Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arlika Yustiarini
"Berbagai operator selular bermunculan dan semakin memperkaya khasanah persaingan perebutan kue pasar pelanggan selular. Umumnya masing-masing perusahaan mempunyai tujuan yang akan dilaksanakan melalui suatu strategi komunikasi pemasaran tertentu. PT Telkomsel Indonesia, dinilai sebagai suatu perusahaan operator selular yang mengalami pertumbuhan pesat, dan telah memiliki jumlah pelanggan lebih dari 50% seluruh jumlah pelanggan selular. Untuk itu perlu bagi kita untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan bagian komunikasi pemasaran PT Telkomsel selama tahun 2002, yang pada akhirnya dapat menanamkan awareness dan membentuk branding dalam benak khalayak. Suatu strategi komunikasi pemasaran dari setiap perusahaan adalah hal yang biasa, dan selalu dibuat pada pergantian tahun. Tetapi adalah hal yang luar biasa jika suatu strategi komunikasi pemasaran tertentu, yang dalam hal ini adalah strategi komunikasi pemasaran PT Telkomsel pada tahun 2002 yang pada akhirnya dapat membangun kesadaran merk (brand awareness) di benak pelanggan / khalayak dan lebih dalam lagi dapat membentuk suatu persepsi pelanggan tertentu mengenai kualitas produk Telkomsel. Hal tersebut diataslah yang menjadi tujuan utama dalam pelaksanaan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan konsep / metode analisa Simpler Pattern Matching , yaitu suatu pola yang digunakan untuk membandingkan, dimana peneliti memiliki pola dasar dan dibandingkan dengan pola yang digunakan, dimana pola tersebut memiliki variasi yang minim pada variabel dependen / independen. Cara penelitian / metodologi yang digunakan yaitu menggunakan jenis penelitian kualitatif dan dengan sifat penelitian deskripsi. Sementara, metode penelitiannya adalah studi kasus dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan Multiple Source of Evidence. Hasil Brand Awareness adalah sangat baik, terbukti dari hasil riset bahwa baik Brand, produk maupun program pemasaran Telkomsel, cukup dikenal masyarakat luas. Perceived Quality PT Telkomsel diasosiasikan bahwa Telkomsel adalah Best Selular in Indonesia, dan dibuktikan juga dengan dimenangkannya berbagai penghargaan antara lain ICSA dan IBBA."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saepiudin
"Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi, membuat industri media semakin bergairah. Termasuk di dalamnya adalah industri media cetak yang semakin hari semakin banyak bermunculan media cetak yang segmented. Oleh karena itu terbukalah peluang pasar yang besar. Tercatat 85 jenis media yang bermain dalam kategori tabloid. Untuk kategori tabloid hiburan dan televisi, Tabloid Bintang Indonesia merupakan market leader. Fakta di pasar menunjukkan bahwa persaingan tidak hanya dengan tabloid sejenis, tetapi juga berkompetisi dengan tabloid wanita yang sering kali memuat informasi yang cenderung sama untuk headlinenya. Untuk itu Tabloid Bintang Indonesia berusaha menggenjot nilai penjualannya, selain agar tetap sebagai market leader di kategori tabloid hiburan dan televisi juga mendekati kompetitor utama yaitu Tabloid Nova yang untuk saat ini merupakan pemegang penjualan tertinggi di kategori semua tabloid. Saat ini, konsumen tabloid yang lebih banyak membeli secara eceran. Oleh sebab itu Tabloid Bintang Indonesia membuat program komunikasi pemasaran yang diharapkan dapat mendukung tujuan utama pemasaran yaitu meningkatkan penjualan, tidak hanya dengan jalur eceran tetapi juga langganan. Selain itu tentunya juga untuk meningkatkan brand image, karena sangat jarang sebuah media massa beriklan secara integrated, biasanya hanya menggunakan iklan terbit saja. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam kampanye komunikasi pemasaran Tabloid Bintang Indonesia menggunakan strategi elemen promosi diantaranya dengan periklanan, sales promotion dengan sampling dan memberikan hadiah gratis, event marketing dan sponsorship yang bertujuan membantu menciptakan brand awareness. Untuk pemilihan media periklanan menggunakan media televisi, radio, majalah, koran, yang mempunyai jangkauan yang luas serta menggunakan baliho sebagai pendukung. Kampanye Tabloid Bintang Indonesia akan dilakukan selama enam bulan sebagai masa percobaan, untuk kemudian di evaluasi, yaitu bulan Juli - Desember 2005. Anggaran untuk kampanye ini memerlukan lebih dari enam miliar rupiah, dengan perincian lima miliar rupiah berupa dana cair, sedang sisanya diusahakan dengan melakukan sistem barter pemasangan iklan dengan media vehicle yang digunakan. Komunikasi pemasaran terpadu yang seperti apa yang memberikan hasil yang maksimal bagi keberadaan produk dan perusahaan. Apabila program ini berhasil dapat dipastikan program ini akan dilanjutkan dan periodenya akan selama setahun. Hal ini akan diketahui setelah diadakan evalusi, monitoring, dan kontrol. Bentuk evaluasi tersebut meliputi pre-test yang dilakukan sebelum kampanye berjalan untuk kemudian menentukan strategi yang terbaik yang dipakai dan post-test dilakukan setelah program berjalan.

