Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 352 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahadiyan Garuda Langit Dewangga
"Perkembangan populasi kaum manula mengalami peningkatan jumlah yang signifikan. Menjadikan kaum manula tidak akan menjadi minoritas lagi dunia dalam 40 tahun ke depan, sehingga apa yang dikonsumsi oleh masyarakat yang nanti akan menjadi bagian dari mayoritas manula tersebut harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas penuaan pada masyarakat itu sendiri. Produk budaya populer sebagai seperti animasi, film dan musik perlu mendapat perhatian khusus dikarenakan tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga penyebaran pesan, ideologi bahkan membentuk konsep diri seperti ageism. Melalui penelitian ini, peneliti melihat bagaimana animasi bertema super hero asal Jepang dengan nama My Hero Academia dan Marvels Spider-Man yang berasal dari Amerika menggambarkan tokoh manula dalam serial tersebut berdasarkan nilai-nilai budaya mereka. Sehingga ditemukan bahwa penggambaran tokoh manula dalam serial animasi dari Jepang memiliki konotasi yang lebih positif dengan mayoritas karakter berada dalam kategori Golden Ager, sedangkan tokoh manula dalam serial animasi buatan Amerika juga memiliki konotasi positif dalam kategori perfect grandparent tapi juga memiliki banyak konotasi negatif dengan masuknya karakter-karakter manula tersebut dalam kategori Shrew/Curmudgeon,Despondent, Severely Impaired dan Recluse.

Nowadays, elderly proportion is growing significantly. With this pace the elderly community will not be classified as minority in the next 40 years, considering the consumption of the soon to be elder should be seen seriously to enhance aging quality of the society member themselves. Pop culture products such as: animation, films and music should not be seen as mere entertainment rather to be seen as a message containing several idea and ideology which constructing stereotype for the audience such as ageism. By this research, researcher will see how the elder depicted in pop culture animation product also comparing the result between My Hero Academia as Japan’s animation and Marvel’s Spider-Man as America’s animation. Resulting the depiction of elder in Japan’s animation has more positive connotation rather than the America’s animation, the elder character in Japan’s animation is classified majorly in Golden Ager category which is the ideal aging goal while elder characters in Americas animation was classified in negative ageism connotation category as Shrew/Curmudgeon,Despondent, Severely Impaired and Recluse."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Yudiastuti
"Studi ini merupakan penelitian studi kasus yang mencoba untuk melihat bagaimana persepsi konsumen terhadap program komunikasi pemasaran terpadu produk minuman isotonic bervitamin bermerek "VIT AZONE''. dengan mengambil para partisipan yang tinggal di wiiayah Cimanggis-Depok.
Mengetahui persepsi konsumen meropakan elemen yang sangat penting terutama bagi pihak pemasar yang menyelenggarakan program komunikasi pemasaran terpadu. dan mengetahui sejauh mana peranannya dalam membentuk persepsi positif di masyarakat.
Data di analisis dengan menggunakan Focus Group Discussion. Dari basil analisis data ini ditemukan bahwa temyata persepsi konsumen terhadap program komunikasi pemasaran terpadu VlTAZONE'' ini cenderung merupakan produk yang ingin menyaingi produk pesaing utamanya yaitu "MMlONE." Hal ini dapat disimpulkan bahwa program komunikasi pemasarnn terpadu yang di jalanlam olen PT.T!RTA FRESHINDO JAYA belum berperan, karena hasil akhiroya tidak sesuai dengan tujuan awalnya.
