Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 239 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferina Rahmalia Fauziah
"

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh Apoteker. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi standar pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik. Salah satu pelayanan farmasi klinik di apotek adalah pengkajian resep. Pengkajian resep meliputi kajian administratif, farmasetik, dan klinis. Hal-hal yang termasuk dalam kajian klinis diantaranya yaitu ketepatan indikasi dan dosis obat, aturan, cara dan lama penggunaan obat, duplikasi dan atau polifarmasi, reaksi obat yang tidak diinginkan, kontra indikasi, dan interaksi. kajian klinis ini perlu dilakukan agar pengobatan untuk pasien tepat sehingga target terapi pasien dapat tercapai. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengkajian klinis resep di Apotek Kimia Farma Siliwangi Cirebon bulan September 2022, diantaranya yaitu resep geriatri, pediatri, narkotika, psikotropika, dan polifarmasi. Melalui tugas khusus ini diketahui pada beberapa resep geriatri, pediatri, narkotika, dan psikotropika secara klinis untuk indikasi, dosis, waktu dan cara pemberian sudah sesuai, namun terdapat beberapa interaksi obat sehingga perlu dilakukan monitoring dan penyesuaian dosis, dan jika terdapat antibiotik pada resep disarankan tidak diracik bersama dengan obat lainnya. Untuk resep polifarmasi sebaiknya diperhatikan kembali karena polifarmasi dapat meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat dan mungkin juga terdapat duplikasi obat.


Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacy practice is done by pharmacist. The Standards for Pharmaceutical Services in Pharmacies include standards for the management of pharmaceutical products, medical devices, consumable medical material, and clinical pharmacy services. One of the clinical pharmacy services in a pharmacy is prescription review. Prescription reviews include administrative, pharmaceutical, and clinical reviews. Things included in clinical studies such as the accuracy of drug indications and dosages, rules, method and duration of drug use, duplication and/or polypharmacy, unwanted drug reactions, contraindications, and interactions. This clinical study needs to be carried out so that the treatment for the patient is accurate so that the patient's therapeutic target can be achieved. Therefore, this research was conducted to obtain a clinical review of prescriptions at the Kimia Farma Siliwangi Pharmacy Cirebon in September 2022, including geriatric, pediatric, narcotics, psychotropic, and polypharmacy prescriptions. Through this special assignment it is known that several geriatric, pediatric, narcotics and psychotropic prescriptions are clinically appropriate for indications, dosage, time and method of administration, but there are several drug interactions so it is necessary to do monitoring and adjust doses, and if there is an antibiotic in the prescription it is recommended not mixed with other drugs. For polypharmacy prescriptions, must be reconsidered because polypharmacy can increase the risk of drug interactions and there may also be drug duplication.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stephany Ningtias
"Kegiatan pelayanan farmasi klinik yang dilaksanakan di apotek salah satunya mencakup pengkajian dan pelayanan resep. Resep yang dilayani di apotek cukup beragam, mulai dari resep untuk penyakit akut maupun kronis seperti diabetes.Tujuan dari skrining dan analisis resep obat antidiabetes adalah untuk mengetahui obat antidiabetes yang diresepkan oleh dokter, mengetahui jumlah resep yang mengandung obat antidiabetes, serta menilai kerasionalan penggunaan obat antidiabetes pada resep yang dilayani di Apotek Roxy Jagakarsa selama periode Juni – Agustus 2020. Pengkajian resep dilakukan selama bulan Agustus 2020. Data yang diolah diperoleh dari resep-resep yang dilayani di Apotek Roxy Jagakarsa selama periode Juni hingga Agustus 2020. Dari seluruh resep yang masuk selama periode tersebut, resep yang