Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tara Safira Nur Syita
"Latar Belakang: Kelahiran bayi prematur menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia pada tahun 2003 adalah 90 per 1000 kelahiran. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal dan termasuk perilaku buruk ibu hamil terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Penyebab penyakit periodontal selama kehamilan tidak hanya dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri tetapi juga oleh pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil. Dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut serta meningkatkan kesehatan dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya penyakit mulut. Pembuatan modul pelatihan mengenai risiko penyakit periodontal pada bayi prematur diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kader dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil. Tujuan : Menambah pengetahuan kader dalam mendidik ibu hamil dan mendapatkan modul pelatihan kader untuk memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut untuk mencegah kelahiran prematur akibat periodontitis. Metode : Desain penelitian adalah eksperimental. Subyek penelitian adalah 48 kader posyandu yang dipilih melalui metode pengambilan sampel yang bertujuan. Hasil : Ada peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan kader (p= 0.00) setelah diberikan pelatihan (modul) dengan metode pembelajaran kolaboratif. Kesimpulan : Ada perubahan pengetahuan kader setelah mendapat pelatihan (modul) dengan metode pembelajaran kolaboratif

Background: Premature births according to the Basic Health Research (Riskesdas) in Indonesia in 2003 were 90 per 1000 births. This can be influenced by several things and including the bad behavior of pregnant women towards dental health maintenance and mouth during pregnancy. The causes of periodontal disease during pregnancy are not only influenced by the pregnancy itself but also by the knowledge, attitudes, and actions of pregnant women. Maintaining oral health and improving health can be done to reduce the occurrence of oral diseases. Making a training module regarding the risk of periodontal disease in premature infants is expected to increase the knowledge of cadres in providing counseling to pregnant women. Objective: Increase the knowledge of cadres in educating pregnant women and get modules training of cadres to have knowledge about dental and oral health to prevent premature birth due to periodontitis. Methods: The research design was experimental. The research subjects were 48 posyandu cadres who were selected through a purposive sampling method. Results : There was a significant increase in the knowledge of cadres (p= 0.00) after being given training (modules) with collaborative learning methods. Conclusion: There is a change in the knowledge of cadres after receiving training (modules) with the method
collaborative learning
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Irviana Nawir
"Latar Belakang: Perubahan dalam lingkungan belajar (pandemi COVID-19 sebagai
masalah kesehatan masyarakat) menyebabkan mahasiswa kedokteran gigi melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring yang membutuhkan adaptasi pada sistem pembelajaran di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Metode: Penelitian dengan desain cross-sectional dilakukan secara daring dengan 783 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada bulan September hingga Oktober 2020. Seluruh responden diminta untuk melengkapi kuesioner yang berisi 39 pertanyaan meliputi profil responden,
kepuasan sebelum dan sesudah pembelajaran jarak jauh dilaksanakan, dan evaluasi terhadap pembelajaran daring. Uji Wilcoxon digunakan untuk analisis statistik. Hasil: Penelitian ini menghasilkan tingkat respons 85,4%. Evaluasi pembelajaran daring mulai dari aspek pendidikan, pengajaran, konten dan kegiatan serta sumber pembelajaran dinilai baik oleh 90,91% mahasiswa. Aktivitas forum diskusi yang dilakukan secara daring sudah cukup baik dengan dosen yang mendorong partisipasi mahasiswa dalam jalannya diskusi, aktivitas tanya
dan jawab dinilai buruk oleh 15% mahasiswa. Sebesar 18,9% mahasiswa menganggap
integrasi antara ilmu teoritis dan praktik melalui mediasi pengetahuan buruk. Secara umum, kepuasan mahasiswa kedokteran gigi sebelum dan sesudah PJJ berbeda pada 5 dari 10 pernyataan (p value < 0.05). Selain itu, terdapat perbedaan kepuasan mahasiswa terhadap jenis kelamin, durasi pendidikan dan program studi mahasiswa. Kesimpulan: Dalam penelitian ini, evaluasi pembelajaran daring yang berjalan di FKG UI secara keseluruhan sudah baik. Beberapa faktor yang dapat ditingkatkan kualitasnya adalah aktivitas tanya jawab dalam forum diskusi, integrasi ilmu teoritis dan praktik, dan beban studi pendidikan.
Perbedaan kepuasan antara sebelum dan sesudah PJJ menekankan pada komponen
karakteristik kelas dan instruktur, dan kepuasan mahasiswa dipengaruhi oleh jenis kelamin, durasi pendidikan dan program studi mahasiswa.

