"Adanya laporan dari Institute of Medicine (IOM) tentang tingginya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan angka tuduhan malpraktik, mendorong dunia untuk memperhatikan keselamatan pasien, termasuk Indonesia. Masalah mengenai keselamatan pasien yang paling banyak terjadi adalah terkait obat. Demikian pula yang terjadi di Rumah Sakit "X" yang memiliki angka laporan insiden mengenai obat, terutama pada proses pelayanan resep di farmasi rawat inap. Hal ini yang mendorong penulis menyusun penelitian berjudul, "Analisis Risiko Keselamatan Pasien pada Pelayanan Resep di Bagian Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit "X" Tahun 2011 (dengan metode Healthcare Failure Mode and Effect Analysis (HFMEA)). Penelitian kualitatif ini menggunakan metode Healthcare Failure Mode and Effect Analysis (HFMEA) yang merupakan metode analisis risiko baku yang digunakan di Rumah Sakit "X".
Penelitian ini menghasilkan gambaran alur proses pelayanan resep, modus kegagalan dalam setiap pelayanan resep, dan potensi penyebabnya. Setelah melakukan identifikasi dan analisis, peneliti mendapatkan hasil berupa 12 jenis modus atau risiko kegagalan dan 14 potensi penyebabnya. Proses pelayanan resep yang paling berisiko bagi keselamatan pasien adalah proses penerimaan resep sedangkan modus kegagalan yang paling berisiko adalah salah membaca nama obat dan potensi penyebab kasus yang paling sering muncul dalam modus kegagalan tersebut adalah kesalahan saat membaca resep dokter dan banyaknya obat-obatan yang mirip dari segi nama dan bentuk.
Dari hasil penelitian ini, saran yang bisa dilakukan pihak rumah sakit untuk mencegah dan mengurangi angka insiden antara lain menerapkan e-prescribing untuk mencegah kesalahan membaca resep, melakukan audit nama obat-obat mirip serta melakukan analisis risiko yang lebih mendalam dengan menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA) setelah terjadi insiden terkait obat.
A report from Institute of Medicine (IOM) contained Adverse Event and malpractice accusation, push the world to recognize about patient safety, include in Indonesia. The most common issues concerning patient safety is drug-related. Likewise happened in "X" Hospital that has high number of incidence report about drug-related, especially in inpatient pharmacy division. It is led the researcher to designed a study about, "Patient Safety Risk Analysis on Prescription Service in the Department of Pharmacy Inpatient Hospital "X" in 2011. This qualitative study used Healthcare Failure Mode and Effect Analysis (HFMEA) which is a standard risk analysis methods used in the Hospital "X". The result of the study is a description of prescription service, its failure mode and potential causes. After identification and analyses, there are 12 species of failure mode and 14 potential risks of failure causes. The most highly risk in prescription service for patient safety is the process of receiving a prescription whereas the most risky mode of failure is misread the name of the drug and similarly name and forms of drugs. From these results, suggestions for the hospital is to prevent and reduce the incidence rate among others to implement e-prescribing to prevent errors reading the recipe, conduct audits drugs that has similar name and form, and conduct a more in-depth risk analysis using Root Cause Analysis (RCA) method after drug-related incidents happened."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011