mengandung obat antidiabetes dicatat dan dikumpulkan data, kemudian dipilih dua resep untuk dikaji kelengkapan resep berdasarkan aspek administratif, farmasetik, serta klinis. Dari pengkajian dan skrining resep, didapatkan jumlah resep yang mengandung obat antidiabetes sebanyak 103 resep (2,88%) dari total 3571 resep. Obat antidiabetes yang sering diresepkan dokter adalah metformin, sebesar 33,01% (34 resep), kemudian glimepirid yang merupakan golongan sulfonilurea sebesar 21,36% (22 resep). Glikuidon yang merupakan golongan sulfonilurea menempati urutan ketiga untuk obat yang sering diresepkan, dengan jumlah 18,45% (19 resep. Berdasarkan golongan, golongan obat antidiabetes yang paling sering diresepkan adalah golongan sulfonilurea dan biguanid. Dari kedua resep yang diskrining, ditemukan ketidakrasionalan durasi penggunaan obat Lancid pada resep pertama, sehingga perlu menanyakan hal tersebut pada dokter penulis resep. Untuk resep kedua, tidak ditemukan ketidakrasionalan dalam resep. Kata kunci: resep, diabetes melitus, Apotek

One of the clinical pharmacy activities carried out in a pharmacy includes assessment and prescription services. The prescriptions served in pharmacies are quite diverse, ranging from prescriptions for acute and chronic diseases such as diabetes. The purpose of screening and analysis of antidiabetic prescriptions is to find out which antidiabetic are prescribed by doctors, find out the number of prescriptions containing antidiabetic, and assess the rationality of medicines use. antidiabetic on prescriptions served at the Roxy Jagakarsa Pharmacy during the period June - August 2020. The prescription review was carried out during August 2020. The processed data were obtained from prescription served at the Roxy Jagakarsa Pharmacy during the period June to August 2020. Of all the prescriptions that were received during this period, the prescription containing antidiabetic was recorded and data were collected, then two prescriptions were selected to review the completeness of the prescriptions based on administrative, pharmaceutical, and clinical aspects. From prescription assessment and screening, 103 prescriptions (2.88%) contained antidiabetic (2.88%) out of a total of 3571 prescriptions. The antidiabetic that is often prescribed by doctors is metformin, amount to 33.01% (34 prescriptions), then glimepirid which is a sulfonylurea group of 21.36% (22 prescriptions). Glyquidone, which is a sulfonylurea group, ranks third for medicine that are frequently prescribed, with a total of 18.45% (19 prescriptions). By class, the most commonly prescribed antidiabetics are sulfonylurea and biguanide. Of the two screened prescriptions, it was found that irrational duration of use from Lancid in first prescription was found, so it is necessary to confirm the doctor who gives the prescriptions. For the second prescription, there was no irrationality in the prescription."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retia Centini
"Poly(ADP-ribose) Polymerase-1 (PARP-1) merupakan enzim yang berperan pada proses perbaikan DNA Single Strand Break (SSB) yang mengkatalisis proses Poly(ADP-ribosyl)ation atau PARylation. Kerusakan DNA yang terdapat pada sel kanker kolorektal memicu enzim PARP-1 untuk memperbaiki kerusakan tersebut dan menjaga kelangsungan hidup sel kanker. Inhibisi PARP-1 dilakukan untuk mencegah perbaikan DNA yang terjadi pada sel kanker kolorektal. Penelitian ini dilakukan secara studi in silico dengan metode penapisan virtual terhadap senyawa bahan alam yang terdapat pada pangkalan data HerbalDB untuk mendapatkan senyawa yang berpotensi sebagai inhibitor PARP-1. Penelitian ini menggunakan makromolekul dengan PDB ID 6NRI dari laman RCSB PDB. Parameter terbaik yang didapatkan dari proses optimasi dan validasi yang digunakan dalam proses penapisan virtual adalah menggunakan program AutoDock Vina dalam PyRx dengan ukuran grid box 18,75 Å x 18,75 Å x 18,75 Å, nilai exhaustiveness 8, dan num modes 9. Proses penapisan virtual menghasilkan 10 senyawa dengan afinitas penambatan terbaik, yaitu Cassiamin C (-13,9 kkal/mol), Epigallocatechin 3,3’,-di-o-gallate (-11,8 kkal/mol), Chitranone (-11,7 kkal/mol), Cassameridine (-11,6 kkal/mol), Palmarumycin CP1 (-11,4 kkal/mol), Yuehchukene (-11,3 kkal/mol), Gallocatechin-(4alpha-8)-epigallocatechin-3-o-gallate (-11,1 kkal/mol), Roxburghine B (-11,1 kkal/mol), Proanthocyanidin A1 (-11 kkal/mol), dan Withanolide (-11 kkal/mol). Berdasarkan afinititas penambatannya, kesepuluh senyawa tersebut memiliki potensi sebagai kandidat inhibitor PARP-1 dan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