The increasingly of people awareness about the important of information, make the media industry more grow. Now a day, we see many print media published with segmented target. It's mean there is big market and opportunity. According to Nielsen Media Research, thereis 85 brands of tabloid. In the category of television and entertainment tabloid, Tabloid Bintang Indonesia is a market leader. In fact in the market Show that the competition not only with other in one category, but one brand can compete with other even in the different category. For example television and entertainment tabloid compete with woman tabloid because they have same content especially the headline or cover. For that reason make Tabloid Bintang Indonesia try to get high sales, to compete more tight with Tabloid Nova as primary competitor. Ussualy the consumer of tabloid buying by retail. So, Tabloid Bintang Indonesia make an integrated marketing communication program to support main objective which is sales, not only by retail but by subscribe. To role an integrated marketing communication campaign, Tabloid Bintang Indonesia use the strategy of promotion element with advertising, sales promotion with free sampling, event marketing, and sponsorship. All campaign use television, radio, magazine, newspaper as media vehicle. The campaign will be held in July - December 2005 with budget for all campaign more than six billion rupiahs. Technicly, its divide in two ways, cash and barter. The maximal integrated marketing communication process hope can give a maximal result for brand and company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ayu Vidya Anggraeni
"Seiring dengan semakin tingginya persaingan promosi merek, insan periklanan dituntut lebih kreatif dalam meraih perhatian konsumen. Salah satu pendekatan yang akhir-akhir ini marak digunakan adalah eksekusi testimonial. Iklan dengan format testimonial memiliki kekuatan utama pada kesaksian model iklan terhadap produk yang diiklankan. Dipadukan dengan penerapan eksekusi iklan yang tepat, eksekusi testimonial diharapkan dapat membentuk keyakinan terhadap merek atau produk (brand conviction) sehingga kemudian akan membuat audience yakin untuk membeli produk tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan eksekusi iklan tetsimonial yang menggunakan satisfied product user, tingkat brand conviction yang terbentuk, serta pengaruh variabel lain yang berperanan. Selanjutnya mengetahui besarnya hubungan eksekusi tetsimonial,dalam penelitian ini diukur dengan testimonial source-oriented thoughts terhadap pembentukan brand conviction serta pengaruh variabel-variabel lain yaitu faktor eksternal dan faktor internal sebagai variabel suppresor terhadap hubungan antara tesimonial source-oriented thoughts dengan brand conviction.
Untuk menguji hubungan antara testimonial source-oriented thoughts dengan pembentukan brand conviction, peneliti menggunakan metode ukur pearson correlation.Kemudian untuk melihat pengaruh variabel faktor eksternal dan faktor internal terhadap hubungan antara testimonial source-oriented thoughts dengan brand conviction, metode ukur yang digunakan adalah metode elaborasi dengan menggunakan high partial correlation first order.
Dari pengujian, ditemukan bahwa testimonial source-oriented thoughts terbukti memiliki hubungan nyata dan cukup kuat dengan pembentukan brand conviction. Sedangkan variabel faktor eksternal dan faktor internal terbukti berfungsi sebagai variabel antecedent bukan sebagai variabel suppresor. Namun setelah dielaborasi dengan kedua faktor tersebut ditemukan bahwa tetap terjadi hubungan yang positif antara testimonial source-oriented thoughts dengan brand conviction.
