Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muammar Shaddam Kusnandar
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pembakaran dari campuran premix bahan bakar yang terdiri dari gasoline, etanol, dan metanol menggunakan simulasi Partially Stirred Reactor (PSR) pada perangkat lunak CHEMKIN yang terintegrasi dalam ANSYS. Dengan meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan, studi ini berfokus pada pemahaman perilaku pembakaran campuran bahan bakar tersebut dan potensinya untuk mengurangi emisi berbahaya serta meningkatkan efisiensi pembakaran. Metode yang digunakan melibatkan simulasi numerik dengan mengatur berbagai rasio campuran antara gasoline, etanol, dan metanol. Parameter yang dianalisis mencakup temperatur pembakaran, fraksi mol, laju pembentukan, sensitivitas, dan emisi gas buang seperti CO dan CO2. Simulasi dilakukan pada kondisi tekanan tetap dan temperatur yang difokuskan pada temperatur 700-1200 K. Studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan campuran premix gasoline, etanol, dan metanol sebagai bahan bakar alternatif dapat memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan dengan tetap mempertahankan efisiensi pembakaran yang tinggi. Simulasi PSR CHEMKIN ANSYS terbukti efektif dalam menganalisis karakteristik pembakaran dan memberikan wawasan penting untuk pengembangan bahan bakar campuran yang lebih baik di masa depan.

This study aims to examine the combustion characteristics of a premixed fuel mixture
consisting of gasoline, ethanol, and methanol using Partially Stirred Reactor (PSR) simulation in CHEMKIN software integrated in ANSYS. With the increasing need for alternative fuels that are more environmentally friendly, this study focuses on understanding the combustion behavior of such fuel blends and their potential to reduce harmful emissions and improve combustion efficiency.The method used involved numerical simulations by setting various blend ratios between gasoline, ethanol, and methanol. Parameters analyzed include combustion temperature, mole fraction, formation rate, sensitivity, and exhaust emissions such as CO and CO2. The simulations were conducted under fixed pressure and temperature conditions focusing on 700-1200 K temperatures.This study concludes that the use of premix blends of gasoline, ethanol, and methanol as alternative fuels can provide a more environmentally friendly solution while maintaining high combustion efficiency. The CHEMKIN ANSYS PSR simulation proved to be effective in analyzing the combustion characteristics and provided important insights for the development of better blended fuels in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariza Aulia Ghifari
"Penelitian yang berkelanjutan terkait proses pembakaran telah menjadi sorotan utama dalam eksplorasi ilmiah selama berabad-abad, dan pembakar api datar (flat flame burner) muncul sebagai salah satu metode standar yang mendominasi dalam dunia penelitian. Studi ini memiliki fokus dalam mempertimbangkan variasi bahan bakar sebagai elemen sentral. Oleh karena itu, eksperimen dalam riset ini difokuskan untuk merancang, menguji dan mensimulasikan premixed flat flame burner menggunakan variasi bahan bakar campuran Gasoline, Etanol dan Metanol (GEM). Dilakukan uji coba terhadap 6 tipe bahan bakar murni bensin, etanol, metanol serta campuran GEM501535, GEM502525, dan GEM503515 dengan pengambilan sampling data dari kisaran jarak 0 – 10 mm di atas pembakar. Simulasi menggunakan ANSYS Chemkin juga dilakukan dengan menggunakan parameter yang sama dengan eksperimen. Untuk menyederhanakan komposisi dari bensin pada umumnya, digunakan campuran surrogate gasoline berdasarkan studi yang dilakukan Politecnico di Milano [36]. Formulasi bahan bakar ini dapat menyerupai properti fisikal dan kemikal dari gasoline dengan menggunakan komposisi spesies n-heptana ( ), iso-oktan ( ), dan toluene ( ) dengan fraksi mol 63%, 20% dan 17% berturut-turut. Hasil dari perbandingan terhadap temperature Vs. jarak dengan ekuivalen rasio sebesar 0,8, 1,0, dan 1,2 menunjukkan bahwa bensin memiliki suhu yang terpanas dibandingkan alkohol dan campuran. Fraksi mol dari semua bahan bakar hampir tidak memiliki perbedaan, hal ini didukung dengan analisis sensitivitas dan Rate of Production (ROP). Disisi lain, gasoline memiliki fraksi mol CO, dan OH terbesar namun tidak beda jauh dengan campuran GEM. Puncak tertinggi juga di dapatkan pada ketinggian 1,0 – 1,5 mm yang dimana didukung oleh hasil pembentukan dan konsumsi dari spesies reaksi.

