Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Eka Ciptarini
"ABSTRAK
dari lingkungannya. Perkembangan berbahasa ini mencapai puncaknya pada saat
berusia 2 tahun. Pada masa ini stimulasi bahasa dari orangtua sangatlah penting.
Untuk orangtua (khususnya ibu) yang bekerja, hal ini menjadi sulit untuk dipenuhi
karena mereka harus bekerja dan meninggalkan anak di rumah. Salah satu
alternatif pemecahan masalah ini adalah dengan menitipkan anak ke Tempat
Penitipan Anak (TPA). Di TPA, anak tetap dapat tumbuh dan mendapatkan
stimulasi bahasa yang baik dari pengasuh saat orangtua bekerja. Hal ini
dimungkinkan dengan adanya pemberian program di TPA, akan tetapi ternyata
tidak semua TPA memiliki program tertulis. Salah satu TPA yang tidak memiliki
program adalah Sasana Bina Balita (SBB) Mitra. Oleh karena itu lalu penelitian
ini dilakukan untuk menyusun rancangan modul program pengembangan bahasa
yang tepat bagi anak usia 2 tahun. Langkah pertama untuk menyusun rancangan modul program pengembangan
bahasa adalah melakukan analisa kebutuhan. Melalui observasi dan wawancara
terhadap 4 orang pengasuh SBB Mitra diketahui bahwa perkembangan bahasa
reseptif anak usia 2 tahun di SBB Mitra berkembang lebih baik daripada
perkembangan bahasa ekspresifnya. Rancangan modul program pengembangan bahasa ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif anak. Modul terdiri
dari 12 sesi pertemuan yang dirancang untuk dilakukan pada sesi kegiatan
terpimpin. Setiap kegiatan dirancang untuk dapat meningkatkan kemampuan
berbahasa reseptif dan juga ekspresif anak."
2007
T37824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefi Liska
"ABSTRAK
Usia dewasa madya merupakan saat penuaan mulai dialami dan disadari oleh
seseorang. Perubahan fisik akibat penuaan dinilai lebih negatif pada wanita
dibandingkan pria karena standar penilaian sosial yang mementingkan penampilan
fisik pada wanita dibandingkan pria. Hal tersebut dapat mempengaruhi body
image dan menimbulkan aging anxiety pada wanita dewasa madya. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara body image dan aging anxiety pada
wanita dewasa madya. Partisipan penelitian adalah 67 orang wanita yang berusia
40-65 tahun di Jabodetabek. Berdasarkan hasil uji statistik, ditemukan bahwa ada
hubungan yang signifikan dengan arah negatif antara body image dan aging
anxiety (r = -,365, p < ,05, two-tailed).

ABSTRACT
Middle age is the time when aging begins. Physical change, as an effect of aging,
in women is valued more negatively than in men because of social standard which
appraises women mostly based on their appearance. Such standard could influence
body image and cause aging anxiety in the middle aged women. This research was
conducted to find the correlation between body image and aging anxiety in middle
aged women. The participants in this research were 67 women who aged between
40-65 years old, residing in Jabodetabek. The statistic test result reveals that there
was a significant correlation between body image and aging anxiety (r = -,365,
p < ,05, two-tailed)."
2014
S53756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Fabiola Serepina Lalu
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara empati dengan emosi malu dan emosi bersalah pada remaja. Partisipan dalam penelitian ini adalah 494 siswa Sekolah Menengah Atas di daerah Jakarta. Penelitian kuantitatif ini menggunakan Interpersonal Reactivity Index (Davis, 1983) untuk mengukur empati dan Test of Self-Conscious Affect 3 (Tangney, Dearing, Wagner, dan Gramzow, 2000) untuk mengukur emosi malu dan emosi bersalah. Kedua alat ukur ini direvisi kembali untuk disesuaikan dengan konteks remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang positif signifikan antara empati dengan emosi malu dan emosi bersalah pada remaja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa remaja lebih cenderung merasakan emosi bersalah dibandingkan dengan emosi malu saat gagal memenuhi standar sosial.

