Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramadhania Deninta Sismi
"ABSTRAK
Thin capitalization merupakan perencanaan pajak yang dilakukan dengan mengoptimalkan utang perusahaan atau meminimalkan modal. Perencanaan tersebut meningkatkan kesempatan penggunaan beban bunga untuk mengurangi nilai pajak penghasilan perusahaan. Thin capital diukur dari perbandingan jumlah utang dengan modal. Penelitian ini menganalisis ketentuan thin capitalization yang berlaku di Indonesia dan Australia dan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi thin capitalization. Australia menjadi pembanding karena ketentuan thin capitalization yang jelas dan studi literatur yang lengkap. Hasil penelitian menunjukkan ketentuan thin capitalization yang lebih ketat di Australia dibanding Indonesia. Secara rata-rata, nilai thin capitalization di Indonesia lebih tinggi dari Australia, namun di Indonesia terjadi penurunan rasio utang setelah dikeluarkan peraturan tentang thin capitalization. Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa perusahaan dengan subsidiari di luar negeri, perusahaan dengan subsidiari di haven countries, dan perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor memiliki nilai thin capitalization yang lebih kecil. Hasil penelitian secara umum tidak sesuai dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa variabel tersebut justru meningkatkan thin capitalization. Kepemilikan asing terbukti mempengaruhi hubungan foreign exposure terhadap thin capitalization.

ABSTRACT
Thin capitalization is a form of tax planning through optimization of company's debt or minimizing capital. This plan will create an opportunity to use interest expense in reducing company income tax. Thin capital is measured by comparing the amount of debt and capital. This study analyzes thin capitalization rule in Indonesia and Australia and examines the factors that influence thin capitalization. Australia used as a comparison because it has pronounced thin capitalization rule and comprehensive literature. Study results show thin capitalization rule is stricter in Australia compared to Indonesia. On average, thin capitalization in Indonesia is higher than Australia, but there is a decrease in Indonesia debt ratio after the issuance of thin capitalization rule. Regression test results show that companies with subsidiaries abroad, companies with subsidiaries in haven countries, and companies that carry out export activities have lower thin capitalization value. The results of the study are generally not in accordance with previous research, which states that these variables increase thin capitalization. Foreign ownership is proven to affect the relationship of foreign exposure and thin capitalization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Praditya Syalfiar Sagita
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi waktu penyelesaian audit yang berdampak pada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan menggunakan audit report lag (ARL) sebagai proksinya. Objek penelitian adalah 236 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2008-2011. Data diolah menggunakan metode regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ARL ditemukan lebih panjang pada perusahaan yang mengalami kerugian dan memiliki banyak anak perusahaan, namun lebih pendek pada perusahaan yang mendapat opini audit wajar tanpa pengecualian. Sementara itu, berita baik/buruk dan probabilitas kebangkrutan tidak ditemukan memiliki pengaruh terhadap ARL sama halnya dengan rotasi partner audit. Selain itu, perusahaan yang melakukan rotasi KAP secara riil terbukti memiliki ARL yang lebih panjang, sedangkan perusahaan yang melakukan rotasi KAP secara semu memiliki ARL yang lebih pendek. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa rotasi KAP secara cross-up tidak ditemukan berpengaruh terhdap ARL. Sedangkan rotasi KAP secara cross-down atau rotasi dari KAP dengan ukuran lebih besar ke KAP dengan ukuran lebih kecil terbukti memiliki ARL yang lebih pendek.

ABSTRACT
This research is aimed to examine factors that influence timeliness of audit completion which later affect the timeliness financial reporting with audit report lag (ARL) as proxy. The samples of this research are 236 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange from period 2008 to 2011. The data is examined using panel data regression. Results show that audit report lag is also found to be longer for firms which experienced loss in their current year income and has large number of subsidiaries but shorter for firms who got unqualified opinion. Meanwhile, good/bad news and bankrupcty probability have no effect on audit report lag. the audit partner rotation does not significant effect on audit efficiency. Real audit firm rotation has effect on make audit report lag becomes longer and quasi firm rotation has effect on make it shorter. Results also show that cross-up rotation has no influences on audit report lag. On the other hand, firms which experienced cross-down audit firms rotation (audit rotation from larger audit firms to smaller audit firms) significantly have longer audit report lag.
"
2013
S45772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diona Ayu Melinda
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi terkait dengan adanya ketidakefisienan proses internal khususnya dalam kredit yang diberikan di sektor SME di PT X dengan menggunakan McKinseys 7S Model. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan instrument penelitian berupa wawancara kepada staf dan manajer di PT X. Data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer (wawancara dan observasi) dan data sekunder (dokumen terkait proses kredit). Metode analisis yang digunakan adalah content analysis untuk menganalisis wawancara yang telah dilakukan dan descriptive analysis untuk mendeskripsikan gambaran umum mengenai proses pemberian kredit di PT X. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat empat permasalahan utama yang dihadapi oleh PT X yaitu dari sisi karyawan, aplikasi, prosedur, dan proses. Dari sisi karyawan, permasalahan utama adalah terkait dengan KPI. Dari sisi aplikasi, permasalahan utama adalah terkait dengan tidak terintegrasinya aplikasi yang ada. Dari sisi prosedur, permasalahan utama adalah terkait dengan ketidakseragaman dalam menjalankan prosedur yang ada. Terakhir, dari sisi proses, permasalahan utama adalah banyaknya proses manual yang terjadi. Untuk itu, PT X harus merancang strategi yang lebih kuat utamanya terkait dengan penggunaan teknologi sehingga PT X dapat menghadapi persaingan yang ada di pasar. Selain itu, sistem kerja yang ada di PT X harus sejalan dengan strategi yang digunakan, sehingga sistem yang ada ini dapat mendukung implementasi atas strategi yang digunakan.