Pemasar tentunya barns lcbih kritis lagi dalarn memilih program komunikasi mana yang harus di laksanakan secara lebih intensif dan mana yang tidak. Hasil keterpaduan ini akan menghasilkan suatu basil yang maksimal.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T 25661
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunggi Wasi Bomantara
"Penelitian bertujuan mengetahui peranan strategi negosiasi Polda Jatim dalam pencegahan terjadinya konflik skala besar kasus Lapindo. Metode penelitian kualitatif, sifat penelitian deskriptif kualitatif Data diperoleh melalui; wawancara mendalam satu narasumber (key informan) yaitu Kapolda Jatim, studi kepustakaan, kajian literatur terkait, observasi, mengumpulkan artikel di media cetak yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian menyimpulkan strategi negosiasi yang diterapkan ialah strategi negosiasi level atas, pencapaian tujuan akhir negosiasi strategis. Dengan strategi negosiasi level atas, konflik skala besar sampai sekarang dapat diredam. Penelitian merekomendasikan untuk melakukan penelitian strategi negosiasi level menengah atau bawah dengan pencapaian tujuan akhir negosiasi berbeda, taktis dan teknis.

This research is to know the function of negotiation strategy in East Java Police Department to prevent big scale of conflict in Lapindo’s case. Using a qualitative descriptive interpretive. The exploration data by depth interview to one single source which is Head Office of East Java Police Department, librarian study, literature theories, observation, and articles in print media connected with the research. The research concluded that negotiation strategy in high level has been used with the strategic achievement as on The big scale conflict has been reduced with the use of negotiation strategy high level. The research recommended thal therc should be another research in middle and low level negotiation strategy with different achievement on il, tactical and technical."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25743
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farid Raditia
"Tesis ini membahas kemampuan mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UI angkatan 2006 dalam menelaah teori — teori komunikasi organisasi, budaya organisasi, merger dan perubahan budaya organisasi pasca merger untuk meneliti bagaimana dampak dari kegiatan komunikasi internal terhadap perubahan budaya pasca merger dalam suatu perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain metode penelitian deskriptif menggunakan strategi intrinsic case study. Penelitian ini menyarankan bahwa pasca merger, perusahaan perlu menciptakan agen - agen perubahan dalam membantu komunikasi dalam upaya perubahan budaya pasca merger. Kemudian perusahaan juga perlu mengadakan audit budaya dan mengadakan forum group discussion (FGD) yang berkelanjutan antara manajemen dan karyawan.

Focus of this thesis is about capability of Corporate Communication Management Student from Post Graduate Program at Sosial Political Science Faculty University of Indonesia experience of acquiring of corporate communication, merger, and corporate culture change post merger to research impact of internal communication within corporate culture transformation post merger. This research is qualitative research with descriptive design and using intrinsic case study strategy. This research is has advice that a company need to create change agent to support internal communication within effort for cultural change post merger. Company also need to do a cultural audit and then build 2 ( two ) direction communication by Forum Group Discussion."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25752
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Arita
"Di Indonesia, pada awalnya, pusat-pusat perbelanjaan berkembang di kota- kota besar didalam pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Seiring dengan berjalannya waktu, pusat perbelanjaan juga hadir dikota-kola lainnya diluar Jawa, seperti di Palangkaraya yang merupakan ibukota Propinsi dari Propinsi Kalimantan Tengah. Palangkaraya Mali yang didirikan pada bulan mei 2007 ditujukan guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat Ibukota Propinsi Kalimantan Tengah akan sebuah Pusat Perbelanjaan moderen.