Poly(ADP-ribose) Polymerase-1 (PARP-1) is an enzyme that plays a role in the DNA Single Strand Break (SSB) repair process that catalyzes the process of Poly(ADP-ribosyl)ation or PARylation. DNA damage in colorectal cancer cells triggers the PARP-1 enzyme to repair the damage and keep cancer cells alive and replicate. PARP-1 inhibition was performed to prevent DNA repair that occurs in colorectal cancer cells. This research is an in silico study with a virtual screening method for natural compounds contained in the HerbalDB database to obtain compounds that have potential as PARP-1 inhibitors. This study uses a macromolecule with PDB ID 6NRI from the RCSB PDB page. The best parameter obtained from the optimization and validation process used in the virtual filtering process is using the AutoDock Vina program in PyRx with a grid box size of 18.75 x 18.75 x 18.75 , exhaustiveness value of 8, and num mode 9. Virtual screening process shows 10 compounds with the best binding affinity, namely Cassiamin C (-13.9 kcal/mol), Epigallocatechin 3,3’,-di-o-gallate (-11.8 kcal/mol), Chitranone (-11.7 kcal/mol ), Cassameridine (-11.6 kcal/mol), Palmarumycin CP1 (-11.4 kcal/mol), Yuehchukene (-11.3 kcal/mol), Gallocatechin-(4alpha-8)-epigallocatechin-3 -o- gallate (-11.1 kcal/mol), Roxburghine B (-11.1 kcal/mol), Proanthocyanidin A1 (-11 kcal/mol), and Withanolide (-11 kcal/mol). Based on their binding affinity, the ten compounds have potential as PARP-1 inhibitor candidates and can be used for further research.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Chandra
"Pengkajian dan pelayanan resep merupakan salah satu kegiatan yang termasuk dalam pelayanan kefarmasian secara klinis. Pada pengkajian resep apoteker diharapkan dapat memastikan keabsahan resep dan mencegah terjadinya kesalahan pengobatan. Salah satu penyakit yang memiliki prevalensi tinggi di Indonesia dan sering diresepkan adalah resep berisi obat antihipertensi. Tujuan dari pengkajian dan analisis resep antihipertensi ini yaitu mengetahui jumlah resep antihipertensi yang diterima, mengetahui golongan obat antihipertensi yang paling banyak diresepkan, mengetahui kelengkapan penulisan resep dari segi administratif, farmasetik, dan klinis. Pengkajian dan analisa dilakukan selama penulis melakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang bertempat di Apotek Roxy Jagakarsa, Jalan Jagakarsa Raya No. 54, Jakarta Selatan. Data diperoleh dengan mengumpulkan resep bulan Juni hingga Agustus 2020, kemudian dilakukan pencatatan terhadap resep yang mengandung obat untuk penyakit hipertensi selama periode tersebut dan dipilih 2 resep yang akan dikaji dan dianalisa kesesuaiannya dengan pedoman pengkajian resep pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Dari analisa yang dilakukan ditemukan jumlah resep resep yang mengandung obat anthipertensi yang diterima oleh Apotek Roxy Jagakarsa selama bulan Juni-Agustus 2020 yaitu sebanyak 265 resep berisi obat antihipertensi dari total resep 3.571 resep atau sebanyak 7,42%, dengan obat antihipertensi yang paling banyak diresepkan yaitu Amlodipin yang merupakan golongan penghambat kanal kalsium sebanyak 42 resep, Ramipril golongan obat penghambat enzim angiotensin sebanyak 38 resep, dan Bisoprolol golongan obat penghambat reseptor B sebanyak 33 resep, yang diresepkan baik dalam terapi kombinasi maupun terapi tunggal. Dari contoh resep yang dianalisa, ditemukan beberapa kekurangan pada kelengkapan dalam aspek administratif dan interaksi obat dalam resep.