The purpose of this study is to provide recommendations related to credit processing sistem for SME sector in PT X using McKinseys 7S Model.This case study used qualitative method with interview as a research instrument to staff and manager in PT X. Data used in this study are both primary data (interview and observation) and secondary data (loan documents). Analytical method used in this study was content analysis to analyse the interview and descriptive analysis to describe the general loan process in PT X. The result from this study is that there are four main problem in PT X namely staff, application, procedure, and process. In terms of employee, the main problem is related to KPI. In terms of application, the main problem is related to the non-integration of existing applications. In terms of procedures, the main problem is related to non-uniformity in carrying out existing procedures. Finally, in terms of process, the main problem is the number of manual processes that occur. For this reason, PT X must design a stronger strategy mainly related to the use of technology so that PT X can face competition in the market. In addition, the work system in PT X must be in line with the strategy used, so that the existing system can support the implementation of the strategies used."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Mayori
"Dengan menggunakan strategi penelitian berupa studi kasus, studi ini dilakukan guna mendalami fenomena penilaian investasi dengan meningkatnya peran aspek-aspek non-keuangan yang digunakan investor dalam pengambilan keputusan investasinya. Penilaian ini menggunakan pendekatan berupa studi kualitatif, dan menggunakan instrumen penelitian berupa wawancara semi terstruktur dan observasi dalam melakukan pendalaman fenomena yang terjadi. Berdasarkan studi dan pengumpulan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa para investor di Indonesia mengatakan sudah adaptif dan sangat positif terhadap faktor-faktor non finansial yang kerap bermunculan, terutama dalam era disrupsi ekonomi, perubahan iklim, dan manajemen sumber daya manusia. Namun, pemangku kepentingan lain, seperti penyusun atau preparers, tidak setuju dengan pernyataan investor dan mengklaim bahwa implementasi dan pendidikan tentang faktor non-keuangan di Indonesia masih relatif kurang.

With the use of a research strategy in the form of case studies, this study was conducted to explore the phenomenon of investment valuation with the increasing role of non-financial aspects used by investors in making investment decisions. This study uses an approach in the form of qualitative studies and uses research instruments in the form of semi-structured interviews and observations in deepening the phenomena that occur. Based on studies and data collection that have been conducted, it can be concluded that investors in Indonesia say they have been adaptive and very positive to non-financial factors that often arise, especially in the era of economic disruption, climate change, and human resource management. However, other stakeholders, such as preparers, disagree with investors' statements and claim that implementation and education on non-financial factors in Indonesia are still relatively lacking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Zabrina Rosni
"Laporan magang ini membahas mengenai evaluasi prosedur audit substantif yang dilakukan oleh KAP TPP atas akun pembayaran di muka yang dimiliki oleh PT Chiti pada laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2023. PT Chiti merupakan industri minyak dan gas yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan pengolahan. Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk membandingkan kesesuaian prosedur audit substantif yang dilakukan oleh KAP TPP dengan Standar Audit (SA) yang berlaku diantaranya adalah SA 300 tentang Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan, SA 315 tentang Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya, SA 500 tentang Bukti Audit, serta SA 530 tentang Sampling Audit. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa prosedur audit yang dilakukan oleh KAP TPP atas pembayaran di muka milik PT Chiti telah sesuai dengan SA 300, SA 315, SA 500 dan SA 530

