Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suharto Abdulrakhim
"ABSTRAK
Atas dasar berbagai pertimbangan, di Rumah Sakit Harum telah dilakukan pengembangan berupa penambahan gedung baru dengan prioritas penggunaan untuk fasilitas pelayanan rawat inap, yaitu penambahan tempat tidur dari 40 Tempat Tidur menjadi 102 Tempat Tidur. Namun 4 bulan setelah pengembangan (untuk sementara dibuka 60 Tempat Tidur), jumlah pasien relatif tetap, sehingga terjadi penurunan BOR yang cukup tajam, yaitu dari rata-rata di atas 70% menjadi sekitar 40%.
Dalam rangka meningkatkan BOR dengan perusahaan-perusahaan sebagai segmen pasar sasaran, pertanyaannya adalah : Bagaimana kebijakan bauran pemasaran yang optimal untuk pelayanan rawat inap Rumah Sakit Harum kepada perusahaan-perusahaan sebagai segmen pasar sasaran ? Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mengnalisa kebijakan bauran pemasaran yang optimal untuk pelayanan rawat inap kepada perusahaan-perusahaan sebagai pasar sasaran.
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Harum dengan cara observasi, wawancara, dan pengkajian dokumen. Lingkup penelitian meliputi : (1) Bauran Penawaran, terdiri atas Fasilitas Pelayanan Rawat Inap (produk), Arus Penerimaan Pasien (distribusi), dan Tarif Khusus (harga), (2) Bauran promosi, meliputi penjualan personal, periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat, serta (3) Karakteristik perusahaan, meliputi karakteristik dalam pembelian, pelayanan yang baik, ikatan kerjasama, dan kerjasama yang langgeng.
Hasil penelitian berupa data-data tentang bauran penawaran yang ditawarkan Rumah Sakit dan yang disetujui perusahaan, bauran promosi yang dilakukan Rumah Sakit dan yang diinginkan perusahaan, serta karakteristik perusahaan dari sudut pandang Rumah Sakit maupun sudut pandang perusahaan-perusahaan.
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa kebijakan bauran pemasaran yang optimal untuk pelayanan akan tercapai apabila : (1) Dilakukan pengembangan kebijakan bauran penawaran yang optimal, (2) Dilakukan pengembangan bauran promosi yang optimal, dan (3) Dilakukan pemahaman yang optimal terhadap karakteristik perusahaan-perusahaan.
Pengembangan kebijakan bauran penawaran yang optimal dapat berupa pengembangan jangka pendek maupun jangka panjang. Pengembangan jangka pendek umumnya dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada dan tercakup dalam pengembangan draft kontrak kerjasama. Sedangkan pengembangan jangka panjang direncanakan dalam rangka mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang mungkin akan timbul, dan tercakup dalam program-program pengembangan rumah sakit.
Pengembangan kebijakan bauran promosi dan peningkatan pemahaman terhadap karakteristik perusahaan-perusahaan sebagai segmen pasar sasaran umumnya berupa pengembangan jangka panjang dan tercakup dalam program-program pengembangan rumah sakit.

ABSTRACT
Based on various considerations, in Harum Hospital the development has been conducted such as the addition of new building with the main use for the facilities of in-patient services, that is the addition of beds from 40 to 102. Nevertheless, four months after the development (at the moment opened 60 beds), total patients were relatively stable, so that it happened that BOR was rather high decrease, that is from the average over 70% to around 40%.
Therefore, to increase BOR with companies as the target market, the question is: How is optimal marketing mix policy for in-patient services in Harum Hospital to the companies as the target market segment? Meanwhile, the research goal is to analyze optimal marketing mix policy for in-patient services to the companies as the target market.
The research was carried out in Harum Hospital in manner of observation, interview and document study. The scope of the research covered: (1) The offer mix, consisting of Facilities of In-patient Services (products), the Access of receiving patient (distribution), and Special Tariff (Price), (2) Promotion mix, including personal sales, advertising, sales promotion, and public relations, and (3) The characteristic of a company, including that of purchasing, good services, cooperation relationship, and permanent cooperation.
