Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Zulfa Oktafiani
"Kedudukan perempuan dalam masyarakat sering menjadi sorotan para pengarang cerita maupun peneliti. Satu dari sekian banyak novel yang ditemukan terdapat lika-liku kehidupan seorang perempuan adalah trilogi berjudul Kelangan Satang karya Suparta Brata (2012). Fokus penelitian ini adalah mengangkat tentang kondisi perempuan dalam hubungannya dengan laki-laki yang mengalami beberapa ketidakadilan yang terjadi dalam novel tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan wujud bias gender pada perempuan, relevansinya pada kehidupan nyata, dan nilai moral yang direpresentasikan dalam novel Kelangan Satang karya Suparto Brata (2012). Penelitian ini menggunakan teori analisis gender dari Mansour Fakih (2013), pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, dan mimetik. Dengan memanfaatkan metode penelitian tersebut dapat dilakukan interpretasi terhadap data yang diperoleh dari dalam novel tersebut maupun konteksnya dengan situasi budaya masyarakat Jawa. Penelitian ini bersumber pada novel trilogi kelangan Satang buku bagian II dengan judul Kaduk Wani dan buku bagian III dengan judul Ketanggor karya Suparto Brata (2012). Hasil penelitian ini menujukkan adanya wujud bias gender pada tokoh perempuan yang meliputi adanya bentuk subordinasi, stereotip negatif, dan kekerasan verbal, adanya hubungan antara bias gender dalam novel dan kehidupan nyata, serta nilai moral yang terkandung.
The position of women in society is often the focus of story writers and researchers. One of many novels found that have twists and turns in a woman's life is a trilogy entitled Kelangan Satang by Suparta Brata (2012). Focus of this research is to raise about the condition of women with men who experience some of the injustices in the novel. The purpose of this study is to describe the form of gender bias in women, its relevance in real life, and the moral values represented in the novel Kelangan Satang by Suparto Brata (2012). This study uses the theory of gender analysis from Mansour Fakih (2013), a qualitative approach with descriptive analysis method, and mimetic. By utilizing this research method, interpretation can be make of the data obtained from the novel and its context with the cultural situation of the Javanese people. This research is based on the novel trilogy kelangan Satang book part II with the title Kaduk Wani and part III book with the title Ketanggor by Suparto Brata (2012). The results of this study show that there is a form of gender bias in female characters which includes forms of subordination, negative stereotypes, and verbal violence, the relationship between gender bias in the novel and real life, and the moral value."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Novarianty Dwi Wilujeng
"Lagu campursari merupakan hasil karya sastra yang menampilkan kebudayaan dan gambaran sosial kehidupan dalam lirik lagunya. Gambaran sosial kehidupan dapat berupa permasalahan dalam rumah tangga. Salah satu lagu campursari yang menggambarkan fenomena tersebut adalah lagu yang berjudul Aja Njaluk Pegat karya Rony Jembuk. Dalam lagu tersebut mengandung tema budaya patriarki yang terdapat pada lirik lagu yang dipaparkan secara tidak langsung. Masalah penelitian ini adalah bagaimana representasi sikap dan pandangan seniman Jawa muda terhadap budaya patriarki pada lagu Aja Njaluk Pegat dalam masyarakat Jawa. Tujuan dari penelitian ini untuk membuka perspektif baru khususnya bagi masyarakat Jawa, berdasarkan paparan makna terkait budaya patriarki dalam tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teori sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Alan Swingewood, sumber data dibaca menggunakan kritik sastra feminis oleh Peter Barry. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa adanya budaya patriarki dalam kehidupan berumah tangga memiliki efek samping pada perempuan sebagai seorang istri. Dengan hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa adanya transformasi budaya patriarki terhadap kaum perempuan, kemudian penelitian ini dapat dijadikan pemecahan masalah atas kesetaraan gender.
The campursari genre is a literary work that displays cultural and social images of life inside its lyrics. The social picture of life can be found in the form of domestic issues. One of the campursari songs that describes this phenomenon is titled Aja Njaluk Pegat by Rony Jumbuk. The song contains patriarchal culture themes which is found in its lyrics presented indirectly. The problem of this research is how to represent the attitudes and views of young Javanese artists towards patriarchal culture in the song Aja Njaluk Pegat in Javanese society. The purpose of this research is to open a new perspective, especially for Javanese people, based on the explanation of meaning related to patriarchal culture within the song. This study uses the qualitative descriptive approach with the Sociology Literature Theory by Alan Swingewood, then the song lyrics are analyzed using Feminist Literary Criticism by Peter Barry. This study found that the existence of a patriarchal culture in household life has side effects on women as wives. It is concluded that there is a transformation of patriarchal culture towards women, afterwards this research could be used as a solution to the problem of gender equality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library