Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuniko Permatashari
"Adapun tujuan dari penganalisisan alur, tokoh dan tema yang terdapat dalam karya ini adalah agar dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas lagi mengenai isi cerita karya sastra Chiisaki Mono e dan sekaligus dapat memahami fungsi dari alur. tokoh dan terra sebagai unsur-unsur cerpen, sehingga karya sastra Chiisaki Mono e ini dapat digolongkan sebagai Cerpen (Cerita Pendek). Untuk.maksud tersebut, maka metode penelitian yang digunakan adalan Metode Deskriptif - Analisis dengan pendekatan intrinsik yaitu pendekatan atas unsur-unsur formal yang membangun karya sastra tersebut. Hasil penganalisisan alur, tokoh dan tema cerpen Chiisaki Mono e ini menunjukkan bahwa ceritanya ditampilkan dengan sorot balik dengan penceritaan peristiwa yang sudah terjadi oleh tokoh utama yang sekaligus berfungsi sebagai pencerita. Tokoh-tokoh dalam cerpen Chiisaki Mono e ada tiga tokoh penting, yaitu tokoh ayah sebagai tokoh sentral, tokoh ibu sebagai tokoh bawahan dan tokoh anak sebagai tokoh bawahan yang kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang tokoh utama. Di dalam cerpen Chiisaki Mono e ini, tema sentralnya adalah rasa penyesalan, perasaan berdosa sang ayah kepada anak-anaknya karena tidak mempertemukan mereka pada saat sang ibu menjelang ajalnya dan di pemakamannya. Sedangkan tema sampingannya adalah sebuah kematian yang mendatangkan penderitaan dan kebahagiaan serta hakikat cinta orang tua pada anak-anaknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Dina Paulina
"Metode penelitian yang digunakan bersifat kepustakaan, dengan menggunakan fasilitas dari perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan The Japan Foundation dengan memakai teori penokohan dan kritik sastra. Bertujuan untuk menganalisis tokoh utama Ken Ichiro dalam drama Chichi Kaeru dan Yoshitaro dalam drama Okujo No Kyojin karya dramawan Kikuchi Kan sehingga dapat mengungkapkan mengapa karya drama Kikuchi Kan walaupun kurang mendapat simpati dari para sastrawan Jepang lain, tetapi cukup populer dan mendapat tempat di hati para penggemar sastra. Dari penulisan skripsi ini penulis memperoleh hasil dari analisis tokoh dan penokohan drama Chichi Kaeru dan Okujo No Kyojin adalah Kikuchi Kan menampilkan tokoh-tokoh utamanya dengan membawa serta nilai-nilai kehidupan di dalam penokohannya: (1) Tanggungjawab sebagai anggota keluarga. (2) Pentingnya nilai pendidikan formal. (3) Keharmonisan sebuah keluarga."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Megahmiko
"Skripsi ini membahas tentang peran tata penunjang pementasan di dalam drama kabuki "Shiranami Gonin Otoko" babak III, babak IV, dan babak V. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain naratif. Hasil penelitian menyatakan bahwa tata penunjang, yaitu tata gerak, tata suara, tata rupa, tata bunyi, dan tata pentas sangat penting di dalam menunjang manusia (aktor) sebagai media utama di dalam pementasan; tata penunjang tidak bisa tidak ada di dalam pementasan drama kabuki.

The focus of this study is about the role of supporting elements in kabuki drama "Shiranami Gonin Otoko" act III, act IV, and act V. This research is a qualitative research with narrative design. The result of this research shows that supporting elements which are movement aspect, voice aspect, form aspect, sound aspect, and stage aspect plays an important role in supporting human (actor) as the main media in a play; supporting elements can't be missing in a kabuki drama play."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42061
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elvita Wiasih
"Drama noh berkembang sekitar pertengahan abad ke-14 dipelopori oleh Kan'ami. Kan'ami dan Zeami, dianggap paling berjasa dalam pembentukan drama noh yang dikenal pada saat ini. Hasil pemikiran Kan'ami dan Zeami kemudian dijadikan konvensi dalam perkembangan drama noh selanjutnya.Salah satu konvensi dalam drama noh adalah mengenai penulisan lakon noh. Unsur intrinsik terpenting dalam lakon noh adalah tokoh dan alur. Penekanan tokoh dalam drama noh terdapat pada fungsi tokoh dalam cerita bukan perwatakan.
Berdasarkan fungsinya, tokoh dalam lakon noh terdiri dari shite (tokoh utama), wake (tokoh utama yang menjadi pengamat shite), tsure (tokoh bawahan yang mengikuti shite atau wake), dan ai-kyOgen (tokoh bawahan).Alur dalam sebuah lakon noh tersusun dalam pola jo (pengenalan), ha (penggawatan), dan kyu (leraian). Ha dibagi lagi menjadi ha 1, ha 2, dan ha 3. Penyusunan lakon-lakon noh berikutnya biasanya mengikuti konvensi tersebut. Akan tetapi dalam lakon noh Kanawa ternyata ditemukan pergeseran dari konvensi tersebut.
Dalam skripsi ini penulis akan menganalisis mengenai pergeseran yang terjadi dalam struktur alur dan tokoh lakon noh Kanawa. Selain untuk memperkenalkan drama noh, khususnya struktur alur dan tokoh dalam lakon noh yang tipikal, analisis dalam skripsi ini dilakukan untuk mengungkapkan pergeseran yang terjadi dalam lakon noh Kanawa.
Dari hasil analisis ditemukan bahwa pergeseran dalam alur terjadi pada bagian jo, ha 1, dan ha 2, sedangkan pergeseran fungsi tokoh terjadi pada tokoh arkyagen, wakizure, dan waki.Ditinjau dari cerita dalam lakon noh Kanawa, disimpulkan bahwa pergeseran terjadi karena adanya kebutuhan untuk membangun cerita yang dramatis. Dengan demikian, aturan mengenai alur dan tokoh dalam lakon noh tidak mutlak harus diikuti jika pergeseran tersebut dibutuhkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Afipah
"ABSTRAK
Penelitian mengenai humor di dalam novel yang ber_judul Nonki Megane telah dilakukan sejak bulan Januari 1989 sampai dengan bulan September 1989. Tujuannya ialah untuk membuktikan apakah benar di dalam novel tersebut terdapat humor? Selain itu juga untuk membuktikan apakah benar dengan adanya humor di dalam novel tereebut Ozaki Kazuo dianggap sebagai pengarang Shinkyoy Shosetsu (novel psikologi)?
Untuk membuktikan kedua hal tereebut penulis melakukan penelitian dengan jalan mencari dan membaca literatur-literatur yang memuat serta menjelaskan kedua hal tereebut.
Setelah melakukan penelitian ternyata di dalam novel yang berjudul Nonki Megane memang terdapat humor dan memang benar dengan adanya humor di dalam novel tersebut Ozaki Kazuo dianggap sebagai pengarang Shinkyo Shosetsu (novel psikologi), karena humor ini dijadikan media untuk menyesuaikan kehidupan yang dialaminya dengan kelucuan.

