Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asih Fujiasih
"Kasus pasien dengan spektrum plasenta akreta terus meningkat setiap tahunnya yang berpotensi besar untuk memengaruhi kondisi fisik dan psikologis ibu, berhubungan dengan proses kehamilan dan persalinan yang dialami. Pengelolaan pasien dengan spektrum plasenta akreta masih berfokus pada penanganan pasien secara fisik dan belum banyak penelitian yang mengulas aspek psikologis. Pelayanan kesehatan sebaiknya dilakukan secara komprehensif sehingga diperlukan studi yang mendalam untuk memahami bagaimana pengalaman ibu yang mengalami spektrum plasenta akreta pada fase prenatal, intranatal, dan postnatal secara fisik maupun psikologis, serta pelayanan kesehatan yang diterima ibu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretatif dan menggunakan teknik analisa data analisis tematik. Penelitian ini mengidentifikasi tiga tema utama, yaitu pada fase antenatal diperoleh tema ‘perubahan setelah didiagnosa SPA’ dengan sub tema ‘perubahan aktivitas’, ‘perubahan emosional’, ‘perubahan pelayanan kesehatan’, serta ‘mengetahui risiko yang dihadapi dan ketidakpastian hasil’. Pada fase birth diperoleh tema ‘puncak penanganan SPA’ dengan sub tema ‘saatnya menghadapi dan menjalani operasi’, ‘takut akan kematian dan perpisahan’, ‘penanganan dengan penjelasan’, serta ‘pasrah dan berdoa’.  Pada fase postnatal diperoleh tema ‘kehidupan setelah operasi’ dengan sub tema ‘beradaptasi dengan kondisi setelah operasi’, ‘bersyukur sekaligus ada perasaan kehilangan’, ‘masih memerlukan perawatan lanjutan dan kontrol’, dan ‘dukungan suami saja tidak cukup’. Penelitian ini menunjukkan bahwa spektrum plasenta akreta berdampak secara fisik, psikologis, dan sosial ibu sepanjang fase antenatal, birth, dan postnatal sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan harus mampu mengkaji dan mengatasi aspek fisik, psikologis, dan sosial.

Cases of patients with placenta accreta spectrum continue to increase every year, which has great potential to affect the mother's physical and psychological condition, related to the pregnancy and childbirth process experienced. Management of patients with placenta accreta spectrum still focuses on physical treatment of the patient and there is not much research that reviews psychological aspects. Health services should be provided comprehensively so that in-depth studies are needed to understand the physical and psychological experiences of mothers who experience the placenta accreta spectrum in the prenatal, intranatal and postnatal phases, as well as the health services received by the mothers. This research uses a qualitative research design with an interpretive phenomenological approach and uses thematic analysis data analysis techniques. This research identified three main themes, namely in the antenatal phase the theme 'changes after being diagnosed with SPA' was obtained with sub themes 'changes in activities', 'emotional changes', 'changes in health services', and 'knowing the risks faced and uncertainty of results'. In the birth phase, the theme 'culmination of SPA treatment' was obtained with sub themes 'time to face and undergo surgery', 'fear of death and separation', 'handling with explanation', and 'surrender and pray'. In the postnatal phase, the theme 'life after surgery' was obtained with the sub-themes 'adapting to conditions after surgery', 'grateful and at the same time feeling lost', 'still needing further care and control', and 'husband's support alone is not enough'. This research shows that the spectrum of placenta accreta has a physical, psychological and social impact on the mother throughout the antenatal, birth and postnatal phases so that the health services provided must be able to assess and address physical, psychological and social aspects."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Anggraeni
"Keselamatan pasien merupakan salah satu aspek penting dalam mengurangi terjadiya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dalam proses pemberian asuhan keperawatan. Salah satu aspek yang diterapkan dalam patient safety dengan mencegah terjadinya risiko jatuh. Pengkajian risiko jatuh perlu dilakukan dengan baik untuk mengetahui seberapa tinggi pasien berisiko jatuh dan untuk meminimalisir kejadian pasien jatuh. Tujuan Penulis ingin mengetahui Penerapan implementasi pencegahan risiko jatuh di Ruang Rawat inap lantai 14 Rs X. Penulis melakukan observasi kepada 12 perawat pada tanggal 18- 23 September 2023 dengan menggunakan SOP Pencegahan Risiko Jatuh. Intervensi yang dilakukan penulis yaitu melakukan sosialisasi SOP Pencegahan Risiko Jatuh pada tanggal 3-7 Oktober 2023 dan melakukan Audit kepada perawat mengenai penerapan implementasi pasien jatuh. Hasil di dapatkan penerapan Implementasi pencegahan risiko jatuh di Ruang Rawat inap di RS X dalam kategori Baik (58,3%). Dalam melakukan pencegahan pasien jatuh diperlukan fungsi penngawasan dan kontroling secara ketat oleh kepala ruangan sebagai langkah awal mendisiplinkan perawat. Selain itu didalam bekerja diharapkan selalu mengikuti Standar Prosedur Operasional (SPO) yang ditetapkan Rumah Sakit. Dengan demikian dapat meningkatkan kepercayaan Masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan yang diberikan.

