Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Buang Susanto
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Rissa Ariyani
"Skripsi ini membahas mengenai kehiponiman verba bahasa Jawa. Bertujuan untuk mendapatkan deskrispsi makna kata, komponen bersama dan komponen pembeda yang terdapat dalam verba bergerak dalam bahasa Jawa, yang ditunjukkan melalui analisis komponen makna baik melalui metode subtitusi maupun menggunakan metode yang disarankan oleh Cruse (1996).
Hasil akhir dari penelitian ini juga mengetengahkan hierarki bercabang dari verba bergerak yang diteliti. Dengan adanya hierarkhi bercabang tersebut maka dapat dibuktikan bahwa leksem-leksem yang terdapat pada verba bergerak tersebut terdapat hubungan kehiponiman. Pun pada akhirnya penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi perkembangan dunia perkamusan bahasa Jawa.

The focus of this study is about the hyponymy of verbs of motion in Javanese language. The purpose of this study is to get the description of the words, about the common component, and diagnostic component verbs of motion in Javanese language, which is used to Componential Analysis of Meaning Theory with substitution method of Cruse (1996).
The final result of this research is to get the hierarchy of hyponymy in verbs of motion. With the branches of hierarchy in the verbs of motion, we can show you about the fact that lexical words in the verbs of motion have the hyponymy relation. The researcher hope this research is having suggestion and should improve for the development of the information literature of Javanese dictionary."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Haryono
"Penelitian ini membahas pola-pola kalimat yang memiliki verba berprefiks di-. Dari pola kalimat yang terbentuk, akan dilihat distribusi peran yang mengisi fungsi sintaksis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pola-pola kalimat yang memiliki verba berprefiks di- dan distribusi perannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa verba berprefiks di- memilki bermacam-macam pola berikut dengan distribusi perannya.

This research explores the pattern of sentences which have the verb uses prefix of di-. From the pattern of sentences which have been made, the distribution of the character will be seen. The objective of this research is to see the pattern of the sentences which have the verb uses prefix of di- and the distribution of the character. This research uses method of descriptive. This research concludes that verb uses prefix of di- have so many pattern, either do the character."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11365
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Sugiarto
"Penelitian ini membahas permasalahan mengenai fungsi partikel fatis yang terdapat dalam bahasa Jawa dialek Banyumas di Purbalingga. Data diperoleh dari ujaran yang dihasilkan oleh informan yang merupakan penduduk tetap di daerah Purbalingga. penelitian ini menggunakan analisis sintaksis (distribusi partikel) dan analisis wacana (konteks). Kerangka pikir dalam penelitian ini dilandasi oleh pendapat Kridalaksana (1990: 111-113) yang menjelaskan mengenai pengertian kategori fatis; Hadumod yang dikutip oleh Pattinasarany dalam Sutami (Ed.) (2004: 130-131) dan Weydt yang dikutip oleh Korah dalam Sutami (Ibid: 148), yang membahas mengenai definisi partikel fatis; dan Jakobson yang dikutip oleh Sutami (Ed.), yang membahas mengenai fungsi partikel fatis. Menurut Jakobson, partikel fatis dimungkinkan untuk memulai, mempertahankan, dan mengakhiri perbincangan (Ibid.: 187). Dengan kerangka pikir di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi partikel fatis yang terdapat dalam ujaran yang dihasilkan oleh informan berbahasa jawa dialek Banyumas di Purbalingga. Selain tujuan tersebut, penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru kepada pembaca. Diharapkan setelah membaca penelitian ini, pembaca mengetahui bahwa dalam bahasa Jawa dialek Banyumas juga terdapat partikel fatis yang memiliki fungsi tertentu dalam suatu ujaran, seperti halnya partikel fatis bahasa Jawa baku. Penelitian ini menunjukkan bahwa partikel fatis dalam bahasa Jawa dialek Banyumas di Purbalingga memiliki tiga fungsi, yaitu memulai, mempertahankan, dan mengakhiri komunikasi. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11455
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atin Fitriana
"Skripsi ini membahas variasi pronomina persona Bahasa Jawa Kuna, bentuk pronomina persona, serta perilaku dalam tataran frase dan klausa. Pertama-tama penulis mengumpulkan data berupa pronomina persona yang ada pada teks  diparwa. Penulis juga mengumpulkan buku referensi yang membahas pronomina persona Bahasa Jawa Kuna. Temuan pronomina persona yang ada pada teks  diparwa kemudian dibahas menggunakan teori sintaksis dan ditunjang oleh buku-buku yang membahas pronomina persona Bahasa Jawa Kuna.
Hasilnya menunjukkan bahwa variasi pronomina persona terjadi karena banyaknya nomina yang digunakan sebagai pronomina persona. Berdasarkan bentuknya pronomina persona Bahasa Jawa Kuna terbagi atas bentuk bebas dan bentuk terikat. Dalam tataran frase pronomina persona Bahasa Jawa Kuna dapat membentuk frase endosentris dan eksosentris. Dalam tataran klausa pronomina persona Bahasa Jawa Kuna dapat menduduki fungsi subjek, objek, dan pelengkap.

