Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bintang Oktavia Ciptosunu
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas Perjalanan dari Organisasi Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia PPPI yang berkembang menjadi Kongres Wanita Indonesia Kowani 1928-1950. Perjuangan yang dilakukan Kowani berfokus pada meningkatkan peran wanita didalam masyarakat dan usahanya dalam menyatukan organisasi-organisasi wanita Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Untuk hasil yang dicapai dari tulisan ini menunjukan peran organsasi PPPI sebelum tahun 1945 adalah memperbaiki kedudukan kaumnya seperti Pemberantasan Buta Huruf, mengupayakan tercapainya Undang-undang tentang perkawinan, serta Hak pilih Wanita. Untuk tahun 1945 sampai tahun 1949, peran organisasi Kowani adalah mengisi Kemerdekaan Indonesia seperti menyatukan seluruh organisasi wanita Indonesia, membuka hubungan dengan organisasi wanita internasional, dan mengirimkan delegasi-delegasi wanita kedalam setiap pertemuan wanita Internasional. Kata Kunci: PPPI, Kongres Perempuan, Kowani, Sejarah Perempuan Indonesia.

ABSTRACT
This thesis discusses the Journey of the Indonesian Women 39 s Society Engagement Organization PPPI which developed into the Indonesian Women 39 s Congress Kowani 1928 1950. Kowani 39 s struggle focuses on enhancing the role of women in society and its efforts in bringing together Indonesian women 39 s organizations in achieving independence. The method used in this paper uses historical methods consisting of heuristics, criticism, interpretation and historiography. For the results of this paper, the role of the PPPI organization prior to 1945 is to improve the status of its people, such as the Eradication of Illiteracy, to strive for the Law on Marriage, and Women 39 s Suffrage. From 1945 to 1949, the role of Kowani 39 s organization was to fill Indonesian Independence such as bringing together all Indonesian women 39 s organizations, opening relationships with international women 39 s organizations, and sending women 39 s delegations into every international women 39 s meetings. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Karisma
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang integrasi madrasah dalam sistem pendidikan nasional pada masa Orde Baru. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui sebab diintegrasikannya lembaga pendidikan Islam madrasah dalam sistem pendidikan nasional dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Data penelitian ini menggunakan sumber primer maupun sumber sekunder yang didapatkan melalui studi pustaka diberbagai perpustakaan, seperti Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional RI, dan perpustakaan lain yang penulis kunjungi. Adanya dualisme antara sistem pendidikan tradisional pesantren dengan sistem pendidikan barat telah mendorong kelompok muslim moderenis untuk mendirikan lembaga pendidikan Islam bernama madrasah. Oleh karena itu, madrasah di Indonesia diartikan sebagai lembaga pendidikan Islam moderen hasil perpaduan sistem pendidikan pesantren dan sistem pendidikan barat. Seiring perkembangannya, kualitas pendidikan madrasah terus ditingkatkan hingga menemukan momentumnya pada masa Orde Baru. Pada awalnya, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Orde Baru dilihat oleh umat Islam sebagai upaya untuk mengasingkan madrasah dari sistem pendidikan nasional. Hal tersebut memunculkan reaksi keras dari umat Islam sehingga mendorong pemerintah untuk mengintegrasikan madrasah ke dalam sistem pendidikan nasional melalui serangkaian kebijakan.