Patient safety is an important aspect in reducing the occurrence of Unexpected Events (KTD) in the process of providing nursing care. One aspect implemented in patient safety is to prevent the risk of falls. A fall risk assessment needs to be carried out properly to find out how high a patient's risk of falling is and to minimize the incidence of patient falls. The author's aim is to find out the implementation of fall risk prevention in the 14th floor Inpatient Room at Rs The intervention carried out by the author was to socialize the SOP for Fall Risk Prevention on 3- 7 October 2023 and conduct an audit of patients regarding the implementation of patient falls. The results showed that the implementation of preventing the risk of falls in patients in the inpatient room at Hospital X was in the Good category (58.3%). In preventing patient falls, a strict supervision and control function is needed by the head of the room as the first step in disciplining nurses. Apart from that, when working, you are expected to always follow the Standard Operational Procedures (SOP) set by the Hospital. In this way, it can increase public trust in the health services provided."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Azizah
"Kehamilan merupakan proses alami yang terjadi pada seorang wanita. Pengalaman ini akan dihadapi oleh seorang ibu, perlu persiapan yang maksimal baik secara mental maupun fisik sehingga dapat meminimalkan kondisi yang abnormal. Kehamilan yang terjadi pada seorang ibu akan mempengaruhi kondisi fisiologis maupun psikososial, sehingga ibu hamil akan menlalui proses adaptasi, salah satu yang perlu diperhatikan yakni nutrisi yang baik untuk ibu dan janin. Selain itu, perubahan fisiologis pada ibu hamil terjadi peningkatan volume darah yang lebih cepat dari pembentukan sel darah merah. Apabila tidak diimbangi dengan konsumsi nutrisi yang cukup dapat menimbulkan anemia. Anemia merupakan suatu keadaan kadar Hemoglobin (Hb) darah yang lebih rendah dari kadar normal sesuai umur dan jenis kelamin. Sebagai akibat dari ketidakmampuan jaringan membentuk sel darah merah guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal. Seseorang wanita hamil yang memiliki Hb kurang dari 10g/dl barulah disebut anemia dalam kehamilan. Intervensi yang dilakukan adalah dengan pemberian jus bayam dan tomat yang mengandung kaya zat besi dan vitamin C. Intervensi ini dilakukan selama 7 hari. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa klien mengalami peningkatan kadar hemoglobin sebesar 9,4 g/dl.