This thesis discusses the variation of personal pronouns in Old Javanese language, forms of personal pronouns, and behavior in the phrase level and clause. First of all, the authors collected data of any personal pronouns in the  diparwa text. The author also collected literature which discusses of personal pronouns in Old Javanese language. The findings of personal pronouns in the  diparwa text then discussed using the theories of syntax and supported by the books that discuss personal pronouns in Old Javanese language.
The results show that many of variation because the personal pronouns using nouns as personal pronouns. Based on the form, personal pronouns of Old Javanese language are divided over free forms and bound forms. In the phrase level, personal pronouns of Old Javanese language can established exocentric phrase and endocentric phrase. In the clause level, personal pronouns in Old Javanese language can occupy the functions of subject, object, and complement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42299
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulikhati Rofi`ah
"Penelitian ini membahas tindak tutur direktif dalam Film Yowis Ben karya Bayu Skak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan tuturan direktif bahasa Jawa dialek Malang dalam Film Yowis Ben. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teori pragmatik. Tindak tutur tidak hanya ditemukan pada percakapan sehari-hari, tetapi juga dapat ditemukan dalam karya sastra berupa film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tuturan direktif bahasa Jawa dialek Malang dituturkan oleh penutur secara langsung, tanpa basa-basi, dan sebagian besar menggunakan bahasa Jawa ragam Ngoko, tanpa melihat status sosial mitra tutur. Terdapat 22 data yang merupakan tuturan direktif, yang dapat dibagi menjadi 19 data tindak tutur langsung, dan 3 data tindak tutur tidak langsung. Fungsi yang ditemukan yaitu fungsi memerintah, fungsi meminta, fungsi melarang, dan fungsi memberikan nasihat. Dari beberapa penggunaan tuturan direktif bahasa Jawa dialek Malang dalam Film Yowis Ben, yang paling banyak ditemukan yaitu penggunaan tuturan direktif secara langsung, fungsi memerintah.