The research results covered the summary of data on the offer mix given by the Hospital and agreed by the companies, promotion mix made by the Hospital and desired by the companies, and the characteristic of a company from the viewpoint of Hospital and also that of the companies.
From above discussion, it can be summarized that optimal marketing mix policy for the services will be reached if: (I) It is carried out the development of optimal offer mix policy, (2) It is conducted optimal promotion mix development, and (3) It is made optimal knowledge over the characteristic of the companies.
The optimal offer mix policy can be long-term and short-term development. The short-term one is generally in the framework of handling the existing problems and covered in the development of cooperation contract draft. On the other hand, the long-term one is planned in the framework of anticipating problems which are possible to occur, and included the hospital development programmes.
The development of promotion mix policy and the rising understanding over the characteristic of the companies as the target market segment are generally in the form of long-term development and covered in the hospital development programmes.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deky Putra
"Koefisien gesek sangat mempengaruhi aliran fluida pada sebuah pipa. Semakin besar koefisien gesek yang dihasilkan maka daya yang digunakan untuk mengalirkan fluida tersebut semakin besar. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa koefisien gesek pada pipa berpenampang persegi lebih kecil dibandingkan dengan pipa berpenampang bundar.
Hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan pipa akrilik pada bilangan Reynolds 4000 < Re < 11067, didapatkan nilai faktor gesek pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1, lebih kecil dibandngkan pipa berpenampang bundar dan pada bilangan Reynolds 11067 < Re < 25000 lebih besar. Hal tersebut disebabkan dari karakteristik aliran yang mengalir pada pipa persegi dan diduga adanya penundaan kondisi transisi aliran laminar ke turbulen.

Friction factor is very influencing of fluid flow in a pipe. It means that energy used to conduct the fluid ever greater if friction factor was greater too. Research have been done previously express that friction factor of square cross section with ratio 1 pipe as smaller than circular pipe.
Result of examination by using acrylic pipe is got that friction factor of square cross section with ratio 1 pipe as smaller than circular pipe at Reynolds number 4000 < Re < 11067 and as bigger at Reynolds number at 11067 < Re < 25000. That mentioned caused from stream characteristic of square cross section with ratio 1 pipe and anticipated by the existence of postponement of condition of transition of stream laminar to turbulent
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Yudistira H.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuril Umbuwoza Weru
"
ABSTRAK
Air merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Air yang
digunakan saat ini diambil dari sumber air dengan menggunakan salah satu
peraiatan mekanik yang disebut pompa. Dewasa ini pompa sebagai peralatan
mekanik telah berkembang tidak saja untuk memindahkan air tetapi juga untuk
memindahkan zat cair Iainnya. Pompa telah dikembangkan dari model yang
sederhana hingga ke model yang canggih. Pada masa ini pompa tangan masin
banyak digunakan terutama di daerah pedesaan. Dilihat dari konstruksinya yang
sederhana memungkinkan pompa ini dijual dengan harga yang relatif murah
sehingga terjangkau oleh masyarakat pedesaan. Sementara itu pompa dengan
sistem jet banyak digunakan di Kota kota besar. Pompa dengan sistem jet banyak
digunakan pada pompa jenis sentrifugal. Dengan pompa jet ini maka head air
yang menjadi lebih tinggi . Pada prisipnya sistem jet merupakan sebuah nosel
yang merubah energi tekanan menjadi energi kinetik dan diubah lagi menjadi
energi tekanan. Dari ke dua keadaan ini maka diusahakan untuk memodifikasi
pompa tangan dengan menggunakan sistem jet untuk meningkatkan keluaran
dari pompa tangan ini. Dengan adanya nosel ini diharapkan gaya yang diberikan
tidak terlalu besar namun dapat menghasilkan jumlah air yang cukup besar sesuai dengan tinggi headnya sehingga daya guna pompa tangan ini dapat meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan peningkatan daya guna pompa
tangan dengan sisem jet. Dua parameter yang menunjukkan peningkatan daya
guna adalah head akibat perubahan kecepatan dan debit aliran yang dikeluarkan
oleh sistem.
Metode penelitian yang digunakan adalah membuat alat dan sistem baru.
menguji sistem, analisis hasil pengujian, analisis teoritis dan membandingkan
analisis teoritis dan analisis hasil pengujian.