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the integration of madrasah in national education system during the New Order period. This research aimed to know the cause behind Islamic educational institutions integration, known as madrasah in the national education system by using historical research. Data in this research using primary source and secondary source was obtained through literature from some libraries, such as the Library of the University of Indonesia, National Library of Indonesia, and other libraries the author visited. The dualism exsistence between the traditional pesantren education system with the Western education system has encouraged the moderenist Muslim group to establish an Islamic educational institution called madrasah. Therefore, madrasah in Indonesia is defined as a moderen Islamic educational institution resulting from a combination of pesantren education system and Western education system. Along with its development, the quality of madrasah education continues to be improved to find its momentum during the New Order period. Initially, the policies issued by the New Order government were seen by Muslims as an attempt to isolated madrasah from the national education system. This led to a strong reaction from Muslims that prompted the government to integrate madrasah into the national education system through a series of policies."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Rahayu
"Amin Rahayu, 079404002B, Majelis Rakyat Indonesia, September 1941-Maret 1942: Badan Perjuangan Mencapai Parlemen Indonesia Yang Sejati. Skripsi menguraikan keberadaan MRI sebagai Badan Perwakilan Rakyat Indonesia yang diusahakan menjadi parlemen Indonesia yang sejati, sekaligus diartikan sebagai parlemen tandingan terhadap Volksraad. Skripsi ini mengangkat empat permasalahan utama, yaitu: (1) Apa yang melatarbelakangi kaum pergerakan nasional membentuk MRI, (2) Bagaimana proses lahirnya clan reaksi dan kaum pergerakan maupun pemerintah, (3) Seperti apa profit dan bentuk (struktur organisasi) MRI, (4) Bagaimana kegiatan MRI selama keberadaaannya pada masa akhir kolonial. Pengkajian terhadap latar belakang kelahiran MRI tersebut dsikaitkan dengan tuntutan perubahan politik ketatanegaraan pada waktu itu. Sebagai jaian pertamanya, maka kaum pergerakan nasional menuntut dibentuknya parlemen yang sejati, yaitu parlemen yang mewakili semua golongan dan aliran yang ada dalam masyarakat Indonesia dan mampu menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia. Kaum pergerakan nasional melihat bahwa Volksraad tidak representatif dan tidak bisa diharapkan lagi. Namun demikian, pemerintah Belanda tetap menolak tuntutan kaum pergerakan tersebut dan menganggap bangsa Indonesia belum mampu mengatur pemerintahan, Disamping itu, pemerintah beralasan bahwa kaiak Indonesia akan diberikan otonomi (Ze fsrandighekd) setelah perang selesai. Pemerintah justru mengusulkan dibentuknya India Werbaar (Milisi Bumiputra). Usulan itu banyak ditentang kaum pergerakan nasional yang tergabung dalam Barisan Nasional (barisan yang mewakili kaum nasionalis di Volksraad, yang untuk kemudian mereka tergabung dalam Fraksi Nasional Indonesia). Walaupun demikian, akhirnya keputusan mengenai Milisi Bumi putra dimenangkan pemerintah setelah melalui perdebatan sengit di Volksraad. Atas dasar kekecewaan di atas, rasa ketidakpercayaan kaum pergerakan terhadap Volksraad semakin besar, olah karena itu, kaum pergerakan nasional segera membentuk Badan Perwakilan Rakyat tandingan yang bertugas untuk mempersiapkan terbentukmnya Parlemen Indonesia yang sejati. Uraian itulah yang akan diangkat menjadi latar belakang perlunya dibentuk MRI. Disamping itu, skripsi ini juga menguraikan proses kelahiran MRI dan reaksi baik yang muncul di kalangan kaum pergerakan maupuyn dari pihak pemerintah. Hal panting yang diuraikan juga di sini yaitu tentang profil dan struktur organisasi MRI ditinjau dari sudut bentuk, atas, tujuan dan kinerja organisasi. Pembahasan terakhir yaitu menguraikan kegiatan MRI pada masa akhir kolonial yang ternyata banyak diwarnai oleh perselisihan intern sehingga banyak menguras waktu, tenaga dan pikiran dari pada memperj uangakan tujuan yang utama yaitu mewujudkan Parlemen Indonesia Yang Sejati dan memikirkan nasib rakyat yang sangat memprihatinkan secara politik, ekonomi dan sosial. Perselisihan tersebut terus berelanjut meskipun sudah beberapa kali dicoba untuk diselesaikan, bahkan sampai kedatangan Jepang dan mulai menduduki Hindia Belanda pada tanggaI 8 Maret 1942 perselisihan tersebut belum juga berakhir."
