove that the results of the assay method of Y compound in10 MG/10ML injection dosage form is consistent and in accordance with the specifications. The assay analysis method on Y compound in injection 10 MG/10ML dosage form by using high performance liquid chromatography has fulfilled the desired parameters, namely system suitability, selectivity, linearity, accuracy, precision, range, repeatability and stability of dosage form.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Apriani Vera Sarjanita
"Metode analisis formaldehida dapat dilakukan dengan spektrokolorimetri dengan menggunakan pereaksi asam kromatropat dan pereaksi Nash. Namun pereaksi ini tidak selektif hanya pada formaldehida. Telah dilaporkan kedua pereaksi berinterferensi dengan bahan kimia lain seperti aldehida, fenol, beberapa logam. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan selektivitas pereaksi asam kromatropat dan pereaksi Nash terhadap bahan tambahan makanan seperti asap cair, kurkumin, dan vanillin dalam sampel tahu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair atau kurkumin dalam sampel tahu mengganggu analisis formaldehida dengan pereaksi asam kromatropat maupun pereaksi Nash. Vanillin dalam sampel tahu mengganggu analisis formaldehida dengan pereaksi asam kromatropat, tetapi dengan pereaksi Nash hanya pada konsentrasi 0,1% sampai 1%. Pereaksi Nash lebih selektif dibanding pereaksi asam kromatropat untuk analisis formaldehida dalam sampel tahu yang mengandung asap cair, kurkumin, atau vanillin."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Olivia Puspasari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32761
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Hestiningrum
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32766
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Ade Karina
"Jamu merupakan obat tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menanggulangi masalah kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.246/Menkes/Per/V/1990 tanggal 28 Mei 1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional yang menyatakan bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat obat. Salah satu obat yang sering ditambahkan adalah obat-obat golongan anti inflamasi.Pada penelitian ini dilakukan validasi metode analisis dari Parasetamol, Ibuprofen, dan Asam Mefenamat di dalam jamu encok menggunakan KLT Densitometri. Metode yang digunakan adalah ekstraksi jamu dengan etanol kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan KLT Densitometri dengan menggunakan fase gerak Kloroform:Etanol (8:1).
Dari hasil validasi, metode yang digunakan memenuhi syarat akurasi untuk ketiga zat, dan menunjukan presisi yang baik untuk asam mefenamat dan parasetamol pada konsentrasi sedang dan tinggi, ibuprofen pada konsentrasi tinggi. Batas deteksi dan batas kuantitasi parasetamol = 65,72 ng / 219 ng, asam mefenamat 66,9 ng / 223,2 ng, ibuprofen 48,06 ng / 155,4 ng. Dari lima sampel yang diperiksa, empat diantaranya positif mengandung parasetamol, dengan kadar sampel 1 = 4,495%, sampel 3 = 7,188%, sampel 4 = 28,086% dan sampel 5 = 4,8165%.

Jamu is a traditional medicine that is often used by Indonesian people to cure health problems. According to the regulation of Minister of Health No.246/Menkes/Per/V/1990 dated May 28, 1990 on Industrial Permission and the Registry of Traditional Medicine stated that traditional medicine must not contain chemical substance or active drug isolation product. One of possibly added drug in jamu is classified as Anti Inflammatory Drugs. This study was aimed to validated analytical method of Paracetamol, Ibuprofen, and Mefenamic Acid in jamu by TLC Densitometry. Method applied was jamu extraction with ethanol and followed by analytical using TLC Densitometry using mobile phase Chloroform:Ethanol (8:1).
From the results of the validation, the method used to qualify for the accuracy of all three substances, and showed good precision for mefenamic acid and paracetamol in medium and high concentrations, and ibuprofen at high concentrations. Limits of detection and quantitation limits of paracetamol are 65.72 ng / 219 ng, mefenamic acid 66.9 ng / 223.2 ng and ibuprofen 48.06 ng / 155.4 ng. Of the five samples tested, four were positive for paracetamol, with levels of sample 1 is 4.495%, sample 3 is 7.188%, samples 4 is 28.086% and samples 5 is 4.8165%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yazmi Adriyani
"Penggunaan jamu sebagai salah satu obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Sayangnya, di tangan segelintir orang jamu tradisional ini dicampur dengan bahan kimia obat untuk mendapatkan efek instan. Untuk melindungi masyarakat, Departemen Kesehatan mengeluarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 246/ Menkes/ Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional yang menyatakan bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat obat.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh metode KLT-densitometri tervalidasi yang dapat menganalisis secara kuantitatif piroksikam, prednison dan naproksen dalam jamu encok. Metode yang digunakan adalah ekstraksi jamu dengan pelarut optimal etanol kemudian dianalisis dengan KLT menggunakan fase gerak optimal kloroform-metanol (20:1) untuk prednison dan naproksen dan fase gerak optimal kloroform-metanol-amonia (20:1:1tetes) untuk piroksikam, kemudian bercak yang diperoleh dianalisis dengan densitometer pada panjang gelombang 254 nm.
Pada tahap validasi, metode dinyatakan linear dengan nilai koefisien korelasi (r) untuk piroksikam, prednison, dan naproksen berturut-turut 0,99973, 0,99944, dan 0,99990. Metode ini juga memenuhi kriteria uji selektivitas, akurasi dan presisi pada konsentrasi sedang dan tinggi. Dari delapan sampel yang diperiksa, tiga diantaranya positif mengandung piroksikam.

The use of herbal medicine as one of the traditional medicine is considered more secure than the use of modern medicine. This is because traditional medicine has side effects relatively less than modern medicine. Unfortunately, for the few manufacturers, traditional herbal medicine is mixed with chemicals drugs to get an instant effect. To protect the public, the Health Department issued regulations Republic of Indonesia’s Health Minister No. 246/ Menkes/ Per/V/1990 about traditional medicine industry license abd registration of traditional medicine which states that traditional medicine should not contain synthetic chemicals or medicine isolation results.
Purpose of this study was to obtain validated TLC-densitometry method that can analyze quantitatively piroxicam, prednisone, and naproxen in a arthritic herbal medicine. Method used is the extraction of herbs with ethanol followed by analysis by TLC using a mobile phase of chloroform-methanol (20:1) for prednisone and naproxen and chloroform-methanol-ammonia (20:1:1 drops) for piroxicam, then is analyzed by densitometer in 254 nm.
In validation stage, the calibration curve was linear by r values for piroxicam, prednisone, and naproxen respectively 0,99973, 0,99944, and 0,99990. This method also meets the test criteria of selectivity, accuracy and precision at medium and high concetrations. Of the eight sampel which has been tested, three of which were positive for piroxicam.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>