Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aman Mashuri
"Penelitian ini dilatarbelakangi kenyataan bahwa Instalasi Gawat Darurat merupakan suatu unit pelayanan di rumah sakit yang harus dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat agar tujuan dari pelayanan gawat darurat dapat tercapai dan sekaligus memberikan kepuasan kepada pasien atau keluarganya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran umum waktu tunggu persiapan operasi cito di IGD dan faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu pelayanan terhadap pasien yang akan menjalani operasi cito.
Jenis penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi mengenai proses pelayanan diperoleh melalui wawancara mendalam, fokus grup diskusi, observasi partisipatif dan telaah dokumen. Sedangkan data mengenai waktu pelayanan diperoleh melalui pencatatan waktu pelayanan mulai dari tahap penetapan operasi sampai saat dilakukan sayatan pertama di meja operasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu persiapan operasi cito di IGD RS Karya Medika I berhubungan dengan lamanya persetujuan operasi dari keluarga atau penanggung jawab biaya, ketidaksiapan SDM kamar operasi termasuk dokter operator dan dokter anestesi, serta keterbatasan peralatan operasi.
Untuk mempersingkat waktu pelayanan terhadap pasien yang akan menjalani operasi cito, RS Karya Medika I perlu menetapkan kebijakan tentang penanganan pasien operasi cito, memperbaiki manajemen SDM kamar operasi dan sistem pengadaan alat kesehatan.

The background of the research was the fact that Emergency Care Unit is a particular service unit in hospital which has to be able to respond quickly and effectively in order to achieve the goals of emergency care service and at the same moment to deliver satisfaction to the patients and their families.
The purpose of this research was to know the general picture about the waiting time of cito operations in the Emergency Departement and the factors associated with the time of service to patients who will undergo cito operations.
This type of research was a case study wih a qualitative approach. Data and information regarding the service process were obtained from indepth interviews, focus group discussion, participant observation and document review, while data regarding the service time was gained from recording and calculating the time taken starting from the moment of surgery decision until the moment of the first incision on the operating table.
The result from the research showed that waiting time for the preparation cito operation in the Emergency Departement at Karya Medika I hospital associated with informed concent from the family or the insurance, human resources, and the equipment of operation.
To minimize the waiting time for preparation cito operation in Emergency Departement, Karya Medika I Hospital need to establish policies regarding the handling of patients cito operations, to improve human resource management and procurement of medical equipment systems.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30149
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Veni Sri Sondani
"Pada dasamya informed consent adalah suatu proses komunikasi bukan hanya sekedar pengisian formulir informed consent. Informed consent mcrupakan hak pasicn maka dokter berkewajiban mcnjelaskan segala sesuatu mengenai penyakit pasien kcpadanya dan untuk memperoleh izin persetujuan dilakukannya tindakan medis. Penelitian ini bcrtujuan mengetahui proses komunikasi pelaksanaan informed consent pasien bedah elektif di RSKM I tahun 2008 yang dilaksanakan pada bulan Maret sarnpai dengan bulan Mei tahnm 2008 terhadap pejabat RS, doktcr, perawat dan pasien atau keluarganya. Menggunakan desain studi kualitatif yang bcrsifat deskripsi, dengan pendekatan hubungan unsur-unsur komunikasi. Unit analisisnya mencakup variabel kebijakan informed consent, variabel sumber pesan, vaxiabel pesan, variabel media, variabel penerima pesan, variabel efek, variabel umpan balik, variabel lingkungan, dan variabel hambatan komunikasi, variabel peranan pemwat dan keluarga pasien. Telmik untuk memperoleh data dengan wawancara mendalam, fokus grup diskusi, observasi partisipatif; dan kajian dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di RSKM I sudah ada kebijakan informed consent, proses komunikasi injbrrned consent tergantung kepada unsur- unsur komunikasi yaitu doktcr sebagai sumber pesan, pcsan yang disampaikan oleh dokter adalah infomasi medis yang bersifat informatif dan persuasi£ digunakan media pancaindra secara tatap muka berhadapan langsung dan dilengkapi tulisan, penerima pesan adalah pasien scndiri, keluarga pasien terdekat, dan ada pihak perusahaan. Efek adalah menyetujui tindakan operasi yang akan dilakukan oleh dolcter, yang dibuktikan dengan mengisi formulir informed consent yang berlaku di RSKM I, umpan balik yang terjadi yaitu positif, ada masalah lingkungan yaitu di UGD dan ruang pemulihan Kamar Operasi. Hambatan komunikasi yang didapatkan adalah gangguan psikologis, rintangan fisik, rintangan kerangka berfikir. Peranan pcrawat selain sebagai saksi adalah memastikan kelengkapan pengisian fonnulir informed consent, dan peranan kcluarga pasien selain sebagai saksi adalah menyctujui keputusan tindakan yang akan dilalcukan kepada pasien.
Saran yang diajukan adalah sosialisasi kepada dolcter pentingnya melakukan komunikasi kepada pasien atau keluarganya, sosialisasi hak dan kewajiban pasicn dan dolcter bagi pasien atau keluarganya, diberikan fasilitas ruangan yang tersendiri, tenang, dan nyaman, dilakukan survei secara berkala proses komunikasi oleh dokter, dan monitoring ketidaklengkapan pengisian formulir informed consem.

The idea informed consent is communication process not only registration form. Injmned consent is a patient right to self determination so doctor duty to explanation fully informed about patient?s diseases and permission to medical action. The goal of this study to find out communication process at implementation informed consent for elective surgery patient at Karya Medika I Hospital on March until May 2008 to ward hospital oiiicial, doctors, nurses and patients or their family.The methodology of this study is qualitative description using approach relationship communication elements. Analyze unit include application law basic informed consent variable, message resources variable, message variable, media variable, message receiver variable, effect variable, feed back variable, environment variable, commtmication constrain variable, nurses and family patients actor variable. Data collected using in depth interviews, focus group discussion, observation, questioner and assessing the documents.
This study found Karya Medika I hospital have application law basic informed consent, informed consent communication process depend on communication elements like doctors who is message resources, messages fi-om doctors is medical infomiation, informative and persuasive, using ofthe Eve senses media with face to face and writing, messages receiver is patient, their family, and company. Effect is agreement doctor permission to operation procedure, and fact with informed consent registration form at RSKM l, feed back is positive, and environment problems in emergency room and recovery room. Constrains communication are psychological disable, physical constrain, and constrain field of thinking. The nurse?s actor is witness and checking informed consent registration form and family patient's actor is witness and make decision to agreement operation procedure.
Suggestion are socialization to doctor about urgency for communication to patient and their family, socialization patient and doctor light and duty, facilities privacy, quite, and comfortable room, continues survey for communication process by doctor, and monitoring incomplete informed consent registration fonn.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T32102
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library