2000
S12093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Oktapiani Pertiwi
"Penelitian ini membahas tentang upaya dominasi perusahaan minyak asing di pertambangan minyak Blok Cepu. Sebelum adanya perusahaan minyak asing, kegiatan pertambangan minyak di Blok Cepu dilakukan secara tradisional oleh masyarakat sekitar. Namun, perubahan terjadi setelah masuknya perusahaan asing ke pertambangan minyak Blok Cepu. Seiring dengan perkembangannya, minyak bumi yang dapat digali dari beberapa daerah di Indonesia menghasilkan minyak bumi yang sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan bakar yang dapat dikomersilkan. Kandungan minyak bumi yang terdapat di ladang minyak Cepu diperkirakan mencapai dua miliar barrel bahkan lebih. Oleh karena itu perusahaan minyak asing sangat gencar melakukan negosiasi dengan pemerintah Indonesia agar dapat diberikan izin untuk bekerjasama mengelola pertambangan minyak di Blok Cepu. Masuknya perusahaan minyak asing ke Indonesia tidak lepas dari dibuatnya Undang-Undang tentang Penanaman Modal Asing. Salah satu perusahaan minyak dari Amerika yang menanamkan modalnya di pertambangan minyak Blok Cepu adalah ExxonMobil. Melihat potensi kekayaan minyak bumi yang terkandung di Blok Cepu, ExxonMobil bahkan ingin mendominasi dan memperpanjang kontrak pengelolaan di pertambangan minyak Blok Cepu. Hal tersebut menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan sehingga mendorong pemerintah turun tangan untuk mengatasi permasalahan tersebut dan membuat berbagai kebijakan terkait pengelolaan pertambangan minyak di daerah tersebut.
This research discusses efforts to dominated foreign oil companies in Cepu Block oil mining. Before it was the existence of foreign oil companies, oil mining activities in the Cepu Block were traditionally carried out by local people. However, changes occurred after the entry of foreign companies into the Cepu Block oil mine. Along with its development, oil which can be excavated from several regions in Indonesia produces oil which is very potential for use as fuel which can be commercialized. The petroleum which is contented in the Cepu Oil field is estimated at two billion barrels or more. Therefore, foreign oil companies vigorous negotiation with the Indonesian government so that they can be granted permission to cooperate manage oil mining in the Cepu Block. The entry of foreign oil companies to Indonesia cannot be separated from the made of the Law on Foreign Investment. One of the oil companies from America investing in the Cepu Block oil mining is ExxonMobil. By looking at the potential for petroleum wealth contained in the Cepu Block, ExxonMobil even wants to dominate and extend the management contract in the Cepu Block oil mine. That matter raises a strong reaction from various groups that prompted the government to step in to solve these problems and make various policies regarding the management of oil mining in the area."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmy Abdul Aziz
"Artikel ini membahas dinamika Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) pada masa Demokrasi Terpimpin di mana terjadi tekanan politik dan ekonomi terhadap GKBI dari pihak-pihak yang berideologi komunis dan pihak pemerintahan Demokrasi Terpimpin yang mengakibatkan adanya pergeseran prinsip, peran, dan struktur kepengurusan GKBI. Artikel ini akan membahas dinamika GKBI dimulai sejak masa transisi hingga akhir Demokrasi Terpimpin saat tekanan ideologi komunis mendominasi. GKBI merupakan gabungan koperasi batik terbesar  di Indonesia dengan hak tunggal impor dan distribusi kain mori/cambrics (pool cambrics) sebagai bagian dari penyederhanaan arus bahan baku industri batik sejak tahun 1953. Namun, menjelang munculnya Dekrit Presiden 1959, GKBI terseret ke dalam tekanan ideologi komunisme yang menghadapkan mereka pada dinamika koperasi yang sangat berbeda dibandingkan masa Demokrasi Liberal. Hal tersebut tidak terlepas dari karakter GKBI sebagai koperasi yang otonom serta dipengaruhi pemikiran koperasi Mohammad Hatta yang tidak sejalan dengan pihak komunis dan pemerintah. Akibat konflik ideologi tersebut terjadi intimidasi terhadap GKBI secara sistematis dan mempengaruhi prinsip, peran, dan struktur kepengurusan GKBI. Artikel ini menggunakan metode sejarah terhadap sumber berupa wawancara, arsip, dokumen terjilid, surat kabar sezaman, buku, dan jurnal, yang diperoleh dari ANRI, Perpusnas RI, DPAD DI Yogyakarta, Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, Balai Besar Tekstil Bandung, Kantor Pusat GKBI Jakarta, Kantor Koperasi Mitra Batik Tasikmalaya, dan lewat daring.