Background: Changes or disruptions in the learning environment (COVID-19 as a public health problem) have caused dental students perform online distance learning (DL) which requires adaptation to the learning system at the Faculty of Dentistry, University of Indonesia. Methods: A cross-sectional survey was conducted online, including 783 dentistry students University of Indonesia from September to October 2020. All the respondents were asked to fill in a questionnaire with 39 questions that assessed the subjects’ background
information, satisfaction before and after distance learning was implemented, and evaluation of online learning. Wilcoxon test was used for statistical analysis. Results: This study yielded a response rate of 85,4%. Evaluation of online learning from the aspects if education, teaching, content and activites, and learning resources was rated ‘great’ by 90.91% of
students. Discussion forum activities online are quite good with lecturers encouraging student participation, yet question and answer activities are rated ‘bad’ by 15% of students. 18.9% of students rated the integration between theoretical dan practical in knowledge mediation
‘bad’. In general, dental students satisfaction before and after distance leraning differed in 5 out of 10 statements (p value < 0.05). In addition, there are differences in student satisfaction with gender, year of study and student’s study program. Conclusion: Through this study, the
overall evaluation of online learning at Faculty of Dentistry University of Indonesia is great. Several factors that can be improved are question and answer activities in discussion forums, integration of theoretical and practical knowledge mediation, and workload of the course
educational units. The difference in satisfaction between before and afer distance learning emphasizes the characteristic components of the class and instructors, and is influenced by gender, year of study and student’s study program.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Handayani
"

Tujuan: Mengetahui keterkaitan antara faktor risiko perilaku seksual dan temuan oral dengan kejadian sifilis pada populasi lelaki seks lelaki (LSL) yang berkunjung di Puskesmas Cibodasari Kota Tangerang.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain case control. Data jumlah responden LSL dengan status penyakit sifilis dan tidak sifilis dari Januari – Desember 2017 dikumpulkan. Kemudian di recall oleh tenaga penjangkau program Voluntary Counselling Testing (VCT) yang menyetujui ikut serta dalam penelitian. Responden mengisi kuesioner terkait data pribadi dan perilaku seksual mereka yang telah dilakukan selama 12 bulan terakhir, mengingat kelainan di genital, anal dan oral selama 12 bulan terakhir yang serupa dengan gambar yang disiapkan, dilanjutkan pemeriksaan rongga mulut.

Hasil: LSL dengan riwayat sifilis 80 orang sedangkan tidak terinfeksi IMS sebanyak 175 orang. Namun yang menjadi resposden untuk kelompok kasus 44 orang dan kelompok kontrol 52 orang. Sekitar 60-80% responden adalah yang berusia < 30 tahun, belum menikah, pendidikan terakhir SMA, dan bekerja sebagai pegawai swasta. Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan beberapa perilaku seksual dengan kejadian sifilis yaitu perilaku seks oral-anal, oral-penis, pesta seks, seks berbayar, menyikat gigi dan berkumur sebelum dan sesudah hubungan seksual, serta penggunaan kondom dan pelumas. Analisis multivariat diketahui 7 variabel yang mempunyai peluang terhadap kejadian sifilis yaitu oral-penis (B. 4,116; sig. 0,019;  OR 61,306), seks berbayar (B. 4,116; sig. 0,002; OR 61,296), penggunaan sabun antiseptik (B. -3,160; sig. 0,068; OR 0,042), konsumsi antibiotik (B. 3,290; sig. 0,009; OR 26,853), penggunaan obat kumur (B. 2,449; sig. 0,048; OR 11,581), ulkus traumatik (B. 2,983; sig. 0,061; OR 19,752), dan status sunat (B. -2,699; sig. 0,086; OR 0,067).

Kesimpulan: Terdapat perilaku seksual yang berisiko menular sifilis serta temuan oral yang terkait sifilis dan tidak sifilis.


Objectives : This thesis aims to determine the correlation risk factors of seksual behavior and oral findings of syphilis disease in man who have seks with man (MSM) who visited the Cibodasari Public Health Center Tangerang City.

Methods : This is an observational analytical research and case control design. We had collected MSM with syphilis history from January to December 2017. We had support by the Voluntary Counseling Testing (VCT) program to recall and asked them to join in our research. Subjects were asked to answers the question about personal informasion and seksual behavior and history diseases that similar to the prepared picture  during the last 12 months, and then followed by oral examination.

Results : About 60-80% of respondents are aged <30 years old, unmarried, senior high school, and mployees. Bivariate analysis showed a significant association of some seksual behaviors with syphilis, oral-anal, oral-penis, seks party, seks commercial, brushing teeth and gargling before and after seksual intercourse, and the using condoms and lubricants. A multivariate analysis was known to be 7 variables that had an opportunity to syphilis incidence of oral-penis (B. 4,116 sig, 0.019 OR 61,306), seks commercial (B. 4,116 sig 0,002 OR 61,296), using antiseptic soap (B. -3,160 sig. OR 0.042), concumsing antibiotic (B. 3,290 sig .009 OR 26,853), using mouthwash (B. 2.449 sig .048 OR 11,581), and traumatic ulcers (B. 2.983 sig 0.061 OR 19.752).

Conclusion : There are seksual behaviors that are at risk of transmitting syphilis and oral findings related to syphilis and not syphilis.

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library