Continuous research into combustion processes has been a major highlight of scientific exploration for centuries, and flat flame burners have emerged as one of the standard methods that dominate the world of research. This study has a focus on considering fuel variations as a central element. Therefore, the experiments in this research aim to design, test, and simulate premixed flat flame burner using a variety of mixed Gasoline, Ethanol and Methanol (GEM) fuels. Tests were carried out on 6 types of pure fuel gasoline, ethanol, methanol, and a mixture of GEM501535, GEM502525, and GEM503515 by taking sampling data from a distance range of 0 – 10 mm above the burner. Simulations using ANSYS Chemkin were also carried out using the same parameters as the experiment. To achieve the composition of gasoline in general, a substitute gasoline mixture was used based on a study conducted by Politecnico di Milano [36]. This fuel formulation can resemble the physical and chemical properties of gasoline by using the species composition of n-heptane ( ), iso-octane ( ), and toluene ( ) with mole fractions of 63%, 20% and 17% respectively. The results of the comparison of temperature Vs. distances with equivalent ratios of 0.8, 1.0, and 1.2 indicate that gasoline has the hottest temperature compared to alcohol and mixtures. The mole fraction of all fuels has almost no difference, this is supported by sensitivity analysis and Rate of Production (ROP). On the other hand, gasoline has the largest mole fractions of CO, and OH but is not much different from the GEM mixture. The highest peak was also obtained at a height of 1.0 – 1.5 mm which was supported by the results of the formation and consumption of the reaction species."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Kadek Trisnanty
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Farhan Ahmad
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pembakaran dari campuran premix bahan bakar yang terdiri dari gasoline, etanol, dan metanol menggunakan simulasi Closed Homogeneous Batch Reactor berupa Shock Tube Reactor pada perangkat lunak CHEMKIN yang terintegrasi dalam ANSYS. Dengan meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar alternatif yang efisien dan lebih ramah lingkungan, studi ini berfokus pada pemahaman perilaku pembakaran campuran bahan bakar tersebut dan potensinya untuk mengurangi emisi berbahaya serta meningkatkan efisiensi pembakaran. Metode yang digunakan melibatkan simulasi numerik dengan mengatur berbagai rasio campuran antara gasoline, etanol, dan metanol. Parameter yang dianalisis mencakup temperatur pembakaran, fraksi mol, laju pembentukan, sensitivitas, dan emisi gas buang seperti CO dan CO₂. Simulasi dilakukan pada kondisi tekanan tetap dan temperatur yang difokuskan pada temperatur 800-1500 K. Studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan campuran premix gasoline, etanol, dan metanol sebagai bahan bakar alternatif dapat memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan dengan tetap mempertahankan efisiensi pembakaran yang tinggi. Simulasi Closed Homogeneous Batch Reactor CHEMKIN ANSYS terbukti efektif dalam menganalisis karakteristik pembakaran dan memberikan wawasan penting untuk pengembangan bahan bakar campuran yang lebih baik di masa depan.