This article discusses the dynamics of the Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI)   during the Guided Democracy period when there was political and economic pressures on GKBI from parties with communist ideology and the Guided Democracy government which resulted in the shifting of principles, role, and management structure of the GKBI. The discussion on the dynamics of GKBI began with the transition towards Guided Democracy until the end of Guided Democracy, when the communist ideological pressures dominated. GKBI is the largest batik cooperative association in Indonesia with the sole right to import and distribute mori/cambrics (pool cambrics) as part of a simplification of the flow of raw materials for the batik industry since 1953. However, before the issuance of the 1959 Presidential Decree, GKBI was dragged into the pressure of communism ideology which exposed them to very different dynamics and cooperative principles, compared to Liberal Democracy period. This is inseparable from GKBI’s character as a autonomous cooperative and the influence of Mohamad Hatta's cooperative thought. Resulting from this ideological conflict was the systematic intimidation of GKBI which gave influence to the principles, role of GKBI and even GKBI's management structure itself. This article utilizes historical methods for sources in the form of interviews, archives, bounded documents, contemporary newspapers, books and journals obtained from ANRI, National Library of Indonesia, DPAD DI of Yogyakarta, Center for Crafts and Batik in Yogyakarta, Bandung Center for Textiles, Central Office GKBI Jakarta, Mitra Batik   Cooperative   Office in Tasikmalaya, and online sources."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pujia Nuryamin Akbar
"Tesis ini merupakan penelitian mengenai bagaimana memori sebuah peristiwa Sejarah di Sukabumi berkembang dan menjadi landasan dalam pola kehidupan masyarakat yang didokumentasikan pada sebuah monumen kesejarahan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan mendokumentasikan memori kolektif Peristiwa Bojongkokosan dalam kurun waktu tahun 1992 sampai dengan tahun 2022 melalui museum. Untuk mencegah hilangnya sejarah lokal yang berharga, langkah-langkah konkret harus diambil untuk memperkenalkan dan memperkuat memori kolektif masyarakat terhadap peristiwa-peristiwa bersejarah seperti peristiwa Bojongkokosan. Pembangunan Museum Palagan Perjuangan 1945 Bojongkokosan menjawab kebutuhan akan pelestarian sejarah lokal dan memori kolektif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi strukturis. Leirissa menjelaskan bahwa metode strukturis bertolak dari teori strukturisme yang ditulis oleh Anthony Giddens. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan pendekatan studi memori, dengan wawancara mendalam sebagai sumber data utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan Monumen Palagan Bojongkokosan memegang peranan dalam pembentukan memori kolektif peristiwa heroik Bojongkokosan bagi kesadaran akan sejarah pada masyarakat Sukabumi. Identifikasi tersebut menemukan adanya unsur memori kolektif yang terdapat dalam bangunan museum tersebut. Memori ini mencakup memori masyarakat Islami, pejuang, dan cinta akan seni budaya. Memori ini digunakan untuk membangun kesadaran sejarah masyarakat sekitar Bojongkokosan Sukabumi dengan mengaitkan ingatan masyarakat, budaya, dan kelompok masyarakat. Dengan demikian, bangunan Museum Palagan Perjuangan 1945 Bojongkokosan bukan sekadar bangunan tanpa makna. Bangunan tersebut merefleksikan kondisi sosial masyarakat di masa lalu dan menjadi potret kehidupan manusia pada masa tersebut, dapat dijadikan sebagai sarana berkelanjutan identitas dan menumbuhkan kesadaran sejarah masyarakat.