This internship report discusses the evaluation of substantive audit procedures carried out by KAP TPP on the prepayment account owned by PT Chiti in the financial statements ending December 31, 2023. PT Chiti is an oil and gas industry that operates in the exploration and processing sector. This evaluation was carried out to compare the suitability of the substantive audit procedures carried out by KAP TPP with applicable Audit Standards/ Standar Audit (SA), including SA 300 concerning Planning an Audit of Financial Statements, SA 315 concerning Identifying and Assessing the Risk of Material Misstatement Through an Understanding of Entities and their Environment, SA 500 concerning Audit Evidence, and SA 530 concerning Audit Sampling. Based on the evaluation carried out, it can be concluded that the substantive audit procedures carried out by KAP TPP on PT Chiti's prepayment account are in accordance with SA 300, SA 315, SA 500 and SA 530."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syaugi
"dur substantif untuk mendapatkan bukti audit. Prosedur substantif yang dilakukan untuk audit akun beban pemasaran meliputi pengujian rinci melalui metode inspeksi dokumen atau vouching. Pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi salah saji pada tingkat asersi, yaitu menguji asersi keterjadian, keakurasian, pisah batas, dan kelengkapan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa KAP ABC telah melaksanakan prosedur audit untuk akun beban pemasaran sesuai dengan standar yang berlaku, mulai dari proses pemilihan unsur pengujian hingga pengujian dalam mendapatkan bukti audit.

This internship report aims to evaluate the audit procedures for the marketing expense account of PT DEF, a company engaged in the coal mining industry. The company's activities include exploration, production, and sales of coal. KAP ABC perform audit procedures for marketing expense accounts by performing substantive procedures to obtain audit evidence. Substantive procedures performed for the audit of marketing expense accounts include detailed testing through document inspection or vouching methods. This test aims to detect misstatements at the assertion level, namely testing the assertions of occurrence, accuracy, cut-off, and completeness. The evaluation results show that KAP ABC has carried out audit procedures for marketing expense accounts following applicable standards, starting from the process of selecting test items to testing in obtaining audit evidence."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Kristiani Ong
"Valuasi pada perusahaan start-up merupakan suatu fenomena yang tidak biasa. Populasi perusahaan start-up yang berhasil bertahan hidup dalam beberapa tahun pertama beroperasi tidaklah banyak. Di lain pihak, ada juga perusahaan-perusahaan start-up terutama yang berbasis digital yang berhasil mencatatkan valuasi yang sangat tinggi walaupun secara finansial masih merugi seperti Gojek dan Tokopedia. PT. X sebagai perusahaan start-up yang bergerak di bidang konsultasi manajemen dan menggunakan teknologi sebagai sarana menjalankan usahanya mencatatkan kerugian pada laporan keuangannya dalam dua tahun pertamanya beroperasi. Tingginya pengeluaran yang tidak dikompensasi dengan pendapatan yang lebih tinggi menjadi alasan utama. Melalui perhitungan valuasi didapatkan hasil yang cenderung negatif terutama menggunakan metode Discounted CashFlow (DCF) dan Venture Capital (VC). Beberapa metode lainnya memang mampu menghasilkan valuasi yang positif namun tidak cukup tinggi. Sebagai sebuah perusahaan yang memanfaatkan teknologi belum tentu menjadikan PT. X mampu memiliki valuasi yang tinggi. Di lain pihak, valuasi yang tidak berdasarkan kondisi dan laporan keuangan akhir-akhir ini dipertanyakan. Seperti yang terjadi pada perusahaan start-up OVO dan WeWork yang masih rugi tetapi memperoleh dana besar-besaran dari investor, aksi bakar uang ternyata tidak memberikan hasil sesuai dengan harapan. Hasil valuasi PT. X ini perlu menjadi perhatian bagi manajemen PT. X sebagai bahan evaluasi. Manajemen PT. X perlu memikirkan langkah-langkah stratejik perencanaan jangka menengah hingga jangka panjang dalam memperbaiki bisnis dan kondisi keuangannya. Hal ini demi kelangsungan hidup bisnis dari PT. X sendiri.

Valuation on start-up companies is an unusual phenomena. Number of start-up companies that survive in their first few operation years are not many. On the other hand, some start-up companies, especially digital based, have a very high valuation even though they are still in financial lost, i.e. Go-Jek and Tokopedia. PT. X as a start-up company that run their business in technology based management consultation has a very big financial loss so far. High expenditure that was not compensated by high revenue become the main reason. Valuation for PT. X resulted in relatively negative valuation, especially use Discounted Cash Flow and Venture Capital method. Some other methods may resulted in positive valuation but not that high. As a technology based company, it does not automatically make them have high valuation. On the other hand, valuation that is not based on financial report and condition is being questioned lately. As what happened to start-up companies OVO and WeWork whos still lost but received huge investment from investor, this phenomena of burn the money shows unexpected result. Valuation result need to be an evaluation for PT. X. PT. X management need to think further on strategic level both medium and long-term plan to fix their business and financial condition. This is for the sake for PT. X sustainability."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Rama Adirasa
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penerapan teknis analisis biaya, volume produksi, dan keuntungan pada perusahaan rintisan. Analisis dilakukan melalui pengklasifikasian serta penentuan komposisi biaya variabel dan biaya tetap, lalu selanjutnya memberikan rekomendasi penentuan harga jual yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, penelitian ini sekaligus memberikan gambaran mengenai pengaruh ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang akan datang terhadap pengambilan keputusan terkait profitabilitas perusahaan.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan objek penelitian perusahaan rintisan BIT yang bergerak di bidang teknologi informasi. Data diperoleh melalui studi literatur, dokumen internal perusahaan, serta wawancara dengan pihak terkait.
Penulis menemukan bahwa meskipun jumlah ekspektasi penjualan mengalami penurunan sebesar 30%, penetapan harga jual sebesar Rp30,000 dapat menghasilkan nilai margin of safety yang lebih besar jika dibandingkan dengan penetapan harga jual sebesar Rp25,000. Begitu pula dengan penambahan biaya tetap guna meningkatkan penjualan sebesar 30%, menghasilkan nilai margin of safety yang lebih besar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa opsi-opsi tersebut dapat berdampak positif pada kinerja finansial perusahaan yaitu dengan berkurangnya resiko terjadinya kerugian.