Hal ini mengimplikasikan bahwa dalam penelitian ini model proses keputusan konsumen dari S. Watson Dunn dan Arnold M. Barban tidak dapat sepenuhnya berlaku. Sedangkan model respon kognitif terbukti berlaku. Teori Wells juga terbukti berlaku apabila conviction dapat dibentuk melalui a testimonial. Hasil penelitian ini juga memberi implikasi bagi pemilik merek dan agensi iklannya bahwa penerapan satisfied product user testimonial tepat digunakan karena menimbulkan efek yang powerfull terhadap pembentukan brand conviction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Dwiyanti Sumadilaga
"Rekening Ponsel CIMB Niaga adalah produk branchless banking pertama di Indonesia yang mendukung keuangan inklusif untuk kelompok unbanked dan underbanked. Masalah yang dihadapi oleh produk adalah rendahnya tingkat awareness dan tidak adanya pengetahuan maupun pemahaman target khalayak mengenai Rekening Ponsel. Produk juga mengalami penurunan tingkat pertumbuhan pengguna, padahal 1.000.000 pengguna ditargetkan pada akhir Desember 2014. Solusi yang diajukan adalah sebuah strategi komunikasi pemasaran yang dikembangkan berdasarkan Teori Difusi Inovasi dan Technology Acceptance Model. Strategi menggunakan media above the line dan below the line selama 6 bulan untuk menyasar segmen perempuan rumah tangga suburban dari SES BC.

Rekening Ponsel CIMB Niaga is the first branchless banking product in Indonesia that supports financial inclusion for the unbanked and underbanked. The problem faced by the product are low levels of awareness and lack of knowledge and understanding from the target audience about Rekening Ponsel. Product also encounters a decrease in user growth rate, whereas 1.000.000 user is targeted by the end of December 2014. The solution proposed is a marketing communication strategy developed based on Innovation Diffusion Theory and Technology Acceptance Model. The strategy uses above the line and below the line media for 6 months to target suburban women from SES BC."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yodsa Rienaldo
"Konsumen ada akhirnya akan bersikap (penilaian, preferensi) terhadap berbagai brand melalui sebuah prosedur evaluasi atribut dimana konsumen akan melihat dan menilai atribut-atribut yang ditawarkan oleh produk-produk dengan merek yang berbeda dan memutuskan benefit dari brand apa yang paling besar nilainya untuk memberikan sebuah solusi bagi kebutuhannya. Smartphone merupakan salah satu produk yang dapat digolongkan sebagai produk high involvement. Sebagai barang dengan banyak fungsi dan melekat dalam keseharian konsumen, proses pengambilan keputusan hingga sampai pada tingkat pembelian dan perilaku pasca pembelian akan melalui proses yang kompleks dan panjang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat preferensi yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek smartphone yang diteliti berdasarkan berbagai atribut produk yang membentuj brand image. Dengan melihat preferensi konsumen diharapkan dapat menjelaskan perilaku konsumen dalam melakukan pilihan produk smartphone."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Cholief Fuadhi
"[ABSTRAK
Mendongeng mempunyai peran besar dalam proses pendidikan anak usia dini Meskipun demikian di Indonesia 53 orang tua dengan anak berusia kurang dari empat tahun tidak pernah mendongeng untuk anaknya dan hanya 10 yang melakukannya secara rutin 6 7 kali dalam seminggu Permasalahan yang dihadapi adalah orang tua mengetahui manfaat dari mendongeng tetapi belum ada pemicu untuk melakukan aktivitas mendongeng secara rutin Oleh karena itu program kampanye Komunitas Ayo Dongeng Indonesia ldquo Ayo Mendongeng Berbagi Kisah Berbagi Kasih rdquo dibuat dengan tujuan menggerakkan orang tua dengan stastus ekonomi dan sosial A dan B yang mempunyai anak usia 2 6 tahun untuk mendongeng secara rutin Biaya yang akan dikeluarkan untuk keseluruhan kampanye sebesar Rp 113 281 000.