This thesis is a study on how the memory of a historical event in Sukabumi develops and becomes a foundation in the community's way of life, as documented in a historical monument in the region. The research aims to document the collective memory of the Bojongkokosan Event from 1992 to 2022 through a museum. To prevent the loss of valuable local history, concrete steps must be taken to introduce and strengthen the community's collective memory of historical events like the Bojongkokosan Event. The establishment of the 1945 Bojongkokosan Struggle Monument Museum addresses the need for the preservation of local history and collective memory. This research employs a structuralist methodology. Leirissa explains that the structuralist method is based on the theory of structuralism written by Anthony Giddens. The research method used in this study is the historical method with a memory studies approach, using in-depth interviews as the primary data source. The findings show that the Bojongkokosan Struggle Monument plays a significant role in forming the collective memory of the heroic Bojongkokosan event, enhancing historical awareness among the people of Sukabumi. This identification reveals the presence of collective memory elements within the museum building. This memory includes the memory of the Islamic community, warriors, and a love for arts and culture. This memory is used to build historical awareness among the surrounding community of Bojongkokosan Sukabumi by connecting community memory, culture, and social groups. Thus, the 1945 Bojongkokosan Struggle Monument Museum is not merely a building without meaning. It reflects the social conditions of the past and serves as a portrait of human life during that period, making it a continuous medium for identity and fostering historical awareness in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Shalahudin
"Tugas akhir ini membahas pengaruh pelaksanaan program pendidikan komunis Universitas Rakyat (UNRA) terhadap eksistensi Partai Komunis Indonesia (PKI) yang menaunginya. Dalam rangka membangkitkan dan meluaskan organisasi partainya, PKI memulai tujuannya melalui pendidikan ideologi dan organisasi bagi para kader dan anggotanya. Hal ini mendapatkan bentuknya melalui pendirian UNRA pada 1958. Fungsi ideologis yang dibebankan PKI terhadap UNRA memberikan corak khusus pada kurikulum pendidikan yang diterapkannya. Permasalahan utama tugas akhir ini adalah “bagaimana pengaruh pelaksanaan program pendidikan komunis di UNRA terhadap PKI selama 1958-1965?” Melalui metode penelitian sejarah, studi ini didasarkan pada sejumlah sumber sejarah primer yang meliputi koran Harian Rakjat, naskah-naskah pidato para tokoh PKI, dan materi pendidikan UNRA. Hasil studi ini menunjukkan bahwa program pendidikan komunis UNRA telah memberikan kontribusi penting terhadap upaya indoktrinasi dan kaderisasi massa PKI serta meningkatkan posisi tawar-menawar PKI terhadap lawan-lawan politiknya.

This study discusses the influence of the implementation of the communist education program at the People's University (Universitas Rakyat, UNRA) on the Communist Party of Indonesia (CPI) which houses it. In order to revive and expand its party organization, the CPI started its goals through ideological and organizational education for its cadres and members. This took its form in the founding of the UNRA in 1958. The ideological function assigned by the CPI to UNRA gave its special style to the education system it implemented. The main problem of this study is "How did the implementation of the communist education program at UNRA affect the CPI during 1958-1965?" Through a historical research methods, this study is based on several primary historical sources including the Harian Rakjat newspaper, texts of speeches by CPI figures, and UNRA educational materials. The results of this study show that UNRA's communist education program has made an important contribution to the CPI's mass indoctrination and cadre formation efforts as well as improving the CPI's bargaining position against its political opponents."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bita Issena
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas Nasionalitas dan Religiositas Usmar Ismail Sebagai Seniman dan Politikus 1921-1971 memaparkan mengenai sejarah riwayat hidup Usmar Ismail yang nasionalis dan religius Islam tercermin pada aktivitas kehidupannya sebagai seniman dan politikus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kerja keras Usmar Ismail yang selalu mengutamakan nilai kebangsaan dalam membangun perfilman di Indonesia dan nilai keagamaan dalam menjalani kegiatan perpolitikan Lesbumi NU. Metode dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu; melalui tahap heuristik, kritik sumber, interpretasi data dan historiografi. Sehingga didapatkan fakta sejarah yang benar-benar mendekati kenyataan peristiwa yang ditulis. Sumber yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa berbagai sumber arsip surat, berita koran, majalah sejaman, karya ilmiah, dan buku-buku sebagai sumber pendukung. Penelitian ini menunjukan bahwa pada tahun 1921 adalah kelahiran Usmar Ismail, kemudian masa remaja Usmar Ismail sebagai sastrawan pada tahun 1940, selanjutnya pada tahun 1950-an adalah fase perjuangan Usmar Ismail membangun Perfilman Indonesia, kemudian memasuki tahun 1960-an adalah fase keterlibatan Usmar Ismail dalam perpolitikan Lesbumi NU, hingga kematiannya pada awal tahun 1971. Arti penting penelitian ini menunjukkan sikap nasionalis dan religiusitas Islam Usmar Ismail yang telah menjadi pioneer (pelopor) pada perkembangan film di Indonesia dan kelahiran politik Lesbumi NU. 

