Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Indra Putra
"Karya-karya Franz Kafka pada umumnya ditandai oleh dominannya kehadiran ironi verbal dan ironi tragik. Begitu halus dan baiknya kehadiran kedua jenis ironi itu sehingga pembaca tidak sempat lagi menyadari bahwa karya yang sedang dihadapinya sangat sarat dengan ironi verbal dan ironi tragik. Paradoks, aimbiguitas dan ambivalensi merupakan unsur-unsur utama yang harus mendapat perhatian serius dalam membahas ironi dengan berbagai aspeknya. Ironi verbal dan ironi tragik membuka kemungkinan yang amat luas bagi munculnya berbagai macam tafsiran atas satu permasalahan yang sama dan tidak jarang tafsiran tersebut satu sama lainnya sangat bertolak belakang. Pembahasan berbagai makna yang muncul melalui ironi verbal dan ironi tragik didasarkan pada definisi-definisi mengenai kedua jenis ironi itu yang diterima secara umum di kalangan pakar sastra. Mengingat sangat banyak dan seringnya kehadiran iro_ni verbal dan ironi tragik maka saya memilah-milah dan meng_klasifikannya ke dalam beberapa pokok permasalahan yang sa_ma sehingga ironi tersebut tidak bercampur baur satu dengan lainnya. Akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa semenjak awal sampai akhir roman das Schloss ironi verbal dan ironi tragik muncul dalam hampir setiap kesempatan. Kedua jenis ironi itu saling isi-mengisi dan mengukuhkan sehingga karya Kafka ini tetap menjadi misteri. Kesimpulan penting lainnya adalah bahwa kebenaran taf'siran atas ironi verbal dan ironi tragik selalu bersifat sangat nisbi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14695
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Marina Estella
"
ABSTRAKKarya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Penciptaannya bagaimanapun juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mengelilingi pengarang sebagai pencipta karya sastra itu sendiri. Faktor tersebut merupakan penga_laman manusiawi pengarang yang,didapatnya dari mengalami, melihat, mendengar atau membaca. Dan karena pengarang merupakan bagian dari masyarakat maka mau tidak mau kar_yanya menampilkan gambaran kehidupan, dengan kata lain merupakan pengungkapan kehidupan-kehidupan, karena ia mengungkap_kan apa yang telah disaksikan, apa yang dialami, dipermenungkan dan dirasakan orang tentang kehidupan. Dan hasil karya ini sebagai salah satu alat komunikasi sudah tentu menggunakan bahasa sebagai medium, di mana bahasa itu merupakan ciptaan sosial. Dengan demikian terdapatlah hubungan antara pengarang, masyarakat dan sastra, dan dalam sosiologi sastra hubungan tersebut dipelajari_
"
1984
S14714
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nita Hendradjuanita
"
ABSTRAKHuhungan Sastra, Sastrawan dan Masyarakat Norbert Oellers berpendapat: Literatur entsteht and wirkt in konkreten gesellschaftlichen Situation : und ist von diesen abhaengig. Bla diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kalimat tersebut berbunyi: Sastra terja_di dan mempunyai pengaruh dalam situasi masyarakat yang konkrit dan tergantung kepadanya. Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, Wil_liam Henry Hudson seperti yang dikutip oleh Andre Hardjana menyatakan bahwa sastra pada hakekatnya ada_lah suatu pengungkapan kehidupan melalui bahasa. Sastra merupakan pengungkapan baku (yang sebenarnya) dari : apa yang telah dialami orang tentang kehidupan, apa yang te_lah dipermenungkan, dan dirasakan orang mengenai segi_segi kehidupan yang paling menarik minat secara langsung lagi kuat2_
"
1984
S14641
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library