Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pricia Talita Tavivania
"Ii Naosuke adalah Daimyō dari Hikone yang menjabat sebagai Tairō di tahun 1858 hingga tahun 1860 pada masa pemerintahan Bakufu oleh klan Tokugawa. Sejak kedatangan Komodor Perry di tahun 1853, Jepang dihadapkan kepada masalah politik dari dalam maupun luar negeri. Skripsi ini membahas tentang peranan Ii Naosuke dalam politik dalam negeri Jepang. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Ii Naosuke adalah penandatanganan Perjanjian Persahabatan dan Perdagangan antara Jepang-Amerika, pengangkatan calon penerus Shogun Tokugawa Iesada, Pembersihan Ansei, dan pernikahan Kazu no Miya. Kebijakan-kebijakan tersebut bertujuan untuk mengembalikan dan mengukuhkan kekuasaan pemerintah Bakufu. Penulisan skripsi ini dilakukan dengan studi kepustakaan dan bersifat kualitatif dengan metode deskriptif analisis secara kronologis.

Ii Naosuke is a Daimyō from Hikone, who served as a Tairō in the year of 1858 to 1860, at the time of Bakufu's Reign by the Tokugawa clan. Since the arrival of Commodore Perry in 1853, Japan had to face domestic and foreign political policy problems. This thesis will discuss about Ii Naosuke's role in Japan's Domestic Politics. Ii Nosuke's political policies are signing of The Treaty of Amity and Commerce between America and Japan, the appointment of Shogun Tokugawa Iesada's successor, Ansei Purge, and the marriage of Kazu no Miya. These policies are series of Ii Naosuke's attempts to regain Bakufu's power over Japan's politic. This thesis is done by qualitative literary studies with the method of chronologic descriptive-analytic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42099
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Puspita Nur
"Yakuza sebagai organisasi kriminal di Jepang, yang berawal hanya bekerja sebagai pedagang dan penjudi, meluas dan berkembang ke dalam bisnis lainnya, seperti perjudian, penyelundupan narkotika, dan prostitusi. Usaha Yakuza dalam perkembangan bisnis mereka tidak lepas dari adanya perluasan jaringan yang mereka buat dengan pihak-pihak luar yang terkait dan cara kerja Yakuza agar semua bisnis mereka dapat terus berjalan. Skripsi ini bersifat kualitatif, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Melalui analisis ini, terlihat cara dan sistem yang di gunakan Organisasi Yakuza sebagai organisasi kriminal agar bisnis mereka dan keberadaan Yakuza di dalam masyarakat Jepang terus berkembang. Yamaguchi-gumi, organisasi Yakuza terbesar di Jepang menjadi pembahasan di dalam skripsi ini.