Pregnancy is a natural process that occurs in a woman. This experience will be faced by a mother, it needs maximum preparation both mentally and physically so as to minimize abnormal conditions. Pregnancy that occurs in a mother will affect physiological and psychosocial conditions, so that pregnant women will go through a process of adaptation, one of which needs to be considered is good nutrition for the mother and fetus. In addition, physiological changes in pregnant women include an increase in blood volume that is faster than the formation of red blood cells. If it is not balanced with adequate nutritional consumption, it can cause anemia. Anemia is a condition of blood hemoglobin (Hb) levels that are lower than normal levels according to age and gender. As a result of the inability of tissues to form red blood cells to maintain hemoglobin levels at normal levels. A pregnant woman who has an Hb of less than 10g/dl is then called anemia in pregnancy. The intervention was carried out by giving spinach and tomato juice containing rich iron and vitamin C. This intervention was carried out for 7 days. The results showed that the client had an increase in hemoglobin levels of 9.4 g/dl."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Sabila
"Phlebitis merupakan komplikasi paling umum akibat pemasangan infus. Perawat berperan penting dalam pencegahan phlebitis akibat pemasangan infus. Namun, belum semua primary nurse menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Studi ini bertujuan untuk menganalisis peran dan fungsi primary nurse dalam pencegahan phlebitis di ruang rawat inap. Data didapatkan melalui wawancara, observasi dan telusur dokumen. Hasil wawancara menunjukkan bahwa primary nurse memiliki pengetahuan yang baik mengenai pencegahan phlebitis, tetapi data observasi menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara pendokumentasian VIP score dengan kondisi infus pasien. Hasil penelusuran regulasi ditemukan tidak adanya SPO monitoring iv line dengan menggunakan instrumen VIP score. Kurang optimalnya fungsi perencanaan pencegahan phlebitis menyebabkan kurang maksimalnya implementasi yang dilakukan dalam pencegahan infeksi. Peran informasional PN dalam monitoing risiko phlebitis berpengaruh terhadap kejadian infeksi pada area infus. Peningkatan peran dan fungsi PN sebagai manajer terdepat di ruang perawatan dalam pencegahan kejadian phlebitis pada pasien.

Phlebitis is the most common complication of IV insertion. Nurses play an important role in the prevention of phlebitis due to infusion. However, not all primary nurses carry out their roles and functions properly. This study aims to analyze the role and function of primary nurses in the prevention of phlebitis in the inpatient room. Data were obtained through interviews, observations and document searches. The interview results showed that the primary nurse had good knowledge about phlebitis prevention, but observation data showed that there was a mismatch between VIP score documentation and the condition of the patient's infusion. The results of regulatory searches found the absence of SPO monitoring iv line using the VIP score instrument. The less than optimal function of phlebitis prevention planning leads to less than optimal implementation in infection prevention. The informational role of the PN in monitoing the risk of phlebitis affects the incidence of infection in the infusion area. Improving the role and function of PN as the fastest manager in the treatment room in preventing phlebitis in patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moza Arafati
"Keselamatan pasien terbentuk untuk memastikan bahwa asuhan yang diberikan kepada pasien lebih aman. Salah satu sasaran keselamatan pasien adalah mengurangi risiko cedera pada pasien akibat terjatuh. Risiko jatuh pada pasien dapat dikurangi dengan mengevaluasi risiko jatuh pada pasien dan mengurangi risiko cedera jika pasien terjatuh. Kepatuhan perawat dalam melaksanakan re-asesmen risiko jatuh pada pasien menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terlaksananya pencegahan pasien jatuh. Studi ini melakukan inovasi metode pengingat dalam meningkatkan kepatuhan perawat dalam melakukan re-asesmen risiko jatuh pada pada pasien di ruang rawat inap lantai 13. Studi ini dilaksanakan melalui metode case report terhadap 18 perawat di ruang rawat inap lantai 13 suatu rumah sakit. Hasil studi menunjukkan bahwa metode pengingat menunjukkan peningkatan kepatuhan perawat dalam melaksanakan re-asesmen risiko jatuh pada pasien (33.3%). Peneliti merekomendasikan untuk memperpanjang metode pengingat kepada perawat ruangan dengan tujuan untuk membentuk kebiasaan baru yaitu melakukan re-asesmen risiko jatuh pada pasien yang sesuai dengan SPO yang telah ditentukan.

Patient safety is established to ensure that the care provided to patients is safer. One of the goals of patient safety is to reduce the risk of injury to patients due to falls. The risk of falls to patients can be reduced by posing a risk of falls to patients and reducing the risk of injury if the patient falls. Nurses' compliance in reassessing the risk of falls in patients is one of the factors that influences the implementation of patient fall prevention. This study applied remender inovation method to empasizes nurses' compliance in re-assessing the risk of falls in patients in the 13th floor inpatient room. This research was carried out using a case study method on 18 nurses in the 13th floor inpatient room of a hospital. The research results showed that the reminder method showed the empasize of nurses' compliance in carrying out reassessment of the risk of falls on patients (33.3%). Researcher recommends to expand the reeminder method to room nurses with the aim of forming new habits, namely re-assessing the risk of falls in patients in accordance with the predetermined SOP."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library