Assessment and prescription analytics is one of the activities included in clinical pharmacy services. In the pharmacist prescription assessment, it is hoped that it can ensure the validity of the prescription and prevent medication errors. One disease that has a high prevalence in Indonesia and is often prescribed is a prescription containing antihypertensive drugs. The objectives of the study and analysis of antihypertensive prescriptions were to determine the number of antihypertensive prescriptions received, to know which antihypertensive drug classes were most commonly prescribed, to determine the completeness of prescribing from an administrative, pharmaceutical, and clinical perspective. The assessment and analysis were carried out when the author carried out the Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) which was located at the Roxy Jagakarsa Pharmacy, Jagakarsa Raya Street No. 54, South Jakarta. Data was obtained by collecting prescriptions from June to August 2020, then recording prescriptions containing drugs for hypertension during that period and selecting 2 prescriptions to be reviewed and analyzed for their conformity with the prescription review guidelines in Minister of Health Regulation number 73 years 2016 about Pharmacy Service Standards at the Pharmacy. From the analysis conducted, it was found that the number of prescription containing anthypertensive drugs received by the Roxy Jagakarsa Pharmacy during June-August 2020 was 265 from a total of 3,571 prescriptions or as much as 7.42%, with the most widely prescribed antihypertensive drugs namely Amlodipine which is a calcium channel blocker class for 42 prescriptions, Ramipril for an angiotensin enzyme inhibitor group for 38 prescriptions, and Bisoprolol for a B receptor blocker class for 33 prescriptions, these drugs are prescribed both in combination therapy and single therapy. From the sample prescriptions analyzed, there were some flaws of the administrative and drug interactions aspects of the prescription.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita
"ABSTRAK
Antioksidan memiliki peranan penting dalam mencegah atau menunda waktu
timbulnya penyakit degeneratif melalui mekanisme penghambatan proses oksidasi
yang menyebabkan penyakit kronik dan menunda waktu terjadinya aging. Reaksi
antara antioksidan dengan radikal bebas dapat menghentikan reaksi berantai
radikal bebas sehingga mencegah pembentukan senyawa radikal baru. Buah cabe
rawit (Capsicum frutescens L.) telah diketahui aktivitas antioksidannya melalui
penelitian-penelitian ilmiah. Senyawa beraktivitas antioksidan pada buah cabe
rawit dapat tersebar pula di bagian daun. Tujuan penelitian ini adalah menguji
aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi ekstrak daun cabe rawit (Capsicum
frutescens L.) dan mengidentifikasi golongan senyawa dari fraksi teraktif.
Ekstraksi daun Capsicum frutescens L. dilakukan dengan metode maserasi
bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Aktivitas
antioksidan daun Capsicum frutescens L. diuji dengan metode 1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil (DPPH). Hasil uji aktivitas antioksidan pada ekstrak n-heksana, etil
asetat, dan metanol menunjukkan nilai IC50 berturut-turut 160,81; 105,08 dan
48,28 μg/mL. Ekstrak metanol sebagai ekstrak teraktif kemudian difraksinasi
dengan kromatografi kolom dipercepat. Fraksi teraktif dari ekstrak metanol adalah
fraksi keenam (CM6) dengan nilai IC50 sebesar 72,07 μg/mL. Golongan senyawa
yang terdapat dalam fraksi teraktif ini adalah flavonoid dan glikon.

ABSTRACT
Antioxidant has important role in preventing or delaying degenerative disease by
ihibiting oxidation that causes chronic disease and delaying aging. Reaction of
antioxidant and free radicals stop the chain reaction of free radicals so it prevents
formation of new radicals. Antioxidant activity of hot short pepper fruit
(Capsicum frutescens L.) has been known by scientific research. Antioxidant
compounds of hot short pepper fruit may be found in its leaves. This research
aims to test the antioxidant activity of hot short pepper leaves (Capsicum
frutescens L.) extracts and extract fractions and identify compounds group of the
most active fraction. Extraction method of Capsicum frutescens L. leaves is
maseration using n-hexane, ethyl acetate, and methanol solvent. Antioxidant
activity of Capsicum frutescens L. leaves tested by 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl
(DPPH) method. Result of antioxidant activity test in extract of n-hexane, ethyl
acetate, and methanol show that IC50 value are 160,81; 105,08 and 48,28 μg/mL.