Dalam memanajemen sebuah pusat perbelanjaan, perihal dari Kepuasan konsumen adalah sangat penting atau diakui sebagai fokus utama dari sebuah manajemen pusat perbelanjaan. Berhubungan dengan hal tersebut, kualitas layanan dari Pusat Perbelanjaan perlu untuk dinilai untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung, sebagaimana yang terjadi di Palangka Raya Mali. Studi ini dimaksudkan untuk menemukan tingkat yang mengarah pada Kualitas Layanan dari Palangka Raya Mali. Studi ini juga ditujukan untuk menemukan tingkat kesesuaian antara pengalaman dan harapan serta kesenjangan antara Pengalaman dan Harapan terhadap tingkat kualitas layanan dari Palangka Raya Mali. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan cara mengumpulkan data dari para responden, yaitu Pengunjung dari Palangkaraya Mali. Survei ini memfokuskan pada lima dimensi dari kualitas layanan yang terdiri dari Reliabilily (Reliabilitas). responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), emphaty (empati), dan Tangible (bukti fisik)
Berdasarkan hasil dari survei tersebut, tingkat kepuasan tertinggi terdapat pada dimensi tangibles (bukti fisik), diikuti oleh reliabilily (reliabilitas) atau keterandalan, responsiveness (daya tanggap), emphaty (empati) dan terakhir adalah assurance (jaminan). Sementara itu pada kesesuaian dan kesenjangan dari pengalaman dan harapan konsumen ditemukan bahwa dimensi langibles (bukti fisik) lebih dekat kepada harapan konsumen. Sementara, dimensi jaminan dinilai cukup jauh dari harapan konsumen. Hasil dari penelitian mengindikasikan bahwa Palangka Raya Mali membutuhkan untuk meningkatkan konsistensi dari kualitas layanan Mereka untuk memberikan jaminan kepada konsumen mereka.

In Indonesia, at the beginning, shopping centers were growing in major cities in the Java Island, like Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta and Surabaya. As the time goes on, shopping center also exist in other cities outside Java, like in Palangka Raya, the capitol city of Central Kalimantan Province. Palangka Raya Mali, which estabilsh in Mei 2007, were dedicated to fulfill the needs of citizens of the capitol city of the province of a modern shopping centre.
In managing the shopping center. matter of customer satisfaction is very important or can be acknowledge as the primary focus of a shopping center management.. Related to that matter, the Service quality of shopping center need to be assesed in order to find out the customer satisfaction, as it happens at Palangka Raya Mali. This study is aimed to discover the customer satisfaction level towards the Service quality of Palangka Raya Mali and also discover adjusment level between experience and expectation and also disparity between experience and expectation of the customer toward Service quality of Palangka Raya Mali. The study is using quantitative method and using survey as the way of collecting data from respondent. which are frequent Visitor of Palangka Raya Mali. The survey is focusing on five dimension of Service quality that consist of, reliability responsiveness assurance. empathy and tangibles.
Based on the result of the survey. the highest satisfaction level occurred on the tangibles dimension, followed by reliability, responsiveness, empathy and the lasi is assurance. Mean while. on the adjustment and disparity of customer experience and expectation, it is found that tangibles dimension is elose to expectation of customer. The assurance dimension is far from expectation of customer. The result of survey indicates that the Palangka Raya Mali Management needs to improve consistency of their Service quality to give assurance for customer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25749
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Qoryna Noer Seyma El Farabi
"Tesis ini membahas mengenai konstruksi identitas pembaca perempuan slash fiction, dengan menggunakan psikoanalisis Lacan. Perkembangan K-Pop di Indonesia telah menciptakan berbagai media kreatifitas baru yang dibuat oleh penggemar, salah satunya adalah slash fiction. Slash fiction adalah cerita unik yang dibuat oleh penggemar, yang dalam ceritanya kedua tokoh idola memiliki hubungan sesama jenis atau homoseksual. Pembaca perempuan yang mengonsumsi slash fiction, namun pembaca perempuan tidak semuanya memiliki orientasi seksual menyimpang. Di Indonesia sendiri, homoseksual adalah hal tabu yang belum diterima masyarakat, dan membahasnya adalah sesuatu yang tabu. Teks slash fiction hadir untuk memenuhi hasrat tidak disadari dari penggemar akan idola mereka. Dengan menggunakan konstruksi identitas Lacan, penelitian ini mencoba mengkaji bagaimana identitas seorang penggemar jika dilihat dari perspektif Lacan, dan slash fiction sebagai pemenuhan hasrat dan fantasi penggemar tentang kehidupan ideal bagi