Hasil pengujian dan analisa menunjukkan adanya penurunan kemampuan
dari sistem jika dibandingkan dengan pompa tangan. Penurunan etisiensi
ditunjukkan dengan menurunnya jumlah air yang keluar dibandingkan dengan air yang dipindankan oleh pompa tangan pada pipa tekanan. Dari segi head
penggunaan nosel menunjukkan keberhasilan sistem memindankan air dari
kedalaman Iebih dari 10 m. Hal ini menunjukkan pompa tangan dengan sistem jet berhasil meningkatkan kemampuan pompa tangan dalam kemampuan menghisap dari kedalaman Iebih dari 10 m.
Pompa tangan dengan sistem jet ini masih dapat dikembangkan dengan
menekan kerugian sekecil mungkin sehingga seluruh sistem hanya berisi air.
Penggunaan pompa torak sangat dimungkinkan untuk menghindari kebocoran
seperti pada pompa tangan.
"
1997
S36775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yandri Ade Putra
"
ABSTRAK
Pompa torak manual (pompa tangan) banyak dipergunakan pada masyarakat golongan menengah ke bawah, karena harganya paling dan pengoperasiannya tidak membutuhkan tenaga listrik sebagai penggerak, hanya memakai tenaga manusia, tetapi daya hisap pompa kurang dari 10 m dan aliran airnya bersifat diskoutiniu. Sedangkan pompa sentrifiigal yang mempergunakan sistem jet (jet pump) yang memiliki aliran kontiniu bisa dipergunakan untuk memompa air dari sisi hisap yang dalam (lebih dari 10 m kolom air / 1 atm), hanya saja harga dari jet pump cukup mahal.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka konstruksi dari pompa tangan dimodifikasi
terutama bagian tabung silinder dan ruang kepala pompa sehingga panjang langkah dari pompa juga bertambah. Hal ini akan meningkatkan kapasitas pompa tangan. Sedangkan bagian lain dari pompa tidak mengalami perubahan. Modifikasi ini tidak mengubah dimensi keseluruhan dari pompa.
Pompa hasil modifikasi ini kemudian digabungkan dengan sebuah eduktor, yang menyebabkan terjadi sistem jet pada bagian tekan (keluaran) pompa tangan. Perbedaan tekanan akibat sistem jet pada eduktor ini diharapkan bisa menghisap air. Pengabungan ini pada percobaan bisa menghisap air dari kedalaman lebih dari 10 meter (kurang lebih 10,3 meter) kolom air.
Walaupun secara keseluruhan penggabungan pompa tangan dengan sebuah eduktor pada sisi tekan dari pompa berhasil meningkatkan daya hisap pompa (secara teoritis bisa menghisap fluida pada kedalaman lebih 10 meter kolom air), tetapi sistem jet yang dihasilkan eduktor kurang cocok digabungkan dengan pompa tangan (pompa torak pada umumnya).
"
1997
S36192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franciscus X. Tandayu
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrie Novera
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Hartono
"ABSTRAK
Turbin Pelton merupakan mesin penggerak yang memanfaatkan daya air sebagai daya n'asul-can yang C|`it~?L'f"iTi?E\ OTE-|'\ HHNQHGR-HPMQKCH Pe1ton di seke1i1ing roda Peiton untuk kenmdian diubah nenjadi daya poros berguna. Daya keiuaran tersebut se1anjutnya dipergunakan untuk nEnutar berbagai naoan beban poro . Pada ranoangan ini, sebagai beban poroe ada1ah generator iistrik dengan daya ke1uaran antara 150 RW + 200 RW.
Turpin Peiton yang dirancang disini newpergunakan putaran spesifik sebesar mungkin yang masih ber1aku bagi turbin Peiton nose1 tungga1. Maksud dari pada pemiiihan putaran spesifik besar tersebut adaiah untuk men'per°o'leh suatu _jenis turbin Felton yang rr»e*rbLrt1.:hi:aui tinggi jatuh efektif aerendah rmngkin, dengan narapan agar 1;\_|r°bin rancangan dapat diterapkan eecara iuas. Karena dengan tinggi jatuh yang re-ndah tentunya I-aezmngl-:inan untuk mensaercfleh lokasi sebagai tempat penerapan turbin rancangan akan iebih nudah dibanding bila turbin harus beroperasi pada head bersih yang tinggi. Putaran spesifik yang dipergunakan di sini sebesar ns : 24 (rpm) daiam eatuan SI.