Most active extract or methanol extract then fractionized by accelerated column
chromatography. The most active fraction of methanol extract is sixth fraction
(CM6) which has IC50 value 72,07 μg/mL. Groups of compounds contained in the
most active fraction are flavonoid and glycon.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43777
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Luthfiah
"ABSTRAK
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk merencanakan, mengatur,
menyelenggarakan, membina, mengawasi dan mengendalikan upaya kesehatan
yang merata. Penyelenggaraan upaya kesehatan di tingkat kota administrasi
dilakukan oleh Suku Dinas Kesehatan. Dalam struktur organisasi Suku Dinas
Kesehatan, apoteker memiliki peran pada seksi Sumber Daya Kesehatan yang
meliputi sub seksi Farmasi, Makanan, dan Minuman. Untuk dapat mengetahui dan
memahami tugas serta peran Apoteker di Pemerintahan, maka mahasiswa
apoteker melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Suku
Dinas Kesehatan. Kegiatan PKPA ini juga bertujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami tugas pokok dan fungsi instansi-intansi pemerintahan
di bidang farmasi memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman
praktis melakukan pekerjaan di Suku Dinas Kesehan Jakarta Timur serta
memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di Suku Dinas
Kesehatan. Tugas khusus yang diberikan berjudul Penyusunan Quality Procedure
Kegiatan Pembinaan Pengawasan Dan Pengendalian Tenaga Kesehatan. Tujuan
dari tugas khusus ini adalah untuk melakukan penyusunan Quality Procedure
Kegiatan Pembinan, Pengawasan, dan Pengendalian Tenaga Kesehatan sesuai
dengan peraturan yang terbaru

ABSTRACT
The government is responsible for planning, arranging, organizing, developing,
observing and controlling the public health. The implementation for improving
public health in the administrative city of East Jakarta is managed by East Jakarta
Regional Health Agency. In the organization structure of the administrative city
regional health agency, pharmacist has a role as Human Resources Health
professional staff in the specific subsection of Pharmaceutical, Food and
Beverage. The student of apothecary program does the internship program in the
regional health agency in order to know and understand the duty and role of
pharmacist in the government institution. Internship at East Jakarta Regional
Health Department aims to let the pharmacist's professional students for having
knowledge, skills and practical experiences to work at regional health agency; and
also understanding the real picture of pharmaceutical problems in government
institution. The specific assignment given entitled The Arrangement of Quality
Procedure of developing, observing and controlling activity of health worker. The
purpose of this particular task is to to arrange the Quality Procedure of
developing, observing and controlling activity of health worker according to the
latest regulations"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Kurniawati
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan Periode Bulan Juli 2017 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku, dan dalam bidang kesehatan masyarakat. Memiliki pengetahuan, keterampilan sikap perilaku (professionalism) serta wawasan dan pengalaman nyata (reality) untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas. Melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi Apoteker di Puskesmas. Memiliki gambaran nyata tentang permasalahan (problem solving) praktik dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas. Mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Praktek kerja profesi ini juga ditunjang dengan tugas khusus yaitu Pembuatan Daftar Obat Formularium Nasional di Puskesmas Kecamatan Cilandak beserta Informasi Obat. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk menyediakan daftar informasi obat yang tersedia di Puskesmas Kecamatan Cilandak mengenai indikasi, dosis aturan pakai dan peresepan maksimal serta sebagai bekal informasi obat untuk mempermudah Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian dalam melakukan kegiatan farmasi klinis yang terkait dengan obat seperti pengkajian resep, pemberian informasi obat pelayanan informasi obat serta konseling

ABSTRACT