ABSTRACT
The focus of this study is The Usmar Ismails Nasionality and Religiosity as an Artist and Politician 1921-1971 describes the history of Usmar Ismails nationalist and religious Islamic biography reflected in his life activities as an artist and politician. The purpose of this research is to know hard work of Usmar Ismail who always prioritized national values in building film in Indonesia and religious values in carrying out Lesbumi NUs political activities. The methods and sources used in this study are historical methods, namely; through the stages of heuristics, source criticism, data interpretation and historiography. So that we get historical facts that really approach the reality of the events written. The sources used by the authors in this study are various archival sources, newspaper news, contemporary magazines, scientific works, and books as supporting sources. This research shows that in 1921 was the birth of Usmar Ismail, then the adolescence of Usmar Ismail as a writer in 1940, then in the 1950s was the phase of Usmar Ismails struggle to build Indonesian film, then into the 1960s was the phase of Usmar Ismails involvement in Lesbumi NUs politics, until his death in early 1971. The significance of this research is Usmar Ismails nationalist and Islamic religiosity which has become a pioneer in the development of films in Indonesia and the birth of the NU Lesbumi politics. "
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ismail Hanif
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang perlawanan rakyat Kedung Ombo terhadap pembangunan Waduk Kedung Ombo Di Jawa Tengah. Pembangunan waduk yang awalnya bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar waduk, berubah menjadi sebuah perlawanan yang masif tatkala muncul perbedaan pendapat antara pemerintah dan masyarakat di sekitar Waduk Kedung Ombo. Isu ini pun menyebar luas dan melibatkan berbagai aktor-aktor lain di luar pemerintah dan masyarakat, seperti aktivis sosial, LSM, dan mahasiswa. Peneliti menggunakan metode sejarah dalam penulisan skripsi ini, dengan mengumpulkan literatur dan berita sejaman yang menjadi pendukung penelitian. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa perlawanan rakyat Kedung Ombo tidak dapat meruntuhkan hegemoni pemerintahan Orde Baru. Peneliti berusaha untuk melengkapi penelitian-penelitian terdahulu dengan melihat secara kronologis mulai dari latar belakang hingga dampaknya.

ABSTRACT
This research discusses the resistance of the Kedung Ombo locals towards the construction of Kedung Ombo Dam in Central Java. The construction of the dam, which was initially aimed at increasing the welfare of the people around the dam, turned into a massive resistance caused by the dissenting opinions between the government and the Kedung Ombo Dam locals. The repressive attitude of the government in enforcing their will to the locals, triggered an autonomy resistance from the locals. This issue then widely spreads and later on involves various figures outside the government and the locals, such as social activists, NGOs, and college students. The researcher uses historical method in the writing of this research, which includes collecting literatures and news from the same era of the particular event to support this research. From this research, it can be seen that the resistance of the Kedung Ombo locals didnt disrupt the dominance of Orde Baru governance. The researcher tries to complete previous researches by seeing the event chronologically, starting from the background and to the effects."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Firmansjah
"ABSTRAK
Kawi adalah sebuah kampung perkotaan yang terletak di Kelurahan Guntur Kecamatan setia Budi Jakarta Selatan. Melalui metode sejarah lisan skripsi ini mencoba melacak kembali sejarah kampung tersebut dan mulai berdirinya hingga penggusurannya di akhir 1980-an.
Melalui proses kedatangan para imigran yang dimulai sejak awal tahun 1950-an, kampung itu kemudian menjadi pemukiman padat penghuni dengan karakter kehidupan sosialnya yang khas.
Solidaritas sosial yang terbangun di antara sesama penduduk menciptakan komunitas baru. Lembaga-lembaga sosial pun tumbuh dan ikatan terhadap wilayah menebal. Akan tetapi ekologi sosial kampung yang memungkinkan munculnya konflikkonflik tidak membuat kohesifitas masyarakat didominasi keseragaman dan harmoni. Bahkan konflik-konflik kecil yang semula dapat diredam menyebabkan ketidakmerataan sikap para warga dalam menghadapi penggusuran.
Penggusuran menjadi fenomena yang menunjukkan dominasi pemerintah kota melalui tangan swasta-sebagai struktur yang lebih kuat dan lebih besar pada masa ketika pembangunan dijadikan semangat jaman dengan berbagai isu stabilitas dan integrasi.

"
2001
S12168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>