This study discusses directive speech acts in the film Yowis Ben by Bayu Skak. The purpose of this study is to determine the use of directive speech in Javanese dialect of Malang in the film Yowis Ben. This research uses descriptive qualitative method, with pragmatic theory. Speech acts are not only found in everyday conversations, but can also be found in literary works in the form of films. The results showed that the use of the Javanese dialect of Malang dialect directive was spoken by the speakers directly, without further ado, and most of them used the Javanese variety of ngoko, regardless of the social status of the speech partner. There are 22 data which are directive speech acts, which can be divided into 19 direct speech act data, and 3 indirect speech act data. The functions found are commanding function, requesting function, prohibiting function, and giving advice function. Of the several uses of Javanese directive speech in Malang dialect in Yowis Ben's film, the most commonly found is the use of direct directive speech, the function of commanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safna Erdila Azzahra
"Penelitian ini membahas pemakaian bahasa Jawa di Keraton Yogyakarta melalui film “Marak” Mresani Panji Sekar. Pemilihan topik penelitian ini dilatarbelakangi hadirnya ketidaksesuaian penggunaan bahasa Bagongan di Keraton Yogyakarta pada sumber data dengan pemaparan Poedjosoedarmo (2014). Ketidaksesuaian tersebut dilihat melalui pemakaian bahasa yang dituturkan oleh tokoh-tokoh dalam film. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk memperlihatkan pemakaian variasi bahasa dan latar belakang penggunaannya di Keraton Yogyakarta pada masa kini melalui sumber data. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiolinguistik serta tata bahasa struktural. Sumber data yang digunakan adalah film berbahasa Jawa yang dirilis oleh Keraton Yogyakarta pada tahun 2020. Hasil yang ditemukan adalah adanya tiga variasi bahasa yang digunakan, yaitu ngoko, kromo, dan bahasa Bagongan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perubahan penggunaan variasi bahasa yang digunakan di keraton Yogyakarta.

This study discusses the use of the Javanese languages in Keraton Yogyakarta through the film "Marak" Mresani Panji Sekar. The selection of this research topic was motivated by the presence of discrepancies in the use of Bagongan language at Keraton Yogyakarta at the data source with the presentation of Poedjosoedarmo (2014). The discrepancy is seen through the use of languages spoken by the characters in the film. Therefore, this study was conducted to show the use of language variations and the background of their use in Keraton Yogyakarta in the current era through data sources. This research is included in the type of qualitative descriptive research with a sociolinguistic approach as well as structural grammar. The source of the data used is a Javanese-language film released by Keraton Yogyakarta in 2020. The result found was the existence of three language variations used, namely ngoko, kromo, and Bagongan language. The conclusion of this study is that there is a change in the use of language variations used in the Yogyakarta palace."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dodi Siswanto
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang tokoh dan penokohan yang terdapat dalam cerita Lara Lapane Kaum Republik karya Suparto Brata. Lara Lapane Kaum Republik terdapat pada buku trilogi Kelangan Satang. Novel Kelangan Satang terdiri dari tiga cerita yaitu Lara Lapane Kaum Republik, Kaduk Wani, dan Ketanggor. Metode yang digunakan yaitu metode deksriptif analisis. Untuk mengungkapkan tokoh dan penokohan terlebih dahulu menganalisis alur dalam novel tersebut, berdasarkan buku Memahami Cerita Rekaan oleh Panuti Sudjiman. Hasil penelitian ini terdapat keterkaitan antara alur dengan tokoh dan penokohan yang terdapat dalam cerita.

ABSTRACT
This research conducts an assessment on the characters and characterisations in the story of Lara Lapane Kaum Republik, written by Suparto Brata. Lara Lapane Kaum Republik is a part of the Kelangan Satang trilogy. The said trilogy consists of three stories; Kaum Republok, Kaduk Wani, and Ketanggor. The methods applicated in this research is descriptive analytic method. To expose the characters and their characterisations, there has to be a prior research performed on analysing the novel s plot, based on the book Memahami Cerita Rekaan by Panuti Sudjiman. This research finds and accoradance between the plot and characters written in the story"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Meidianto
"Penelitian ini membahas hirarki kesantunan tindak tutur direktif dalam film berbahasa Jawa berjudul Anak Lanang. Pemilihan topik penelitian ini dilatarbelakangi tidak ditemukannya ujaran direktif berupa rumusan saran dalam film tersebut, padahal ujaran tersebut memiliki tingkat kesantunan tertinggi dalam hirarki kesantunan ujaran direktif bahasa Jawa, sebagaimana diteliti oleh Gunarwan (2007). Penelitian yang dilakukan oleh Gunarwan menggunakan orang dewasa sebagai responden. Oleh karena itu, hasilnya menunjukkan penilaian kesantunan oleh orang dewasa. Sementara itu, film Anak Lanang memiliki tokoh-tokoh anak-anak, sehingga ada kemungkinan apa yang menjadi penilaian orang dewasa tidak sama dengan yang tergambar dalam percakapan anak-anak. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hirarki kesantunan tindak tutur direktif dengan penutur anak-anak. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan sasaran sebuah kasus pemakaian bahasa (studi kasus) dan bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik. Sumber data dari penelitian ini berupa data lisan, yaitu Film anak-anak berjudul Anak Lanang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa performatif eksplisit dan modus imperative adalah dua bentuk yang paling banyak digunakan oleh anak-anak. Sementara itu, rumusan saran sama sekali tidak dipakai oleh anak-anak. Kesimpulannya, anak-anak memiliki cara yang berbeda dengan orang dewasa dalam menyampaikan tuturan direktifnya, sehingga hirarki kesopanannya juga berbeda.