Yakuza, as a criminal organization in Japan, started off with trading and gambling, which then expand to other businesses such as smuggling drugs and prostitution. In developing their business, The Yakuza expand their business networks with other interconnected parties within their business scope. And to make sure that their business continues to run, the attitude of The Yakuza is also important. This is a qualitative research that uses the descriptive-analytic method. This analysis shows the ways and system that are being used by The Yakuza as a criminal organization, in order to attain their business and to flourish their existence in the Japanese Society. As the biggest Yakuza organization, Yamaguchi-gumi became the main of this thesis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42105
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Femina Sagita Borualogo
"
ABSTRAK
Angka fertilitas di Jepang saat ini rendah dengan Total Fertility Rate (TFR) pada tahun 1993 mencapai 1,46. Di antara negara-negara maju, Jepang termasuk negara yang memiliki angka fertilitas terendah.
Banyak hal yang melatar belakangi rendahnya angka fertilitas ini, seperti bergesernya nilai anak di dalam keluarga, pertumbuhan ekonomi. Namun salah satu penyebab yang sangat menonjol adalah gejala penundaan pernikahan (bankonka). Gejal.a ini melanda wanita muda di seluruh Jepang. Umur rata-rata pertama menikah wanita muda Jepang pada tahun 1994 adalah 26,2 tahun. Apabila dikonsentrasikan hanya pada kota besar seperti Tokyo maka akan didapati angka 28 tahun.
Bankonka disebabkan oleh semakin terbukanya kesempatan wanita untuk terjun ke dunia kerja dan semakin besarnya kesempatan melanjutkan pendidikan ke tingkat pendidikan tinggi.
Dengan terjadinya perubahan-perubahan dalam dunia kerja dan dunia pendidikan, wanita muda Jepang cenderung menunda pernikahannya. Mereka yang melanjutkan ke pendidikan tinggi, cenderung untuk tidak menikah selama masih kuliah. Setelah lulus pun, mereka bekerja terlebih dahulu untuk beberapa tahun. Kemudian ada yang memutuskan untuk menikah dan ada juga yang tidak. Mereka yang menunda pemikahannya disebut bankonka (kecenderungan menunda pernikahan), sedangkan yang terus tidak menikah disebut shogai mikon (seumur hidup tidak menikah).
"
1998
S13676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Elsy
"Penulisan mengenai Tabu Dalam Kehidupan Orang Jepang. Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami cara berpikir orang Jepang sehubungan dengan tabu-tabu yang terdapat di sekitar lingkaran hidup orang Jepang.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode penulisan kepustakaan, yaitu dengan merujuk pada dua data pustaka buku Iryo no Iitsutae 1000 Dai dan Nihonjin no Issho. Dari dua buku tersebut tabu-tabu yang terdapat dalam lingkaran hidup orang Jepang dibagi dalam 4 kelompok dan dianalisa secara ilmiah.
Hasilnya menunjukkan bahwa walaupun Jepang dikenal sebagai bangsa yang modern, yang telah menguasai ilmu penge_tahuan dan teknologi yang canggih, dalam kehidupan sehari_hari orang Jepang masih terikat oleh aturan-aturan dan nilai_nilai tradisional yang tercermin dalam berbagai tabu. Tabu sebagai salah satu bentuk kepercayaan rakyat (minkan shinko) membawa misi dalam kehidupan. Tabu-tabu tersebut berfungsi sebagai pengajaran atau pendidikan orang tua kepada anak sebagai sarana kontrol diri maupun kontrol sosial."
1995
S13799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Erawati
"Fenomena bertambah pesatnya peningkatan jumlah wanita yang bekerja sebagai pekerja paruh waktu daripada pekerja purna waktu di Jepang pada sekitar tahun 90-an, tidak dapat dilepaskan dan kesadaran ibu-ibu Jepang akan tanggung jawab utamanya terhadap keluarga. Pekerjaan paruh waktu nampaknya merupakan jalan keluar yang realis bagi kaum ibu bekerja supaya dapat memadukan pekerjaan rumah tangga dan pekerjaannya di luar rumah secara selaras.
Skripsi berjudul PEKERJA PARUH WAKTU WANITA DI JEPANG Antara Pekerjaan dan Rumah Tangga ini mengangkat pokok permasalahan tentang 1. Alasan ibu-ibu rumah tangga di Jepang banyak yang bekerja sebagai pekerja paruh waktu daripada menjadi pekerja purna waktu. 2. Bagaimana pekerjaan paruh waktu bisa menjadi jalan bagi terlaksananya pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan yang rnenghasilkan uang secara selaras. 3. Keuntungan dan kerugian yang diperoleh ibu-ibu yang bekerja sebagai pekerja paruh waktu.
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut di atas, penulis membahas dengan menggunakan metode kepustakaan dan menjelaskan perubahan jumlah ibu-ibu yang bekerja sebagai pekerja paruh waktu dengan kecenderungan naik yang dapat dilihat dengan jelas melalui grafik dan tabel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S13884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervina Martha
"ABSTRAK
Penelitian mengenai sistem perkawinan orang Jepang diperoleh melalui data-data dari perpustakaan,kemudian disusun dalam bentuk skripsi, yang dimulai sekitar bulan Mei 1994 sampai Juni 1995.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang sistem perkawinan yang berlaku dalam masyarakat Jepang. Perpaduan unsur tradisional dan modern dalam sistem perkawinan orang Jepang merupakan sesuatu yang unik. Mulai dari ren'ai dan miai sebagai satu cara untuk menen_tukan pasangan, tata cara pertunangan yang disebut vui_poo, hingga upacara dan resepsi perkawinan. Dalam tahap_tahap ini terlihat adanya unsur-unsur budaya asli Jepang dan unsur-unsur budaya Barat yang terpadu menjadi satu kebudayaan yang khas ; baik dalam tata cara maupun materi yang digunakan dalam penyelenggaraan sistem perkawinan.

