Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puspita Hardina Cahyaningrum
"This study examines and analyzes the economic consequences of modified audit opinion on borrowing
cash flow and investment cash flow. Panel data model was used to observe the research. The sample of this
study was 247 companies listed in Indonesia Stock Exchange for the years 2008-2010. The results show
that modified audit opinion, except unqualified opinion with explanatory paragraph about going concern,
did not affect borrowing cash flow because audit opinion was not the only consideration for granting
credit by creditors. Companies receiving modified audit opinion were proven using more operating cash
flow for investing shown in investment cash flow, especially companies receiving unqualified opinion with
explanatory paragraph about going concern.
Abstrak
Penelitian ini menguji dan menganalisis konsekuensi ekonomis dari modified audit opinion terhadap
borrowing cash flow dan investment cash flow. Penelitian ini menggunakan model data panel. Sampel
penelitian ini adalah 247 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2008-2010 dengan
total observasi sebanyak 741 firm-years. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modified audit opinion,
kecuali opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai going concern, tidak terbukti
memengaruhi borrowing cash flow karena opini audit bukan satu-satunya pertimbangan untuk memberikan
pinjaman bagi kreditor. Perusahaan yang memperoleh modified audit opinion terbukti lebih banyak
menggunakan kas internal (operating cash flow) untuk melakukan investasi yang dilihat dari investment
cash flow, terutama perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelasan mengenai going concern. "
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2019
657 ATB 12:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amah Majidah Vidyah Dini
"Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah kemungkinan peningkatan kejadian yang terus menerus dari vector borne disease. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit berbasis vektor yang menjadi penyebab kematian utama di banyak negara tropis. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa variasi iklim (jumlah hari hujan, lama penyinaran matahari, kelembaban) memiliki hubungan bermakna dengan insiden DBD di Kota Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara faktor iklim (suhu, curah hujan, hari hujan, lama penyinaran matahari, kelembaban, dan kecepatan angin) dengan kejadian DBD di Kabupaten Serang tahun 2007-2008. Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder faktor iklim dan jumlah kasus DBD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor iklim suhu, curah hujan, hari hujan, lama penyinaran matahari,
kelembaban, dan kecepatan angin dengan angka insiden DBD di Kabupaten Serang tahun 2007-2008. Hal ini disebabkan karena kurang lamanya durasi data yang diambil, kurang lengkapnya data iklim yang didapat, dan kurangnya frekuensi data insiden DBD yang diambil.
One of the impacts of climate change is the possibility of continuous increase in the incidence of vector borne disease. Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a vector-based disease that causes many deaths in tropical countries. Previous research stated that climate variation (number of rainy days, solar radiation, humidity) was significantly related to the high incidence of dengue in Bogor city.
The purpose of this research is to know the description and the correlation between climatic factors (temperature, rainfall, rainy days, solar radiation, humidity and wind speed) and the incidence of DHF in Serang District in 2007-2008. The data collected include secondary data on climatic factors and the number of dengue cases. The results of this study indicate that there was no significant correlation between the climate factors (temperature, rainfall, rainy days, solar radiation, humidity, and wind speed) and the incidence rate of DHF in Serang District in 2007-2008. The reasons
for this are the following: the data were not collected for a sufficiently long period of time; the obtained climate data
were incomplete; and there was insufficient data on the frequency of DHF incidences taken."
Universitas Indonesia, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library