This study aims to examine the combustion characteristics of a premix fuel mixture consisting of gasoline, ethanol, and methanol using a Closed Homogeneous Batch Reactor simulation in the form of a Shock Tube Reactor on the CHEMKIN software integrated within ANSYS. With the increasing demand for efficient and more environmentally friendly alternative fuels, this study focuses on understanding the combustion behavior of these fuel mixtures and their potential to reduce harmful emissions while improving combustion efficiency. The method involves numerical simulations by setting various mixture ratios between gasoline, ethanol, and methanol. The parameters analyzed include combustion temperature, mole fraction, formation rate, sensitivity, and exhaust gas emissions such as CO and CO₂. The simulations are conducted under constant pressure conditions with temperatures ranging from 700 to 1500 K. The study concludes that using a premix of gasoline, ethanol, and methanol as an alternative fuel can provide a more environmentally friendly solution while maintaining high combustion efficiency. The CHEMKIN ANSYS Closed Homogeneous Batch Reactor simulation proves effective in analyzing combustion characteristics and offers important insights for the development of better fuel mixtures in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Azmi
"Pada abad ke-21 ini, tantangan utama yang dihadapi dunia adalah bagaimana mengelola konsumsi energi secara berkelanjutan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam. Kebutuhan energi Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk Indonesia. Bahan bakar minyak telah menjadi tulang punggung utama dalam pemenuhan kebutuhan energi global selama puluhan tahun. Berdasarkan Energi Outlook Indonesia yang dikeluarkan oleh BPPT pada tahun 2022, Konsumsi BBM di sektor transportasi pangsanya mencapai 73,5% pada tahun 2012 dan terus meningkat menjadi 90,3% pada tahun 2021. Oleh karena itu, inisiatif pengembangan bahan bakar alternatif harus mulai dilakukan yang nantinya dapat digunakan oleh masyarakat. Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional menyatakan bahwa bioetanol yang diproyeksikan sebagai substitusi dari bensin (gasoline) ditargetkan pada tahun 2025 hingga seterusnya ditargetkan sebesar 20%. Akan tetapi penambahan kandungan etanol dalam bahan bakar memiliki kekurangan dimana sifat dari bahan bakar tersebut akan menjadi lebih korosif dari sebelumnya. Sifat korosif ini dapat menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang mengalami kontak langsung dengan bahan bakar tersebut. Maka dari itu perlu adanya penambahan zat aditif sebagai inhibitor sifat korosi dari bahan bakar campuran etanol. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mesin Honda Supra 125 FI dan dihubungkan dengan dynamometer serta alat gas analyzer untuk menganalisis hasil tenaga dan emisi yang dihasilkan oleh mesin. Sebagai variasi untuk mendapatkan data yang lebih banyak dan melihat pengaruh dari campuran aditif dalam bahan bakar, penelitian ini akan menggunakan variasi konsentrasi aditif dan dua tipe aditif yaitu

Tert-Butylamine dan Lemongrass Oil. In the 21st century, the main challenge faced by the world is how to manage energy consumption sustainability without compromising environmental sustainability and natural resources. Indonesia's energy demand increases year by year in line with the country's economic growth and population increase. Oil fuel has been the backbone of fulfilling global energy needs for decades. According to the 2022 Indonesia Energy Outlook issued by BPPT, fuel consumption in the transportation sector reached a share of 73.5% in 2012 and continued to increase to 90.3% in 2021. Therefore, initiatives to develop alternative fuels must be started, which can later be used by the public. The government, through Presidential Regulation No. 22 of 2017 concerning the General Plan for National Energy, states that bioethanol, projected as a substitute for gasoline, is targeted to reach 20% by 2025 onwards. However, the addition of ethanol content in fuel has a disadvantage in that the fuel becomes more corrosive than before. This corrosive property can cause damage to parts of the engine that come into direct contact with the fuel. Therefore, it is necessary to add additives as inhibitors of the corrosive properties of ethanol-blended fuels. This research was conducted using a Honda Supra 125 FI engine connected to a dynamometer and a gas analyzer to analyze the power and emissions produced by the engine. To obtain more data and observe the influence of additive mixtures in the fuel, this research will use variations in additive concentrations and two types of additives, namely Tert-Butylamine and Lemongrass Oil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library