"
1995
S13600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Skolastika Sandya Esti Rahayu
"Legalisasi untuk tindakan pengguguran janin dalam kandungan 1 penghentian kehamilan secara disengaja, atau dalam istilah kedokteran disebut Abortus Provokatus, menimbulkan polemik yang berkepanjangan di berbagai negara di seluruh dunia. Ada anggapan negatif di masyarakat bahwa melakukan aborsi adalah suatu tindak kriminal dan tidak bermoral karena membunuh janin yang dikandung. Pada umumnya dilakukan oleh para wanita muda untuk mengatasi kehamilan yang terjadi akibat melakukan seks bebas (pra nikah).
Di bawah undang-undang aborsi, Undang-Undang Eugenika Nasional 1940 dan Undang-Undang Perlindungan Eugenika 1948 (Yusei Hogo Ho), aborsi di Jepang dilegalkan. Tujuan utama undang-undang tersebut dibuat adalah untuk mencegah kelahiran bayi-bayi dengan penyakit turunan dan menjaga kesehatan wanita yang mengandung. MeIalui Undang-Undang Aborsi tahun 1948, Pemerintah Jepang menyetujui keinginan untuk aborsi dengan beberapa syarat tambahan, seperti kehamilan akibat perkosaan, ketidakmampuan untuk memelihara bayi secara ekonomi, serta kesehatan mental ibu menjadi terganggu selama mengandung.
Dalam skripsi ini, berdasarkan data-data yang dikumpulkan oleh penulis, ditemukan suatu fakta bahwa wanita-wanita Jepang menyetujui aborsi dilakukan. Kasus aborsi yang terjadi di Jepang tetap tinggi dan sebagian besar dari total kasus tersebut, justru dilakukan oleh para wanita yang telah menikah. Aborsi digunakan sebagai salah satu alat pengendali kelahiran yang paling disukai karena terjamin efektivitasnya, tanpa harus melibatkan orang lain, termasuk pada pasangannya, Dampak psikologis (rasa bersalah pada janin yang digugurkan) setelah aborsi dilakukan, dianggap sebagai hal yang wajar dan seolah-olah dapat diatasi dengan suatu ritual keagamaan tertentu, seperti upacara keagamaan Mizuko Kuyo untuk mendoakan ketenangan dan kebahagiaan arwah si janin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S13950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraeni Widiastuti
"Anggraeni Widiastuti. 0794080065. Usaha Memupuk Shudanshiko (Orientasi Kelompok) Melalui Kegiatan Kelas di Sekolah Dasar di Jepang Pembimbing: Diah Madubrangti, SS., MA. Fakultas Sasatra Universitas Indonesia, 2000. Sekolah memiliki peran penting dalam mendidik dan mengangkat nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Masyarakat Jepang merupakan masyarakat berkelompok, mereka memiliki orientasi kelompok (shudanshiko) atau kecenderungan untuk mengambil tindakan yang bersifat shudanshugi yaitu yang berdasarkan kerjasama dan usaha untuk mencapai tujuan kelompok dan bersamaan dengan itu pemenuhan kesejahteraan dan kebutuhan anggota kelompoknya terjamin. Kelompok di Jepang memberikan fungsi emosi bagi anggota kelompoknya. Kelompok memberikan pemenuhan kebutuhan individu untuk merasa diterima dan menjadi bagian dari kelompok sehingga anggota kelompok membentuk ikatan emosi dan merasa memiliki komitmen terhadap kelompoknya. Kelompok juga memberikan identitas kolektif bagi anggotanya. Maksudnya, anggota kelompok memasukkan aspek-aspek kelompok ke dalam identitas diri sendiri sehingga sebagai pribadi mereka merasa bangga apabila berhasil mencapai tujuan bersama. Usaha memupuk ikatan emosi dan komitmen anak terhadap kelompok dilakukan misalnya dengan pengelompokan yang disebut han maupun kakari, pertemuan kelas, happyo, diskusi kelas, dan pembagian peran penting kepada seluruh anak. Usaha memupuk identitas kolektif dilakukan antara lain dengan mengembangkan ide perorangan menjadi ide bersama, dan kegiatan-_kegiatan kelompok yang mendorong anak-anak menghasilkan ide bagi kemajuan kelompok. Kegiatan kelas yang merupakan bagian dari manajemen kelas tersebut dapat memupuk disiplin, tanggungjawab, solidaritas dan kerja sama sehingga terbentuk orientasi kelompok yang diikat oleh sosialisasi antara guru dengan anak. Kebiasaan yang telah mereka dapatkan sejak di sekolah dasar tersebut kemudian terbawa juga pada saat mereka terjun ke masyarakat."
2000
S13907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metta Yunita
"Dalam Bahasa Indonesia dikenal sebuah kelas kata yang disebut kategori fatis. Kategori ini ada yang berupa partikel, kata, dan frase. Namun tidak semua bahasa mengelompokkan kata-kata seperti ini ke dalam sebuah kategori berdasarkan fungsi fatisnya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah metode untuk menerjemahkan kategori fatis Bahasa Indonesia ke dalam bahasa asing.
Fokus masalah pada karya tulis ini adalah penerjemahan partikel fatis Bahasa Indonesia dalam Bahasa Jepang. Karya tulis ini disusun dengan tujuan agar pengetahuan mengenai kategori fatis dapat bertambah, terutama bagi mereka yang hendak menerjemahkan partikel fatis Bahasa Indonesia ke Bahasa Jepang.

In Indonesian language there is a word class known as phatic category. The category includes particles, words, and phrases form. However, not all of languages in this world classifies this kind of words in a category based on its phatic function. Therefore, we need methods to translate Indonesian phatic category into another language.
Focus on this thesis is translating Indonesian phatic particles into Japanese. By reading this thesis, I hope that we can enrich our knowledge about phatic category, mainly for those who want to translate Indonesian phatic particles into Japanese.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13617
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fachril Subhandian
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang tindak tutur persuasif untuk meyakinkan seseorang agar membeli produk yang ditawarkan, yang muncul dalam drama seri yang berjudul Yama Onna Kobe Onna. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana tuturan persuasif Bahasa Jepang yang dilakukan oleh pegawai toko dalam meyakinkan pengunjung. Penelitrian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tuturanpersuasif pegawai toko, banyak dilakukan dengan cara memuji penampilan pengunjung, sesuai dengan prinsip persuasi Cialdini.

Abstract
The focus of this study is the Japanese speech act of persuasion in convincing someone to buy products which is used in Yama Onna Kabe Onna drama series. The purpose of this research is to know how the persuasive utterances be made by shop assistants to convince customers. This research_s result, in which using Cialdini_s principles of persuasion, showed that many of shop assistant_s persuasive utterances be made by praising customer."
2010
S13706
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>