Internship at Public Health Center Cilandak Districts South Jakarta month period July 2017 aims to understand the roles, duties and responsibilities of pharmacists, as well as practice pharmaceutical services at public health center in accordance with applicable laws and ethics and in public health field, have the knowledge, skills, professionalism, and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies in Public Health Center. And to learn strategies of pharmaceutical practice development can also have the insight of pharmaceutical practice issues in Public Health Center. Moreover, can communicate and interact with other health workers. In this internship also has a current assignment for making list drugs of National Formularium in Public Health Center Cilandak Districts with drugs information. The purposes of this current assignment are to provide list of available drugs information in Public Health Center Cilandak Districts about indication, dose, rule of use and maximal prescription. And either to facilitate pharmacist and assistant pharmacist in clinical pharmacy activities such as prescribing prescriptions giving drugs information drugs information service and counseling"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Meidi Rani
"ABSTRAK
Pengobatan hipertensi merupakan salah satu pendekatan untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, seperti pengobatan farmakologis menggunakan amlodipin besilat dan valsartan. Obat antihipertensi merupakan obat untuk kondisi serius sehingga
perlu dilakukan uji ekivalensi in vivo. Uji bioekivalensi untuk pengembangan obat generik dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang sehingga perlu diketahui stabilitas in vivo amlodipin besilat dan valsartan dengan melakukan pengujian incurred sample stability. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas in vivo amlodipin besilat dan valsartan dalam plasma 6 subjek sehat di hari ke-7, 14 dan 30 pada fase Cmax dan fase eliminasi. Analisis amlodipin besilat dan valsartan dilakukan terhadap 6 subjek sehat yang mengonsumsi tablet kombinasi dosis tetap amlodipin besilat 10 mg dan
valsartan 160 mg. Pengambilan darah subjek dilakukan sebanyak 18 titik pada beberapa interval waktu hingga jam ke-72. Kondisi kromatografi yang digunakan adalah kolom Acquity UPLC BEH C18 (2,1 × 100 mm× 1,7 μm); dengan suhu kolom 45oC; fase gerak asetonitril dan asam format 0,1% dalam air dengan kondisi gradien; laju alir 0,2 mL/menit dengan total waktu analisis 6 menit. Deteksi massa dilakukan dengan Water Xevo TQD tipe Electrospray Ionization (ESI) positif pada mode Multiple Reaction
Monitoring. Profil farmakokinetika dalam sampel plasma memberikan hasil: Cmax 4,86 - 6,56 ng/mL; tmax rata-rata 5,33 jam untuk amlodipin besilat dan Cmax 3570,00 - 4553,34 ng/mL; tmax rata-rata 4,17 jam untuk valsartan. Incurred sample stability
amlodipin besilat dan valsartan pada plasma 6 subjek sehat sampai hari ke-30 menunjukkan hasil yang memenuhi persyaratan EMEA Bioanalytical Guideline tahun
2011, dengan nilai %diff tidak lebih dari 20%.

ABSTRACT
Hypertension therapy is one of the ways for reducing the cardiovascular diseases, such as pharmacology therapy using amlodipine besylate and valsartan. Antihypertensive agents are drugs for serious condition that need bioequivalence test. Bioequivalence testing for generic prodrug development is carried out in long period of time, so it is necessary that the stability of amlodipine besylate and valsartan to be known by analyzing the incurred sample stability. This study aimed to analyze the in vivo stability of amlodipine besylate and valsartan on subjects plasma samples on days 7, 14 and 30 in the Cmax phase and elimination phase. Amlodipine besylate and valsartan analysis were performed on 6 healthy subjects administered a fixed dose combination of amlodipine besylate and valsartan tablets that contain amlodipine besylate 10 mg and valsartan 160 mg. The subjects blood was collected in 18 points at several times up to 72 hours. The chromatographic conditions used was the Acquity UPLC BEH C18 column (2.1 × 100 mm × 1.7 μm); column temperature was 45oC; mobile phase consist of 0.1% acetonitrile and formic acid in water with gradient condition; flow rate 0.2 mL/minute with total run time of 6 minutes. Mass detection was performed using Waters Xevo TQD equipped with an electrospray ionization (ESI) source in positive mode with MRM mode. The pharmacokinetic profile in human plasma results were; Cmax 4.86 - 6.56 ng/mL; tmax 5.33 hours for amlodipine besylate and Cmax 3570.00 - 4553.34 ng/mL; tmax 4.17 hours for valsartan. The %diff values of amlodipine besylate and valsartan incurred sample stability until day 30 on 6 subjects not more than 20%, which fulfilled the acceptance criteria of validation method based on EMEA Bioanalytical Guideline 2011.
