Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendra Pramudya
"Krisis keuangan Asia pada tabun 1997 merupakan satan satu pintu gerbang maraknya aktivitas merger dan akuisisi di industri perbankan yang dilakukan perusabaan asing, Hai ini tidak terlepas dari berbagai faktor, seperti Letter of Intent (Loi) antara pemerintah dengan IMF serta adanya liberalisasi peraturan mengenai batas kepemilikan asing di industri perbankan.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah meneliti berbagai motivasi yang mendasari perusabaan asing atas aktivitas merger dan akuisisi yang dilakukan, daya tarik indonesia khususnya lndustri perbankan bagi pernsahaan asing, dan situasi perbankan nasional saat ini sebagai implikasi gencarnya tren aktivitas merger dan akuisisi yang dilakukan perusahaan asing beserta fokus penyaluran kredit perbankan pasca krisis Asia tahun 1997.
Penelitian mengenai merger dan akuisisi pada umumnya hanya seputar kinerja perusahaan. Yang berbeda dari penelitian ini adalah, secara spesifik meneliti berbagai bal dibalik gencarnya dominasi asing di industri perbankan saat ini beserta implikasinya terhadap situasi perbankan nasional.
Untuk menjawab dari pennasalahan penelitian ini, maka dilakukan pengumpulan data selama periode tahun 1997 hingga tahun 2008. Data yang diperoleh berupa data primer maupun sekunder. Data primer diperoleh dari perusahaan asing yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi di Indonesia, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai publikasi yang ada.
Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dimana selanjutnya akan dilakukan proses pengidentifikasian dan pendalaman guna memperoleh gambaran yang komprehensif untuk menjawab tujuan dari penelitian ini.
Temuan menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang melatarbelakangi perusahaan asing melakukan aktivitas merger dan akuisisi, yaitu : menciptakan skala ekonomi) memperluas pasar, dan memperoleh market power. Selain itu terdapat lima faktor yang menjadi daya tarik Indonesia khususnya sektor perbankan bagi perusahaan asing, yaitu : perekonomian Indonesia, populasi Indonesia, perbaikan iklim investasi di Indonesia, kinerja perbankan dan deregulasi. Dan untuk situasi perbankan saat ini dimana 42,78 % pangsa pasar industri perbankan dikuasai oleh asingserta terjdinya perubahan fokus penyaluran kredit pasca krisis Asia tahun 1997 yaitu adanya tren peningkatan pada kredit konsumsi.

Asian financial crisis in 1997 is one of the gates merger and acquisition activity in the banking industry by foreign company. It can be of various factors, such as the Letter of Intent (Lol) between the government and the IMF and the liberalization of rules on foreign ownership limits in the banking industry.
The general objectives of this research is to examine the underlying motivations of foreign companies on mergers and acquisitions activity is carried out, particularly Indonesia attractiveness of the banking industry to foreign companies, the situation of national banking as the implications of current trends amid merger and acquisition activity undertaken with foreign companies, and the focus of banking loans in the postff1997 Asian crisis.
Research on mergers and acquisitions in general, only about the company's performance. Different from this study is. specifically examining various things behind the onslaught of foreign domination in the current banking industry and its implications for the national banking situation.
To answer the problems of this research, data collection is performed during the period 1997 to year 2008. Data obtained in the form of primary and secondary data. Primary data obtained from foreign companies doing mergers and acquisitions activity in Indonesia, while the secondary data obtained from existing publications.
This study used ex post factor method, which will then be carried out and deepening the process of identification in order to obtain a comprehensive picture to answer the purpose of this research.
The findings show that there are three factors behind foreign companies doing mergers and acquisitions activity, namely: to create economies of scale, expand markets and gain market power. In addition there are five factors are the main attraction, especially Indonesian's banking sector to foreign companies, namely: the economy of Indonesia, the performance of banks, and deregulation. And for the current banking situation in which 42.78% industry market share controlled by foreign banks and the credit focus changes after the 1997 Asian crisis is a trend increase in consumption credit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T32012
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fathma Hariyani
"Obligasi adalah instrumen investasi yang menarik, dimana harganya dipengaruhi banyak faktor, yang diantaranya adalah faktor ekonomi makro. Dari faktor faktor obligasi dalam menentukan harga obligasi adalab BI rate, IHSG dan Kurs Dollar. Obligasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah obligasi pemerintah dengan bunga tetap yang tetbagi dalam tiga kelompok, yaitu obligasi jangka pendek, obligasi jangka menengah dan obligasi jangka panjang. Penelitian ini sendiri bertujuan untuk menginvestigasi fenomena praktis dalam memprediksi harga obligasi menginvestigasi pengaruh harga teoritis terhadap harga riil, menginvestigasi pengaruh faktor ekonomi makro terbadap harga riil dan menginvestigasi pengaruh harga teoritis dengan faktor ekonomi makro terhadap harga rill.
Dari penelitian, ditemukan bahwa harga teoritis diperoleh dari pergerakan yield dengan kontribusi dari duration. Meskipun demikian masih terdapat deviasi antara harga riil di pasar dan harga teoritis yang dibangun dari pergerakan yield serta duration. Untuk menjelaskan hubungan antara harga teoritis dan harga riil, maka dibangun model regresi harga teoritis terhadap harga riil, tetapi belum cukup mampu menangkap pergerakan harga rlil obligasi. Karena hasil yang di dapat dengan harga teoritis kurang memuaskan, maka di teliti juga pengaruh faktor ekonomi makro terhadap harga riil dengan membangun model regresi faktor ekonomi makro terhadap harga riil. Model ini ternyata belum mampu juga menangkap pergerakan harga riil.

Bond is interesting investment instrumen4 which price affected by many factors, one of it is macro economic factor. From those macro economic factors. the most referred by bond market player to decide bond price are BI interest rate, IHSG and Dollar exchange rate. Sovereign bond with fix rate, grouped in to three, short. moderate and long term bond have been chosen for this research. Objective of this research is to investigate practical phenomenon in predicting bond price to investigate the influence of theoretical price against real price. to investigate the influence of macro economic factors against real price and to investigate the influence of theoretical price with macro economic factors against real price.
Base on research, theoretical price obtained from yield movement with contribution from duration. Nevertheless, there's still deviation between real prices in market and theoretical price constructed from yield movement and duration. To explain the conelation between theoretical price and real price, then a regression model of theoretical price against real price developed, however it was not able to capture the movement of real price of sovereign bond. Due to result from theoretical price was not satisfying enough, hence macro economic factors against real price also being investigate by construct regression model of macro economic factors against real price. This model apparently was not able to capture the movement of real price as well.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T31983
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library