Dengan putaran poroo sebesar n = 300 (rpm) dan efisiensi turbin sebesar nt = 83 S. maka untul-: rrenghasiilan daya iistrik aebeaar f 200 kw, turbin Peiton dengan putaran spesifik ns = 24 run ini akan HEUbUtUhkEH tinggi jatuh efektif sekitar PLBt_= 64 m dan kapaaitas a1iran air sebesar O I 0,405 HF/det.
Rancangan dimensi-dimensi dari beberapa bagian Lmama akan nB1iputi dinensi nangkok Peiton. nosei, sudu ja1an, poros dan baut pengikat. Penentuan ukuran atau perhitungan bagian-bagian yang dirancang tersebut Serta penentuan rasio keoepatan ¢ ada1ah diiujukan untuk nendapatkan suatu turbin Pe1ton yang nanpu menghasiikan daya poros keiuaran f 200 RW dan bekerja pada efisiensi yang terbaik. Sedangkan perhitungan kekuatan yang meiiputi baut pengikat mangkok dan poroe roda Pe1ton didasarkan pada beban terbesar yang nungkin terjadi pada aaat turbin dioperasikan.

"
1996
S36735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andruska
"ABSTRACT
Siphons sebagai mana jet pump pada umumnya adalah salah satu jenis ejector yang mempunyai geometri konstruksi yang hampir sama, menggunakan fluida primer dan fluida sekunder yang sama jenisnya atau tidak terlalu jauh bedanya, baik berat jenis, rumus kimia, maupun kekentalannya. Hal ini erat kaitannya dengan efisiensi jet pump maksimum yang berkisar antara 40% sampai 42% (D. Blevins, 1984 : 259 dan Banga, 1982 : 503). Untuk air sphons dengan udara sebagai fluida penggerak, maka Huida hisap akan sangat dekat dengan titik didihnya, dan NPSH yang dihasilkan sangat rendah (Karassik, 1986 : 4.22). Dan air siphon akan lebih efisien apabila besaran-besaran operasinya lebih kecil dibandingkan dengan water jet pump atau jenis je! pump lainnya (Karassik, 1986 : 4.22). Untuk mengetahui unjuk kerja atau efisiensi satu jenis jet pump (dalam tulisan ini air siphon) dapat ditinjau salah satunya adalah dari segi jenis fluida yang akan dihisap. Dikarenakan air sivhons menggunakan liquid sebagai fluida hisap (Karassik, 1986 : 422), maka untuk mengetahui efisiensi appararus air siphons yang telah didisain sesuai kriteria perancangan yang dianjurkan, digunakan sebagai fluida hisap minyak kelapa sawit (palm oil) dan air (water) sebagai pembanding.
Perbandingan antara diameter driving nozzle dengan diameter mixing chamber (dfD) yang digunakan adalah 0,208 dan jarak driving nozel ke mixing chamber (E) = 2d.
Elisiensi maksimum air siphon dengan fluida hisap minyak kelapa sawit diperoleh pada tekanan kompresor 3 kg/omg sebesar 6 % dengan rasio aliran volume 1,23. Lebih rendah dibandingkan dengan efisiensi maksimum air siphon dengan fluida hisap air adalah sebesar 8,826% dengan rasio aliran volume 1,5. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang sangat mempengaruhi efisiensi air siphon, antara lain:
1. Rasio d/D yang terlalu rendah;
2. Tekanan kompresor yang digunakan belum mencapai titik optimum;
3. Ukuran konstruksi body apparatus air srphon yang terlalu besar;
4. Terbentuknya zona resirkulasi dan arus Eddy di dalam mixing chamber;
5. Ketidak sempurnaan disain konstruksi apparaizis air siphon;
6. Bentuk geometri dari fluida hisap, yaitu wujud fluida hisap, viskositas, dan massa jenis.

"
1999
S36899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>