mereka, dan bagaimana slash fiction membantu pembaca untuk lari dari aturan simbolik yang mengikat mereka. Dengan menggunakan paradigma konstruktivisme, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysisi (IPA) untuk melihat konstruksi identitas pembaca perempuan slash fiction. Alat pengumpulan data berupa wawancara mendalam dengan tiga orang informan. Setelah data terkumpul, peneliti kemudian menganalisis menggunakan psikoanalisis Lacan terkait konstruksi identitas. Hasil dari penelitian ini adakah identitas tidak hanya ditentukan oleh sesuatu yang informan sadari, atau sesuatu yang simbolik, tetapi identitas juga diatur oleh keinginan fantasi, yang dihasilkan dari the Real. . Identitas didasarkan pada gambar ideal yang dilihat oleh seseorang tentang dunia luarnya, dan hal tersebut mendorong seseorang untuk terus mendekati diri ideal menurutnya. Identitas seseorang pada dasarnya tidak akan pernah utuh, dan proses konstruksinya adalah proses yang disadari. Meskipun begitu, the symbolic tetap memberikan identitas dan pengertian bagi informan tentang mana yang positif atau baik, serta sesuai dengan nilai-nilai yang dipercaya selama ini, dan identitas mana yang negatif, atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dipercaya.

This thesis discusses the construction of identity published by fictional slash women, using Lacan's psychoanalysis. The growth of K-Pop in Indonesia has created various new creative media which are created by fans, one of them is fiction slash. Fiction slash is an unique story which created by fans, where the two idol characters have same-sex or homosexual relationships. Even though the majority of female readers who consume slash fiction do not have everything which supports the discussion section. In Indonesia, these sorts of conversations are somewhat taboo and still have not been fully accepted by the public, even discussing them are still defined as taboo. Fiction slash text exists to fulfill the unconscious desire of their idol fans. By using Lacan's identity construction, this study attempts to examine how the identities of fans use Lacan's views, and cut fiction as a fulfillment of fans desires and fantasies about life ideal for them, and use fictional slash to help them to seek symbolic diversions which connected with them. By using the constructivist paradigm, this research qualitative study used Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) to see the construction of the slash fiction female readers identity. The tool in this research was used in-depth interviews with three informants. After collecting the data, the researchers analyzed the data using Lacan's psychoanalysis which related to identity construction. The result of this research is the identity was not only determined by something the informant is aware of, or something symbolic, but also the identity was governed by fantasy desires, as the result from the Real. The identity was based on the ideal image which is seen by someone about the outside world, and it encourages someone to continue to approach the ideal self according to her. A person's identity is basically never intact, and the construction process is a conscious process. Although, the symbolic still provides the identity and meaning for informants about which is positive or good, and in accordance with the values ​​that have been believed so far, also which identity is negative, or not in accordance with the values ​​tt are believed. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Wahyu Widyantoro
"Dewasa ini, jurnalisme sebagai sebuah industri dan profesi menghadapi tantangan terberatnya yakni turbulensi dan perubahan yang terus meningkat seperti menurunnya jumlah pendapatan dan pembaca, serta perubahan perilaku pembaca seiring meningkatnya penggunaan telepon pintar untuk mengakses dan mendistribusikan berita yang merusak model bisnis tradisional. Tesis ini menyoroti model bisnis yang diterapkan di digital news startup yang kini menjadi fenomena global dan bagaimana digital news startup menjadi model bisnis baru di industri media. Penelitian ini termasuk dalam paradigma post-positivistik dengan pendekatan kualitatif dan metode/strategi penelitian menggunakan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan digital news startup tidak mengubah seluruh logika model bisnis, tapi berkonsentrasi dan beradaptasi pada elemen-elemen tertentu. Sebagai sebuah digital news startup, dalam dalam aspek pendanaan, kumparan termasuk dalam kategori venture-backed for-profit, sementara pada aspek bentuk dan penyajiannya, kumparan menciptakan bentuk baru yakni perpaduan antara original-content generators dan platforms. Selanjutnya berdasarkan tipologi model bisnis media, kumparan merupakan perpaduan antara content oriented, context oriented, dan connection oriented.