ABSTRACT
Storytelling has a major role in the process of early childhood education However in Indonesia 53 parents with children aged less than four years never storytelling for children and only 10 did so regularly 6 7 times a week The problem faced is parents know the benefits of storytelling but there is no trigger to perform routine activities of storytelling Therefore Komunitas Ayo Dongeng Indonesia campaign Let rsquo s Tell Story Sharing Stories Sharing Love was made with the intention to encourage the parents with the economic and social stastus A and B who have children aged 2 6 years to do storytelling on a regular basis The amount of budget spent for the whole campaign is Rp 113 281 000.; Storytelling has a major role in the process of early childhood education However in Indonesia 53 parents with children aged less than four years never storytelling for children and only 10 did so regularly 6 7 times a week The problem faced is parents know the benefits of storytelling but there is no trigger to perform routine activities of storytelling Therefore Komunitas Ayo Dongeng Indonesia campaign Let rsquo s Tell Story Sharing Stories Sharing Love was made with the intention to encourage the parents with the economic and social stastus A and B who have children aged 2 6 years to do storytelling on a regular basis The amount of budget spent for the whole campaign is Rp 113 281 000 , Storytelling has a major role in the process of early childhood education However in Indonesia 53 parents with children aged less than four years never storytelling for children and only 10 did so regularly 6 7 times a week The problem faced is parents know the benefits of storytelling but there is no trigger to perform routine activities of storytelling Therefore Komunitas Ayo Dongeng Indonesia campaign Let rsquo s Tell Story Sharing Stories Sharing Love was made with the intention to encourage the parents with the economic and social stastus A and B who have children aged 2 6 years to do storytelling on a regular basis The amount of budget spent for the whole campaign is Rp 113 281 000 ]"
2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Laksmi Indriyastuti
"[ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi sementara terhadap strategi media sosial Indorelawan dalam melakukan sosialisasi kegiatan relawan. Penelitian ini menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product) dari Stufflebeam (1971) dimana evaluasi dilakukan berdasarkan perencanaan awal Indorelawan terkait pemanfaatan media sosial mereka. Adapun media sosial yang diteliti pada penelitian ini terbatas pada Twitter, Facebook dan website Indorelawan. Penelitian dilakukan melalui kuesioner yang diberikan kepada 30 responden yang terdiri atas mahasiswa dan fresh-graduate serta wawancara dengan pihak Indorelawan. Penelitian ini menunjukkan bahwa brand awareness target khalayak mengenai Indorelawan belum terlalu kuat sehingga, belum terlalu banyak khalayak yang mengetahui keberadaan media sosial Indorelawan. Hal tersebut tentu menghambat sosialisasi terkait kegiatan relawan melalui Indorelawan. Untuk mengatasi hal tersebut, penelitian ini merekomendasikan Indorelawan agar (1) menentukan KPI (key performance indicator) jangka pendek untuk media sosial mereka , (2) melakukan riset khalayak agar lebih mengetahui karakteristik target khalayak mereka, (3) bekerja sama dengan agensi untuk memperbaiki strategi media sosial Indorelawan.

ABSTRACT
This study is a preliminary evaluation of Indorelawan's social media strategy in
socializing volunteering activities. In evaluating the strategy, the researcher used
the CIPP model by Stufflebeam (1971) which evaluates the strategy based on the
initial plan, particularly for the social media strategy plan. The researcher foccuses
on three social media that Indorelawan has Twitter, Facebook and their website.
Through the questionnaires completed by 30 respondents that includes students
and fresh-graduates, and also through interviewing the co-founders and directors
of Indorelawan, this study shows that their brand awareness is not strong yet.
Therefore, not much audience have knowledge on Indorelawan?s social media
accounts. This of course hinders them in socializing volunteering activities. To
solve this problem, the researcher recommends Indorelawan to (1) determine a
short-term KPI (key performance indicator) for their media social goals , (2) do
the target audience research to get a better understanding about their target
audience?s characteristics, (3) work together with an agency to improve their
media social strategy.;This study is a preliminary evaluation of Indorelawan?s social media strategy in
socializing volunteering activities. In evaluating the strategy, the researcher used
the CIPP model by Stufflebeam (1971) which evaluates the strategy based on the
initial plan, particularly for the social media strategy plan. The researcher foccuses
on three social media that Indorelawan has?Twitter, Facebook and their website.
Through the questionnaires completed by 30 respondents that includes students
and fresh-graduates, and also through interviewing the co-founders and directors
of Indorelawan, this study shows that their brand awareness is not strong yet.