This study aimed to determine the correlation of empathy with shame emotion and guilt emotion among adolescent. The participants of this study are 494 students in senior high school in Jakarta. This quantitative study used Interpersonal Reactivity Index (Davis, 1983) to measure empathy and Test of Self-Conscious Affect 3 (Tangney, Dearing, Wagner, and Gramzow, 2000) to measure shame emotion and guilt emotion. Both of these measuring instruments had been revised to adjust the adolescent context. The results of this study showed the existence of positive and significant correlation between empathy with shame emotion and guilt emotion among adolescent. The results also showed that adolescent are more likely to feel guilt emotion rather than shame emotion when failing to meet social standards.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Binotiana M.N.
"Setiap anak yang hidup bersama dengan saudara kandung akan mempunyai pengalaman sendiri-sendiri mengenai hubungan dengan saudara kandungnya. Sibling Rivalry merupakan bentuk hubungan kakak adik yang paling dirasakan oleh anak dan merupakan pengalaman yang paling ditakutkan oleh orang tua (Vasta, et.al., 2004). Sibling rivalry dimulai sejak kelahiran adik baru dalam keluarga dan terus berlanjut sampai anak dewasa. Pengalaman anak akan semakin beragam apabila salahE satu saudara merupakan anak ADHD. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran sibling rivalry pada Anak ADHD dan saudara kandungnya Penelitian ini dilakukan pada tiga keluarga dengan dua pasang kakak-adik di dalamnya. Rentang usia anak-anak yang diteliti adalah usia kanakkanak pertengahan karena Sibling rivalry pada anak cenderung meningkat pada usia kanak-kanak pertengahan (Berk, 2005). Peneltian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan observasi langsung sebagai alat pengumpulan data.
Dari penelitian ini didapat bahwa gambaran sibling rivalry pada anak ADHD dan saudara kandungnya terlihat dari kecemburuan dan kompetisi dalam keluarga. Bentuk kecemburuan dan kompetisi yang terjadi beragam dan sesuai dengan karakteristik anak. Peran orang tua sangat besar dalam menimbulkan kecemburuan tersebut. Karakteristik anak ADHD mempengaruhi sibling rivalry yang dialami anak, baik yang dialami oleh anak ADHD maupun saudara kandungnya. Dampak positif sibling rivalry hanya dirasakan oleh saudara kandung anak ADHD sedangkan dampak negatif sibling rivalry terjadi pada kedua anak, yaitu konflik pada kakak dan adik. Untuk penelitian selanjutnya disarankan utuk meneliti konflik pada anak ADHD dan saudara kandungnya, lebih teliti dalam pengambilan data (terutama pada kaset recorder yang tape recorder yang digunakan) serta melakukan wawancara pribadi dengan anak, terutama anak ADHD.