Today, journalism as an industry and profession faces its toughest challenges, turbulence and ever-changing changes such as decreasing amounts of funds and readers, and changing readers behavior who use smartphones to access, consume, and shared the news that changes traditional business models. This thesis focus on a business model that is applied to digital news startups which are now a global phenomenon and how digital news startups are becoming new business models in the media industry. This research is included in the post-positivistic paradigm with qualitative methods and research methods using case studies. The results show that digital news startups do not change the entire business model, but rather organize and decide to strengthen on certain elements. As a digital news startup, in the aspect of funding, kumparan is included in the venture-backed for-profit category, while in the form and presentation aspects, kumparan creates a new form of integration between original-content generators and platforms. Furthermore, based on the typology of the media business model, kumparan is a combination of content oriented, context oriented, and connection oriented."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Ibtisam
"Di era digital industri media, majalah mengalami perubahan besar. Media lama seperti koran, televisi, majalah mengalami transformasi menuju ke media baru. Dengan adanya fenomena perluasan channel ke digital media, di mana terjadi konvergensi, sebuah media mendapat tantangan baru. Tantangan terbesar adalah bagaimana menghadapi audiens, terutama untuk majalah yang memiliki segmen remaja. Remaja adalah segmen konsumen yang dinamis dan young adaptor sejumlah kemajuan teknologi. Di sini yang akan diteliti adalah bagaimana strategi yang dilakukan sebuah majalah yang memperluas channel-nya, dengan contoh kasus GADIS. Terdapat penggalian, pemaparan dan analisa hal-hal yang dilakukan oleh GADIS untuk menghadapi audiens. Akan ditampilkan pula interaksi antara media dan audiens. Di lain pihak, diteliti pula bagaimana masukan dari pembaca GADIS melalui Focus Group Discussion. Observasi dan dokumentasi riset GADIS dan online media juga melengkapi thesis ini. Dari segi akademik, tesis ini berusaha menganalisa berbagai teori mengenai konvergensi, media saat ini, strategi komunikasi, interaktivitas dan audiens. Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan bermanfaat bagi studi komunikasi.

In the era of the digital media industry, magazine is facing a big change. Old media like newspaper, television and magazine, transformed into new media. With the phenomena of media broaden their channels (multi-channels), in which media convergence happen, a media company, especially magazine, is facing new challenges. The biggest challenge is how they face and meet the audience, especially for a magazine with teen segment. Teenagers are the dynamic consumer. They are also young adaptor in technology. This thesis will focus in studying the strategy used by a magazine which broadens it channels, and GADIS becomes the case study. There are descriptions, explanation, and analysis about things that GADIS do related with the audience. On the other side, writer is also study about the audience feelings, opinions and attitude towards the media from the FGD. Observations and research data also enrich this thesis. From the academic point of view, this thesis is trying to analyze theories about media convergence, media now, strategy ini communications, interactivity, and audience. Hopefully, this research could give insights for communications studies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30604
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Alif Rachman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pemaknaan mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB terhadap
Iklan Layanan Masyarakat yang mengangkat isu lingkungan hidup dengan tema
kehutanan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki masing-masing audiens merupakan faktor yang paling berpengaruh
dalam proses memaknai sebuah teks tanpa mereka sadari. Hasil penelitian
menyarankan bahwa untuk dapat melihat pemaknaan khayalak dapat juga lebih
meneliti dari sisi encoding, seperti bagaimana faktor internal ekonomi dan politik
produsen ILM tersebut. Mengenai pemaknaan terhadap teks dapat dilakukan juga
penelitian dengan menggunakan Forum Group Discussion (FGD) sebagai metode
pengumpulan data untuk melihat bagaimana individu dapat memaknai teks dalam
setting kelompok.