This study describes the hierarchy of Javanese politeness speech acts towards children's speakers with a pragmatic approach. The speech acts uttered by children depicted in the film Anak Lanang have several functions or purposes when spoken to speech partners, such as peers and older people. When a speech act is uttered by the speaker, various responses will be present, such as approval, rejection, or conflict from the hearer. Therefore, this study aims to find out whether there is a hierarchy of politeness speech acts towards children's speakers. A pragmatic approach is used to determine the grouping of directive speech acts. Previous research that has been conducted by Asim Gunarwan Gunarwan (2007) also serves as the basis for finding out whether the response to the hierarchical assessment of politeness speech acts between adults and children is different or the same. The results of this study found that the factors that influence the assessment of the hierarchy of politeness are cultural conditions and norms in a place. Other factors that can influence are age, relationships, and social conditions of the speakers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retno Nur Kumalasari
"Bahasa Jawa (BJ) memiliki berbagai partikel pragmatik, yaitu partikel yang fungsinya ditentukan berdasarkan konteks pemakaiannya, termasuk BJ dialek Arekan. Pada masa kini pemakaian BJ dialek Arekan memperlihatkan digunakannya partikel pragmatik BJ dialek lain dan bahkan bahasa Indonesia oleh penutur BJ dialek Arekan. Hal tersebut melatarbelakangi penelitian ini yang bertujuan untuk memperlihatkan distribusi dan pemakaian partikel pragmatik bahasa Jawa di wilayah Arekan. Sumber data dari penelitian ini adalah film pendek berdialek Arekan. Metode yang digunakan adalah metode agih dengan teknik balik dan lesap. Pada penelitian ini ditemukan bahwa partikel sih dan kan dari partikel bahasa Indonesia, dipakai juga di wilayah Arekan. Selain itu partikel lha dan lho dari bahasa Jawa baku ditemukan juga di sumber data yang berasal dari wilayah berdialek Arekan. Temuan tersebut menunjukan bahwa pemakaian bahasa Jawa di wilayah Arekan tidak hanya menggunakan bahasa Jawa dialek Arekan, tapi menerima bahasa lain seperti bahasa Jawa baku dan bahasa Indonesia

Javanese has various pragmatic particles, which function is determined based on their context of use, including in the Arekan dialect. Presently, the use of the Arekan dialect demonstrates the incorporation of pragmatic particles from other Javanese dialects and even Indonesian language by its speakers. This phenomenon underpins the present study, aimed at illustrating the distribution and usage of Javanese pragmatic particles in the Arekan region. The source of the data from this study is the Arekan dialectical short film. The method used is the method of dividing with the technique of reversal and dividing. The study reveals that particles such as 'sih' and 'kan' from the Indonesian are also utilized in the Arekan region. Additionally, particles 'lha' and 'lho' from standard Javanese are also found in the data originating from the Arekan dialect region. These findings indicate that the usage of Javanese in the Arekan region not only employs the Arekan dialect but also incorporates other languages such as standard Javanese and Indonesian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>