"
1990
S13773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satiza
"ABSTRAK
Karya-karya awal Kikuchikan pada majalah Shinshicho yang akan diketengahkan adalah Minage Kyujogyo dan Miurauemon no Saigo yang mana kedua karya ini sangat banyak menarik simpati masyarakat umumnya. Sedangkan para kritikus tidak bersimpati pada karya-karya Kikuchikan. Dalam hal ini nantinya akan terlihat mengapa hal seperti ini terjadi.
Pembahasan dimulai dengan menguraikan secara singkat apa yang menjadi ciri-ciri penulisan Kikuchikan, dan apa yang dimaksud dengan novel Human Interest serta Tema Shosetsu. Berdasarkan ini semualah dapat diketahui seperti apa karya-karya Kikuchikan sehingga masyarakat sangat menyenanginya.
Latar belakang kehidupannya juga mempengaruhinya dalam ia menghasilkan karya-karyanya. Kikuchikan selalu menitik beratkan karya-karyanya. Kikuchikan selalu menitik beratkan karyanya pada apa yang menjadi perhatian atau minat manusia. Untuk lebih jelasnya dipergunakan analisis dari dua karya Kikuchikan yaitu Minage Kyujogyo dan Miurauemon no Saigo.
Dari pembahasan ditarik kesimpulan karakteristik penulisan Kikuchikan ini yang menyebabkan ia sangat disenangi maupun digemari masyarakat umum. Kikuchikan selalu memperhatikan apa yang menjadi minat masyarakat. Inilah suatu pembaharuan yang dilakukan Kikuchikan.

"
1989
S13854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noke Shinta Selaning Wulan
"Mishima Yukio adalah seorang sastrawan Jepang yang sejak uslia 20 tahun sudah diakui reputasinya sebagai penulis muda berbakat. la banyak menerima berbagai penghargaan kesusasteraan atas karya-karyanya. Pada tanggal 25 November 1970 la melakukan seppuku pada usia 45 tahun. Kamen No Kokuhaku adalah novel panjang kedua Mishima. Novel inilah yang mengangkat nama Mishima dalam dunia kesusasteraan Jepang. Novel ini bertemakan kehidupan pribadi seorang tokoh utama homoseksual bernama Kochan, yang menunjukkan kedekatan Mishima terhadap metode psikoanalisis.
Skripsi ini menganalisis kehidupan tokoh Kochan dengan menggunakan pendekatan behavioral pada psikologi sastra yang mengacu pada teori psikologi individu yang dikemukakan oleh Alfred Adler. Berdasarkan analisis penyimpangan seksual tersebut, terungkap bahwa kepribadian manusia, termasuk di dalamnya perkembangan kehidupan seksual dapat terbentuk akibat pengaruh-pengaruh dari Iingkungannya yang secara psikologis akan merasuk ke dalam pemikiran seorang individu dan membentuk kepribadiannya. Dalam hal ini, jelas pula bahwa wawasan pengarang dalam pskologi penting artinya dalam membangun karakter tokoh rekaannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S13753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Yudistira
"Seni merupakan implementasi kreativitas dari cipta, rasa, dan karya sehingga menciptakan suatu estetika. Di sisi lain, kesenian telah masuk ke dalam klasifikasi jenis kebutuhan integratif, suatu kebutuhan yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan secara universal. Teater sebagai salah satu bentuk kesenian, juga telah menjadi kebutuhan integratif bagi kehidupan manusia.
Pada awalnya, teater adalah suatu bentuk upacara tradisional yang bertujuan untuk memuja dewa-dewa. Seiring dengan perkembangan budaya, yang bersifat dinamis, teater pun mengalami perkembangan. Pada awalnya seni teater bersifat religius. Namun bersamaan dengan perkembangan budaya, terjadi pergeseran nilai seni teater dari ritual menjadi sebuah seni pertunjukan. Di Jepang seni pertunjukan teater juga mengalami perubahan, dari yang bersifat retigius menjadi sebuah seni pertunjukan..."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S13487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library