Therefore, not much audience have knowledge on Indorelawan?s social media
accounts. This of course hinders them in socializing volunteering activities. To
solve this problem, the researcher recommends Indorelawan to (1) determine a
short-term KPI (key performance indicator) for their media social goals , (2) do
the target audience research to get a better understanding about their target
audience?s characteristics, (3) work together with an agency to improve their
media social strategy., This study is a preliminary evaluation of Indorelawan’s social media strategy in
socializing volunteering activities. In evaluating the strategy, the researcher used
the CIPP model by Stufflebeam (1971) which evaluates the strategy based on the
initial plan, particularly for the social media strategy plan. The researcher foccuses
on three social media that Indorelawan has—Twitter, Facebook and their website.
Through the questionnaires completed by 30 respondents that includes students
and fresh-graduates, and also through interviewing the co-founders and directors
of Indorelawan, this study shows that their brand awareness is not strong yet.
Therefore, not much audience have knowledge on Indorelawan’s social media
accounts. This of course hinders them in socializing volunteering activities. To
solve this problem, the researcher recommends Indorelawan to (1) determine a
short-term KPI (key performance indicator) for their media social goals , (2) do
the target audience research to get a better understanding about their target
audience’s characteristics, (3) work together with an agency to improve their
media social strategy.]"
2015
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Baskara Putra
"ABSTRAK
JAAN, sebagai sebuah organisasi non-profit yang bergerak di kesejahteraan hewan, kewalahan dalam mengurus banyaknya anjing di penangkaran mereka. Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial ini menggunakan aspek emosional dalam memperkenalkan konsep penangkaran anjing dan adopsi anjing terhadap target audiens. Data-data yang diperlukan diambil langsung dari kelompok target audiens, agar dapat membantu kampanye untuk memformulasikan format bentuk dan pesan secara lebih tepat. Ditemukan bahwa ternyata masyarakat banyak yang belum mawas tentang penangkaran anjing, dan belum mengetahui akibat buruk dari tindakan penyiksaan terhadap anjing. Untuk menyelesaikan permasalahan komunikasi tersebut, digunakan pendekatan emosional, dengan ide besar ?Every Dog Has a Story?. Dilakukan personifikasi terhadap anjing-anjing sebagai fokus kampanye, guna mengenalkan konsep penangkaran anjing dan adopsi anjing terhadap target audiens, sembari menyadarkan mereka bahwa terdapat cerita multidimensional di tiap-tiap latar belakang anjing, agar mengarahkan mereka ke ide akan adopsi anjing dan menjauhkan mereka dari tindak penyiksaan terhadap anjing. Keseluruhan kampanye akan memerlukan biaya Rp 9.945.000 untuk dilaksanakan dalam periode Februari-Maret 2016. Pengawasan juga akan dilakukan guna memastikan kelangsungan dan kesehatan kampanye, serta terdapat evaluasi di akhir kampanye untuk melihat dampak dan efektifitas kampanye ini.

ABSTRACT
JAAN, as a non-governmental organization that strives in animal welfare, are having trouble in keeping all their shelter dogs in check. This proposal discusses the whole process of a social marketing plan that is specifically tailored for the NGO. It drives audience to the idea of dog adoption through the use of emotional appeal. Every planned executions are based on findings taken from the campaign?s specific target audience group; which pinpoint the fact that majority of the audience are either haven?t grasped the concept of dog shelter thoughtfully or just straight haven?t heard about dog shelters before. This social marketing campaign offers a thoroughly thought strings of executions that utilize emotional appeal as the big idea to counter said rooting problems, using the theme ?Every Dog Has a Story? which is to personify the dogs as the main focus of the campaign, to show the audience that each of them are also living beings with different, multidimensional stories, expecting the audience to fully grasp the concept of dog welfare, and to stray them away from the tendency of abusive behavior against dogs. This proposition also serves as a vessel to introduce the concept of dog adoption and dog shelters to the target audience. The whole campaign would run on a period of two months, from February to March 2016 with the specific budget of RRp 9.945.000. Monitoring on digital engagement and social media traffic would be done independently by the internal team to ensure the campaign?s wellbeing. A mean of evaluation at the end of all planned executions would also be found, to see how well did the campaign go, and if it actually affect the audience in any possible ways.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahirah Oktrabiul
"ABSTRAK
Menurut Kemenkes RI pada tahun 2013, kanker payudara menjadi penyakit kanker dengan prevalensi kedua tertinggi di Indonesia setelah kanker serviks, dengan 61.682 orang yang terdiagnosa. Meskipun kasus paling banyak ditemui pada kelompok usia 47-50 tahun, tidak menutup kemungkinan seseorang dapat terkena kanker payudara di usia muda. Maka dari itu Yayasan Daya Dara Indonesia mengatakan penting untuk menekankan kepada anak muda untuk melakukan SADARI secara rutin sejak dini. Sebuah program pemasaran sosial yang ditujukan kepada anak muda diperlukan untuk memberikan informasi mengenai kanker payudara dan mengajak mereka untuk melakukan SADARI secara rutin. ?Stories of Pink? menjadi ide besar di balik program pemasaran sosial ini, dengan menggunakan emotional appeal untuk menarik perhatian target adopter dengan cerita pejuang kanker payudara. Kampanye ?Stories of Pink? akan dilakukan dalam dua tahap yang mengacu pada teori AISAS dan Horizontal T Model yang dikemukakan The Dentsu Way yaitu tahap breadth yang ditujukan untuk menarik perhatian target adopter mengenai kampanye yang dijalankan. Tahap kedua dan terakhir adalah tahap depth yang ditujukan untuk meningkatkan aktivitas pencarian informasi target adopter mengenai kanker payudara, menekankan pentingnya melakukan SADARI, dan membuat target adopter mau berbagi pengalaman mengenai kampanye. Kampanye akan dilakukan selama bulan Agustus hingga November 2016 dan menghabiskan biaya sebesar Rp492.833.000,00.