The purpose of this study is to provide a technical application of cost-volume-profit analysis on a startup company. Analysis is carried out through the classification and determination of variable costs and fixed costs, then provide recommendations for determining the selling price that should be done by the company. In addition, this study also provides information about decision making related to the profitability of the company.
This research is a case study with the object of research is BIT startup, which engaged in IT industry. Data is obtained through literature studies, internal company documents, and interviews with related parties.
The author found that even though the number of sales expectations decreased by 30%, the selling price of Rp30,000 could result in a greater margin of safety compared to the selling price of Rp25,000. Likewise with the addition of fixed costs to increase sales by 30%, also resulting in a greater margin of safety value. This indicates that these options can have a positive impact on companys financial performance by reducing the risk of losses.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adryan Hermawan
"Balanced scorecard digunakan pertama kali oleh organisasi sektor privat dalam rangka mengukur kinerja proses internal bisnis sebuah perusahaan menghasilkan laba, kemudian organisasi sektor publik mulai menggunakan pendekatan ini dalam rangka mengukur kinerja organisasi melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Organisasi sektor publik di Indonesia yang pertama kali menggunakan balanced scorecard adalah Kementerian Keuangan dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 87/KMK.01/2009 tentang Pengelolaan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Departemen Keuangan pada tanggal 24 Maret 2009. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan balanced scorecard di Kementerian Keuangan pada tahun 2017 setelah delapan tahun balanced scorecard tersebut pertama kali diterapkan. Selain itu, penelitian ini juga hendak memperbandingkan balanced scorecard tersebut dengan tahun sebelumnya untuk melihat adanya upaya perbaikan atau peningkatan kinerja dari tahun sebelumnya serta analisis atas tercapainya dan tidak tercapainya masing-masing IKU Menteri Keuangan. Terdapat 12 sasaran strategis Kementerian Keuangan dengan terdiri dari 27 Indikator Kinerja Utama (IKU) dan 2 sub IKU yang peneliti evaluasi. 

Balanced scorecard was used for the first time by private sector organizations in order to measure the internal business process performance of a company to generate profits, then public sector organizations began to use this approach in order to measure the performance of organizations in order to serving and improving peoples welfare. The public sector organizations in Indonesia that first used the balanced scorecard were the Ministry of Finance with the issuance of Minister of Finance Decree Number 87/KMK.01/2009 concerning Management of Key Performance Indicators in the Ministry of Finance on March 24, 2009. Therefore, this study aimed to evaluate applied balanced scorecard at the Ministry of Finance in 2017 after eight years of balanced scorecard was first applied. In addition, this study also wants to compare the balanced scorecard with the previous year to see any improvement or performance improvement from the previous year and an analysis of achieved and non-achieved of each Minister of Finance KPIs. There are 12 strategic objectives of the Ministry of Finance consisting of 27 Key Performance Indicators (KPI) and 2 sub-KPI which are researchers evaluated."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretta Nathania Yoshinta
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaporan dana pihak ketiga Bank HMB, khususnya dana pihak ketiga nasabah kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Evaluasi dilakukan dengan membandingan proses pelaporan keuangan yang dilaksanakan dengan standar yang berlaku dan teori yang relevan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, proses pelaporan keuangan dana pihak ketiga nasabah Bank HMB telah sesuai dengan standar yang berlaku dan teori yang relevan.

This internship report aims to evaluate the reporting process of third-party liabilities of Bank HMB. Specifically, reporting process of third-party liabilities from customers to Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). The evaluation is conducted by comparing the reporting process performed with the prevailing standards and relevant theories. Based upon the evaluation, the result shows that the reporting process of third-party liabilities of Bank HMB have been in accordance with the prevailing standards and relevant theories."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>