Every child that lives with their sibling has their own experience in sibling relationship. Sibling rivalry is one of relationship that affects children in many ways and has become most anticipated thing in family (Vasta, et.al., 2004). Sibling rivalry started since the second child was born and continued through lifetime. Children will have various experiences in sibling rivalry if their sibling is diagnosed with ADHD. Purpose of this research is to have description about sibling rivalry on children with ADHD and their siblings .Therefore this research used qualitative method with interview and direct observation on interaction between children with ADHD and their siblings. This research use three pairs of ADHD Children and their sibling. All of them are middle childhood children because sibling rivalry tends to increase on middle childhood (Berk, 2005).
Result of this research is sibling rivalry on ADHD children and their siblings seen in jealousy and competition. Manifestation on jealousy and competition are different on every child. Parents take part on influencing child?s jealousy. Sibling rivalry is also influenced by ADHD symptoms. Positive impacts on sibling rivalry are reported only on sibling of children with ADHD and sibling conflict as negative impacts of sibling rivalry is reported on sides, ADHD children and their siblings. Suggestion for further research is to examine sibling conflict among children with ADHD and their siblings and have a private interview with children with ADHD and their siblings.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Femita Berliani P
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara body image dan intensi untuk melakukan bedah estetik pada wanita dewasa muda. Masalah ini dianggap penting untuk diteliti karena masih terdapat pro dan kontra mengenai faktor yang mendasari keinginan seseorang untuk melakukan bedah estetik. Ada penelitian yang menyatakan bahwa body image merupakan faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan bedah estetik, namun di sisi lain ada penelitian yang mengatakan bahwa body image tidak memiliki kaitan dengan keinginan seseorang untuk melakukan bedah estetik. Namun, berdasarkan studi literatur yang ada menunjukkan bahwa individu yang memiliki body image negatif dimana adanya ketidakpuasan terhadap tubuh cenderung untuk berpikir bagaimana menjadi ideal dan melakukan berbagai cara untuk mencapainya (Melliana, 2006) dan salah satunya adalah bedah estetik. Penelitian kuantitatif ini menggunakan alat ukur MBSRQ-Appearance Scales (MBSRQ-AS) dan alat ukur intensi yang disusun sendiri oleh peneliti untuk pengambilan data, dan pearson correlation dalam analisis data. Partisipan penelitian ini adalah 78 wanita dewasa muda dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara body image dan intensi bedah estetik.

This study aimed to see whether there is a significant correlation between body image and intention to perform aesthetic surgery in young adult women. This issue is considered important to study because there are pros and cons about factors that underlie the desire for someone to perform aesthetic surgery. There is research which States that body image is a factor influencing the desire for someone to perform aesthetic surgery, but on the other hand there is research which States that body image has no correlation with the desire for someone to perform aesthetic surgery. However, based on existing literature study showed that individuals who have negative body image, in which there is dissatisfaction of the body, tend to think how to be ideal and perform a variety of ways to achieve it (Melliana, 2006) and one of them is aesthetic surgery. This quantitative study using a measuring instrument MBSRQAppearance Scales (MBSRQ-AS) and Intention Scale which were prepared by researcher for collecting data, and using Pearson correlation in the data analysis. The research participants were 78 young adult women with age ranged from 20 to 40 years. The results of this study indicate that there is a significant correlation between body image and intention of aesthetic surgery."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Andriansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan pengetahuan keterampilan komunikasi pada guru sekolah dasar terhadap aspirasi orang tua pada pendidikan anak. Berdasarkan model prediktor putus sekolah, terdapat indikasi pentingnya aspirasi orang tua dalam mencegah putus sekolah. Dalam model prediktor itu pula diketahui ada kaitan penting antara sistem rumah dan sekolah. Peran guru sangat penting dalam mempertemukan kedua sistem ini. Hasil baseline study menemukan adanya permasalahan efektifitas komunikasi bagi guru sekolah. Peneliti kemudian melakukan intervensi yang berupa pelatihan kepada guru. Hasil uji paired t-test terhadap pre-test dan post-test pada orang tua siswa menemukan intervensi yang dilakukan signifikan berpengaruh terhadap perubahan aspirasi sebesar 40,5%.