ABSTRACT
According to Kemenkes RI?s 2013 data, breast cancer is the second highest prevalence for cancer after cervical cancer with 61.682 people diagnosed. Eventhough breast cancer is most common in the age group 47-50 years old, young people also have risk of diagnosed with breast cancer. With that fact, Yayasan Daya Dara Indonesia emphasized the importance of breast self-examination (BSE) every month from a young age. A social marketing program targeting young people is needed to give them the information they need on breast cancer and emphasize the importance of BSE. ?Stories of Pink? becomes the big idea in this social marketing program, using emotional appeal to attract the target with stories about breast cancer patients. ?Stories of Pink? campaign is done in two steps based on The Dentsu Way?s AISAS model and Horizontal T model. The first step is ?breadth?, aiming to attract the target about the campaign. The second step is ?depth?, aiming to increase the target?s search activity on information about breast cancer, emphasize the importance of BSE, and making the target willing to share their experience about the campaign. The campaign will be done throughout August to November 2016 and the amount spent for the campaign will be Rp492.833.000,00.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Nabila Roxanne
"ABSTRAK
Bourjois merupakan perusahaan kosmetik dari Perancis lahir pada tahun 1863 dan terus berinovasi Bourjois di Indonesia masih dapat dikatakan pemain baru meskipun sudah banyak perempuan yang mulai melirik Bourjois namun brand ini belum menjadi pilihan pertama dari perempuan Indonesia. Masalah yang ditemukan pada Bourjois dianalisis menggunakan model AISAS. Hasil riset menyatakan bahwa awareness konsumen terhadap brand telah tinggi namun beberapa di antaranya berhenti pada tahapan search to action. Dengan big idea ldquo Express Yourself rdquo kampanye ini memiliki tujuan pemasaran yang diharapkan dapat mendorong konsumen untuk melakukan trial intentions atau keinginan untuk mencoba produk sehingga disinyalir akan turut mendorong meningkatnya jumlah pengguna Bourjois yang berdampak pada kenaikan sales. Kampanye akan dilaksanakan selama enam bulan dengan jumlah anggaran sebesar Rp2 194 775 000. Kemudian untuk mengukur efektivitas serta efisiensi dari kampanye ini maka akan dilakukan pula rencana evaluasi dan monitoring sebelum selama dan setelah kampanye berlangsung.

ABSTRACT
Bourjois is a cosmetics company from France established in 1863 and continues to innovate Bourjois in Indonesia can be said to be new players despite the fact that women start to put some interest on the brand Bourjois still not been the first choice of Indonesian women. The analysis of the problems found is using the AISAS model where research found that consumer awareness towards the brand is high but some of them stopped at the search to action stage. With ldquo Express Yourself rdquo as the big idea so the marketing objectives of this campaign is to encourage consumers to do trial intentions or desire to try the product so that it can increasing number of Bourjois users which will increase the sales number as well. The campaign will run for six months with a total budget of Rp2 194 775 000 Then to measure the effectiveness and efficiency of this campaign there will be an evaluation plan and monitoring held before during and after the campaign progresses.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>