"
2019
PR-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irlinda Fitraisyah Ardhianti
"Seorang Apoteker memiliki peran penting di Industri Farmasi dan Apotek. Dalam melaksanakan peran tersebut, seorang Apoteker harus memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker untuk dapat memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Finusolprima Farma Internasional dan Apotek Roxy Galaxy selama periode bulan Juli - Oktober 2021. Industri Farmasi harus selalu dapat meningkatkan kinerjanya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat bersaing. Salah satu caranya adalah dengan melakukan proses improvement, dimana seorang Apoteker harus dapat melakukan perencanaan dan pengendalian aktivitas proses produksi. Dalam melakukan hal tersebut, perlu dilakukan pengukuran atas setiap aktivitas produksi yang ada untuk melihat seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh tenaga kerja serta untuk mengetahui seberapa banyak tingkat aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan produk. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran tersebut adalah metode time and motion study. Selain di Industri Farmasi, Apoteker juga berperan dalam Sarana Pelayanan Kefarmasian, salah satunya adalah Apotek. Apotek memiliki standar yang digunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian, dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka patient safety. Maka dari itu, seorang Apoteker wajib memiliki pemahaman terkait pelaksanaan pelayanan kefarmasian di Apotek yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari hasil PKPA tersebut, calon Apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman untuk dapat melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi.

A pharmacist has an important role in the Pharmaceutical Industry and Pharmacy. In this role, a pharmacist must fulfill the competency standards required to enter working life and undergo the professional practice. As a provision and experience for pharmacist candidates to understand the role of pharmacists and improve their competence, the internship at PT Finusolprima Farma Internasional and Apotek Roxy Galaxy was held during the period July - October 2021. The pharmaceutical industry must always be able to improve its performance to produce quality products and can compete. One way is to carry out the improvement process, where a pharmacist must be able to plan and control the production process activity. In doing this, it is necessary to measure each of the existing production activities to see how long the workforce needs the time and to find out how many levels of activity are carried out by the company to produce products. One of the methods used to take these measurements is the time and motion study method. In addition to the Pharmaceutical Industry, pharmacists also play a role in Pharmaceutical Service Facilities, one of which is a pharmacy. Pharmacy has a standard used as a guideline for pharmaceutical personnel aimed at improving the quality of pharmaceutical services, ensuring legal certainty for pharmaceutical personnel, and protecting patients and communities from using irrational drugs in the framework of Patient Safety. Therefore, a pharmacist must understand the implementation of pharmaceutical services in the pharmacy by applicable laws and regulations. This internship allows pharmacist candidates to broaden their insight, understanding, and experience doing pharmaceutical work at a professional work practice."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jenni Sartika
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana dan reprodusibel telah
dikembangkan untuk penentuan kadar sulfametoksazol (SMX) dan trimetoprim
(TMP) secara simultan di dalam tablet dan plasma manusia secara in vitro. Sistem
kromatografi terdiri dari kolom C18 (250 mm × 4.6 mm, 5 μm) dengan fase gerak
asetonitril-air-trietilamin (20:80:0,1 v/v), pH 5,9 ± 0,1 diatur dengan NaOH 0,2 N
dan asam asetat 1%. Larutan dideteksi pada panjang gelombang UV 240 nm dan
analisis dilakukan pada laju alir 1,0 mL/menit suhu ruang. Sebagai baku dalam
digunakan sulfadimidin. Pada validasi tablet, metode dinyatakan linear dengan
nilai koefisien korelasi (r) untuk trimetoprim dan sulfametoksazol berturut-turut
0,9994 dan 0,9996; presisi dengan nilai koefisien variasi (KV) 0,85% dan 0,98%;
serta akurat dengan nilai perolehan kembali untuk 3 konsentrasi sebesar 98% -
102%. Proses ekstraksi plasma dilakukan dengan metode pengendapan protein
menggunakan asetonitril kemudian divortex selama 40 detik dan disentrifugasi
pada kecepatan 12500 rpm selama 15 menit. Pada validasi plasma, nilai perolehan
kembali rata-rata untuk trimetoprim dan sulfametoksazol berturut-turut 94,95%
dan 86,87% serta nilai LLOQ berturut-turut 0,15 μg/mL dan 0,75 μg/mL. Metode
ini juga memenuhi kriteria akurasi dan presisi intra hari dan antar hari selama 5
hari dengan % diff tidak melampaui ± 20% pada LLOQ dan ± 15% pada
konsentrasi selain LLOQ. Pada uji stabilitas, kotrimoksazol dalam plasma
dinyatakan tetap stabil selama 30 hari."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>