The purpose of this research is to find out the influence of improving communication skills knowledge in elementary school teachers towards parent academic aspiration to children. From model of drop-out predictors, there is indication about the importance of parent aspiration to avoid drop-out. The same model shows relation between home and school systems. Teacher has a significant role to connect both of systems. Baseline study discover on effectively communication as a problem in teachers. Training had arranged to meet the problem. Paired t-test of parent academic aspiration find out the intervention gives contribution towards parent aspiration up to 40,5%.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinintya Putri
"Bahasa Inggris dikenal sebagai lingua franca atau bahasa yang menjadi bahasa komunikasi internasional. Bahasa Inggris digunakan dan dianggap penting dalam berbagai bidang, tidak terkecuali dalam pendidikan. Kebanyakan orangtua memandang penting pendidikan Bahasa Inggris yang diberikan pada anak sejak dini. Berdasarkan kebutuhan tersebut, dikenal lembaga kursus bahasa Inggris yang menyediakan pengajaran Bahasa Inggris. Sehubungan dengan proses belajar mengajar, terdapat teori-teori Vygotsky yang membahas mengenai pengaruh dari lingkungan terhadap perkembangan anak. Penelitian ini berusaha melihat teori-teori Vygotsky yang diterapkan dalam lembaga kursus Bahasa Inggris.
Secara khusus, penelitian ini meneliti tiga teori dari Vygotsky yakni scaffolding, internalisasi, serta technical tools. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada penerapan scaffolding melalui interaksi yang terjadi antara pengajar dengan peserta didik, internalisasi dari topik yang telah dibahas dalam kelas, serta jenis-jenis technical tools yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Pengolahan data yang diperoleh menggambarkan bahwa terdapat pebedaan dalam penerapan scaffolding, perbedaan internalisasi peserta didik, dan serta jenis-jenis technical tools yang dominan digunakan dalam kelas.

English is known as lingua franca or the language used for international communication. English is considered important in many areas, without exception also in education. Most parents think it is important for their children to learn English in early age. Based on these needs, English courses are known institutions that provide English language teaching. In accordance to teaching and learning process, there are several Vygotsky theories which explain about influence of environment upon children development. This research aims to look on application of Vygostky theories in English course institutions.
Specifically, this research studies about three Vygostky theories which are scaffolding, internalization, and technical tools. Research result will give explanation about application of scaffolding through interaction between teacher and student, internalization from topic in class, and kinds of technical tools used in teaching and learning process. Acquired data processing student, and kinds of techincal tools which dominantly used in class.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Rahmawati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan citra
tubuh dan psychological well-being pada wanita usia dewasa madya. Di usia
dewasa madya, wanita mengalami perubahan fisik yang dapat mempengaruhi
kepuasan citra tubuhnya (Koch, Mansfield, Thurau, dan Carey, 2005). Walaupun
ketidakpuasan terhadap citra tubuh dapat mempengaruhi psychological well-being
secara negatif (Cash & Pruzinsky, 2002), wanita memiliki kegiatan-kegiatan
lainnya yang lebih diutamakannya yang bisa memperkaya hidupnya (Lachman,
2004). Penelitian kuantitatif ini dilakukan pada 61 wanita berusia dewasa madya
antara usia 40 hingga 64 yang berdomisili di Jabodetabek. Kepuasan citra tubuh
diukur dengan Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ),
sedangkan psychological well-being diukur dengan Psychological Well-Being
Scales (SPWB). Kesimpulan yang diperoleh adalah kepuasan citra tubuh
berhubungan positif secara signifikan dengan psychological well-being (r = 0,289;
p = 0,028, signifikan pada L.o.S. 0,05).

ABSTRACT
This study is aimed to investigate the correlation between body image
satisfaction and psychological well-being of middle-aged women. During midlife,
women experience physical changes that affect their body image satisfaction
(Koch, Mansfield, Thurau, dan Carey, 2005). Although body image dissatisfaction
can negatively affect psychological well-being (Cash & Pruzinsky, 2002), women
have other activities that have become their priorities that will further enrich their
lives (Lachman, 2004). This is a quantitative study of 61 middle-aged women
between the age of 40 and 64 who are living in Jabodetabek. Body image
satisfaction is measured using Multidimensional Body-Self Relations
Questionnaire (MBSRQ), whereas psychological well-being is measured using
Psychological Well-Being Scales (SPWB). This study concludes that there is a
significant positive correlation between body image satisfaction and psychological
well-being (r = 0,289; p = 0,028, significant at L.o.S. 0,05)."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Binky Paramitha Iskandar
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T37951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>