ABSTRACT
This thesis discusses the meaning of Public Service Advertising that concern
about the issue of environmental forestry by student of Forestry Faculty. The
study was a descriptive qualitative research design. This study concluded that the
knowledge and experience of each audience are the most influential factor in the
process to interpret a text. The results suggest that in order to be able to see the
meaning of audience may also further examine in terms of encoding, such as how
the internal economic and political factors of these PSA manufacturers. About the
meaning of the text, researcher suggest that Forum Group Discussion (FGD) can
be use in other way as a method of collecting data to see how individuals interpret
the text in a group setting."
2012
T30660
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Satria Mangkuwinata
"Tesis ini membahas tentang perkembangan radio komunitas di Aceh pasca tsunami yang berlangsung dalam masa tanggap darurat. Titik fokus peneiitian ini pacia program Ayeh Emergency Radio Network (AE.RNet), dimana radio komunitas Samudera FM adalah salah sam dari lima radio yang didirikan dalam masa tanggap darurat tarsebut.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif yang menggunakan studi kasus dan bersifat longitudinal (waklu tertentu). Hal ini dilakukan untuk mendapalkan fakta atau informasi tentang perkembangan radio komunitas di masa tanggap darurat bcncana. Tipe dari penclitian ini bersifat deskriptif yakni penelitian yang menggunakan variabel masa lalu dan masa kini berupa penjelasan dari responden sebagai key irjzman.
Dari hasil temuan penelitian bahwa kehadiran radio komunitas di Aceh pasca tsunami bukan atas inisiatif warga komunitas melainkan bei-kat bantuan dari lembaga diluar komunilas ilu sendiri yang bergerak dalam pengembangan media komunitas, khususnya radio. Oleh karena itu penelitian ini ingin melihat prospek dan kendala perkembangan radio komunitas dalam mendukung proses penanggulangan bencana terutama peran dan fungsi radio komunitas dalam mengisi kekosongan informasi ditcngah situasi tanggap damrat.
Hasil yang diperoleh bahwa radio kornunitas di Aceh walaupun berperan dalam masa tanggap darurat namun memiliki kelemahan dalam hal partisipasi warga. Disamping itu secara keiembagaan masih hams diberi pendampingan. Radio komunitas juga ikut memainkan peran sebagai media tanggap darurat untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi antara sesama korban tsunami, baik tentang lingkimgannya maupun di luar lingkungannya. Dengan demikian Iingkunganlah yang mcmbawa infomiasi yang kemudian diterima media massa. Sehingga radio komunitas di daerah bencana dapat berfungsi sebagai media early warming system terhadap sualu pcristiwa.

The thesis discusses about community radio development in Aceh during emergency response period after the tsunami. Tl1e focus ofthe research was on the program of Ayeh Emergency Radio Network (AERNet), in which the Samudera FM community radio was one of the tive radios founded over the emergency response period.
The research used qualitative approach that applied ease study and had longitudinal characteristic (at a particular time). It was done in order to gather facts or information on the community radio development during the disaster emergency response period. Type of the research is descriptive in which the research uses the past and fixture variable collected fiom the respondents explanation as key informants.
From the result of the research, it was found that the radio community in Aceh after the tsunami was not founded based on the initiative of the people in the community, but it was an aid from an institution beyond the commtmity itself that focused on the community media development, especially radio. That was why the research was aimed to find the prospect and obstacles of the community radio development in order to support the process on overcoming disaster, especially its role and timction as the community radio in filling the lack of information in the middle of emergency situation.
The gathered result showed that even though the community radio in Aceh played its role in the emergency response period, it still had a weakness in people’s participation. Besides, as an institution, it still needed a support. The community radio played its role as an emergency response media as well, that was used to communicate each other and share information among the victims of the tsunami, whether it was about the circumstances in their own area or beyond. So that the people in the spot area became the ones who carried out the information received by the mass media. That is why the radio community in the disaster area can have its function as a media ofthe early waming system towards a particular event.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33845
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>